Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF


DI PUSKESMAS KENANGAN
Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Manajemen
Pelayanan Kebidanan

Oleh :

MITA ARMELIA PUTRI


NIM: P07524721047

PEMBIMBING INSTITUSI
RISMAHARA LUBIS,SST,M.KES

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES
MEDAN
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN

MANAJEMEN PELAYANAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF DI


PUSKESMAS KENANGAN

Oleh:
MITA ARMELIA PUTRI
NIM: P07524721047

Menyetujui,
No Nama Pembimbing dan Penguji Tanda Tangan
1 Bd.Rumondang Siregar,S.Tr.Keb
NIP: 19760210 200801 2 021
(Pembimbing Lahan Praktik) (……………...)
2 Rismahara Lubis,SST,M.Kes
NIP: 19730727 199303 2 001
(Pembimbing Institusi) (……………...)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi

Ardiana Batubara SST,M.Keb


NIP. 196605231986012001
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan
pendahuluan dalam Asuhan Kebidanan Manajemen Pelayanan Kebidanan ini
dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis menghanturkan rasa hormat dan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada dosen pengampu Ibu Rismahara
Lubis, SST.M.Kes yang telah membimbing selama ini.
Penulis juga mengakui bahwa dalam proses penulisan laporan ini, masih
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.
Dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini dikemudian hari.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca. Dan dapat memberikan kontribusi yang positif serta bermakna dalam
proses perkuliahan Profesi bidan.

Medan, Agustus 2022

Mita Armelia Putri


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i


DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Tujuan ........................................................................................................ 2
C. Ruang Lingkup .......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori ............................................................................................ 4
A.1 Pengertian Manajemen .......................................................................... 4
A.2 Proses Manajemen ................................................................................. 5
B. Puskesmas ...................................................................................................... 7
1 Defenisi Puskesmas ..................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak
semua pihak, tidak hanya oleh keluarga, kelompok tetapi juga oleh masyarakat (Kemenkes,
2016).
Pengelolaan obat menurut WHO, menitikberatkan pada hubungan antara pemilihan obat,
pengadaan obat, penyimpanan dan pendistribusian obat serta penggunaan obat, dimana
pengelolaan menjadi kuat jika didukung oleh sistem manajemen pengelolaan obat yang baik
(Quick, 1997).
Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang sering disebut Puskesmas adalah suatu unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan yang
ada di Puskesmas dilakukan sejalan dengan perkembangan kebijakan yang ada pada berbagai
sektor. Adanya kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi diikuti pula dengan menguatnya
kewenangan daerah dalam membuat berbagai kebijakan. Selama ini penerapan dan pelaksanaan
upaya kesehatan dalam kebijakan Puskesmas yang sudah ada sangat beragam antara setiap
daerah (Kemenkes, 2016) .Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan obat yaitu obat
selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, jenis dan jumlah sesuai kebutuhan atau pola penyakit
yang ada, sistem penyimpanan agar tidak terjadi kerusakan dan kehilangan obat, sistem
distribusi yang dapat menjamin mutu dan keamanan obat, penggunaan obat yang tepat,
pencatatan dan pelaporan yang teratur (Kemenkes , 2016).

B. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan laporan ini, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Melakukan manajemen pengelolaan sistem distribusi yang dapat menjamin mutu dan

322
1
3
keamanan obat, penggunaan obat yang tepat, pencatatan dan pelaporan yang teratur dibuat
sesuai dengan teori yang ada.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan manajemen Pengelolaan Obat di Puskesmas.
b. Melakukan manajemen Perencanaan dan Pengadaan Obat di Puskesmas
c. Melakukan manajemen Penyimpanan sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis pakai.
d. Melakukan manjemen Pendistribusian Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis.

C. Ruang Lingkup

1. Lokasi dan Waktu:

Lokasi yang dilakukan oleh penulis dalam pembuatan Laporan Komprehensif ini adalah
di Puskesmas Dalu Sepuluh, sedangkan waktu dan penyusunan Laporan Komprehensif di
mulai tanggal 15 Agustus 2022 sampai dengan 27 Agustus2022.

2. Subjek Laporan Kasus :


Subjek yang diambil untuk penyusun Laporan Komprehensif ini adalah Pengelolaan Obat
bahan habis pakai di Puskesmas.

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan khususnya dalam pengelolaan obat bahan
habis pakai di Puskesmas.

2. Bagi Institusi Pendidikan


Hasil laporan komprehensif ini dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan untuk menambah
pengetahuan khususnya untuk program study Profesi Kebidanan di Politeknik Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Medan.
3. Bagi Lahan Praktik
Sebagai acuan dalam menjamin mutu dan keamanan obat, penggunaan obat yang tepat,
pencatatan dan pelaporan yang teratur.

