(MALOKLUSI)
LAPORAN KASUS
EVALUASI PERAWATAN PIRANTI
ORTHODONTI LEPASAN
(Pasien 1)
Oleh:
RAHMA NELTI
1110070110037
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
proses yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Kornialia., M. Biomed.
selaku dosen pembimbing, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai
pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memerlukan.
Rahma Nelti
LAPORAN KASUS
EVALUASI PERAWATAN PIRANTI ORTHODONTI LEPASAN
Data Pasien
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing
A. Data Pasien
Umur : 11 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Overjet 1 1
= 3,3mm = 3,3 mm
1 1
Overbite 1 1
= 4,1 mm = 4,1 mm
1 1
Posisi Gigi :
RA : 12 : Mesio labioversi
22 : Mesio labioversi
RB : 32 : Linguoversi
31 : Disto labioversi
Lengkung RA dan RB : Maloklusi
Overjet : Normal
(Probability, Moyers)
Rahang Atas
Regio Anterior
12 + 11 + 21 + 22 = 30,1 mm
Tempat tersedia = 29,3 mm
Selisih = - 0,8 mm
Regio Posterior
Probability Moyers
13+ 14 +15 = 23,3 mm 21,8 mm
Tempat tersedia = 20,8 mm 20,8 mm
Selisih = -2,5 mm -1 mm
23 + 24 + 25 = 22,7 mm 21,8 mm
Tempat tersedia = 21,6 mm 21,6 mm
Selisih = -1,1 mm -0,1 mm
Total tempat tersedia = -4,4 mm -1,1 mm
Rahang Bawah
Regio Anterior
42 + 41 + 31 + 32 = 21,5 mm
Tempat tersedia = 21,2 mm
Selisih = -0,3 mm
Regio Posterior
Probability Moyers
43+ 44 +45 = 21,5 mm 21,3 mm
Tempat tersedia = 20,7 mm 20,7 mm
Selisih = -0,7 mm -0,3 mm
33 + 34 + 35 = 21,3 mm 21,3 mm
Tempat tersedia = 20 mm 20 mm
Selisih = -1,3 mm -1,3 mm
Total tempat tersedia = -2,3 mm -1,6 mm
Pengukuran tempat tersedia
= 29,3mm
Rahang Atas : 2 1 1 2
5 4 3 = 20,8 mm
3 4 5 = 21,6 mm
Jarak intercaninus = 41,1 mm
= 21,2 mm
Rahang Bawah : 2 1 1 2
5 4 3 = 20 mm
3 4 5 = 20,7 mm
Foto Profil
Analisa sefalometri
Jenis Perempuan Hasil ukur Keterangan
Pengukuran N SD
0
SNA 84 4 890 Maksila Prognatik
SNB0 82 4 820 Noemal
ANB0 2 2 70 Maksila Prognatik
NAPog0 5 6 180 Cembung
NSGN0 65 3 650 Pertumbuhan rahang
cendrung horizontal
MP : SN0 31 5 310 Normal
1 : 10 120 8 1220 Normal
1 : SN0 108 8 1040 Cendrung Retroklinasi
1 : MP0 101 5 990 Normal
1 : APog mm 9 3 9 mm Normal
1 : NB mm 8 3 7 mm Normal
Pog : NB Pog mm 1 - - -
Bidang E : LS mm 0 2 2 mm Normal
Bidang E : LI mm 2 2 2 mm Normal
Kesimpulan : Pasien dengan kelainan dental displasia dengan relasi skletal kelas
wajah horizontal. Inklinasi gigi insisivus retrognatik serta jaringan lunak bibir
normal
C. Rencana Perawatan
Rahang Atas :
palatal
normal
5. Kontrol 1 x seminggu :
Mengaktifkan ekspansi
Mengaktifkan labial arch
Pengukuran overjet dan overbite
Penyesuaian
Instruksi OH pasien
Rahang Bawah :
lingual.
labial.
normal
6. Kontrol 1 x seminggu :
Overjet : : 1 1
= 3 mm = 3 mm
1 1
Overbite : 1 1
= 4,2 mm = 4,2mm
1 1
Posisi Gigi :
RA : 12 : Terkoreksi
22 : Terkoreksi
RB : 32 : Sedikit terkoreksi
31 : Sedikit terkoreksi
Overjet : normal
Tempat tersedia
5 4 3 = 22 mm
3 4 5 = 21,8 mm
5 4 3 = 20,5 mm
3 4 5 = 21 mm
Model Studi
KESIMPULAN
Umur : 11 Tahun
Telah dilakukan perawatan ortodonti removable dengan 13 kali kontrol
dan didapatkan pelebaran lengkung rahang pada RA sebesar 3,2 mm (target 4,4
(target 2,3 mm). Untuk sisa kekurangan pada RA sebanyak 1,2 mm, sedangkan
untuk sisa kekurangan RB sebanyak 1,3 mm. Untuk malposisi gigi RA, gigi 12
dan 22 sudah terkoreksi namun menghasilkan malposisi baru pada gigi 13. Untuk
malposisi gigi RB, gigi 31 dan 32 sedikit terkoreksi dan adanya malposisi baru
gigi 33. Malposisi baru ini terbentuk ketika gigi 13 dan 33 yang mulai erupsi pada
SARAN
baru pada gigi 13 dan 33 yang masih partial erupsi dan melanjutkan koreksi gigi
31 dan 32. Operator juga lebih mengharapkan untuk perawatan berikutnya orang
tua juga dapat bekerjasama dalam memberikan motivasi kepada pasien untuk
lepasannya.