Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN KESADARAN

di R. 26S RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

Oleh:

PROFESI NERS STIKES BANYUWANGI

RUMAH SAKIT UMUM Dr. SAIFUL ANWAR MALANG


2019
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal penyuluhan Oral Hygiene Pada Pasien Dengan Penurunan Kesadaran di ruang
26S RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang yang di lakukan oleh :

1. Program Studi Profesi Ners STIKes Banyuwangi

Mengetahui

Pembimbing Klinik, Pembimbing Institusi,

( ) ( )

Kepala Ruangan 26S,

( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok BahasaN : Oral Hygiene

Sub Bahasan : Oral hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran

Sasaran : Keluarga Pasien di ruang 26S

Tempat : Ruang 26S

Hari / Tanggal : Kamis, 2 Januari 2020

Waktu : 30 menit

P u k ul : 10.00 WIB

I. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Oral Hygiene selama 30 menit, keluarga pasien
di ruang 26S dapat memahami tentang Oral Hygiene.

II. Tujuan Khusus :

1. Mampu menjelaskan pengertian Oral Hygiene.

2. Mampu menjelaskan pentingnya Oral Hygiene.

3. Mampu menjelaskan bahaya kurangya menjaga kebersihan mulut

4. Mampu menjelaskan cara menjaga oral hygiene

5. Mampu menjelaskan tata cara oral hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran

III. Materi :
Pokok Bahasan :
Oral Hygiene (Materi Terlampir)
Sub Pokok Bahasan :

1. Pengertian Oral Hygiene.

2. Pentingnya Oral Hygiene.

3. Bahaya kurangya menjaga kebersihan mulut

4. Cara menjaga oral hygiene

5. Tata cara Oral Hygiene pada pasien dengan penurunan kesadaran

IV. Metode :

1. Ceramah

2. Diskusi.
V. Media / Alat :

1. Leaflet

2. Laptop

3. LCD

VI. Kegiatan Pembelajaran

No Tahap Waktu Kegiatan PJ


1. Pembukaan 3 menit Perkenalan Penyaji
Menyampaikan tujuan
Kontrak waktu
Peraturan
2. Isi 15 menit Menggali dan menjelaskan Penyaji
pengetahuan tentang :
 Pengertian Oral Hygiene
 Pentingnya Oral Hygiene
 Bahaya kurangnya menjaga
kebersihan mulut
 Cara menjaga oral hygiene
 Tata cara Oral Hygiene
pada pasien dengan
penurunan kesadaran
5 menit Memberikan kesempatan pada Fasilitator
peserta untuk bertanya
5 menit Menyimpulkan materi bersama Moderator
peserta
3. Penutupan 2 menit Evaluasi

VII. Setting Tempat

PENYAJI MATERI

MODERATOR LCD MEJA & LAPTOP

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta


VIII. Pengorganisasian
a. Penyuluh : Desy Indah Lestari
b. Moderator dan MC : Ulfa Mar’atus Solekhah
c. Fasilitator : Agung Anjar, Nanda Khairun Nisa

IX. Job Description

Penyaji
- Bertangung jawab memberikan penyuluhan
- Memahami topik penyuluhan
- Mengeksplorasi pengetahuan audien tentang harga diri rendah
- Menjelaskan secara garis besar harga diri rendah
- Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien

2. Moderator
- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien
- Menyampaikan kontrak waktu
- Merangkum semua audien sesuai kontrak
- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
- Menganalisis penyajian

3. Fasilitator
- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
- Membagikan leaflet

X. Evaluasi

a. Evaluasi Struktur

 Semua peserta hadir dalam kegiatan.

 Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa bekerja sama dengan


Ruangan 26 HCU RSSA Malang.

 Pengorganisasian dilakukan 2 hari sebelum pelaksanaan penyuluhan.

b. Evaluasi Proses

 Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan pemateri.


 Peserta tidak meninggalkan tempat selama penyuluhan berlangsung.
 Peserta terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.

c. Evaluasi Hasil

 Peserta memahami materi yang telah disampaikan.

 Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri.

 Jumlah peserta 7-10 orang.


Daftar Pustaka

Potter & Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Ed 4,
vol 2. Jakarta : EGC.
http://www.simplyteeth.com/category/sections/adult/CaringTeethGums/OralHygieneProgram
me.asp?category=null&section=4&page=2 diakses tanggal 22 November 2010 pukul
15.00 WIB.

Carpenito, Lynda. Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada praktik klinis edisi 6.
Jakarta : EGC

Doengoes, Marilynn E, dkk. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC.
MATERI PENYULUHAN

A. DEFINISI
Oral hygiene atau hygiene mulut merupakan suatu usaha untuk membantu
mempertahankan status kesehatan mulut, gigi, dan gusi. Menggosok membersihkan gigi
dari partikel – partikel makanan, plak, dan bakteri; memasase gusi; dan mengurangi
ketidaknyamanan yang dihasilkan dari bau dan rasa tidak nyaman.

