Anda di halaman 1dari 16

SAP POKJA ANAK USIA SEKOLAH

PRAKTIK KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS


DI RT 4/RW 2 KELURAHAN KLAMPIS NGASEM KECAMATAN
SUKOLILO
KOTA SURABAYA
PERIODE 31 JULI - 3 SEPTEMBER 2022

Dosen Pembimbing :
Dr. Eka Misbahatul.M.H, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 2

1. Bambang Priyono 132229134


2. Siti Imroatul Mufidah 132229141
3. Natalia Rosa Correia Barros 132229147
4. Yuniati Lalu 132229158
5. Ela Shinta Dewi 132229163
6. Mira Faulita 132229167
7. Rofiatul Muktamaroh 132229173
8. Vega Juandana 132229179

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
“DEMONSTRASI MENYIKAT GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH”
DI PUSKESMAS KLAMPIS NGASEM SURABAYA

Bidang Studi : Keperawatan Komunitas


Topik : Demonstrasi Cara Menyikat Gigi pada Anak Usia Sekolah
yang Benar
Tempat :
Hari, Tanggal :
Waktu :
Sasaran : Anak Usia Sekolah Warga RT 04 RW 02 Kelurahan
Klampis Ngasem
Jumlah Sasaran :

1.1 Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan demonstrasi/simulasi tentang “Menyikat Gigi


yang Benar” diharapkan anak usia sekolah yang ada di RT 04 RW 02
dapat mengetahui, memahami, dan mampu melakukan tata cara menyikat
gigi yang benar.

2. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah diberi demonstrasi/simulasi peserta mampu:
1) Menjelaskan cara menyikat gigi yang benar.
2) Mempraktikkan cara menyikat gigi yang benar saat di rumah.

1.2 Materi (Terlampir)


1. Pengertian Kesehatan gigi dan mulut
2. Pengertian gigi
3. Bentuk dan fungsi gigi
4. Pertumbuhan gigi
5. Definisi kebersihan gigi dan mulut
6. Faktor kebersihan gigi dan mulut
7. Hal yang perlu diperhatikan saat menyikat gigi yang benar
8. Metode/tata cara menyikat gigi yang dianjurkan

1.3 Metode Penyuluhan


1. Ceramah
2. Diskusi (tanya-jawab)

3. Demonstrasi/simulasi

1.4 Media
1. Pantom gigi
2. Sikat gigi dengan pasta gigi

1.5 Organisasi kegiatan

1. Pembimbing Klinik :

2. Pembimbing Akademik :

3. Penyuluh (Anggota Kelompok) :

a) Penyaji :

b) Moderator :

c) Notulen 1 :

d) Notulen 2 :

e) Fasilitator 1 :

f) Fasilitator 2 :

g) Observer 1 :

h) Observer 2 :

1.6 Kegiatan Penyuluh

a. Setting Waktu
No Waktu Acara
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan topik yang akan diberikan
4. Menjelaskan tujuan demonstrasi/simulasi

2 Kegiatan inti  Menggali pengetahuan Anak usia SD


(15 menit)  Menjelaskan dan mempraktikkan materi
dengan rincian:
a) Pengertian Kesehatan gigi dan mulut
b) Pengertian gigi
c) Bentuk dan fungsi gigi
d) Pertumbuhan gigi
e) Definisi kebersihan gigi dan mulut
f) Faktor kebersihan gigi dan mulut
g) Hal yang perlu diperhatikan saat
menyikat gigi yang benar
h) Metode/tata cara menyikat gigi yang
dianjurkan
3 Penutup 1. Mengevaluasi kemampuan peserta tentang
10 menit tata cara menyikat gigi yang benar
2. Kesimpulan dari demonstrasi cara
menyikat gigi yang benar
3. Salam penutup
b. Setting Tempat

Balai RW 02 Kelurahan Klampis Ngasem Surabaya

Keterangan :
: Peserta : Penyaji

: Moderator : Media Penyuluhan

: Observer dan Fasilitator : Notulen

1.7 Job description


1. Moderator
Uraian tugas
a. Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
b. Mengatur proses dan lama penyuluhan.
c. Memimpin jalan diskusi dan evaluasi.
d. Menutup acara penyuluhan.
2. Penyuluh
Uraian tugas
a. Menggali pengetahuan peserta tentang masalah gigi dan mulut.
b. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh peserta.
c. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan.
d. Menjawab pertanyaan peserta.
3. Fasilitator dan Observer
Uraian tugas
a. Ikut bergabung dan duduk di antara peserta.
b. Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
c. Menginterupsi penyuluh tentang istilah / hal-hal yang dirasa kurang
jelas bagi peserta.
d. Mencatat nama, usia, dan jumlah peserta serta menempatkan diri
sehingga memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses
penyuluhan.
e. Mengamati perilaku verbal dan nonverbal peserta selama proses
penyuluhan.
f. Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
g. Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
1.8 Evaluasi
1. Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Peserta yang hadir
d. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan
2. Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib dan tenang
3. Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan tentang macam-macam penyakit yang sering
timbul saat musim hujan
b. Peserta dapat menjelaskan tindakan-tindakan yang perlu untuk
pencegahan penyakit
Lampiran 1. Materi Penyuluhan

