Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS MODUL 6

(MALOKLUSI)

EVALUASI PERAWATAN PIRANTI ORTHODONTI LEPASAN

(Pasien 2)

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam

melengkapi Kepaniteraan Klinik pada Modul 6

Oleh:

DEA AUDINA

19100707360804018

Dosen Pembimbing : drg. YenitaAlamsyah, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

2021
LAPORAN KASUS

EVALUASI PERAWATAN PIRANTI ORTHODONTI LEPASAN

Data Pasien :

Nama pasien : Diana Yulia

No Rekam Medis : 040768

Umur : 11 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Lambung Bukit, RT/RW : 003/001, Pauh

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Hari/Tanggal Kasus Tindakan yang Operator

dilakukan

Maloklusi Evaluasi perawatan Dea Audin

10 April 2021 klas orthodonti lepasan (19100707360804018)

II Devisi 1

Padang, April 2021

Pembimbing

drg. Yenita Alamsyah, M.Kes


MODUL 6

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan dan dipresentasikan Laporan Kasus Evaluasi Perawatan Orthodonti Lepasan

II guna melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik pada Modul 6.

Padang, April 2021

Disetujui Oleh

Dosen Pembimbing

drg. Yenita Alamsyah, M.Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Pasien 2 ini sebagai salah satu syarat dalam

melengkapi Kepaniteraan Klinik pada Modul 6.

Perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas serta penghargaan

yang sebesar-besarnya kepada Ibu drg.Yenita Alamsyah, M.Kes selaku pembimbing yang telah

membantu dalam menyusun perawatan hingga terselesaikannya Laporan Evaluasi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Evaluasi ini dapat bermanfaat dan dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

Padang, April 2021

Penulis
LAPORAN EVALUASI PASIEN I MODUL 6

A. Data Pasien

Nama pasien : Diana Yulia

No Rekam Medis : 040768

Umur : 11 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Lambung Bukit, RT/RW : 003/001, Pauh

Pekerjaan : Pelajar

Agama : Islam

Nama Ayah : Arjumlus

Nama Ibu : Mardaleni

Suku : Minang

Maloklusi : Klas II devisi 1

Dosen Pembimbing : drg. Yenita Alamsyah.M.Kes

Jenis Alat Orthodonti: Piranti Lepasan


B. Rencana Perawatan

Rahang Atas :

Komponen Aktif

1. Pemasangan simple finger coil pada gigi 22

2. Pemakaian ekspansi untuk mendapatkan kekurangan ruangan

3. Pemasangan Labial arch untuk mengembalikan lengkung gigi ke lengkung normal.

Komponen Retentive

1. Pemakaian adams clamer yang diletakkan pada gigi 16 dan 26 sebagai retensi posterior

Evaluasi : Pada kontrol ke 5 diharapkan telah mendapatkan kekurangan ruangan serta pada gigi

22 dapat bergerak untuk mengurangi diastema giginya dan mengembalikan gigi 22 kembali ke

lengkung rahang dan posisi yang normal.

Kontrol 1 x seminggu :

- Pengukuran overjet dan overbite

- Mengaktifkan simple finger coil

- Pemutaran ekspansi 1/4 - 1/2 putaran.

- Penyesuaian/ adaptasi piranti dirongga mulut

- Instruksi OH pasien

Rahang Bawah :

Komponen aktif :

1. Pemasangan ekspansi untuk mendapatkan kekurangan ruangan ruangan.

2. Pemakaian Simple Spring pada gigi 42

3. Pemakaian finger coil pada gigi 33


Komponen Retentive

1. Pemasangan adam pada gigi 36 dan 46 sebagai rentensi posterior

Evaluasi : Pada kontrol ke 5 diharapkan gigi dapat bergerak secara optimal dan mendapatkan

ruangan.