B. PENTINGNYA ORAL HYGIENE


Oral hygiene atau hygiene mulut sangat penting dilakukan karena beberapa hal,
diantaranya:
1. Mengurangi kehilangan gigi akibat gigi yang rusak atau penyakit periodontal bagi
orang yang berusia 35 sampai 44 tahun;
2. Mengurangi jumlah lansia yang kehilangan gigi alami mereka;
3. Mengurangi prevalensi gingivitis;
4. Mengurangi penyakit periodontal dekstruktif di antara individu berusia 35 sampai 44
tahun;
5. Pada klien yang tidak sadar lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur pada
mukosa yang tebal karena mereka tidak mampu makan atau minum, sering bernapas
melalui mulut, dan seringkali memperoleh terapi oksigen. Klien yang tidak sadar juga
tidak dapat menelan sekresi air liur yang mengumpul dalam mulut. Sekresi ini sering
terdiri dari bakteri gram-negatif yang dapat menyebabkan pneumonia jika sampai
masuk ke paru – paru. Dengan demikian kita harus melindungi mereka dari hambatan
dan aspirasi sehingga pembersihan dan pembilasan secara teratur pada rongga mulut
adalah mutlak harus dilakukan.

C. BAHAYA KURANGNYA MENJAGA KEBERSIHAN MULUT


Ada bermacam – macam masalah pada mulut yang dapat timbul akibat kurangnya
kebersihan mulut. Masalah – masalah tersebut, diantaranya:
1. Karies gigi
Merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda. Perkembangan lubang
merupakan proses patologis yang melibatkan kerusakan email gigi pada akhirnya
melalui kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium adalah hasil dari akumulasi musin,
karbohidrat, basilus asam laktat pada saliva yang normal yang ditemukan pada mulut.
2. Plak gigi
Lapisan gigi yang transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar kepala
gigi pada margin gusi. Plak mencegah dilusi asam normal dan netralisasi, yang
mencegah disolusi bakteri pada rongga mulut.
3. Penyakit periodontal
Penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membrane periodontal atau
ligament periodontal. Gejalanya adalah gusi berdarah, bengkak, jaringan yang
radang, garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan celah atau kantong antara
gigi dan gusi, serta kehilangan gigi tiba – tiba.
4. Halitosis (bau napas)
Merupakan masalah umum rongga mulut. Hal ini diakibatkan hygiene mulut yang
buruk, pemasukan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit. Hygiene
mulut yang tepat dapat mengeliminasi bau kecuali penyebabnya adalah kondisi
sistemik seperti penyakit liver atau diabetes.
5. Keilosis
Gangguan termasuk bibir yang retak, terutama pada sudut mulut. Defisiensi
riboflavin, napas mulut dan salivasi yang berlebihan dapat menyebabkan keilosis.
Pemberian minyak atau madu pada bibir mempertahankan kelembaban, dan salep
anti jamur atau antibakteri memperkecil perkembangan mikroorganisme.
6. Stomatitis
Merupakan kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti:
tembakau; defisiensi vitamin; infeksi oleh bakteri, virus atau jamur; atau penggunaan
obat kemoterapi.
7. Glositis
Merupakan peradangan lidah akibat penyakit infeksi atau cidera, seperti luka bakar
atau gigitan.
8. Gingivitis
Peradangan gusi, biasanya karena perawatan hygiene mulut yang buruk atau terjadi
tanda leukemia, defisiensi vitamin, atau diabetes mellitus.

D. CARA MENJAGA ORAL HYGIENE


Menurut Denstisty (2010), cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan efektif dalam
menjaga oral hygiene, adalah sebagai berikut:
a. Sikat gigi
Pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan
pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horisontal adalah umum
dilakukan dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun
dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Pada pasien yang tidak sadar, sikat
gigi diganti dengan kain pembungkus handuk atau kasa pada ujung batang jari. Pasta
gigi membantu tetapi tidak perlu.
b. Kumur-kumur antiseptik
Terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur, seperti
metal salisilat, chlorhexidine 0,20% dan H2O2 1,5% atau 3,0%. Kumur-kumur yang
lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.
c. Dental flos atau benang gigi
Cara ini mulai banyak diperkenalkan dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela
gigi.
d. Pembersih lidah
Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta
candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient.

E. TATA CARA ORAL HYGIENE PADA PASIEN DENGAN PENURUNAN


KESADARAN
Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan
tingkat kesadaran, sebagai berikut:
a. Peralatan
1. Air bersih
2. Spatel lidah dengan bantalan atau spons
3. Handuk wajah, handuk kertas
4. Kom kecil
5. Bengkok
6. Gelas dengan air dingin
7. Spuit ber-bulb kecil
8. Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap
9. Sarung tangan sekali pakai
10. Pinset
11. Depper
b. Prosedur tindakan
1. Dekatkan alat-alat
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian
belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan perawatan
khusus)
4. Inspeksi rongga mulut
5. Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras, bila
perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap.
6. Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu.
7. Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan
memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang.
Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa).
8. Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar.
Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan
permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir.
Gosok lidah tetapi hindari menyebabkan reflex muntah bila ada. Basahi aplikator
bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan.
9. Isap sekresi bila terakumulasi.
10. Lepaskan sarung tangan.
11. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
12. Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai