LABORATORIUM TERPADU I
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR
2018/2019
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan Masalah 2
1.3 Manfaat Masalah 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Epitel 3
2.2 Jaringan Ikat 5
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat 8
3.2 Alat Dan Bahan 8
3.3 Cara Kerja 9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 10
4.2 Pembahasan
4.2.1 Epithelium Simplex Squamosum 13
4.2.2 Membran Basalis 14
4.2.3 Epithelium Pseudostratificatum Columnare 14
4.2.4 Epithelium Transisionale 14
4.2.5 Textus Connectivus Gelatinosus 15
4.2.6 Textus Connectivus Areolaris 15
4.2.7 Textus Connectivus Collagenosus Compact Irregularis 15
4.2.8 Textus Connectivus Collagenosus Compact Regularis 16
4.2.9 Textus Connectivus Elasticus 16
4.2.10 Textus Connectivus Adiposus 16
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 18
DAFTAR PUSTAKA 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1.2.1 Mahasiswa mampu memahami histologi jaringan dasar.
1.2.2 Mahasiswa mampu melihat melihat macam-macam bentuk sel jaringan dasar.
1.2.3 Mahasiswa mampu memahami perbedaan dari masing-masing jaringan dasar.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah :
1.3.1 Untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai histologi jaringan dasar.
1.3.2 Untuk dapat membedakan bentuk sel jaringan dasar.
1.3.3 Untuk memahami struktur dan fungsi masing-masing jaringan dasar.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Sebagian besar sel di dalam tubuh
berkelompok saling terkait atau berhubungan melalui matriks ekstraseluler
kemudian membentuk suatu jaringan. Setiap jaringan memiliki kekhasan untuk
fungsi tertentu dan mempunyai pola organisasi yang spesifik. Ada empat kelompok
jaringan dasar yang membentuk tubuh semua hewan, organisme multiseluler
tingkat rendah seperti artropoda, termasuk manusia adalah jaringan epitelium,
jaringan pengikat, jaringan penyokong, dan jaringan saraf.
Jaringan epitel ini dapat berupa jaringan berbentuk membran atau kelenjar.
Jaringan epitel membran ini terdapat pada lapisan permukaan organ tubuh atau
lapisan permukaan dalam organ tubuh. Jaringan epitel membran pada permukaan
luar biasanya berfungsi sebagai sekresi atau pelindung sedangkan untuk jaringan
epitel membran yang melapisi permukaan dalam organ tubuh biasanya menjadi
3
pembatas permukaan dalam suatu rongga. Jaringan epitel kelenjar tumbuh dan
berkembang di dalam jaringan ikat yang berada di bawah permukaan suatu jaringan
epitel. Secara keseluruhan, jaringan epitel ini berada di lapisan membran basal
(lamina basalis) yang memisahkan permukaan jaringan epitel dengan jaringan ikat
di bawahnya, jaringan saraf, maupun jaringan darah. Jaringan epitel ini memiliki
beberapa permukaan seperti permukaan yang menghadapi lumen
disebut permukaan apikal, permukaan yang terletak di antara sel-sel saraf
disebut permukaan lateral, dan permukaan yang terletak pada lapisan dan
berhadapan dengan membran basal disebut permukaan basal.
Untuk melindungi jaringan yang berada di bawahnya baik dari segi fisik
maupun agen kimiawi lainnya. Dalam rangka fungsinya sebagai pelindung,
biasanya epitel sendiri pun diberi pelindung yaitu lapisan tanduk
(korneum), silia dan lapisan lendir
Absorpsi dan penyerapan zat makanan
Menerima sinyal impuls dari lingkungan. Pada kulit lapisan basal, terdapat
saraf yang dimana cabangnya menembus membran basal dan menyelip
diantara sel epitel sehingga disebut sebagai Eksteroreseptor
Sebagai jaringan ekskresi, yang berfungsi sebagai alat untuk membuang zat
yang tidak dibutuhkan manusia
4
Sebagai jaringan sekretori yang berfungsi menghasilkan enzim atau zat dari
epitel membran maupun kelenjar
Sebagai jaringan respirator, artinya sebagai jaringan yang berfungsi dalam
pertukaran gas
Jaringan ikat adalah jaringan yang memiliki fungsi untuk mengikat serta
menyokong bagian jaringan yang lain. Penyusun jaringan ikat adalah sel yang
tersusun dalam suatu matriks ekstraseluler dan tersusun menyebar. Matrik ters
ebut biasanya berupa cairan, benda kenyal seperti agar dan padatan. Jaringan
5
ikat ada beberapa macam yaitu jaringan ikat longgar, jaringan adiposa, jaringan
ikat berserat, tulang rawan, tulang sejati, serta darah.