322
2
3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Tinjauan Teori

A.1 Manajemen

A.1.1 Pengertian Manajemen

Kata manajemen berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata manus yang berarti
tangan dan agere yang berarti melakukan. Kedua kata itu digabungkan menjadi kata
kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam bahasa
inggris dalam bentuk kata kerja to manage dengan kata benda management.
Manajer untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Bahasa Prancis
(management), yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Management
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan
(Ismainar. 2018).

Pengertian manajemen didefinisikan dalam berbagai cara, tergantung dari titik


pandang, keyakinan serta pengertian dari pembuat definisi. Secara umum
pengertian manajemen adalah pengelolaan suatu pekerjaan untuk memperoleh hasil
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan dengan cara menggerakkan
orang-orang lain untuk bekerja. Pengelolaan pekerjaan itu terdiri dari bermacam
ragam, misalnya berupa pengelolaan industri, pemerintahan, pendidikan, pelayanan
sosial, olahraga, kesehatan, keilmuan dan lain-lain. Bahkan hampir setiap aspek
kehidupan manusia memerlukan pengelolaan. Oleh karena itu, manajemen ada
dalam setiap aspek kehidupan manusia dimana terbentuk suatu kerja sama
(organisasi) (Herujito, 2015).

Namun, menurut beberapa buku, manajemen di bidang kesehatan sesungguhnya


lebih kompleks jika dibandingkan dengan manajemen di bidang lainnya. Sebabnya
adalah manajemen di bidang kesehatan tidak saja mencakup orang yang sakit, tetapi
juga orang yang sehat beserta seluruh keluarganya dengan suasana emosional
tertentu. Semua itu masih ditambah sifat pelayanan kesehatan itu sendiri, yang

322
3
dikenal sebagai padat modal, padat karya dan padat teknologi. Dalam
manajemen pelayanan kesehatan terdapat 3 kelompok manusia yang terlibat, antara
lain kelompok manusia penyelenggara pelayanan kesehatan (health provider,
misalnya dokter, bidan, perawat), kelompok penerima jasa pelayanana kesehatan
(para klien/pasien), serta kelompok ketiga, yang secara tidak langsung terlibat,
misalnya pada administrator (baik di kalangan pemerintah maupun perusahaan dan
lain-lain) (Sulastom, 2015).
A.2 Proses Manajemen
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka proses manajemen terdiri
dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian (Sursilah. 2015).
Menurut George R. Terry (1977), dengan berbagai jenis kegiatan yang berbeda
itulah yang membentuk manajemen sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisah-
pisahkan dan sangat erat hubungannya serta saling berpengaruh satu sama lain.
Ilustrasi dari penjelasan manajemen menurut George R. Terry dapat dilihat pada
gambar 1 berikut ini:

Adapun proses-proses tersebut jika dikaitkan dengan pelayanan di


P usk es m a s , yaitu:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah proses yang menghasilkan suatu uraian rinci mengenai
langkah-lagkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan

Hasil dari proses perencanaan adalah rencana (plan). Kegiatan- kegiatan dalam
perencanaan, antara lain:

322
4
3
- Menetapkan target sasaran
- Menetapkan langkah-langkah/kegiatan
- Menyusun kebutuhan peralatan, obat-obatan, perlengkapan
- Menyusun perkiraan pendapatan/pemasukan dan kebutuhan dana
keuangan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian adalah pengaturan dan pengalokasian sumber daya agar
semua langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam rencana dapat dilaksanakan
secara keseluruhan, terpadu, efektif dan efisien. Dalam proses pengorganisasian ini
menentukan “siapa” mengerjakan “apa” dan bagaimana masing-masing fungsi
dihubungkan dan dikoordinasikan, sehingga proses pengorganisasian menghasilkan
:
- Kejelasan fungsi, tanggung jawab dan wewenang dari setiap bagian/unit/orang
yang berkontribusi terhadap pencapaian tujuan.
- Kejelasan proses koordinasi dan komunikasi di antara fungsifungsi. Biasanya
hasil tersebut tercermin dalam bentuk struktur organisasi. Sedangkan contoh
kegiatan pengorganisasian dalam pelayanan d i P u s k e s m a s adalah:

1) Menentukan tugas, tanggung jawab dan pekerjaan yang harus dilakukan


oleh asisten dalam membantu pelaksanaan pelayanankebidanan.

