(MALOKLUSI)
(Pasien I)
Oleh:
MUHAMMAD TAWAKAL
1510070736080128
PIRANTI LEPASAN
Umur : 10 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Pembimbing,
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
HALAMAN PENGESAHAN
DisetujuiOleh
DosenPembimbing
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Evaluasi Pasien I ini sebagai salah
satu syarat dalam melengkapi Kepaniteraan Klinik pada Modul 6.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Evaluasi ini dapat bermanfaat
dan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.
Penulis
LAPORAN EVALUASI PASIEN I
MODUL 6
I. Anamnesa
Pasien datang bersama ibunya, dimana ibu pasien tersebut mengeluhkan gigi
bagian depan pada rahang atas dan rahang bawah anaknya tidak rapi dan berantakan.
Pasien memiliki kebiasaan malas sikat gigi, mengigit bibir dan kuku sejak umur 5
tahun. Riwayat keluarga tidak memiliki riwayat gigi yang sama. Keadaan umum anak
baik, tidak ada memiliki riwayat penyakit sistemik dan penyakit kelainan tulang.
Orang tua pasien ingin merapikan gigi anaknya karena mengganggu penampilannya.
II. Diagnosa
Pasien laki laki usia 10 tahun dengan maloklusi klas I Angle disertai crowded
anterior dengan gigitan dalam.
Overjet: Overjet:
11 21 11 21
= 8,0mm = 7,0 mm = 6,3 mm =5,4 mm
= 0,26
41 31 41 31
Overbite: Overbite:
11 21 11 21
= 6,3mm = 7,3mm = 3,0 mm =3,5 mm
= 0,26
41 31 41 31
Posisi Gigi
Sebelum Perawatan Setelah Perawatan
11 = Labioversi 11 = Labioversi
21 = Mesiolabioversi 21 = Terkoreksi
32 = Distolabioversi 32 = Distolabioversi
41 = Mesiolinguoversi 41 = Terkoreksi
42 = Mesiolinguoversi 42 = Sedikit terkoreksi
Analisa Ruang
SEBELUM PERAWATAN
Rahang Atas:
Regio Anterior
12+11+21+22 = 8+9,8+9,5+8 = 35,3 mm
Tempat tersedia = 18+16 = 34 ,0mm
Selisih = -1,3 mm
Regio Posterior
13+14+15 = 11,3+8,9+7,4 = 27,6 mm ; 23,5mm
Tempat tersedia = +24,6 mm ; 24,6 mm
Selisih = -3,0 mm ; +1,1 mm
Rahang Bawah:
Regio Anterior
42+41+31+32 = 6,6 + 6,6 + 6,6 + 6,6 = 26,4 mm
Tempat tersedia = 10,7+10,6 = 21,3 mm
Selisih = +5,1 mm
Regio Posterior
43+44+45 =7,2+8,4+8,8 = 24,4 mm ; 23,2 mm
Tempat tersedia = 25,6 mm ; 25,6 mm
Selisih = +1,2 mm ; +2,4 mm
SETELAH PERAWATAN
Rahang atas :
Regio Anterior
12+11+21+22 = 8 + 9,8 + 9,5 + 8 = 35,3 mm
Tempat tersedia = 18,2+16,6 = 34,8 mm
Selisih = -0,5 mm
Regio Posterior
13+14+15= 11,3+8,9+7,4= 27,6 mm ; 23,5 mm
= 24,6 mm ; 24,6 mm
= -3,0 mm ; +1,1 mm
=24,5 mm ; 24,5 mm
Rahang bawah :
Regio anterior
Selisih = -2,4 mm
Regio posterior
= 25,2 mm ; 25,2 mm
= 25,3 mm ; 25,3 mm
Selisih = 0 mm ; +2,1 mm
-1,6+1,7/2 = +0,05mm
Analisa Sefalometri
Metode Downs
Laki laki
No Skeletal Awal Prog. Keterangan
Rerata Rentang
1 <Fasial 870 82 – 950 730 730 Normal (Mandibulan
Mesognatik)
2 <Kecembungan muka 00 -8,5 – 100 40 40 Normal (Lurus)
3 Bidang AB-NP 4-60 9 – 100 10 10 Normal (Maksila
Mesognatik)
4 <maksila-mandibula 21,90 17 – 280 160 170 Normal (Mandibula
Mesognatik)
5 <sumbu Y-AX 59,40 52 – 660 730 730 >Normal (Pola
pertumbuhan
mandibula lebih
banyak ke vertikal)
Dental
1 < Bid. Oklusal-FH 9,30 1,5 – 140 200 170 >Normal
2 < Interinsisal 135,50 130–1500 1180 1200 <Normal (I atas dan
bawah proklinasi)
3 <I bid. Oklusal 14,50 15 – 200 650 650 >Normal (Inklinasi I
bawah ke labial)
4 < I bid – Mandibula 81,40 82,9-90,40 900 900 Normal (Inklinasi I
bawah tidak ke labial
terhadap mandibula)
5 Jarak I- APog 2,7 mm -1-5 mm 6 mm 5 mm >Normal (I atas
protusif)
Metode Steiner
Laki laki
No Skeletal Awal Prog. Keterangan
Rerata Rentang
1 <SNA 830 81-850 750 750 Normal (relasi
maksila terhadap basis
kranii ortognatik)
2 <SNB 810 79-830 730 730 Normal (relasi
mandibula terhadap
basis kranii
ortognatik)
3 <ANB 20 0-40 20 20 Normal (kelas I)
4 <Bid.Oklusal-garis SN 140 15-300 280 250 Normal
5 <Bid. Mand- garis SN 320 20-400 400 400 Normal
Dental
1 <I- Garis NA 220 15-320 280 250 Normal (ortoklinasi)
2 I- garis NA (mm) 4 mm 2-6 mm 6 mm 5 mm Normal (ortoklinasi)
3 <I-garis NB 250 15-320 340 310 Normal (ortoklinasi)
4 I-garis NB (mm) 4 mm 2-6 mm 5 mm 4 mm Normal (ortoklinasi)
JaringanLunak
1 Bibir atas 0 mm -2-2 mm 2 mm 2 mm Normal
2 Bibir bawah 2 mm 0-4 mm 4 mm 4 mm Normal
Metode Tweed
Standar
No Pengukuran Awal Prog. Keterangan
Rerata Rentang
1 FMA 25 16-35 290 270 Normal
2 FMIA 65 60-75 500 500 Normal
3 IMPA 90 85-95 950 950 Normal
KESIMPULAN
c. Inklinasi : Sudut antara bidang yang menjadi acuan dengan bidang yang
diukur.
- Sebelum perawatan : Inklinasi I atas terhadap I bawah adalah 1130
(orthoklinasi)
- Setelah perawatan : Inklinasi I atas terhadap I bawah adalah 120 0
(orthoklinasi)
SOLUSI
SARAN
- Pada perawatan lanjutan sebaiknya melakukan koreksi overbite hingga
normal sebelum melakukan koreksi overjet.
LAMPIRAN
Gambar 3. Model studi sebelum perawatan dan model studi setelah perawatan tampak
depan
(A)
(B)
Gambar 4. (A) Foto pasien sebelum perawatan dan (B) Foto pasien
setelah perawatan