Oleh :
PEMBIMBING INSTITUSI
RISMAHARA LUBIS,SST,M.KES
Oleh:
MITA ARMELIA PUTRI
NIM: P07524721047
Menyetujui,
No Nama Pembimbing dan Penguji Tanda Tangan
1 Bd.Rumondang Siregar,S.Tr.Keb
NIP: 19760210 200801 2 021
(Pembimbing Lahan Praktik) (……………...)
2 Rismahara Lubis,SST,M.Kes
NIP: 19730727 199303 2 001
(Pembimbing Institusi) (……………...)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
pendahuluan dalam Asuhan Kebidanan Manajemen Pelayanan Kebidanan ini
dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Ibu Rismahara
Lubis, SST.M.Kes yang telah membimbing selama ini.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Profesi bidan.
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak
semua pihak, tidak hanya oleh keluarga, kelompok tetapi juga oleh masyarakat (Kemenkes,
2016).
Pengelolaan obat menurut WHO, menitikberatkan pada hubungan antara pemilihan obat,
pengadaan obat, penyimpanan dan pendistribusian obat serta penggunaan obat, dimana
pengelolaan menjadi kuat jika didukung oleh sistem manajemen pengelolaan obat yang baik
(Quick, 1997).
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang sering disebut Puskesmas adalah suatu unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan yang
ada di Puskesmas dilakukan sejalan dengan perkembangan kebijakan yang ada pada berbagai
sektor. Adanya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi diikuti pula dengan menguatnya
kewenangan daerah dalam membuat berbagai kebijakan. Selama ini penerapan dan pelaksanaan
upaya kesehatan dalam kebijakan Puskesmas yang sudah ada sangat beragam antara setiap
daerah (Kemenkes, 2016) .Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan obat yaitu obat
selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, jenis dan jumlah sesuai kebutuhan atau pola penyakit
yang ada, sistem penyimpanan agar tidak terjadi kerusakan dan kehilangan obat, sistem
distribusi yang dapat menjamin mutu dan keamanan obat, penggunaan obat yang tepat,
pencatatan dan pelaporan yang teratur (Kemenkes , 2016).
B. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan ini, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Melakukan manajemen pengelolaan sistem distribusi yang dapat menjamin mutu dan
322
1
3
keamanan obat, penggunaan obat yang tepat, pencatatan dan pelaporan yang teratur dibuat
sesuai dengan teori yang ada.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas.
b. Melakukan manajemen Perencanaan dan Pengadaan Obat di Puskesmas
c. Melakukan manajemen Penyimpanan sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis pakai.
d. Melakukan manjemen Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis.
C. Ruang Lingkup
Lokasi yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Komprehensif ini adalah
di Puskesmas Dalu Sepuluh, sedangkan waktu dan penyusunan Laporan Komprehensif di
mulai tanggal 15 Agustus 2022 sampai dengan 27 Agustus2022.
D. Manfaat Penulisan
Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan khususnya dalam pengelolaan obat bahan
habis pakai di Puskesmas.
322
2
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori
A.1 Manajemen
Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus yang berarti
tangan dan agere yang berarti melakukan. Kedua kata itu digabungkan menjadi kata
kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda management.
Manajer untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Bahasa Prancis
(management), yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Management
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan
(Ismainar. 2018).
322
3
dikenal sebagai padat modal, padat karya dan padat teknologi. Dalam
manajemen pelayanan kesehatan terdapat 3 kelompok manusia yang terlibat, antara
lain kelompok manusia penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider,
misalnya dokter, bidan, perawat), kelompok penerima jasa pelayanana kesehatan
(para klien/pasien), serta kelompok ketiga, yang secara tidak langsung terlibat,
misalnya pada administrator (baik di kalangan pemerintah maupun perusahaan dan
lain-lain) (Sulastom, 2015).
A.2 Proses Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka proses manajemen terdiri
dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian (Sursilah. 2015).
Menurut George R. Terry (1977), dengan berbagai jenis kegiatan yang berbeda
itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisah-
pisahkan dan sangat erat hubungannya serta saling berpengaruh satu sama lain.
Ilustrasi dari penjelasan manajemen menurut George R. Terry dapat dilihat pada
gambar 1 berikut ini:
Hasil dari proses perencanaan adalah rencana (plan). Kegiatan- kegiatan dalam
perencanaan, antara lain:
322
4
3
- Menetapkan target sasaran
- Menetapkan langkah-langkah/kegiatan
- Menyusun kebutuhan peralatan, obat-obatan, perlengkapan
- Menyusun perkiraan pendapatan/pemasukan dan kebutuhan dana
keuangan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah pengaturan dan pengalokasian sumber daya agar
semua langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam rencana dapat dilaksanakan
secara keseluruhan, terpadu, efektif dan efisien. Dalam proses pengorganisasian ini
menentukan “siapa” mengerjakan “apa” dan bagaimana masing-masing fungsi
dihubungkan dan dikoordinasikan, sehingga proses pengorganisasian menghasilkan
:
- Kejelasan fungsi, tanggung jawab dan wewenang dari setiap bagian/unit/orang
yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan.
- Kejelasan proses koordinasi dan komunikasi di antara fungsifungsi. Biasanya
hasil tersebut tercermin dalam bentuk struktur organisasi. Sedangkan contoh
kegiatan pengorganisasian dalam pelayanan d i P u s k e s m a s adalah:
322
5
3
- Memberikan contoh yang baik kepada orang lain (asisten, dsb) misalnya
tentang disiplin, tentang menjaga kebersihan, menjauhi narkoba, rokok, dan lain-
lain.
- Menegur bila orang lain melakukan kesalahan dan memberi masukan agar tidak
terjadi lagi kesalahan yang sama di masa mendatang.
- Mendorong orang lain untuk melaksanakan tugasnya bila diketahui orang
tersebut tidak mengerjakan tugasnya.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan telah
dijalankan dan tujuan tercapai. Prosesnya mencakup aktivitas monitor,
mengevaluasi dan mengambil tindak lanjut untuk menghindari penyimpangan
terhadap rencana. Beberapa contoh kegiatan pengendalian yaitu :
- Mengumpulkan data realisasi untuk suatu tujuan dan menyusunnya menjadi
laporan.
- Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan mengecek apakah ada yang kurang,
ada yang tidak sesuai dengan rencana, jadwal, dana, dan sebagainya.
Segera mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan rencana.
Ketrampilan seorang bidan dalam menjalankan kegiatan manajemen walaupun
secara sederhana akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil dan
pengembangan yang berkelanjutan dari jasa pelayanan yang diberikan (Sursilah,
2015).
B.1 Puskesmas
1. Defenisi Puskesmas
Pusat kesehatan masyarakat yang sering di sebut puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitative), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan
322
6
3
bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk puskesmas (Peraturan
Menteri Kesehatan, 2016).
322
7
3
DAFTAR PUSTAKA
Dwienda,O.2014.Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.Prinsip Etika
dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta: Dee Publish
Karlida,Lis., Musfiroh, Ida. 2017. Suhu Penyimpanan Bahan Baku dan Produk Farmasi Di
Gudang Industri Farmasi. Farmaka (online) Vol 15. No 4. Jurnal.unpad.ac.id.
322
8
3