Kontrol 1 x seminggu :

- Pengukuran overjet dan overbite - Mengaktifkan ekspansi

- Pengaktifan simple spring - Instruksi OH pasien

 Gambar : Desain Piranti Lepasan


C. Evaluasi Sebelum Perawatan

 Overjet

11
= 3,3 mm 21
41 31
= 3,6 mm

 Overbite

11
= 2,4 mm 21
41 31 = 2,7 mm

 Posisi gigi

 Rahang Atas :

 malposisi pada gigi 12 labioversi, 22 distopalatoversi, 24 torsiversi dan 42 mesiolinguoversi

 Gigitan Dalam : Tidak ada

 Lengkung RA dan RB : Maloklusi

 Analisa Ukuran mesiodistal gigi dan lengkung gigi permanen dan decidui (Probability,

Moyers)

RAHANG ATAS
Regio Anterior
12 + 11 + 21 + 22 : 30,2 mm
Tempat tersedia : 30,6 mm
Selisih : 0,4 mm
Regio posterior
Probability moyers
13 + 14 + 15 : 22 mm 23,1 mm
Tempat tersedia : 21,3 mm 21,3 mm
Selisih : -0,7 mm -1,8 mm

23 + 24 + 25 : 22 mm 23,1 mm
Tempat tersedia : 16,5 mm 16,5 mm
Selisih : -5,5 mm -6,6 mm
Total selisih : -5,8 mm -8 mm
: -5,8 mm + (-8) mm = -6,9 mm
2
Rahang bawah
Regio anterior
42+41+31+32 : 23,8 mm
Tempat tersedia : 23,4 mm
Selisih : -0,4 mm

Regio posterior
Probability moyers
43+44+45 : 20,3 mm 22,8 mm
Tempat tersedia : 18,2 mm 18,2 mm
Selisih : -2,1 mm -4,6 mm

33+34+35 : 21,2 mm 22,8 mm


Tempat tersedia : -5,6 mm -9,7 mm
Selisih : -3,1 mm -4,7 mm
Total selisih : 2,2 mm 0 mm
: --5,6 mm + (-9,7) mm = -7,6 mm
2
 Foto Profil

Keseimbangan wajah
Hairline –glabela : 33,7 %
Glabela-subnation : 37,5 %
Subnation- menton : 27,5 %
Kesimetrisan Wajah
Sudut terluar mata kanan – median line : 26 mm
Sudut terluar mata kiri – median line : 26 mm
Kesimpulan :
Foto profil wajah tampak depan tidak seimbang dan wajah tampak samping cembung

 Gambaran Rontgen Sefalometri dan Analisa Sefalometri Pasien


 Analisa sefalometri

Perempuan
Jenis Pengukuran Hasil Ukuran Keterangan
N SD

SNA° 84 4 81o N : Maxila Ortognatik

SNB° 82 4 740 <Normal : mandibula retrognatik

ANB° 2 2 70 >N = Klas II skletal

NAPog 5 6 230 profil wajah (cembung)

NSGN° 65 3 740 vertikal (arah pertumbuhan rahang >N)

MP:SN° 31 5 410 >Normal : ekstraksi


I:I° 120 8 1130 <N = Proklinasi

I:SN° 108 8 1040 <N=proklinasi


I:MP° 101 5 1000 Normal : ortoklinasi

I:APog mm 9 3 6 mm Normal : ortoklinasi

I:NB mm 8 3 8 mm Normal : ortoklinasi

Pog : NB Pog mm 1 - - -

Bidang E:LS mm 0 2 2 mm bibir atas normal Normal

Bidang E:LI mm 2 2 5 mm Bibir Bawah Tebal

Kesimpulan : Pasien datang dengan keluhan skeletodentaldisplasia dimana hubungan skeletal

relasi Klas II dengan konveksi wajah cembung dan arah pertumbuhan rahang vertikal, inklinasi I

atas dan I bawah lebih kecil dari normal serta bibir atas normal dan bibir bawah tebal.

