Anda di halaman 1dari 19

Space Maintainer

M.Hasbi Ashidiqy
19100707360804044

Dosen pembimbing:
drg. Rheta Elkhaira, M. Biomed

Fakultas Kedokteran Gigi


Universitas Baiturrahmah
Padang
2021
Data Pasien

Nama : manekin

Umur : 8 tahun

Jenis kelamin : Laki-


laki
SPACE
MAINTAINER
Suatu alat aktif yang
digunakan untuk memperoleh
kembali ruangan yang telah
menyempit pada lengkung gigi.
Jenis
Space Regainer

Lepasan Cekat
( Removable (fixed space
space regainer ) regainer )
INDIKASI

1) Bila terjadi prematurloss pada gigi sulung terutama molar


pertama dan kedua pada maksila / mandibular
2) Adanya erupsi ektopik dari molar pertama gigi permanen
3) Kehilangan tempat pada lengkung gigi akibat bergesernya ke
mesial dari gigi molar pertama permanen ini untuk maloklusi
kelas I tipe 5
4) OH pasien baik
KONTRA INDIKASI

1) Bila jarak untuk erupsi gigi


permanen sudah cukup
2) Panjang lengkung gigi tidak
memadai
3) Jika pemasangan space regainer
akan memperparah maloklusi yang
sudah ada, pada kasus over bite,
kelas I tipe III dan maloklusi kelas III
Laporan Kasus

• Odontogram
Metode Analisa Ruangan

Analisa ruang menggunakan metode moyer’s dengan


menggunakan model study. Penghitungan di mulai dari
pengukuran mesial distal gigi Insisivus permanen bawah,
kemudian melihat tabel probabilitas moyer’s untuk
memperkirakan ruangan yang dibutuhkan untuk erupsi C,
P1, P2 prediksi moyer’s 75%.
Prosedur pengukuran
• Lebar mesial-distal ke empat gigi insisivus permanen
bawah pada model dengan menggunakan kaliper.
• Hasil penghitungan insisivus permanen bawah di
sesuaikan dengan tablel moyer’s 75% untuk
memprediksi mesiodistal gigi C, P1, P2 RB. Hasil
yang didapat adalah required space (RS).
• Ukur ruang yang tersedia dengan cara hasil dari jarak
mesial gigi insisivus 1 ke mesial molar 1 permanen
lalu dikurangkan dengan jarak mesial insisivus 1 ke
distal insisivus 2 (AS).
• Lalu kurangkan hasil (AS-RS).
Hasil Pengukuran

1. Lebar mesio-distal 4 insisivus permanen rahang


bawah.
42 41 31 32 22,7 mm
5,8mm 5,7 mm 5,3 mm 5,9 mm
Metode Determinasi Lengkung

• Available space (Y) Rahang bawah = 73,3mm


• Available space (Y) mesial C kanan – Mesial C kiri = 22,4 mm
• Available space (Y) distal I2 – mesial M1 kanan = 22,2 mm
• Available space (Y) distal I2 – mesial M1 kiri = 21,1 mm
2. Jumlah lebar 4 gigi anterior permanen RB
dibandingkan dengan nilai pada tabel moyer dengan
tingkat kepercayaan 75%
0,2
• Maka didapatkan nilai required space (X) =
19,5 X 20,0

0,5
X
20,1 y 20,4
0,3

0,2 = x
0,5 0,3

x = (0,2).(0,3)
0,5
x = 0,12 mm
Maka kebutuhan erupsi
ruangan menurut tabel
moyers adalah

20,1 + 0,12 = 20,22 mm


RB RB
Kanan Kiri
Regio 4 Regio 3
Jarak dari distal l2
ke mesial M1 23 mm 23,8 mm
(available space -> Y)
Prediksi ukuran 345
20,22 mm 20,22mm
pada tabel
(space required->
x)
Selisih 2,78mm 3,58mm

Kesimpulan
didapatkan hasil bahwa terdapat kelebihan ruangan pada regio IV dan
III sehingga berdasarkan indikasi SM dimungkinkan untuk dibuatkan SM
untuk menjaga ruang hingga gigi penggantinya erupsi
• RENCANA PERAWATAN

1. Pasien dibuatkan SM removable (lepasan)


2. Pada gigi 36 dan 46 menggunakan klamer adam sebagai retensi
pada gigi posterior
3. Pada gigi 32, 31, 41, 42 dipasang labial arch sebagai retensi
anterior dan menjaga lengkung gigi
4. Plat akrilik
5. Kontrol pasien seminggu sekali, memeriksa OH pasien
Determinasi lengkung dan lengkung sempurna

Determinasi Lengkung rahang


Lengkung rahang sempurna
 Pasien diinstruksikan untuk berkumur terlebih dahulu
 Pada pemasangan space maintainer lepasan, anak dan
orangtuanya harus diberitahu cara memasang, melepaskan
dan memeliharanya.
 Pastikan mukosa pada anak tidak tertekan, tidak terasa sakit
saat SM di pasang
 Perhatikan apakah adaptasi klamer sudah pas, apakah ada
klamer yang tajam/runcing
 Periksa plat akrilik apakah ada yang tajam, plat harus
mengkilat, bersih dan tidak berbau
 Pemasangan dilakukan di depan kaca, sehingga pasien dapat
melihatnya, kemudian pasien diminta untuk mencoba
memasang sendiri di depan operator dan orangtua nya.
Kontrol

1. Dilakukan kontrol 1x seminggu sebanyak kurang lebih 5 kali kontrol


hingga mendapatkan ruangan.
2. Dimana 1x kontrol, akan menghasilkan ruangan 0,4 mm, dan pada kasus
ini Regio 3 membutuhkan ruangan 2,58 mm.
3. Setiap kali kontrol dilakukan pengecekan berupa:
 Cek adaptasi mukosa pasien untuk melihat adanya inflamasi atau terdapat
lesi akibat terkanan dari basis.
 Periksa pada bagian basis akrilik apakah pasien merasakan sakit, tertekan
atau ada gigi yang sedang tumbuh, maka dilakukan pengurangan pada
bagian basis akrilik sesuai anatomisnya dengan menggunakan bur akrilik.
 Periksa bagian klamer dan basis (longgar/tajam/runcing/tertekan).
 Mengaktifan ekspansi pada kasus SR .
 Melakukan pemutaran ekspansi dengan skrup ekspansi sebanyak 2x¼
putaran searah jarum jam.
 Cek retensi dan stabilisasi.
 Lakukan KIE pada pasien .
KIE

 Instruksikan pasien untuk memasang kawatnya setiap hari


terutama Ketika tidur (kecuali saat makan, mandi, berolahraga)
 Instruksikan untuk selalu membersihkan klamer dibawah air
mengalir yang dibawahnya disediakan wadah berisi air agar
menghindari kawat patah saat terjatuh
 Bersihkan kawat dengan bulu sikat halus
 Ketika kawat tidak dipakai diletakkan didalam wadah yang
berisi air
 Instruksikan pasien untuk menyikat gigi 2x sehari, pagi setelah
makan dan malam sebelum tidur untuk menjaga kebersihan
rongga mulutnya
 Instruksikan pasien untuk tidak makan makanan yang lengket
seperti permen karet dll.
 Instruksikan pasien untuk tidak meminjamkan kawatnya kepada
temannya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai