Anda di halaman 1dari 11

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM

BIOLOGI
KALIBRASI MIKROMETER

NAMA : Fadilla Putri Krishnadya Nur Haqqi


NIM : 225100901111020
DEPARTEMEN : Teknik Biosistem
KELAS :Y
KELOMPOK : Y3
ASISTEN : Awalia Noor Rizqy

DEPARTEMEN TEKNIK BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

2 KALIBRASI MIKROMETER

PRE-LAB
1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perannya dalam pengamatan objek
mikroskopis!
Mikrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda uji. Perannya
dalam pengamatan obyek mikrokopis adalah untuk mengukur panjang dari obyek.
Sehingga praktikan dapat mengetahui ukuran obyek yang diamati (He, et al., 2017).

2. Apa beda mikrometer objektif dan mikrometer okuler? Jelaskan!


Mikrometer obyektif dan mikrometer okuler adalah alat bantu dalam proses
kerja mikrometer mikroskop. Mikrometer okuler dipasang di atas lensa okuler
mikroskop. Sedangkan mikrometer obyektif di pasang di bawah lensa obyektif yaitu
di meja benda mikroskop (Rahayu, dkk., 2016).
Fungsi keduanya pun berbeda. Mikrometer obyektif digunakan untuk
menghasilkan bayangan obyek. Sedangkan mikrometer okuler berfungsi untuk
memperbesar bayangan yang dihasilkan mikrometer obyektif. Sehingga bayangan
terakhir yang dihasilkan mikroskop adalah maya, terbalik, diperbesar (Hukama,
2015).

3. Jelaskan prinsip kalibrasi mikrometer okuler! Mengapa perlu dikalibrasi?


Tujuan diperlukannya kalibrasi ini adalah untuk menentukan skala pada
mikrometer okuler. Langkah pengkalibrasian mikrometer okuler yaitu dengan cara
sediakan terlebih dahulu mikrometer lain dengan 100 skala = 1 cm. Letakkan
mikrometer di meja obyektif dan mikrometer okuler di lensa okuler. Atur lensa dan
himpitkan ke garis skala nol pada masing-masing mikrometer. Untuk mendapat hasil
kalibrasi yaitu dengan cara membagi banyak garis pada mikrometer obyektif dengan
banyak garis pada mikrometer okuler kemudian dikali dengan 0,01 untuk satuan cm
= 1000 µm (Baisakh, et al., 2014).

4. Jelaskan maksud dari skala 1:100 pada mikrometer objektif!


Mikrometer obyektif memiliki skala 1:100. Hal ini dikarenakan panjang skala
mikrometer obyektif adalam 1 mm dan terdapat 100 garis. Skala 1:100 ini memiliki
arti sama dengan 0,01 mm atau 10 µm (Fauzia, 2018).

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 2 Kalibrasi Mikrometer

1. Buatlah diagram alir prosedur/ tahapan kerja dalam kalibrasi mikrometer okuler!
A. Persiapam Kalibrasi Mikrometer

Mikrometer Objektif

Diletakkan di atas meja preparat

Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler & objektif siap/hasil

B. Kalibrasi Mikrometer Okuler

Mikrometer Okuler dan Mikrometer Objektif

Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)

Dicari skala mikrometer okuler dan objektif yang berhimpitan pertama kali
dari sisi kiri

Dicari skala yang berhimpitan kedua kali

Dihitung banyak skala mikrometer objektif dan okuler diantara dua mikrometer
yang saling berhimpitan

Dihitung nilai kalibrasi mikrometer okuler

Hasil

2. Buatlah diagram alir prosedur kerja pengukuran diameter dan luas bidang pandang objek
mikroskopis!
Praktikum Biologi 2021-2022
Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Mikrometer Objektif

Diatur perbesaran 1000x

Dihitung jumlah skala mikrometer objektif dalam satu bidang pandang

Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)

Dihitung luas bidang pandang (mm2)

Mikrometer objektif diambil dan diganti stomata daun

Diukur lebar stomata daun dengan mikrometer okuler

Hasil
3. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer objektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!
Kalibrasi adalah suatu proses untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukan alat ukur dengan cara dibandingkan terhadap standar ukurnya. Dalam
kalibrasi mikrometer objektif, skala diujung kiri harus berhimpit dengan mikrometer
okuler agar dapat mengetahui anak skala mana yang saling berhimpitan. Sehingga akan
dapat diketahui jarak antar 2 anak skala (Kurnia, dan Arief. 2015).

4. Banyaknya anak skala pada mikrometer objektif sejumlah 100 skala, sedangkan
banyaknya anak skala pada mikrometer okuler adalah 15 skala. Panjang total skala pada
mikrometer objektif sama dengan 2 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler
tersebut!
Diketahui: skala pada mikrometer obyektif = 100,
Skala pada mikrometer okuler = 15,
panjang total skala mikrometer obyektif = 2 mm.
Dit: hasil kalibrasi
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑏𝑦𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓
Jawab: kalibrasi = × 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎
𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑜𝑘𝑢𝑙𝑒𝑟
100
= × 2 𝑚𝑚 = 13,33 𝑚𝑚
15
(Apsari, dkk., 2013)

5. Lengkapilah tabel berikut!

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Jumlah skala pada Panjang diameter


Luas bidang
Perbesaran diameter bidang bidang pandang
pandang (mm2)
pandang (mm)

400x 45 0,45 mm 0,16 mm2

1000x 11 0,275 mm 0,06 mm2

100x 180 0,45 mm 0,16 mm2

Rumus yang digunakan dalam menghitung Panjang Diameter Bidang Pandang (PDBP) adalah
𝑎
jumlah skala × hasil kalibrasi × 𝑏
1
Rumus yang digunakan dalam menghitung Luas Bidang Pandang (LBP) adalah 4 × 𝜋 × 𝑑2 (Sari,
dkk., 2016)
1. 400× = 45 Skala -Hasil Kalibrasi = 0,0025
400
• PDBP = 45 × 0,0025 × 100
= 0,45 mm
1
• LBP = 4 × 3,14 × (PDBP)2
1
= 4 × 3,14 × (0,45)2
1
= 4 × 3,14 × 0,2025
1
= 4 × 0,63585
= 0,159 ≈ 0,16 mm2

2. 1000× = 11 skala
1000
• PDBP = 11 × 0,0025 × 100
= 0,275 mm
1
• LBP = 4 × 3,14 × (PDBP)2
1
= 4 × 3,14 × (0,275)2
1
= 4 × 3,14 × 0,075625
1
= 4 × 0,2374625
= 0,06 mm2

3. 100× = 180 skala


400
• PDBP = 45 × 0,0025 × 100
= 0,45 mm

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

1
• LBP = 4 × 3,14 × (PDBP)2
1
= 4 × 3,14 × (0,45)2
1
= 4 × 3,14 × 0,2025
1
= 4 × 0,63585
= 0,159 ≈ 0,16 mm2

6. Bahas data yang anda peroleh dilihat dari pengamatan stomata daun!
Sebelum melakukan percobaan, mikrometer okuler dikalibrasi terlebih dahulu
dengan bantuan mikrometer obyektif (Baisakh, et al., 2014). Kalibrasi ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan jarak antara anak skala 1 dengan anak skala lainnya.
Didapatkan hasil kalibrasinya adalah 0,0025.
Dalam perbesaran 400x diketahui jumlah skala yang didapat adalah 45.
Kemudian dihitung panjang diameter bidang pandangnya dan dihasilkan 0,45mm.
1
Kemudian dicari luas bidang pandangnya dengan rumus 4 × 𝜋 × 𝑑 2 (Sari, dkk., 2016).
Didapatlah hasil 0,16 mm2 untuk luas bidang pandangnya.
Dalam perbesaran 1000x diketahui jumlah skala yang didapat adalah 11.
Kemudian dihitung panjang diameter bidang pandangnya dan dihasilkan 0,27mm.
1
Kemudian dengan rumus × 𝜋 × 𝑑 2 didapatlah hasil 0,06 mm2 untuk luas bidang
4
pandangnya.
Dalam perbesaran 100x diketahui jumlah skala yang didapat adalah 180.
Kemudian dihitung panjang diameter bidang pandangnya dan dihasilkan 0,45mm.
1
Kemudian dengan rumus × 𝜋 × 𝑑 2 didapatlah hasil 0,16 mm2 untuk luas bidang
4
pandangnya.

7. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang?
Jelaskan!
Pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang diperlukan untuk
mengetahui ukuran pasti dari obyek yang diamati. Contohnya ketika melakukan
pengamatan pada stomata. Ketika ingin mengetahui kerapatan pada stomata dapat
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑡𝑜𝑚𝑎𝑡𝑎
dilakukan dengan menghitung menggunakan rumus 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑏𝑖𝑑𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑎𝑛𝑑𝑎𝑛𝑔. Maka dari itu
diperlukannya perhitungan dari 2 rumus tersebut (Mercyana, dkk., 2021).

8. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada
ilmu sains!

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Pengaplikasiannya di dalam ilmu sains biasanya digunakan untuk hal yang


berkaitan dengan struktur dan jaringan. Pengukuran luas bidang pandang dan diameter
bidang pandang dapat digunakan untuk menghitung koloni pada mikroorganisme
dengan luas tertentu. Sehingga dengan menggunakan pengukuran luas bidang pandang
dan diameter bidang pandang dapat diketahui berapa kecepatan pertumbuhan
mikroorganisme tersebut. Pengaplikasian lainnya adalah digunakan untuk pengamatan
stomata dengan berdasar pada kerapatannya (Budiono, dkk., 2016).

Praktikum Biologi 2021-2022


Nama Fadilla Putri K. N. H
NIM 225100901111020
Prodi Teknik Lingkungan
Kelas Y
Kelompok Y3

Kesimpulan
Tujuan praktikum kali ini adalah agar praktikan mampu memahami konsep dan
mampu mengkalibrasi mikrometer okuler. Mikrometer adalah alat berupa kaca berskala
yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu obyek. Kalibrasi mikrometer okules
adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari jarak antara anak skala 1 dengan anak
skala lainnya. Kalibrasi mikrometer okuler digunakan dengan bantuan standar ukur,
umumnya adalah mikrometer obyektif. Caranya ialah dengan mencari anak skala
mikrometer okuler yang berhimpitan dengan anak skala mikrometer obyektif. Perhitungan
yang digunakan ialah perhitungan untuk mecari luas bidang pandang dengan rumus
1
× 𝜋 × 𝑑2 dan perhitungan panjang diameter bidang pandang dengan rumus jumlah skala
4
𝑎
× hasil kalibrasi × 𝑏.

Praktikum Biologi 2021-2022


Daftar Pustaka
Baisakh, P., Mohanty, B. B., Agrawal, D., et al. 2014. Effects of Ibuprofen on Kidneys of
Albino Rats. Research Journal of Pharmaceutical, Biological, and Chemical
Sciences. 5(5): 136-142.
Fauzia, R. 2018. Perbandingan Teknik Analisis Canny Edge Detection dengan Software
Image Raster Optilab Camera Microscope pada Pengukuran Diameter Core Serat
Optik. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
He, X., Zhang, K. Li, T., et al. 2017. Micrometer Scale Ion Current rectification at
Polyelectrolyte Brush-Modified Micropipets. Journal of the American Chemical
Society. 139(4): 1396-1399.
Hukama, A. 2015. Pengendali Penempatan Posisi Preparat pada Mikroskop Digital untuk
Pengambilan Citra Panorama. Tugas akhir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Rahayu, N. L. S. S., Suwiti, N. K., dan Suastika, P. 2016. Struktur Histologi dan
Histomorfometri Granulosit pada Sapi Bali Pasca Pemberian Mineral. Veteriner
Udayana. 8(2): 151-158.

Daftar Pustaka Tambahan


Apsari, R., Yasin, M., Winarni, D., dkk. 2013. Rancang Bangun Sistem Diagnosis dan
Terapi Terpadu Kanker Kulit Ekonimis dan Non-Invasive Berbasis Nanolaser Speckle
Imaging. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Surabaya:
Universitas Airlangga.
Budiono, R., Sugiarti, D., Nurzaman, M., dkk. 2016. Kerapatan Stomata dan Kadar Klorofil
Tumbuhan Clausena Excavata Berdasarkan Perbedaan Intesitas Cahaya.
Kurnia, A., dan Arief, D. S. 2015. Kalibrasi Mikrometer Sekrup Eksternal dengan Mengacu
pada Standar JIS B 7502-1994 di Labpratorium Pengukuran Teknik Mesin Universitas
Riau. Jom FTEKNIK. 2(2): 1-9.
Mercyana, M. A., Hiariej, D. E., dan Sahertian. Kerapatan dan Distribusi Stomata Daun
Spesies Mangrove di Desa Negeri Lama Kota Ambon. Jurnal Ilmu Alam dan
Lingkungan. 12(1): 1-6.
Sari, L., Purwito, A., Sopandie, D., dkk. 2016. Karakterisasi Morfologi, Anatomi, dan
Fisiologi Galur Mutan Gandum yang Ditanam di Dataran Rendah Tropik. Jurnal
Penelitian Pertanian Tanaman Pangan. 35(1): 45-52.
LAMPIRAN

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Anda mungkin juga menyukai