 Progres disetiap Kontrol

Kontrol 1

 Overjet

11
= 3,3 mm 21 = 3,6 mm
41 31

 Overbite

11
= 2,4 mm 21
41 31
= 2,7 mm

 Pengaktifan klamer
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RA 2 x
4 Putaran
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RB 2 x
4 Putaran
 Pengaktifan simple spring, simple finger coil dan finger coil

 Pengaktifan Labial Arch

Kontrol 2

 Overjet

11
= 3,3 mm 21
41 31
= 3,5 mm

 Overbite

11
= 2,7 mm 21
41 31 = 2,4 mm

 Pengaktifan klamer
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RA 2 x
4 Putaran
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RB 2 x
4 Putaran

 Pengaktifan simple spring(RB), simple finger coil (RA) dan finger coil (RB)

 Pengaktifan Labial Arch

Kontrol 3

 Overjet

11
= 3,3 mm 21
41 31 = 3,4 mm

 Overbite

11
= 2,4 mm 21
41 31 = 2,6 mm

 Pengaktifan klamer
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RA 2 x Putaran
4
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RB 2 x Putaran
4
 Pengaktifan simple spring(RB), simple finger coil (RA) dan finger coil (RB)

 Pengaktifan Labial Arch

Kontrol 4 (UJian Aktifasi)

 Overjet

11
= 3,1 mm 21
41 31
= 3,4 mm

 Overbite

11
= 2,3 mm 21
41 31 = 2,5 mm

 Pengaktifan klamer
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RA 2 x
4 Putaran
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RB 2 x
4 Putaran

 Pengaktifan simple spring(RB), simple finger coil (RA) dan finger coil (RB)

 Pengaktifan Labial Arch

Kontrol 5

 Overjet

11
= 3,0 mm 21
41 31 = 3,2 mm

 Overbite
11
= 2,3 mm 21
41 31 = 2,4 mm

 Pengaktifan klamer
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RA 2 x
4 Putaran
1
 Pengaktifkan sekrup ekspansi RB 2 x
4 Putaran

 Pengaktifan simple spring(RB), simple finger coil (RA) dan finger coil (RB)
 Pengaktifan Labial Arch

 Progres evaluasi

Pada control 5 sudah mendapatkan ruangan

- RA = 10 x 1 Putaran
4

10 x 0,2 mm = 2,0 mm

- RB = 10 x 1 Putaran
4

10x 0,2 mm = 2,0 mm

- Overjet sebelum yaitu 11-41: 3,3 mm dan 21-31: 3,6 mm, setelah dilakukan

perawatan berkurang menjadi overjet 11-41: 3,0 mm dan 21-31: 3,26 mm.

- Overbite sebelum yaitu 11-41: 2,4 mm dan 21-31: 2,7 mm, dan overbite

setelah dilakukan perawatan yaitu 11-41: 2,3 mm dan 21-31: 2,4 mm.
Kesimpulan

Nama Pasien : Diana Yulia

Umur : 11 Tahun

Telah dilakukan perawatan orthodonti lepasan dengan 5 kali kontrol. Untuk malposisi gigi

12 labioversi, 22 distopalatoversi, 24 torsiversi dan 42 mesiolinguoversi sudah sedikit terkoreksi.

Overjet dan overbite pasien awalnya yaitu overjet 11/41 : 3,3 mm dan 21/31: 3,6 mm,

setelah dilakukan perawatan overjet 11/41 : 3,0 mm dan 21/31 : 3,2 mm. Overbite sebelum

perawatan 11/41: 2,4 mm dan 21/31 : 2,7 mm, setelah dilakukan perawatan overbite 11/41 : 2,3

mm dan 21/31 : 2,4 mm.

Dari analisa model sebelum perawatan pada RA kekurangan ruangan didapatkan -6,9 dan

RB kekurangan ruangan -7,6. setelah dilakukan perawatan terdapat perubahan pada RA -6,4 dan

RB -7.

Saran

Pasien masih membutuhkan perawatan lanjutan dengan operator berikutnya untuk

mengkoreksi malposisi gigi sampai gigi tersebut kembali keposisi normal. Pasien kooperatif

memakai piranti pada malam hari dan siang hari dan masih perlunya kerja sama dan pantauan

orang tua lebih lanjut untuk menumbuhkan motivasi dan kesadaran untuk menggunakan alat

orthodonti.

Anda mungkin juga menyukai