Anda di halaman 1dari 4

Nama R.

Ratih Dwi Wulan


NIM 185100100111040
Jurusan THP
Kelompok A2

LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 2. Kalibrasi Mikrometer

1. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer obyektif harus
berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!
Karena skala okuler yang terdiri dari skala 1-100 dimana jarak garis dan nomor tidak
diketahui nilainya, sehingga harus ditempel dengan skala objektif yang terdiri dari 1-100
dimana jarak dan nilainya sudah diketahui. Kalibrasi dilakukan agar skala okuler
memiliki nilai dari perbandingan skala objektif dan disetiap perbesaran sehingga ujung
kiri dan mikrometer objektif harus berhimpitan dengan mikrometer okuler (Kent, 2008)..

2. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada
ilmu sains!
Pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada ilmu sains
digunakanuntuk menghitung jumlah koloni mikroorganisme pada luas tertentu. Sehingga
bisa diketahuilaju pertumbuhan maupun jumlah mikrobanya. Pengukuran diamaeter juga
dapat membantumengukur kecepatan suatu sel yang dinyatakan dalam jumlah sel stomata
persatuan luas bidang pandang (Kusumaningrum, 2013).

3. Lengkapilah tabel berikut ini!

Jumlah skala pada Panjang diameter Luas bidang


Perbesaran diameter bidang bidang pandang pandang (mm2)
pandang (mm)
100x 86 0.86 0.58

400x 63 0.63 0.31

4. Bahas data yang anda peroleh dilihat dari pengamatan luas bidang pandang!
Pada materi Kalibrasi mikrometer ada dua praktikum yang dilakukan, yaitu
mengkalibrasi mikrometer dan mengukur diameter dan luas bidang pandang. Dari
pengkalibrasian yang sudah dilakukan diperoleh jumlah anak skala pada mikrometer
obyektif dari skala kiri yang berhimpit dengan skala yang berhimpit untuk kedua
kalinya sebanyak 1 dan banyak anak skala pada mikrometer obyektif sebanyak
Nama R. Ratih Dwi Wulan
NIM 185100100111040
Jurusan THP
Kelompok A2

1.Dari jumlah anak skala tersebut didapatkan nilai kalibrasi mikrometer yaitu
0,01mm. Setelah diamati, jumlah skala pada diameter bidang pandanga adalah
sebanyak 86 untuk perbesaran 100x dan 63 untuk perbesaran 400x. Sehingga
panjang diameter bidang pandang yang dihitung denga menggunakan rumus sesuai
dengan literatur (Waluyo,2012) yaitu jumlah skala pada diameter bidang pandang
dikali dengan nilai kalibrasi mikromter dan dikalikan dengan nilai perbesaran yang
digunakan.Jadi perhitungan panjang diameter bidang pandang dengan rumus sesuai
literatur adalah 0,31mm untuk perbesaran 100x dan 0,58mm untuk perbesaran 400x.
Sedangkan dari perhitungan luas bidang panjang, hasil pengukuran yang didapatkan
adalah 0,58mm untuk perbesaran 100x dan 0,31mm untuk perbesaran 400x. Hasil
ini sesuai dengan literatur(Waluyo, 2012) yang menyebutkan bahwa untuk
melakukan perhitungan luas bidang pandang digunakan rumus ¼ dikali 3,14 dan
dikalikan dengan kuadrad nilai diameter bidangpandang. Selain dilakukan kalibrasi
dan pengukuran diameter bidang pandang serta pengukuran luas bidang pandang,
juga dilakukan penerapan penggunaan mikrometer yaitu pengamatan panjang dan
lebar dari obyek mikroskopis. Jenis obyek mikroskopis yang diamati adalah sel
stomata daun yang berbentuk oval atau lonjong dengan perbesaran yang digunakan
adalah 100 dan 400x. Dari perngamatan yang sudah dilakukan, diperoleh hasil
panjang dari sel stomata tersebut adalah 0,2mm dan 0,05 sedangkan lebar sel
stomata tersebut adalah 0,18 dan 0,05mm. Nilai panjang dan lebar ini sesuai dengan
perhitungan dengan rumus yang terdapat pada literature (Waluyo, 2012) yaitu untuk
mengukur panjang dari sel yang diamati dengan mikroskop digunakan rumus
panjang sel dalam bentuk skala dikali dengan nilai kalibrasi mikrometer dan
dikalikan dengan perbesaran yang digunakan. Sedangkan untuk mengukur lebar dari
sel yang diamati dengan mikroskop, digunakan rumus lebar sel dalam bentuk skala
dikali dengan nilai kalibrasi mikrometer dan dikalikan dengan perbesaran yang
digunakan.
Nama R. Ratih Dwi Wulan
NIM 185100100111040
Jurusan THP
Kelompok A2

5. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang?
Jelaskan!
Perhitungan laus bidang pandang dan diameter bidang pandang dilakukan untuk
menentukan besar pertumbuhan suatu koloni dan ukuran sebuah mikroorganisme yang
kita amati. Dilakukannya perhitungan bidang pandang dan diameter bidang pandang
adalah untuk memudahkan dalam mengukur objek yang telah ditentukan lebar panjang
dan luasnya padamikrometer objektif. Selain itu, perhitungan tersebut dilakukan
juga agar mengetahui jumlahdan kerapatan suatu sel (Suhana, 2008).

6. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 100 skala, sedangkan banyaknya
anak skala pada mikrometer okuler 15 skala. Panjang total skala pada mikrometer
obyektif yaitu 1 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler tersebut!
Diketahui:
Panjang 100 skala mik. Obyektif : 1 mm
Panjang 1 skala mik. Okuler : 0,01 mm
15 skala mik okuler = 100 skala mik. Obyektif
𝐴 100
Kalibrasi: 𝐵 𝑥 0,01 = 𝑥 0,01 = 0,067
15
Nama R. Ratih Dwi Wulan
NIM 185100100111040
Jurusan THP
Kelompok A2

Kesimpulan
Mikrometer merupakan alat (kaca berskala) yang digunakan untuk memperkirakan ukuran
dari objek mikroskopis yang diamati dibawah mikroskop. Mikrometer terbagi menjadi dua
jenis yaitu mikrometer okuler dan mikrometer objektif. Micrometer okuler di pasang pada
lensa okuler dan micrometer objektif berbentuk slide yang ditempatkan pada meja preparat
mikroskop. Mikroskop berfungsi menentukan ukuran mikroorganisme(mikroba) yang
sangat kecil. Prinsip kalibrasi mikrometer okuler adalah menghitung jumlah anak skala
antara ( skala micrometer okuler dan obyektif) yang saling berhimpitan sehingga dapat
diterntukan berapa nilai 1 skala micrometer okuler dalam satuan millimeter. Adapun tujuan
kalibrasi adalah untuk mendapatkan ketelitian mengetahui skala micrometer okuler,
mengetahui diameter bidang pandang, mengetahui objek yang diamati.

Pada praktikum didapat data sebagai berikut:


Panjang dan lebar stomata (perbesaran 400x) :
P = 0,05mm L = 0.05mm
Luas bidang pandang = ¼ X 3.14 x PDBP2
= ¼ x 3.14 x (0.86)2
= 0.58 mm2

Anda mungkin juga menyukai