Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Prosedur Oral Hygiene Pada Pasien Sadar dan Tidak Sadar

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemenuhan Kebutuhan Dasar


Manusia

Dosen Pembimbing : Ns. Anissa Nur Nazmi, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

1. Serin Tasya Mufliha (202302013)


2. I Komang Agus Adi W (202302018)
3. M. Samudra Jaya Saputra (202302030)

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Makalah : Prosedur Oral Hygiene Pada Pasien Sadar dan Tidak Sadar

Kelompok :8

Nama Anggota : Serin Tasya Mufliha (202302013)

I Komang Agus Adi W (202302018)

M. Samudra Jaya Saputra (202302030)

Prodi/ Tingkat : S1 Ilmu Keperawatan/1A

Hari/Tanggal :
Pengesahan

Demikian makalah ini penulis buat guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia.

Banyuwangi, 20 September 2023

Oleh:

Pembimbing

Ns. Anissa Nur Nazmi, S.Kep., M.Kep

NIK.06.094.0815

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1......Latar Belakang............................................................................... 1
1.2......Rumusan Makalah..........................................................................2
1.3......Tujuan............................................................................................ 2

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................ 3

2.1......Pengertian Oral Hygiene................................................................3


2.2......Tujuan Oral Hygiene......................................................................3
2.3......Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Oral Hygiene.......................... 4
2.4......Standar Operasional Prosedur Oral Hygiene Pada Pasien Tidak
Sadar dan Pada pasien sadar.......................................................... 5

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................8

3.1......Kesimpulan ................................................................................... 8
3.2......Saran.............................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Oral hygiene merupakan salah satu bentuk dari kebersihan


diri. Oral hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting,
beberapa masalah mulut dan gigi dapat terjadi karena kurangnya
menjaga kebersihan gigi dan mulut. Secara ilmiah mulut akan
melakukan pembersihan yang dilakukan oleh lidah dan air liur,
tetapi apabila lidah dan air liur tidak dapat bekerja dengan semestinya
akan menimbulkan terjadinya infeksi pada rongga mulut
(Setianingsih et al., 2017).

Kebersihan gigi dan mulut / Oral hygiene (OH) adalah suatu


tindakan perawatan yang diperlukan untuk menjaga mulut dalam kondisi
yang baik, nyaman, bersih, lembab sehingga terhindar dari infeksi.
Kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu kriteria dari mulut yang
sehat disamping juga teratur, bersih tidak ada celah diantara gigi, gusi
terlihat merah dan kencang serta tidak sakit. Kebersihan mulut ini
diindikasikan dengan adanya sejumlah bakteri mulut yang dijumpai dalam
saliva, pada lidah, permukaan gigi dan leher gingiva (Maria Dimova &
Stirk, 2019).

Memberikan perawatan mulutuntuk orang dewasa yang dirawat


di rumah sakit dengan ketergantungan atau kelemahan fisik adalah
tanggung jawab keperawatan dan merupakan komponen penting dari
asuhan keperawatan. Asuhan keperawatan yang diberikan untuk
menjaga kebersihan mulut yang optimal melalui praktek kebersihan
mulut yang baik adalah penting sebagai upaya menjaga kesehatan
secara umum. Pasien dengan ketergantungan atau penurunan

1
kesadaran adalah pasien yang membutuhkan bantuan untuk menjaga
kebersihan mulut, sehingga manajemen rumah sakit harus dapat
memastikan kebijakan, peralatan dan sumber daya yang
memungkinkan perawatan penuh untuk memenuhi kebutuhan pasien
dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kebersihan mulut
(Fitriasari et al., 2020).

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1Apa yang dimaksud dengan oral hygiene?
1.2.2Apa saja tujuan oral hygiene?
1.2.3Apa saja factor-faktor yang memengaruhi oral hygiene?
1.2.4Bagaimana standar operasional prosedur oral hygiene pada pasien
sadar dan pada pasien tidak sadar?