1.1 Konsep Kesehatan Gigi dan Mulut


1. Pengertian Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian yang sangat penting dalam kesehatan
secara keseluruhan. (Pontonowu dkk, 2013) Kesehatan gigi dan mulut adalah
dimana keadan gigi dan mulut tidak ada bakteri, serta tidak dapat mempengaruhi
kesehatan tubuh lainnya (Laila Nur Hamidah, 2021).
2. Pengertian Gigi
Gigi termasuk system pencernaan, gigi tumbuh di lesung pada rahang dan
memiliki jaringan seperti tulang, tetapi gigi bukanlah bagian dari kerangka,
menurut perkembangan gigi mempunyai banyak persamaan dengan kulit
(Chrismilasari, Gabrilinda and Martini, 2019).
3. Bentuk dan Fungsi Gigi
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjadi 3 macam yaitu
(Estiani, 2017):
1. Gigi seri (Incisive)
Gigi ini berbentuk seperti pahat yang berfungsi untuk memotong dan
mengiris makanan.
2. Gigi taring (caninus)
Gigi ini berbentuk runcing yang berfungsi untukmerobek makanan /
mencabik makanan karena makanan harus di giling dan di haluskan.
3. Gigi geraham (molar)
Gigi ini berbentuk agak bulat dengan dataran pengunyahan ada tonjolan
dan berlekuk-lekuk yang berfungsi untuk mengunyah makanan.

4. Pertumbuhan Gigi
Paling awal dimulai terbentuknya benih gigi pada masa kehamilan minggu ke
6, benih ini tumbuh terus menerus dan akan muncul secara berangsusr-angsur
setelah bayi lahir (Keloay, Mintjelungan and Pangemanan, 2019).
1. Periode gigi sulung
Gigi sulung terbentuk ketika kita masih ada di dalam kandungan. Gigi ini
mulai keluar dari dalam gusi kita pada waktu usia 6 bulan sampai 1 tahun,
dan pada saat usia 3 tahun gigi sulung kita akan lengkap berjumlah 20
tahun, dan akan goyah ketika usia 6 tahun.
2. Periode Gigi campuran
Masa gigi campuran akan berlangsung sampai usia 14 tahun, pada periode
ini gigi anak tidak beraturan biasanya gigi tetapnya sudah tumbuh tapi gigi
sulungnya belum lepas.
3. Periode gigi tetap
Gigi tetap kita berusia 14 sampai 21 tahun, pada gigi tetap akan berjumlah
32 buah, pada usia ini akan muncul gigi terakhir atau sering disebut
dengan gigi bungsu namun kejadiannya lain dari beberapa orang gigi
bungsu tidak muncul atau terpendam dengan pertumbuhan yang kurang
atau tidak sempurna atau posisi miring sehingga perlu dicabut.

1.2 Konsep Kebersihan Gigi dan Mulut


1. Definisi Kebersihan Gigi dan Mulut
Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan didmana gigi geligi yang
berada di dalam rongga mulut dalam keadaan yang bersih, bebas dari plak dari
kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, dan
sisi makan serta tidak tercium bau busuk dalam mulut. Kebersihan gigi dan mulut
maksimal dapat tercapai dengan baik dengan cara membersihkan gigi dan mulut
dari sisa makanan yang tertinggal diantara gigi atau fissure (Santi and Khamimah,
2019).
2. Faktor Kebersihan Gigi dan Mulut
Berbagai cara untuk yang dapat dilakukan untuk kebersihan gigi dan mulut
secara menyeluruh,yaitu (Laila Nur Hamidah, 2021):
1. Mengunakan obat kumur antiseptic yang dapat membunuh kuman.
Karena di beberapa penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata bahwa
orang menyikat gigi hanya selama 46 detik dan hanya 2-10% orang
mengunakan dental floss secara efektif dan teratur. Oleh karna itu
penggunaaan obat kumur antiseptic dapat digunakan untuk membunuh
kuman.
2. Menggosok gigi secara teratur pada waktu yang tepat, dengan
menggosok gigi pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.
3. Memeriksakan gigi secara rutin dengan mengkunjungi dokter gigi setiap
6 bulan sekali perlu dilakukan karena dapat mengetahui penyakit pada
gigi serta bagian gigi yang berlekuk atau tidak rata.
4. Menggunakan benang gigi. sisa makanan yang sering tertinggal di
hendaknya segera dibersihkan mungkin dengan tusuk gigi atau bisa
dengan benang gigi.

