Anda di halaman 1dari 15

DISKUSI MODUL PPC

SPACE MAINTAINER
PA R A S T I N A H E R M I N D . ( 2 0 1 7 4 0 2 0 0 7 3 )

PEMBIMBING :
drg. LIKKY TIARA A, MDSc., Sp.KGA
IDENTITAS PASIEN

• Nama : An. RNAW


• Usia : 10 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Alamat : Sleman
• No. CP3DG : 49972
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Pasien datang bersama orang tuanya untuk memeriksakan gigi bagian kanan dan kiri rahang
bawahnya yang tidak kunjung tumbuh. Pasien dan orang tuanya khawatir jika suatu saat nanti gigi
geliginya tidak rapih. Keluhan tersebut dirasakan sejak 3 tahun yang lalu. Menurut orang tua
pasien, dulu pada bagian yang dikeluhkan pernah dicabut gigi susunya di puskesmas 3 tahun yang
lalu akibat berlubang besar. Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit pada daerah tersebut hingga saat
ini. Pasien menggosok giginya 2 kali sehari pada saat mandi pagi dan mandi sore. Pasien tidak
memiliki kebiasaan mengunyah satu sisi. Pasien tidak dicurigai mempunyai riwayat penyakit
sistemik maupun alergi.
PEMERIKSAAN OBYEKTIF & PENUNJANG

Terdapat area edentulous pada gigi 35 dan 45


PEMERIKSAAN OBYEKTIF & PENUNJANG

• Terdapat benih gigi 17, 13, 23, 27, 38, 37, 35, 45, 47, 48
• Terdapat gigi desidui yang belum tanggal 13, 23
• Akar belum menutup sempurna pada gigi 16, 15, 14, 24, 25, 26, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44
ANALISIS MODEL STUDY
o Bentuk lengkung gigi : M1 Kiri : kelas I Angle
• Rahang atas : Parabola o Overjet : 3,4 mm
• Rahang bawah : Parabola o Overbite : 3,6 mm
o Relasi : o Garis tengah rahang bawah terhadap rahang
M1 Kanan : kelas I Angle atas : Bergeser 1 mm ke kiri
ASSESSMENT
• Diagnosis : Premature loss gigi 75 dan 85
• Klasifikasi kelas 4 Brauer pada rahang bawah kanan dan kiri gigi 75 dan 85.
• Prognosis : Baik, pasien kooperatif dan jaringan pendukung dalam keadaan baik.
PERHITUNGAN - PERHITUNGAN
Pengukuran CPP langsung dari study model
Dari pengukuran study model didapatkan ketersediaan ruang (available space) untuk C, P 1 dan P2
pada rahang bawah dengan menggunakan jangka sorong dari permukaan distal incisivus lateral
ke mesial M1 permanen di tiap kuadran didapatkan sebagai berikut :
RB kiri : 21 mm
RB kanan : 22,5 mm
• Metode Moyers
-Jumlah ukuran gigi mesio-distal gigi insicivus bawah 2 1 1 2 = 25 mm
-Tabel moyers = 22,8 mm (required space)
-Ruang yang tersedia/ available space (jarak distal I2 dan mesial M1)                                
RB Kanan : 22,5 mm
RB Kiri : 21 mm
Perhitungan:
-RB kanan = Ruang yang tersedia - tabel Moyers
= 22,5 mm – 22,8 mm
= -0,3 mm (kekurangan ruang sebesar 0,3 mm)
- RB kiri = Ruang yang tersedia – tabel Moyers
= 21 mm – 22,8 mm
= - 1,8 mm (kekurangan ruang sebesar 1,8 mm)
• Metode Huckaba

Rumus : X = (𝒙𝟏)
(𝒚𝟏) Y
Keterangan :
x = lebar mesio distal gigi yang belum erupsi yang dicari
x1 = lebar mesio distal gigi yang belum erupsi yang dicari pada rontgen
y = lebar mesio distal gigi yang telah erupsi pada study model
y1 = lebar mesio distal gigi yang telah erupsi pada rontgen gigi

• Pada kasus pasien ini metode Huckaba tidak dapat dilakukan karena rontgen periapikal tidak dilakukan. Mengingat
kondisi yang juga sedang pandemi covid 19 maka rontgen periapikal tidak dapat dilakukan.
• Determinasi Lengkung
Dari hasil determinasi lengkung didapatkan:
Terdapat kekurangan ruang pada
RB kanan : -0,5 mm RB Kiri : -2 mm
Perhitungan Kebutuhan Ruang
RAHANG BAWAH
No Metode Ket.
Kanan Kiri

Observasi
1. Moyers - 0,3 mm - 1,8 mm
Osbervasi,
Determinasi
2. - 0,5 mm - 2 mm SM
lengkung

Kekurangan ruang diatasi dengan :


• 0 – 2 mm = Observasi
• 2 – 4 mm = Space maintainer
• 2 – 4 mm disertai drifting = Space regainer
• ≥ 4 mm = Space regainer
Dari hasil perhitungan yang dapatkan dari metode perhitungan diatas, perawatan untuk kasus ini adalah
space maintainer pada gigi 35 dan 45.
TREATMENT PLANNING

• KIE
• Pencetakan rahang
• Pemasangan space maintainer
• Kontrol observasi berjangka (1x seminggu)
• Observasi
DESAIN ALAT

Komponen SM :
• Labial Arch
• Adam klamer
• Plat akrilik
• Anasir gigi
INSTRUKSI KONTROL

• Pemeriksaan subyektif dilakukan untuk mengetahui adanya keluhan.


• Pemeriksaan obyektif dilakukan dengan mengecek retensi dan stabilisasi alat. Pemeriksaan
adanya jaringan lunak yang terinflamasi, pemeriksaan php-m dan bagaimana kondisi ruang
yang tersedia untuk gigi permanen tumbuh, inter M dan inter C untuk melihat
perkembangan rahang.
• Kontrol dapat dilakukan seminggu sekali hingga gigi permanen tumbuh
• Selalu edukasi kepada pasien untuk tetap menjaga kebersihan rongga mulutnya.

Anda mungkin juga menyukai