2) Melakukan pembagian tugas dalam pelaksanaan suatu proyek tertentu


sehingga tujuan proyek dapat tercapai.
3. Pelaksanaan dan Pengarahan (Actuating)
Proses pelaksanaan dan pengarahan merupakan proses melaksanakan rencana
melalui pemberian pengarahan, memimpin, memotivasi dan komunikasi agar
rencana dapat terlaksana dengan baik. Beberapa contoh kegiatan pelaksanaan dan
pengarahan adalah :
- Menjelaskan cara melaksanakan suatu tugas/ pekerjaan tertentu kepada asisten
yang baru.
- Menanyakan kepada asisten atau orang yang membantu apakah ada
permasalahan atau kesulitan dalam melaksanakan tugas.

322
5
3
- Memberikan contoh yang baik kepada orang lain (asisten, dsb) misalnya
tentang disiplin, tentang menjaga kebersihan, menjauhi narkoba, rokok, dan lain-
lain.
- Menegur bila orang lain melakukan kesalahan dan memberi masukan agar tidak
terjadi lagi kesalahan yang sama di masa mendatang.
- Mendorong orang lain untuk melaksanakan tugasnya bila diketahui orang
tersebut tidak mengerjakan tugasnya.
4. Pengendalian (Controlling)
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa pelaksanaan telah
dijalankan dan tujuan tercapai. Prosesnya mencakup aktivitas monitor,
mengevaluasi dan mengambil tindak lanjut untuk menghindari penyimpangan
terhadap rencana. Beberapa contoh kegiatan pengendalian yaitu :
- Mengumpulkan data realisasi untuk suatu tujuan dan menyusunnya menjadi
laporan.
- Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan mengecek apakah ada yang kurang,
ada yang tidak sesuai dengan rencana, jadwal, dana, dan sebagainya.
Segera mengambil tindakan bila ada yang tidak sesuai dengan rencana.
Ketrampilan seorang bidan dalam menjalankan kegiatan manajemen walaupun
secara sederhana akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil dan
pengembangan yang berkelanjutan dari jasa pelayanan yang diberikan (Sursilah,
2015).

B.1 Puskesmas
1. Defenisi Puskesmas

Pusat kesehatan masyarakat yang sering di sebut puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitative), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Konsep kesatuan upaya kesehatan ini menjadi pedoman dan pegangan

322
6
3
bagi semua fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia termasuk puskesmas (Peraturan
Menteri Kesehatan, 2016).

Kepala ruang farmasi di puskesmas mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk


menjamin terlaksananya pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai yang
baik (Peraturan Menteri Kesehatan, 2016). Manajemen logistik merupakan suatu proses
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian aliran bahan baku yang efesien, ekonomis dan
efektif, untuk menyelesaikan produk dengan tujuan untuk memenuhi tuntutan konsumen
(Reibiro et al, 2013). Kegiatan pengawasan dan pengendalian obat di puskesmas terdiri dari
kegiatan pemeriksaan seperti pencatatan dan pelaporan. Adapun untuk pengendalian seperti
obat rusak dan kadaluarsa serta obat hilang juga dilakukan dipuskesmas bertujuan untuk
menjaga ketersediaan obat dan keamanan penggunaan obat untuk pasien (Ranie, 2014).

322
7
3
DAFTAR PUSTAKA
Dwienda,O.2014.Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.Prinsip Etika
dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta: Dee Publish

Herujito.2015.Dasar-Dasar Manajemen.Bogor : Grasindo.

Ismainar,H.2018.Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medis dan Informatika Kesehatan


Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan.Yogyakarta:Deepublish.

Karlida,Lis., Musfiroh, Ida. 2017. Suhu Penyimpanan Bahan Baku dan Produk Farmasi Di
Gudang Industri Farmasi. Farmaka (online) Vol 15. No 4. Jurnal.unpad.ac.id.

Karyoto. 2016. Dasar- Dasar Manajemen Teori, Definisi dan Konsep.Yokyakarta: CV


Andi Offset
Kementrian Kesehatan RI.2011.Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan 2011-
2015.Jakarta

Mona.2015.Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Republik Indonesia Undang-


Undang Keperawatan dan Tenaga Kesehatan.Penerbit PustakaMahardika Bantul
Yogyakarta.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269/MENKES/PER/III/2008/ tentang RekamMedis.

Profil Kesehatan Indonesia.Kementrian Kesehatan RI. Sekretariat Jenderal Profil


Kesehatan Indonesia Tahun 2016.Jakarta: Kementrian Kesehatan RI,2017.

Sulastomo.2015.Manajemen Kesehatan.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama


Dwienda,O.2014.Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.Prinsip
Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan.Yogyakarta: Dee Publish

322
8
3

Anda mungkin juga menyukai