3. Hal yang perlu diperhatikan saat Menyikat Gigi yang Benar


Menggosok gigi, setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin
dalam sehari-hari yang bertujuaan untuk memperoleh kesehatan gigi yang nafas
menjadi segar. Ada beberapa yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi
(Oktaviani et al., 2022):
1. Cara menyikat harus membersihkan semua deposit pada permukaan gigi
dan gusi secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental.
2. Menggunakan sikat gigi tidak merusak jaringan gigi dan tidak
mengabrasi lapisan gigi dengan tidak memberikan tekanan berlebih
3. Cara menyikat harus tepat dan efesian.
4. Frekunsi menyikat gigi maksimal 3 kali dalam sehari dan minimal 2 kali
dalam sehari.
4. Kelainan Penyakit Gigi dan Mulut
1. Karies gigi
Karies gigi adalah kerusakan jaringan gigi yang sampai membentuk
lubang-lubang. Kerusakan ini diawali dengan tumbuhnya bercak putih
pada permukaan gigi yang lama –lama akan menjadi lubang (Estiani,
2017).
2. Radang gusi
Radang gusi adalah penyakit pada gusi yang dapat menyebabkan leher
gigi membengkak. Berwarna lebih merah danjuga bisa sampai ada nanah
hingga berdarah (Estiani, 2017).
3. Kebusukan gigi
Kebusukan gigi disebabkan karena menumpuknya sisa-sisa makanan
yang terselip pada gigi dan dapat menyediaka suatu tempat yang cocok
untuk bagi pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan suatu reaksi
asam kemudian menyerang permukaan gigisehingga mengakibatkan
retak-retak pada email (Estiani, 2017)
4. Sariawan
Sariawan adalah jenis infeksi jamur yang dalamnya bintik-bintik putih
yang akan menyerupai sisa-sisa susu kelihatan pada lidah yang berada
pada bagian di dalam mulut, langit-langit, gusi, tongsil dan kulit (Estiani,
2017)
5. Stomatitis
Keadaan nyeri yang timbul akibat beberapa fator yaitu kebersihan mulut,
kekurangan zat-zat makanan, kurang tidur dan banyak merokok (Estiani,
2017)
6. Glositis
Peradangan pada lidah disebabkan karena mengigit lidah secara
berulang-ulang, minuman keras secara berlebihan, dan makan makanan
panas (Estiani, 2017)
7. Bibir pecah-pecah
Bibir pecah-pecah disebabkan karena kekurangan beberapa jenis vitamin
yaitu vitamin B complex (Estiani, 2017)
8. Kanker mulut
Kanker terjadi di semua bagian mulut bibir, pipi, langit-langit, lidah, gusi
dan dasar mulut dan kebanyakan dari kanker itu tidak nyeri (Estiani,
2017)

5. Metode Menyikat Gigi Yang Dianjurkan


1. Gerakan vertikal
Arah gerakan menggosok gigi ke atas kebawah dalam keadaan rahan
bawah dan atas tertutup. Gerakan inin digunakan untuk permukaan gigi
yang menghadap ke pipi sedangkan untuk permukaan yang menghadap
lidah atau langit-langit.gerakan menggosok gigi ke atas kebawah dalam
keadaan mulut terbuka. Jika menggosok gigi dengan cara ini tidak benar
maka dapat menimbulkan resensi penurunan gusi sehingga akar gigi
terlihat.

2. Gerakan horizontal.
Arah gerakan menggosok gigike depan dan belakan dari permukaan bukal
dan lingual. Gerakan menggosok pada bidang kunyah dikenal sebagai
scrub brush, dengan menggunakan cara yang dilakukan dan sesuai dengan
bentuk anatomi permukaan kunyah. Kombinasi gerakan vertikal dan
horizontal harus dilakukan dengan hati-hati jika tidak hatihati akan
menyebabkan resesi gusi / abrasi lapisan gigi.