1.3. Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian oral hygiene.
1.3.2 Mengetahui tujuan oral hygiene.
1.3.3 Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi oral hygiene.
1.3.4 Mengetahui standar operasional prosedur oral hygiene
pada pasien sadar dan pada pasien tidak sadar.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Oral Hygiene

Oral Hygiene (kebersihan mulut) adalah melaksanakan kebersihan rongga


mulut, lidah dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kasa
atau kapas yang dibasahi dengan air bersih. Oral hygiene adalah suatu perawatan
mulut dengan atau tanpa menggunakan antiseptik untuk memenuhi salah satu
kebutuhan personal hygiene klien. Secara sederhana Oral hygiene dapat
menggunakan air bersih, hangat dan matang. Oral hygiene dapat dilakukan
bersama pada waktu perawatan kebersihan tubuh yang lain seperti mandi,
mengosok gigi.

Oral hygiene emerupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada


pasien yang dihospitalisasi. Tindakan ini dapat dilakukan oleh pasien yang sadar
secara mandiri atau dengan bantuan perawat. Untuk pasien yang tidak mampu
mempertahankan kebersihan mulut dan gigi secara mandiri harus dipantau
sepenuhnya oleh perawat (Manurung, 2017).

2.2 Tujuan Oral Hygiene

Praktik oral hygiene mempunyai tujuan :

a. Agar mulut tetap bersih dan tidak bau Bau mulut dapat disebabkan
karena kurangnya kebersihan mulut, proses pencernaan yaitu
proses penguraian protein dan bakteri, mengkonsumsi makanan
yang berbau tajam, dan gigi berlubang.
b. Mencegah infeksi mulut, bibir, dan lidah pecah-pecah stomatitis
Pelaksanaan oral hygiene yang dilakukan secara teratur dan sesuai
dengan standar operasional yang berlaku serta menerapkan teknik

3
yang tepat dalam pelaksanaannya dapat mencegah terjadinya
stomatitis dan infeksi mulut lainnya.
c. Membantu merangsang nafsu makan Oral hygiene yang buruk
dapat menurunkan nafsu makan dan bisa menyebabkan malnutrisi
pada seseorang. Hal ini terjadi karena seseorang akan merasa malas
untuk memenuhi nutrisinya yang disebabkan oleh sakit gigi,
sariawan, dan gigi berlubang.
d. Meningkatkan daya tahan tubuh Kondisi mulut yang bersih dan
terjaga dengan baik, akan mempengaruhi seseorang untuk
menumbuhkan nafsu makannya, dan bila kebutuhan nutrisi yang
dibutuhkan tubuh itu terpenuhi dengan baik maka daya tubuhnya
akan meningkat pula.

2.3 Factor-Faktor Yang Memengaruhi Oral Hygiene

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan oral


hygiene adalah sebagai berikut:

a. Status Sosial Ekonomi


Pendapatan atau penghasilan seseorang dapat mempengaruhi
tingkat praktik kebersihan yang dilakukan. Hal ini berhubungan
dengan kemampuan untuk memenuhi bahan dan alat penunjang
untuk melakukan oral hygiene salah satu yang terpenting adalah
sikat gigi dan pasta gigi.
b. Praktik Sosial
Kehadiran orang tua dan keluarga menjadi pengaruh dalam
penerapan dan kebiasaan dalam melakukan oral hygiene utamanya
pada masa anak-anak. Anak cenderung akan menerima apa yang
dilakukan orang tuanya dan menerapkannya. Orang tua yang
mengajarkan kemandirian untuk melakukan oral hygiene juga
menjadi pengaruh anak untuk menjadi oral hygiene menjadi sebuah
kebiasaan dasar yang harus dilakukan tiap harinya.

4
c. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang akan menyebabkan seseorang tidak mau
dan malas untuk melakukan sesuatu yang tidak dimengertinya
termasuk dalam upaya menjaga kebersihan diri. Pengetahuan
tentang oral hygiene dan implikasinya bagi kesehatan merupakan
pengaruh praktik oral hygiene.
d. Status Kesehatan
Seseorang yang mempunyai kecacatan fisik pada tangan atau
mengalami masalah pada ekstremitas atasnya akan kesusahan
dalam melakukan oral hygiene. Berbeda dengan orang yang tidak
mengalaminya bisa melakukan oral hygiene tanpa adanya
keterbatasan.
e. Gangguan mental
Orang dengan riwayat gangguan mental akan terhambat dan
kurang mempunyai keterampilan dan kemampuan untuk
melakukan perawatan diri secara mandiri, sehingga sering kali
kebutuhan kebersihan dirinya tidak terpenuhi dengan baik.

