Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ORAL HYGIENE PADA ANAK SEKOLAH DASAR

DI SEKOLAH DASAR

KELOMPOK : 3

OLEH :

Basuki Rahmat 11409716007

Ismal Fahmi 11409716011

Muhammad Afrian Noor 11409716019

Nor Aina Amalia 11409716023

Rivana 11409716025

Siti Hajijah 11409716029

Himawan Sutanto 11409715017

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM VI/TANJUNGPURA


BANJARMASIN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

Pokok Bahasan : Oral Hygiene

Sub Bahasan : Oral hygiene pada Anak Sekolah Dasar

Sasaran : Anak Sekolah Dasar

Tempat :

Hari / Tanggal :

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Oral Hygiene selama, Anak Sekolah Dasar

dapat memahami tentang Oral Hygiene.

II. Tujuan Khusus :

1. Mampu menjelaskan pengertian Oral Hygiene.

2. Mampu menjelaskan pentingnya Oral Hygiene.

3. Mampu menjelaskan bahaya kurangya menjaga kebersihan mulut.

4. Mampu menjelaskan cara menjaga oral hygiene.

5. Mampu menjelaskan tata cara oral hygiene pada anak Sekolah Dasar.

III. Materi :

Pokok Bahasan : Oral Hygiene (Materi Terlampir)

Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian Oral Hygiene.


2. Pentingnya Oral Hygiene.

3. Bahaya kurangya menjaga kebersihan mulut

4. Cara menjaga oral hygiene

5. Tata cara Oral Hygiene pada Anak Sekolah Dasar

IV. Metode :

1. Ceramah

2. Diskusi.

V. Media / Alat :

1. Leflet

2. Lembar balik

3. Pantom Gigi

4. Sikat gigi

5. Pasta gigi

VI. Kegiatan Pembelajaran

No Tahap Waktu Kegiatan Penyaji

 Perkenalan
 Menyampaikan Tujuan
1. Pembukaan 3 menit Penyaji
 Kontrak waktu
 Peraturan
Menggali dan menjelaskan pengetahuan
tentang :
2. Isi 15 menit a. Pengertian Oral Hygiene Penyaji

b. Pentingnya Oral Hygiene


c. Bahaya kurangnya menjaga
kebersihan mulut
d. Cara menjaga oral hygiene
e. Tata cara Oral Hygiene pada Anak
Sekolah Dasar

Memberikan kesempatan pada peserta


5 menit Fasilitator
untuk bertanya

5 menit Menyimpulkan materi bersama peserta Moderator

3. Penutupan 2 menit Evaluasi

VII. Pengorganisasian

1. Penyuluh :

2. Moderator dan MC :

3. Observer :

VIII. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Semua peserta hadir dalam kegiatan.

b. Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama dengan

SDN.

c. Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.

2. Evaluasi Proses

a. Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.

b. Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.

c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.


3. Evaluasi Hasil

a. Peserta memahami materi yang telah disampaikan.

b. Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang

diajukan pemateri.
Daftar Pustaka

http://www.simplyteeth.com/category/sections/adult/CaringTeethGums/OralHygieneProgramm
asp?category=null&section=4&page=2 diakses tanggal 22 November 2010 pukul
15.00 WIB.
https://docuri.com/download/oral-hygiene_59c1cbbaf581710b286146e5_pdf
Carpenito, Lynda. Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada praktik klinis edisi 6.
Jakarta : EGC
MATERI PENYULUHAN

A. DEFINISI
Oral hygiene atau hygiene mulut merupakan suatu usaha untuk membantu
mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Menggosok membersihkan gigi
dari partikel – partikel makanan, plak, dan bakteri; memasase gusi; dan mengurangi
ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa tidak nyaman.

B. PENTINGNYA ORAL HYGIENE


C. BAHAYA KURANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN MULUT
Ada bermacam – macam masalah pada mulut yang dapat timbul akibat kurangnya
kebersihan mulut. Masalah – masalah tersebut, diantaranya:
1. Karies gigi Merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda.
Perkembangan lubang merupakan proses patologis yang melibatkan kerusakan
email gigi pada akhirnya melalui kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium
adalah hasil dari akumulasi musin, karbohidrat, basilus asam laktat pada saliva
yang normal yang ditemukan pada mulut.
2. Plak gigi Lapisan gigi yang transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat
dasar kepala gigi pada margin gusi. Plak mencegah dilusi asam normal dan
netralisasi, yang mencegah disolusi bakteri pada rongga mulut.
3. Penyakit periodontal Penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membrane
periodontal atau ligament periodontal. Gejalanya adalah gusi berdarah, bengkak,
jaringan yang radang, garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan celah atau
kantong antara gigi dan gusi, serta kehilangan gigi tiba – tiba.
4. Halitosis (bau napas) Merupakan masalah umum rongga mulut. Hal ini
diakibatkan hygiene mulut yang buruk, pemasukan makanan tertentu, atau proses
infeksi atau penyakit. Hygiene mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali
penyebabnya adalah kondisi sistemik seperti penyakit liver atau diabetes.
5. Keilosis Gangguan termasuk bibir yang retak, terutama pada sudut mulut.
Defisiensi riboflavin, napas mulut dan salivasi yang berlebihan dapat
menyebabkan keilosis. Pemberian minyak atau madu pada bibir
mempertahankan kelembaban, dan salep anti jamur atau antibakteri memperkecil
perkembangan mikroorganisme.
6. Stomatitis Merupakan kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan
pengiritasi, seperti: tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus atau
jamur; atau penggunaan obat kemoterapi.
7. Glositis Merupakan peradangan lidah akibat penyakit infeksi atau cidera, seperti
luka bakar atau gigitan.
8. Gingivitis Peradangan gusi, biasanya karena perawatan hygiene mulut yang buruk
atau terjadi tanda leukemia, defisiensi vitamin, atau diabetes mellitus.

D. CARA MENJAGA ORAL HYGIENE


Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam
menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:
a. Sikat gigi
Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi
secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara
horisontal adalah umum dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena
dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi
gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat gigi diganti dengan kain pembungkus
handuk atau kasa pada ujung batang jari. Pasta gigi membantu tetapi tidak perlu.
b. Kumur-kumur antiseptik
Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-
kumur, seperti metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%.
Kumurkumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.
c. Dental flos atau benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk
membersihkan di sela-sela gigi.
d. Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis
serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.
E.

Anda mungkin juga menyukai