Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nur Fadhila Abdina

NIM : 202001065

RANGKUMAN ORAL HYGIENE DI ICU

Oral hygiene merupakan salah satu bentuk dari kebersihan diri. Oral hygiene dalam
kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa masalah mulut dan gigi dapat terjadi
karena kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Pasien di ruang Intensive Care Unit
(ICU) sangat berisiko mengalami infeksi. Oral hygiene merupakan tindakan yang mutlak
dilakukan oleh perawat untuk menjaga mulut agar terhindar dari infeksi, membersihkan, dan
menyegarkan mulut. Dampak jika tidak dilakukan oral hygiene akan muncul infeksi akut
berupa peningkatan panas tubuh, pembengkakan pada daerah infeksi, kelemahan, sakit
menelan, kemerahan dan tidak dapat membuka mulut. Infeksi pada rongga mulut dapat
disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, ulkus pada mulut, kerusakan gigi, gingivitis.
Sebagian besar pasien yang dirawat di unit intensif menggunakan alat bantu nafas,
salah satunya ventilasi mekanik (ventilator). Pemasangan ventilator yang tidak didukung
dengan perawatan oral hygiene yang tepat, maka dapat terjadi kolonisasi mikroorganisme
pada orofaring kemudian menggantikan flora normal di orofaring dalam waktu kurang lebih
48 jam dan berkolonisasi di saluran napas Keadaan tersebut dapat beresiko terjadinya
pneumonia ventilator/ventilator associated pneumonia (VAP), faktor resiko yang dapat
menyebabkan VAP antara lain usia, trauma, dan lama pemakaian ventilator.
Peran perawat sebagai pemberi pelayanan sangat diperlukan. Perawat dalam
menjalankan tugas dan fungsinya, perlu membekali diri dengan pengetahuan, sikap, motivasi,
kepedulian, dan perilaku (Setianingsih et al., 2017).

Pelaksanaan Oral Care


Teknik dan alat pelaksanaan oral care pada pasien ventilasi mekanik juga berbeda-beda.
Pelaksanaan oral care dengan menggunakan toothbrushing. Pelaksanaan toothbrushing ini
bertujuan sebagai pembersihan mekanis plak pada gigi. Efektifitas pelaksanaan toothbrushing
telah banyak ditunjukkan mampu menurnkan insiden VAP, memperbaiki skor kesehatan
mulut, serta mikroorganisme oral menyebutkan bahwa toothbrushing menjadi tindakan yang
esensial dalam pelaksanaan oral care pada pasien dengan intubasi. Toothbrushing dilakukan
pada gigi, gusi, palatum, serta lidah. Akan tetapi, toothbrushing harus dilakukan secara hati –
hati agar tidak menyebabkan dislokasi selang ETT dan perdarahan. Alat yang digunakan
untuk oral care juga berbeda-beda, tergantung teknik pelaksanaannya (Anggraeni, 2020).

Pengetahuan dan keterampilan yang baik tidak lepas dari kompetensi yang didapat
selama proses pembelajaran, baik dalam bentuk teori maupun praktik. Kompetensi ini
menekankan bahwa asuhan keperawatan harus dilakukan secara komprehensif, baik tindakan
preventif yang dalam hal ini adalah pelaksanaan prosedur oral hygiene. Selain jumlah dan
keterampilan tenaga perawat, hal yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan mutu
pelayanan atau asuhan keperawatan adalah tersedianya berbagai fasilatas kesehatan yang
memadai. Salah satunya adalah fasilitas yang menunjang pelaksanaan oralhygiene. Kondisi
ini terjadi salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya reward atau rendahnya kesejahteraan
yang diterima perawat sehingga pelayanan yang diberikan tidak optimal. Beban kerja perawat
di ruang ICU tergolong berat karena harus melakukan pemantauan dan pencatatan secara
rutin dalam waktu bersamaan perawat harus selalu waspada terhadap kemungkinan
perubahan kondisi pasien secara akut
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, D. T. (2020). Studi Literatur: Update Pelaksanaan Oral Care Pada Pasien Yang
Terpasang Ventilasi Mekanik Di Ruang Icu. Jurnal Keperawatan Widya Gantari
Indonesia, 4(1), 9. https://doi.org/10.52020/jkwgi.v4i1.1496
Setianingsih, S., Riandhyanita, F., & Asyrofi, A. (2017). Gambaran Pelaksanaan Tindakan
Oral Hygiene Pada Pasien Di Ruang Intensive Care Unit (Icu). Jurnal Perawat
Indonesia, 1(2), 48. https://doi.org/10.32584/jpi.v1i2.45

Anda mungkin juga menyukai