Jaringan ikat tersusun atas 3 jenis serat. Serat tersebut adalah serat kolagen, serat
elastis, dan serat retikuler. Serat kolagen terbentuk dari protein dan memiliki
sifat lentur. Meskipun memiliki sifat lentur, tetapi serat ini sulit 'diregangkan'.
Serat kolagen memiliki warna putih dan berbeda dengan serat elastis yang
berwarna kuning. Serat ini memiliki sifat tahan terhadap panas, dingin serta
enzim pencernaan. Serat retikuler merupakan serat ketiga yang menjadi
penyusun jaringan ikat. Serat jenis ini berbentuk kecil serta bercabang-cabang
membentuk struktur retikulum.
Jaringan ikat longgar adalah jaringan ikat yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh hewan bertulang belakang. Fungsi jaringan ikat longgar yang banyak
ditemui adalah sebagai pengikat antara jaringan epitel dengan jaringan yan
terletak di bawah jaringan epitel. Fungsi lain dari jaringan ikat longgar adalah
membungkus organ pada tubuh akar tetap merada pada tempat yang
semestinya. Jaringan ini dinamakan jaringan ikat longgar kerena serat
penyusunya tersusun secara longgar
6
2. Jaringan ikat padat (Textus Connectivus compact)
Jaringan ikat dengan fungsi khusus
1. Jaringan lemak (textus adipose)
2. Jaringan Elastik
3. Jaringan Hemopoiteik (jaringan limfatik &myeloid)
4. Jaringan mucosa
Jaringan ikat penyokong
1. Jaringan tulang (Textus Osseus)
2. Jaringan tulang rawan (Textus Cartilagineus)
7
BAB III
METODE PRAKTIKUM
8
3.3. Cara Kerja
1. Menyediakan preparat yang akan diamati
2. Mengamati preparat di bawah mikroskop dengan kebesaran 10x10 dan
40x10
3. Mengenali setiap bagian preparat
4. Menggambar hasil pengamatan pada buku laporan sementara
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
NO Gambar Hasil Pengamatan Identifikasi
1.
2.
10
3.
4.
5.
11
6.
7.
8.
12
9.
10.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Epithelium Simplex Squamosum
Epitel selapis gepeng (epithelium simplex squamosum) yang melapisi
permukaan luar pada organ pencernaan, paru-paru, dan jantung disebut
mesotel (mesothelium). epitel selapis gepeng yang melapisi lumen jantung
pembuluh darah, dan pembuluh limfe disebut endotel (endothelium).
Seluruh sel yang menyusun epitel ini berbentuk gepeng dan tersusun dalam
satu lapisan. Batas-batas sel baru jelas apabila sediaan diwarnai dengan
13
AgNO3. Epitel jenis ini terdapat, pada: permukaan dalam membran
tympani, lamina parietalis capsula bowmani, Rete testis, Pars descendens
ansa henlei pada ginjal, mesotil yang membatasi rongga serosa, endotel
yang membatasi permukaan sistem peredaran, duktus alveolaris dan alveoli
paru-paru.
14
seperti kandung kemih dan juga saluran kemih mulai dari calyces renales
sampai sebagian dari urethra.
Sel-sel paling basal dari epitel tersebut berbentuk kuboid atau silindris. Sel-
sel yang terdapat diatas lapisan basal terdiri atas sel-sel yang berbentuk
polihedral yang kemudian dilanjutkan dengan sel-sel yang berbentuk
sebagai buah labu atau bola lampu dengan bagian bulat menuju ke arah
permukaan. Sel-sel ini bentuknya menyesuaikan dengan bentuk sel
permukaan yang dapat berubah. Pada lapisan teratas, bentuk selnya
cembung dan berukuran besar mirip payung tanpa tangkai sehingga
dinamakan Sel Payung. Bagian bawah dari sel payung bentuknya cekung
sesuai dengan permukaan bulat dari sel berbentuk labu. Permukaan sel
payung dilengkapi dengan crust a yang dapat berfungsi untuk melindungi
terhadap cairan kemih yang berada dalam rongga.