3. Gerakan roll / teknik modifikasi stiillman


Gerakannya sederhana, paling dianjurkan karena gerakannya yang efesian
dan menjangkau semua bagian mulut, bulu sikat diletakan pada permukaan
gusi, jauh dari permukaan bidang kunyah ujung bulu sikat mengarah ke
ujung akar perlahan melewati permukaan gigi sehingga bagian belakang
kepala sikat bergerak dalam lengkungan.
4. Teknik menggosok gigi Bass
Teknik ini dijukukan untuk membersihkan daerah leher gingival, ujung
sikat dipegang dengan sedemikian rupa sehingga terletak 45° terhadap
sumbu gigi geligi,ujung bulu sikat mengarah ke leher ginggifal, sikat
kemudian ditekan kearah gingiva kemudian digerakan secara perlahan
dengan memutar kecil sehingga bulu sikat masuk kedalam kedaerah
gingival dan juga terdorong masuk diantara gigi gingival. Teknik ini akan
menimbulkan sensitivas pada gusi bila dilakukan dengan tidak hati-hati
(Oktaviani et al., 2022).
6. Menyikat gigi yang benar
Langkah-langkah menggosok gigi dengan baik dan benar menurut
Rahmadhan (2010) adalah :
1. Ambil sikat gigi dan pasta gigi, peganglah sikat gigi dengan cara anda
sendiri, oleskan pasta gigi di sikat gigi.
2. Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap ke bibir dan pipi
dengan cara menjalankan sikat gigi pelan-pelan dan naik turun. Mulai pada
rahang atas dan lanjutkan ke rahang bawah.
3. Bersihkan permukaan gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit
dengan menggunakan teknik moditifikasi bass untuk lengkung gigi
sebelah kanan dan kiri. Lengkung gigi bagian depa dapat dilakukan
dengan cara memegang sikat gigi secara vertikal menghadap ke depan.
Menggunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi kearah
mahkota gigi. Dilakukan pada rahang atas dan dilanjutkan rahang bawah.
4. Bersihkan seluruh bagian gigi graham pada lengkung gigi sebelah kanan
dan kiri dengan gerakan maju mundur sebanyak 10-20 kali. Lakukan pada
rahang atas terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan rahang bawah.
5. Terakhir sikat juga lidah dengan menggunakan sikat gigi atau sikat lidah
yang bertujuan untuk membersihkan permukaan lidah dari bakteri dan
membuat nafas menjadi segar. Berkumur sebagai langkah terakhir untuk
menghilangkan bakteri-bakteri sisa dari proses menggosok gigi.
DAFTAR PUSTAKA

Chrismilasari, L.A., Gabrilinda, Y. and Martini, M. (2019) ‘Penyuluhan


Menggosok Gigi pada Anak Sekolah Dasar Teluk II Banjarmasin’,
Jurnal Suaka Insan Mengabdi (JSIM), 1(2), pp. 91–97.

Estiani, S. (2017) ‘Pengaruh Metode Simulasi Menggosok Gigi Menggunakan


Teknik Bass Terhadap Keterampilan Dan Kebersihan Gigi dan Mulut
(Anak Sekolah Usia 7-10 Tahun di SDN Pulo Lor III Kecamatan
Jombang)’, Antimicrobial agents and chemotherapy, 58(12), pp. 7250–
7.

Keloay, P., Mintjelungan, C.N. and Pangemanan, D.H.C. (2019) ‘Gambaran


Teknik Menyikat Gigi dan Indeks Plak pada Siswa SD GMIM Siloam
Tonsealama’, e-GIGI, 7(2), pp. 76–80.
doi:10.35790/eg.7.2.2019.24143.

Laila Nur Hamidah (2021) ‘Gambaran pengetahuan dan perilaku tentang


menggosok gigi pada anak tahun 2020’, Jurnal Ilmiah Keperawatan
Gigi (JIKG), 2(1), pp. 108–114.

Oktaviani, E. et al. (2022) ‘Edukasi Kesehatan Gerogi (Gerakan Gosok Gigi)


Untuk Menjaga Kesehatan Gigi Dan Mulut Anak Pra Sekolah’, JCES
(Journal of Character Education Society), 5(2), pp. 363–371.

Santi, A.U.P. and Khamimah, S. (2019) ‘Pengaruh Cara Menggosok Gigi


terhadap Karies Gigi Anak Kelas IV di SDN Satria Jaya 03 Bekasi’,
Jurnal.Umj.Ac.Id, p. hal 48.
DAFTAR HADIR PESERTA

Hari :

Tangal :

Tempat :

No Nama Tanda tangan

Anda mungkin juga menyukai