Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK

PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT


Disusun guna memenuhi tugas laporan praktikum mikroteknik
Dosen pengampu :
Dra. Ely Rudyatmi,M.Si
Disusun oleh :
Raharja Kuncara

4411414006

ROMBEL 1

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT


A. TUJUAN
1. Membuat preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan zat warna Methylen
blue
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut
B. DASAR TEORI
Epitel adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya zat
antar sel. Epitel tidak mempunyai pembuluh darah, namun semua epitel tumbuh pada
jaringan ikat yang mempunyai pembuluh darah. Epitel dipisahkan dengan jaringan ikat
melalui membrana basalis (Subowo. 1992).
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel
yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu
oleh tight junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar
ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat
ke suatu membran basal (Campbell, 2004).
Pengamatan kondisi patologis yang terjadi di dalam rongga mulut dapat
dilakukan dengan membuat preparat apusan yang diperoleh dengan membuat irisan tipis
dari sepotong kecil jaringan yang telah difiksasi, kemudian dipulas, dilekatkan dalam
medium dengan indeks refraksi yang sesuai di atas sebuah kaca objek kemudian ditutup
dengan suatu kaca tutup. Setelah hasil usapan ditempel pada gelas objek secara merata
kemudian direndam dalam larutan alkohol 96% untuk fiksasi.
Jaringan yang telah difiksasi kemudian direhidrasi dengan cara merendam gelas
objek dalam sederetan alkohol yang konsentrasinya makin menurun. Setelah itu, baru
dilakukan pemulasan atau pewarnaan yang bertujuan meningkatkan kontras alami dan
untuk memperjelas berbagai unsur sel dan jaringan. Setelah dipulas, kelebihan warna
dihilangkan melalui proses dehidrasi (penarikan molekul air dari dalam jaringan) yang
dilakukan dengan cara merendam gelas objek dalam deretan alkohol dengan konsentrasi
yang makin meningkat. Jaringan tersebut kemudian dijernihkan dengan agen penjernih
seperti xilol, kloroform, benzene, dan minyak kayu sedar. Setelah dikeluarkan dari
larutan penjernih, diatas irisan jaringan tersebut diberi setetes medium saji yang
mempunyai indeks refraksi hampir sama dengan indeks refraksi kaca, misalnya Canada
balsam. Sajian itu ditutup dengan kaca tutup dan dibiarkan mengering (Balaciart, 2004).
Jaringan epitelium (epithelial tissue) terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel
yang terkemas dengan rapat. Pada banyak epitelium, sel-sel tersebut dipatri menjadi satu
oleh tight junction (persambungan ketat). Permukaan bebas pada epitelium itu terpapar

ke udara atau cairan, sementara sel-sel yang berada di bagian dasar rintangan itu melekat
ke suatu membran basal. (Campbell, 2004).
Asal epitel yaitu tumbuh dari lapisan yaitu tumbuh dari lapisan ectoderm dan
entoderm embrio, walaupun ada sejumlah epitel yang berasal dari mesoderm seperti pada
systema vrogenitale dan cortex glandula suprarenalis. Epitel yang berbentuk membrane
dan berasal dari mesoderm ada dua yaitu:
1. Endothelium merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam
pembuluh darah, jantung dan pembuluh limfa.
2. Mesothelium merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang besar
yang yang juga menutupi beberapa organ tertentu, seperti misalnya melapisi
peritoneum, pleura dan pericardium.
Fungsi umum dari membrane epitel itu sendiri yaitu diantaranya :
1. Proteksi atau perlindungan, karena epitel melapisi permukaan dalam dan luar tubuh.
2. Absorbsi, misalnya epitel yang membatasi permukaan dalam usus berperan dalam
proses penyerapan hasil-hasil pencernaan makanan yang bekerja secara selektif.
3. Lubrikasi, sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya harus tetap
basah, sehingga epitel yang menutupi harus menghasilkan cairan tertentu.
4. Sekretoris, dalam hal ini epitel bertindak sebagai kelenjar.
5. Neurosensoris
Untuk sebaran sel epithelium dalam tubuh manusia antara lain sel epitel di mulut.
Jaringan epithelium mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Epithelium hanya terdiri atas sel-sel yang saling berdekatan, yang berbentuk pipih.
Hanya ada sedikit material antarsel.
2. Jaringan bersifat avaskular atau tanpa pembuluh darah.
3. Permukaan atas epithelium bebas, atau terbuka bagi bagian luar tubuh atau rongga
tubuh bagian dalam. Permukaan basal berada pada jaringan ikat.
4. Pembelahan sel pada epithelium terjadi secara terus menerus untuk menggantikan
sel-sel yang rusak.
Metode supravital adalah suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau
jaringan yang hidup. Sel-sel yang hidup juga dapat menyerap warna. Zat warna yang
biasa dipakai untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, atau methylene
blue dengan kosentrasi tertentu. Preparat supravital merupakan preparat yang bersifat
Preparat Supravital Epitelium
sementara sehingga harus segera diamati setelah pembuatan. Pengamatan terhadap
Mukosa Mulut.
epithelium ini akan nampak inti dari sel-sel yang teramati. (Rudyatmi, 2016).