4.2.5 Textus Connectivus Gelatinosus
mengandung banyak substansia dasar amorfterutama asam hyaluronat.-
mengandung serabut kolagen dan sedikitserabutelastik dan retikuler
Serabut kolagen: penyusun utama
Sel: sangat sedikit terutama fibroblast
Kurang fleksibel, lebih resisten terhadap stress
4.2.6 Textus Connectivus Areolaris
Sel : fibroblast, makrofag, sel jaringan ikat lain --> fibroblast, fibrocyt,
mesenchymal, mast
Serabut : kolagen I,III, elastin, retikuler sangat kecil
Substansi dasar : komponen utama (viscous, asam hyaluronat, glycoprot,
GAG sulfat, proteoglycans).
4.2.7 Textus Connectivus Collagenosus Compact Irregularis
Sel : sama dengan Textus connectives colectivus compact regularis
Serabut : sama dengan Textus connectives colectivus compact regularis
(kolagen I lebih banyak, elastic), tidak teratur, tidak padat, berbeda dengan
Textus connectives colectivus compact regularis.
15
Substansi dasar : sama dengan Textus connectives colectivus compact
regularis
Fungsi : menahan tarikan ke segala arah, melindungi jaringan yang rapuh.
Lokasi : stratum reticulare dermis, capsula sebagian besar organ.
4.2.8 Textus Connectivus Collagenosus Compact Regularis
Sel : fibroblast
Serabut : kolagen I, elastic dan reticular
Substansi dasar: textus areolaris serabut kolagen sejajar dan padat,
fibroblast tersebar dalam serabut padat.
Fungsi: meneruskan kekuatan mekanis otot, mengikat tulang-tulang, dan
pelindung organ.
Lokasi terdapat pad tendo, ligamentum, periosteum, perichondrium.
4.2.9 Textus Connectivus Elasticus
Sel : fibroblast, sama dengan sel textus connectivus aerolaris
Serabut: elastic dan collagen lebih sedikit
Substansi dasar : serabut kolagen sejajar dan padat, fibroblast tersebar dalam
serabut padat.
Fungsi : support fleksibel
Lokasi : ligamentum flavum, columna vertebralis.
4.2.10 Textus Connectivus Adiposus
Jaringan Adiposa merupakan jaringan ikat longgar yang mengisi ruang
antara organ dan jaringan dan menyediakan dukungan struktural dan
metabolik. Ini adalah bagian dari perekat nutrisi yang menahan kita semua
bersama-sama. Jaringan adiposa sering disebut sebagai lemak. Meskipun
lemak merupakan komponen utama, itu bukan satu-satunya komponen yang
ditemukan dalam jaringan.
Semua mamalia memiliki baik adiposa putih dan cokelat. Adiposa Putih
adalah sel lemak khas disebut adiposit. Adiposit mengandung tetesan lipid
yang mengisi bagian tengah sel dan tertanam oleh serat kolagen. Sel-sel
lemak coklat yang lebih kecil dalam ukuran dan kuantitas, dan memperoleh
warna dari konsentrasi tinggi mitokondria untuk produksi energi dan
16
vaskularisasi jaringan. Lipid dalam lemak coklat yang dibakar untuk
memberikan tingkat tinggi energi sebagai panas pada hewan yang
berhibernasi dan bayi yang mungkin membutuhkan perlindungan termal
tambahan.
Jaringan adiposa ditemukan langsung di bawah kulit, antara otot, sekitar
ginjal dan jantung, di belakang bola mata, dan selaput perut. Ini berfungsi
sebagai lapisan perlindungan, menyerap kejutan secara potensial didukung
oleh jaringan. Bayi dan anak-anak akan memiliki lapisan kontinu jaringan
adiposa untuk perlindungan sambil belajar untuk menjadi mobile yang akan
menipis saat mereka tumbuh menjadi remaja. Lapisan tersebut memberikan
tubuh mereka yang bulat, penampilan gemuk. Lapisan ini juga akan
melindungi tubuh, menjaga suhu tubuh inti pada 98,6 ° Fahrenheit teratur.
Hal ini memungkinkan tubuh untuk menjaga keseimbangan homeostatis..
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini yaitu :
1. Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga atau
suatu permukaan bebas, yang terdiri dari selapis sel dan mempunyai
lamina basalis.
2. Jaringan epitel yang berfungsi sebagai pelindung (proteksi) dan
menyeleksi apa saja yang masuk dan keluar tubuh.
3. Jaringan ikat adalah jaringan yang berfungsi untuk mengikat atau
melindungi jaringan antar bagian tubuh. Ciri khusus jaringan ikat
adalah memiliki komponen interseluler yang disebut matriks.
18
DAFTAR PUSTAKA
19