KALIBRASI MIKROMETER
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang
ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan
ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam
kondisi tertentu (Adam dan Iwan,2014). Tujuan kalibrasi adalah untuk mengetahui
ketertelusuran suatu alat ukur, simpangan alat ukur, serta menjamin alat ukur telah tertelusur
dengan standar nasional maupun internasional. Hal ini akan bermanfaat untuk menjaga
kondisi alat ukur agar tetap sesuai dengan spesifikasi dan mendukung sistem mutu di industri
atau bidang lain yang berkaitan dengan alat tersebut.
Menurut Saifuddin Azwar (2010: 3) pengukuran adalah suatu prosedur pemberian angka
terhadap atribut atau variabel suatu kontinum. Sementara itu, menurut Anas Sudijono (2011:
4) pengukuran dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengukur sesuatu. Pada hakekatnya,
kegiatan ini adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Menurut
Saifuddin Azwar (2010: 4-6) karekteristik dari pengukuran, yaitu: 1) perbandingan antara
atribut yang di ukur dengan alat ukurnya, maksudnya apa yang di ukur adalah atribut atau
dimensi dari sesuatu, bukan sesuatu itu sendiri; 2) hasilnya dinyatakan secara kuantitatif
artinya, hasil pengukuran berwujud angka; 3) hasilnya bersifat deskriptif, maksudnya hanya
sebatas memberikan angka yang tidak diinterpretasikan lebih jauh. Menurut Antika et al
(2012), Dari ketiga karakteristik yang disebutkan tersebut maka dapat dikemukakan bahwa
pengukuran merupakan pengambilan keputusan yang menghasilkan sebuah angka tetapi
angka yang diberikan tidak memberikan interpretasi lebih jauh. Berdasarkan beberapa
definisi tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa pengukuran adalah proses pemberian
angka atau deskripsi numerik kepada individu atau benda.
Hasil dari pengukuran adalah angka. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa pengukuran
bersifat kuantitatif. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat
dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama
atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut
satuan tidak baku. Kegiatan mengukur dapat diartikan sebagai proses perbandingannsuatu
obyek terhadap standar yang relevan dengan mengikuti peraturan peraturan terkait dengan
tujuan untuk dapat memberikan gambaran yang jelas tentang obyek ukurnya.
(Supriyadi,2011).
Menurut Rahayu et al,. (2016) Proses kerja mikrometer mikroskop yaitu dengan
memasang mikrometer okuler di atas lensa okuler mikroskop. Kemudian dilanjutkan dengan
memasang mikrometer objektif di bawah lensa objektif yakni di meja benda mikroskop.
Langkah berikutnya mencari bayangan skala mikrometer objektif dan mikrometer okuler
yang paling jelas. Kalibrasi dilakukan dengan mensejajarkan kedua bayangan skala, yakni
skala mikrometer okuler dan skala mikrometer objektif dengan memutar bagian atas lensa
okuler(Hukama,2015). Peneraan mikrometer okuler harus dilakukan untuk setiap perbesaran
yang ada pada mikrosop karena akan mempengaruhi perbesaran sel yang akan kita dapatkan
nantinya. Hal ini juga berlaku untuk mikroskop dan mikrometer okuler berbeda yang
digunakan karena setiap mikroskop memiliki resolusi yang berbedabeda walaupun hanya
sedikit. Hal ini didukung oleh Hadioetomo (1985) bahwa sebelum digunakan untuk
mengukur sel, mikrometer okuler ini terlebih dahulu harus ditera terhadap mikrometer pentas
yang sudah memiliki skala yang pasti.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Kalibrasi Mikrometer
Perbesaran
Jumlah skala 50 20 50
pada
mikrometer
Okuler
Jumlah skala 15 15 10
pada
mikrometer
Objektif
Nilai 3 rm 7,5 rm 2 rm
Kalibrasi
Hardian, A. B., Megarani, D. V., Nugrahani, W. P., & Rahmawati, I. P. (2020). Perbandingan
Akurasi Berbagai Metode Kalibrasi Skala Pengukuran dalam Morfometri Eritrosit Elang Ular
Bido (Spilornis cheela). Indonesia Medicus Veterinus, 9(1), 6879.