2.4 Standar Operasional Prosedur Oral Hygiene Pada Pasien Sadar dan
Pasien Tidak Sadar

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


ORAL HYGIENE
Pengertian Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada
pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan untuk
merawat gigi dan mulut secara mandiri (pasien tidak
sadar) maupun yang mampu melakukan sendiri.
Tujuan  Mencegah infeksi gusi dan gigi
 Mempertahankan kenyamanan rongga mulut
Persiapan Alat 1. Handuk dan kain pengalas

5
2. Gelas kumur berisi:
 Air NaCL
 Obat Kumur
3. Spatel lidah yang telah dibungkus dengan kain
kasa
4. Kapas lidi
5. Bengkok
6. Kasa kain
7. Pinset atau arteri klem
8. Sikat gigi dan pasta gigi
Prosedur Fase terminase
 Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya
tindakan.
 Menjaga keperluan keamanan privacy pasien.
 Menayakan persetujuan dan persiapan klien
sebelum tindakan prosedur dilaksanakan.

Fase kerja
Pasien tidak sadar
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan posisi tidur miring
kanan/kiri
 pasang handuk tepat di bawah dagu/pipi pasien
 ambil pinset dan bungkus dengan kasa yang
dibasahi oleh air hangat
 gunakan tong spatel untuk membuka mulut pada
waktu membersihkan mulut/gigi
 jika memungkinkan gunakan pasta gigi/bisa
dengan menggunakan kasa bersih, melakukan
pembersihan dimulai dari dinding rongga mulut,

6
gigi, gusi dan lidah.
 Keringkan dengan kasa steril yang kering
 Setelah bersih, cuci tangan setelah melakukan
tindakan.

Pasien sadar namun tidak dapat melakukan sendiri


 Cuci tangan
 Atur posisi pasien dengan duduk
 Pasang handuk dibawah dagu
 Ambil pinset dan bungkus dengan kasa yang
dibasahi air hangat
 Bersihkan daerah mulut dengan menggunakan
pasta gigi, mulai dari dinding rongga
mulut ,gusi,gigi,dan lidah. Lalu bersihkan dengan
larutan NaCL atau air.
 Untuk perawatan gigi lakukan penyikatan dengan
Gerakan memutar.
 Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Fase evaluasi
 Mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilaksanakan
 Berpamitan dengan keluarga/pasien
 Membereskan/merapihkan alat yang sudah
digunakan
 Mencuci tangan
 Mencatat hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan
dilembar keperawatan.

7
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Oral Hygiene (kebersihan mulut) adalah melaksanakan kebersihan rongga
mulut, lidah dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain
kasa atau kapas yang dibasahi dengan air bersih. Tindakan Oral Hygiene
memiliki beberapa tujuan dan juga faktor-faktor yang dapat memengaruhi
tindakan tersebut.

3.2 Saran
Dari beberapa faktor-faktor yang dapat memengaruhi Oral Hygiene lebih
diperhatikan lagi untuk pelaksanaan tindakan supaya pelaksanaan Oral
Hygiene bisa lebih efektif.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fitriasari, E., Sjattar, E. L., & Kadar, K. S. (2020). Pengetahuan, Sikap dan
Keterampilan Perawat tentang Oral Care pada Pasien Tidak Sadar. Jurnal
Penelitian Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research
“Forikes Voice”), 11(2), 133. https://doi.org/10.33846/sf11205

Manurung, N. (2017). Hubungan Pelaksanaan Oral Hygiene Dengan Dengan


Penurunan Kesadaran Di Rsu Imelda. Jurnal Ilmiah Keperawatan Imelda,
3(2), 105–114.

Maria Dimova, C., & Stirk, P. M. R. (2019). 済無No Title No Title No Title. 9–25.

Setianingsih, S., Riandhyanita, F., & Asyrofi, A. (2017). Gambaran Pelaksanaan


Tindakan Oral Hygiene Pada Pasien Di Ruang Intensive Care Unit (Icu).
Jurnal Perawat Indonesia, 1(2), 48. https://doi.org/10.32584/jpi.v1i2.45

Anda mungkin juga menyukai