Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PENGUKURAN OBJEK MIKROSKOPIS MENGGUNAKAN TEKNIK


MIKROMETRI
Dosen pengampu:
Dra. Ely Rudyatmi, M.Si
Disusun oleh:
Raharja Kuncara

4411414006

ROMBEL 1

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

PENGUKURAN OBJEK MIKROSKOPIS MENGGUNAKAN TEKNIK


MIKROMETRI

A TUJUAN
Tujuan dari kegiatan praktikum ini adalah:
1

Melakukan kalibrasi dan menghitung nilai kalibrasi okuler mikrometer pada


perbesaran 16 x 40

Mengukur tebal epidermis atas Nerium oleander pada perbesaran 16 x 40

B LANDASAN TEORI
Benda yang diamati dengan menggunakan mikroskop dapat diketahui ukurannya
dengan

menggunakan

beberapa

alat

bantu

yang

disebut

mikrometer

panggung/mikrometer objektif dan mikrometer okuler. Mikrometer adalah alat yang di


gunakan untuk melakukan pengukuran sesuatu secara mikroskopis (Rudiyatmi, 2016).
Mikrometer yang banyak digunakan ada 2 macam yaitu mikrometer okuler dan
mikrometer obyektif. Mikrometer okuler adalah suatu alat yang merupakan suatu keping
kaca kecil dengan garis-garis sekali, yang jaraknya sama dan dapat di tempatkan dalam
lensa okuler mikroskop. Pada beberapa mikroskop keping tersebut sudah di buat
sedemikian rupa sehingga bersatu dengan susunan lensa okuler. (Moebadi, 2012)
Bila proses pengukuran dilakukan dengan bantuan mikrometer, maka teknik
pengukurannya disebut mikrometri. Mikrometer objektif terbuat dari kaca benda yang di
dalamnya terukir skala dengan ukuran tertentu. Biasanya terbagi menjadi sepuluh skala
besar yang masing-masing skala berukuran 0,1 mm. Masing-masing skala besar terdiri
dari 10 skala kecil dengan ukuran 0.01 mm untuk tiap skalanya. Mikrometer okuler
terbuat dari kaca tetapi berbentuk seperti filter dan ditempatkan di dalam tabung lensa
okuler. Di dalam mikrometer okuler terukir skala-skala kecil yang ukurannya belum
diketahui, maka baru dapat ditentukan dengan cara melakukan kalibrasi dengan bantuan
mikrometer objektif (Rudyatmi, 2014).
Mikrometer objektif memiliki skala yang telah diketahui, menjadi tolak ukur
untuk menentukan ukuran skala mikrometer okuler. Satu skala micrometer objektif =
0,01 mm / 10 m. Kebanyakkan mikroskop laboratorium dilengkapi dengan tiga lensa
objektif: lensa 16 mm, berkekuatan rendah (10 X); lensa 4 mm, berkekuatan kering

tinggi (40-45X); dan lensa celup minyak 1,8 mm (97-100X). Objektif celup minyak
memberikan perbesaran tertinggi dari ketiganya. Lensa okuler terletak pada ujung atas
mikroskop, terdekat dengan mata. Lensa okuler biasanya mempunyai perbesaran: 5X,
10X, 12,5X dan 15X. Lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan
lensa mata (Pramesti, 2000).
Menurut Ratnawati,dkk. (2010) menyatakan bahwa, kalibrasi dilakukan dengan
menghimpitkan skala mikrometer objektif dan okuler pada perbesaran yang diinginkan.
Skala ke nol (garis pertama) kedua mikrometer disimpulkan menjadi 1 garis kemudian
dilihat pada skala ke berapa kedua jenis mikrometer tersebut bertemu/berhimpit kembali.
Dari hasil tersebut dapat diketahui satu satuan panjang pada skala mikrometer okuler itu
berdasarkan beberapa jumlah skala kecil mikrometer objektif yang berada di antara garis
yang berhimpit tadi. Cara kalibrasi:

Kalibrasi dimulai dengan menyejajarkan antara mikrometer okuler dengan


micrometer objektif dengan cara memutar bagian atas dari lensa okuler. Prosedur
kalibrasi mikrometer okuler adalah sebagai berikut:
1 Mengatur perbesaran okuler yang mengandung mikrometer okuler pada perbesaran
2

10X
Menempatkan mikrometer objektif pada meja benda dan fokuskan bayangan yang

terbentuk pada skalanya.


Mengatur bidang sehingga garis pada skala mikrometer okuler tepat berimpitan di

atas garis pada skala objektif.


Tanpa memindahkan mikrometer objektif, tentukan dua buah skala berdekatan yang

tepat saling berimpitan.


Menghitung jumlah skala pada mikrometer objektif di antara dua skala yang saling

berimpitan tersebut kemudian dikali dengan 0,01 mm.


Menghitung jumlah skala pada mikrometer okuler di antara dua skala yang saling

berimpitan tersebut.
Menentukan jarak yang terukur dengan cara membagi hasil pada tahap 5 dengan

tahap 6 kemudian dikali 1000 untuk mengonversinya dalam satuan mikron.


Mengulang langkah 3 7 untuk setiap objektif pada mikroskop. Jika mikrometer
okuler tergerakkan pada bidang yang lain, prosedur kalibrasi harus diulang kembali.

Jika objek baru diletakkan pada mikroskop, prosedur kalibari telah dilakukan untuk
objektif.

C LANGKAH KERJA
1 Kalibrasi Okuler Mikrometer
Langkah pertama yang dilakukan dalam kegiatan praktikum ini adalah
menyiapkan mikroskop binokuler yang memiliki mikrometer okuler di dalam tabung
lensa okuler kirinya. Lensa objektif mikroskop diatur pada perbesaran 10x. Lensa di
bawah meja preparat diatur sedemikian rupa sampai terlihat bidang pandang putih
jernih. Objektif mikrometer diletakkan di bawah lensa objektif seperti meletakkan
sediaan untuk diamati. Bayangan yang dilihat dari lensa okuler sebelah kanan
difokuskan sampai terlihat bayangan skala objektif dengan jelas (skala yang tidak
berangka).
Revolver pada tabung lensa okuler sebelah kiri di putar sampai gambaran
skala pada lensa objektif dan skala pada lensa okuler (skala yang berangka)
keduanya menjadi satu garis (saling berhimpitan). Objektif mikrometer digeser ke
kanan maupun kiri sampai ada salah satu skala vertikal objektif mikrometer yang
berimpitan dengan skala vertikal pada okuler mikrometer. Skala vertikal terdekat
yang berimpitan selanjutnya juga di cari. Banyak skala vertikal objektif mikrometer,
dan banyak skala vertikal okuler mikrometer di antara 2 skala vertikal yang
berhimpitan dihitung. Dari data yang didapat di atas besarnya ukuran 1 skala okuler
mikrometer ditentukan.
2

Menghitung Ukuran Objek Mikroskopis


Setelah menemukan besarnya ukuran satu skala okuler mikrometer, objektif
mikrometer dilepas dari meja preparat. Sediaan yang akan diukur ditempatkan pada
meja preparat, yaitu sediaan Non-embeding epidermis atas daun Nerium oleander.
Perbesaran yang digunakan pertama kali adalah 16 x 40. Menentukan salah satu sel
epidermis atas untuk diukur. Revolver pada tabung lensa okuler diputar agar skala
horizontal okuler mikrometer terlihat membelah epidermis dengan salah satu skala
okuler berada pada sisi atas dan skala yang yang berada pada sisi bagian bawah.

Hasil pengukuran dikalikan dengan nilai kalibrasi pada perbesaran 16 x 40.


D HASIL
Gambar

Keterangan

Kalibrasi perbesaran 40 X 16 :
Nilai kalibrasi =

3 S Ok
1 SOB

x 0,01

Nilai kalibrasi = 0,03

Ukuran 1 skala okuler mikrometri =


0,03 mm
Pada pengukuran tebal epidermis
atas daun Nerium oleander, jumlah
skala okuler micrometer = 7
Ukuran objek = 7 x 0,03 mm
= 0,21 mm

Pada kalibrasi dengan perbesaran 16 x 40, skala yang berhimpit pada okuler
adalah sebanyak 3 skala sedangkan pada objektif sebanyak 1 skala, jadi:
Nilai kalibrasi =

3 SOk
1 SOB

x 0,01

Nilai kalibrasi = 0,03


Sehingga, hasil dari pengukuran preparat mikroskopis yang didapatkan adalah
7 x 0,03 mm = 0,21 mm

E KESIMPULAN
1 Ukuran 1 skala okuler micrometer pada perbesaran 40 x 16 adalah 0,03 mm.

Ukuran tebal epidermis atas Nerium oleander adalah 7 x 0,03 = 0,21 mm.

F DAFTAR PUSTAKA
Moebadi. 2000. Dasar - Dasar Mikroteknik. Malang : Universitas Negeri Malang
Ratnawati,dkk. 2010. Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Yogyakarta : FMIPA UNY.
Rudyatmi, Ely. 2014. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.

Anda mungkin juga menyukai