C. HASIL DAN ANALISIS

Pewarnaan

: Methylene blue

Perbesaran

: 100 x 10

Keterangan :
1.
2.
3.
4.

Membran sel
Sitoplasma
Inti sel
Sel epitel mukosa mulut

1
2
3
4

Sel epitelium terwarnai cukup baik dan warna terlihat kontras antara inti sel dan
sitiplasma. Inti sel terwarnai lebih kuat dibandingkn dengan sitoplama, terdapat inti sel
yang keluar dari sel karena terdapat sel yang telah hancur dan intinya lepas.

D. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, epithelium mukosa mulut termasuk
dalam epithelium skuamosa simplek atau epitel pipih selapis karena terdiri dari satu lapis
sel tunggal, pipih, nucleus sentral dan bulat menyerupai telur goreng.
Dalam praktikum ini menggunakan pewarna methylen blue 0,25% dalam garam
fisiologi (NaCl 0,9%), bertujuan agar sel tetap hidup dan tidak lisis atau krenasi. Inti sel
epitel berwarna gelap dikarenakan inti sel bersifat asam sedangkan methylene blue
merupakan pewarna basa. Preparat ini merupakan termasuk kedalam preparat sementara,
Preparat sementara adalah preparat yang keawetannya hanya sementara atau hanya
beberapa jam saja tidak lebih dari 24 jam. Preparat supravital epitelium mukosa mulut ini
tidak dilakukan pengawetan

dengan cara apapun, namun tetap dengan memberikan

pewarnaan pada preparat ini yaitu dengan pewarna methylen blue. Pewarnaan ini
termasuk kedalam pewarnaan tunggal yaitu pewarnaan yang hanya menggunakan satu
macam zat warna saja.
Pada saat pengamatan di bawah mikroskop, sudah teramati jelas pada perbesaran
10 x 10 tetapi pada perbesaran ini inti sel tidak dapat terlihat jelas. Pada perbesaran 40 x
10 sel-sel epitel dapat teramati lebih jelas, dengan inti terwarna biru dengan kontras jika
dibandingkan dengan sitoplasma. Pada perbesaran 100 x 10 Inti sel dapat terlihat sangat
jelas terlihat terwarna lebih kuat yaitu lebih biru, karena inti sel yang bersifat asam

sehingga lebih mudah untuk menyerap warna ketika terwarnai oleh pewarna basa yaitu
methylene blue. Pada preparat ini masih terlihat sel yang menumpuk karena pada saat
pembuatan sel epitel tidak terbentang dengan baik sehingga masih terdapat sel yang
enumpuk.
Sel-sel epitel mukosa mulut merupakan epitel tanpa keratin dan terdapat di
permukaan basah. Selain di dalam mulut, epitel ini juga terdapat di kapsula bowman,
permukaan dalam membrane tymphany, endotil yang membatasi permukaan sistem
peredaran dan alveoli paru-paru. Dalam sitoplasma sel-sel yang menyusun epitel terdapat
organelle yang berfungsi sebagai rangka penyokong, diantaranya sebagai anyaman yang
dinamakan cell web yang termasuk dalam struktur kerangka sel. Bentuk khusus pada
sisi sel epitel dibedakan menjadi tiga yaitu Macula merupakan daerah kecil berupa
bercak, sedangkan Zonula dimaksudkan apabila daerah tersebut melingkari sel sebagai
gelang. Apabila daerahnya luas dinamakan fascia.

E. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Preparat epitelium mukosa mulut merupakan preparat sementara yang dibuat dengan
metode supravital, menggunakan pewarna methylene blue 0,25% dalam larutan NaCl
0,9%
2. Pewarnaan dengan zat warna methylene blue dapat mewarnai sel epitelium mukosa
mulut dengan kontras, sehingga dapat dibedakan antara inti sel dengan bagian lain
seperti sitoplasma
F. SARAN
Setelah melakukan praktikum pembuatan preparat epitelium mukosa mulut, saran
yang dapat diberikan yaitu:
1. Pada saat meratakan sel epitelium mukosa mulut di atas gelas benda, sebaiknya
benar-benar merata secara keseluruhan agar preparat yang dihasilkan tidak
tertumpuk.
2. Sebelum pembuatan preparat sebaiknya membersihkan mulut terlebih dahulu dengan
cara berkumur.
3. Preparat supravital epitelium mukosa mulut merupakan preparat sementara sehingga
pengamatan harus dilakukan secara cepat agar preparat tidak mengering.

DAFTAR PUSTAKA

Balaciart Daniel. 2004. Evaluation of Keratinization and Agnors Count in Exfoliative


Cytology of Normal Oral Mucosa from Smokers and Non-Smokers. MED ORAL
2004; 9: 197 - 203.
Campbell, Reece, Mitchell. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid 3. Jakarta. Erlangga.
Rudyatmi E. 2014. Diktat Mikriteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Subowo. 1992. Histologi umum. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
.

Anda mungkin juga menyukai