Anda di halaman 1dari 24

KEPANITERAAN KLINIK

MINI CE-X
ORTHODONTI (BLOK 1)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG

Nama Lengkap : Nirmala Yekti


NPM : 112100155
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl.Kapas Tengah Raya H-26 Genuk Indah
Semarang
Dosen Pembimbing : drg. Grahita Aditya. Sp.Orth
ORTHODONTI

DATA PASIEN

Nama Penderita : Nulafi Qidayah


Tanggal Lahir : 3 Oktober 1996 Umur : 20 thn
Alamat : Dusun Kedungwungu RT V/RW II
Kel.Sumberjosari, Kec. Karangayung, Purwodadi
Telp : 085727241899
Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswa
Nama Ayah : Bp. Podo
Suku : Jawa
Nama Ibu : Ibu. Tatik Sulistiani
Suku : Jawa
Tanggal Datang Pasien : 27 Februari 2017

TENAGA PENGAJAR
1. drg. Grahita Aditya, Sp.Orth
ORTHODONTI
RSIGM. Islam Sultan Agung

Mencetak Tanggal : 27 Februari 2017


Foto Profil : 27 Februari 2017
Foto Rontgen : 27 Februari 2017
Jenis Alat Orthodonti : lepasan
Mulai Perawatan : ..........................................................................
Retainer : ..........................................................................
Selesai Perawatan : ..........................................................................

GIGI PERMANEN
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 23 33 34 35 36 37 38

GIGI DECIDUI
X 55 X
54 X
53 X
53 X X 65
X 51 X
61 X
62 X
63 64

X
85 X 83 X
84 X 82 X
81 X
71 X X 74
72 73 X 75
X
Tanggal gigi dicabut
................................................. ......................................................
................................................. ..................................................................
............................................................. ..................................................................
1. RIWAYAT KASUS / ANAMNESA

1.1. RIWAYAT INDIVIDU


Keluhan pertama penderita : Pasien mengeluhkan gigi rahang bawah renggang dan
ingin dirapikan.

Lahir :  Normal  Komplikasi  Kembar


Anak ke : 1 ( dari 3 bersaudara )
Nutrisi : ASI Lamanya 2 tahun 0 bulan
Susu botol lamanya 0 tahun 0 bulan
Keadaan Umum :  √ baik  sedang  buruk
Penyakit infeksi berat pada masa anak-anak : dtak
Kebiasaan jelek : - mengisap ................................... : Tidak ada
- menggigit ................................... : Tidak ada
- bernafas melalui mulut ............ : Tidak ada
- meletakkan lidah antara gigi dan gigi bawah: Tidak ada
Kelainan rahang dan gigi pada : Ayah ( tidak )
Ibu (tidak )
Saudara / keluarga lain (tidak)

2. PEMERIKSAAN KLINIS

2.1. EKSTRA ORAL


 Bentuk wajah dari depan :
 Simetris
 Dolichocepali  Mesocepali  Brachicepali
 Bentuk wajah dari samping :
 Cembung  Lurus / normal  Cekung  Bimaksilar protusif
 Bibir ukuran :  Sedang  Tebal  Tipis

Kedudukan Bibir terhadap gigi depan


 Gigi Atas :  Normal
 Menutupi 1/4 mahkota incisivus atas
 Menutupi 1/3 mahkota incisivus atas
 Menutupi 1/2 mahkota incisivus atas
 Menutupi 2/3 mahkota incisivus atas
 Gigi Bawah : Normal
 Menyentuh permukaan palatina incisivus atas
 Menutupi seluruh permukaan incisivus bawah
 Menutupi ½ permukaan incisivus bawah
2.2. INTRA ORAL

 Ginggiva :  Normal Meradang  Hipertropi


 Frenulum Labii :  Normal  Tinggi  Rendah
 Palatum :  Normal  Tinggi  Rendah
 Kedudukan lidah waktu menelan :
 Normal
 Diantara gigi posterior
 Diantara gigi anterior
 Mendorong gigi anterior
 Kedudukan lidah waktu istirahat :
 Normal
 Terjulur ke depan
2.3. FOTO RONTGEN
2.3.1. Foto Sefalometri
Analisa Foto Sefalometri
Nama : Nulafi Qidayah
Suku : Jawa .
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 thn

Perempuan Hasil
Jenis Pengukuran Keterangan
Nilai Normal Ukuran
SNA0 81 84 Maksila prognatik
SNB0 79 77 Mandibula retrognatik
ANB0 2 5 Klas II Skeletal
NAPog 5 6 Prognatik
NSGN0 66 66 Normal
MP : SN0 32 30 Tulang Wajah horizontal
1 : 10 130 116 Relasi Insisivus retrusif
1 : SN0 103 115 Inklinasi I atas protusif
1 : MP0 101 100 Inklinasi I bawah retrusifl
1 : APog mm 9 mm 5 mm Retrusif
1 : NB mm 8 mm 8 mm Normal
Pog : NB Pog mm 1 - -
Bidang E : LS mm 0 + 1,4 mm Tipis
Bidang E : LI mm 2 0 mm Tipis
Sumber : Rakosi

Kesimpulan :
 Maloklusi angle klas II disertai skeletal Klas II. Pertumbuhan maksila prognatik
dan pertumbuhan mandibula retrognatik. Pertumbuhan mandibula terhadap
basis cranii normal. Tulang wajah horizontal, relasi insisivus RA dan incisivus
RB retrusif, inklinasi incisivus RA dengan basis cranii protusif dan inklinasi
insisivus RB dengan mandibular retrusif. Serta jaringan lunak bibir atas tipis
dan bibir bawah tipis.
2.3.2. Foto Rontgen Panoramik

Implikasi : Gigi : Tidak ada


Lokasi : Tidak ada
Fraktur : Tidak ada
Supernumerary : Tidak ada .
Agenesis : Tidak ada
Non Vital : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
2.4. FOTO PROFIL
2.4.1. Sebelum Perawatan
DEPAN SAMPING

Analisa foto profil:

Dari analisa foto profil tampak depan pasien memiliki wajah simetris, serta tampak
samping pasien memiliki wajah cenderung cembung (Titik pertemuan LS – LI berada menyilang
garis GL – Pog).

2.4.2. Sesudah Perawatan

Analisa foto profil


...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
3. PEMERIKSAAN MODEL
Apel Gigi
 k : karies : Tidak ada v : radik : Tidak ada
 t : tambalan : Tidak ada n : non vital : Tidak ada
 x : ekstraksi : Tidak ada @ : sedang erupsi : Tidak ada
 s : supernumerary : Tidak Ada
3.1. ANOMALI GIGI TIAP RAHANG BESERTA ETIOLOGINYA
ANOMALI GIGI ETIOLOGI KOREKSI
8
7
6
5 distopalato torsiversi premature loss gigi 55 dikoreksi dg simple spring
4
3
2
1

8
7
6
5
4
3
2
1

1 distoversi persisten gigi 71 retraksi dg labial arch


2 distoversi persisten gigi 72 retraksi dg labial arch
3 distoversi persisten gigi 73 retraksi dg labial arch
4
5
6
7
8

1 distoversi persisten gigi 81 retraksi dg labial arch


2 distoversi persisten gigi 82 retraksi dg labial arch
3 distoversi persisten gigi 83 retraksi dg labial arch
4
5
6
7
8
4. ANOMALI DALAM OKLUSI

Sagital
 Overjet 11  Overjet 21
= 2,5 mm = 3 mm
41 31

 Relasi molar pertama permanen :


Kanan : Klas I Kiri :  Klas I
Klas II  Klas II
Klas III  Klas III

 Relasi Kaninus :
Kanan :  Klas I Kiri :  Klas I
 Klas II  Klas II
 Klas III  Klas III

 Klasifikasi Angle :
 Klas I
 Klas II
 Klas III

 Gigitan terbalik anterior : -

Transversal
 Garis median :
Rahang Atas Rahang bawah
- ke kiri : 0 mm - ke kiri : 0 mm
- ke kanan : 0 mm - ke kanan : 0 mm

 Gigitan terbalik posterior : -


 Gigitan silang : -
Vertikal
 Over bite 11  Over bite 21
= 4,5 mm = 4,5 mm
42 31

 Gigitan terbuka :-
 Gigitan dalam :-
Lebar Mesiodistal gigi-gigi (mm)
Rahang atas

Gigi Kanan Kiri Normal Ket

1 8,5 8,4 7.40 – 9.75 Normal


2 7 6,6 6.05 – 8.10 Normal
3 7,6 7,5 7.05 – 9.32 Normal
4 7,2 7,3 6.75 – 9.00 Normal
5 6,8 6,7 6.00 – 8.10 Normal
6 10,3 10,2 9.95 – 12.10 Normal
7 9,1 9,5 8,75 - 10,87 Normal

JUMLAH 56,5 56,2

Rahang bawah

Gigi Kanan Kiri Normal Ket

1 5,9 5,9 4.97 – 6.60 Normal


2 5,5 5,5 5.45 – 6.85 Normal
3 6,6 6,8 6.15 – 8.15 Normal
4 6,6 6,7 6.35 – 8.75 Normal
5 6,5 6,4 6.80 – 9.55 Normal
6 10,8 11,6 10.62 – 13.05 Normal
7 10,3 10,9 8,9 - 11,37 Normal

JUMLAH 52,2 53,8

Kesimpulan :

Ukuran lebar mesiodistal semua gigi rahang atas dan bawah


berukuran normal
5. ANALISA UKURAN MESIODISTAL GIGI-GIGI DAN LENGKUNG
GIGI PERMANEN DAN DECIDUI
( Analisa gigi permanen, Probability, Moyer dan Barendonk )

A. Analisis Howes

PMD X 100 PMBAW X 100 BAL X 100

TTM TTM TTM

1. Indeks Howes

Basis Apikal x 100 = 100 x 42 mm = 58,7 %


Mesiodistal 16  26 94,1 mm

2. Lebar Lengkung gigi (puncak tonjol bukal 14 – 24 ) = 46,1 mm


Lebar lengkung rahang (basis apikal) = 45,8 mm

Selisih = 0,3 mm
 Kesimpulan :
Indeks howes menunjukkan nilai 58,7 % berarti pada pasien tidak dibutuhkan pencabutan gigi.
Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi adalah cukup

B. Analisis Pont

1. Lebar Mesiodistal 12 11 21 22 = 23,9 mm


Jarak distal pit 14 – 24 (pasien) = 39,3 mm
Jarak sen tral fossa 16 – 26 (pasien) = 46,8 mm

2. Indeks Pont 14 – 24 = jml MD 12 11 21 22 x 100 = 23,9 x 100 = 29,88 mm


80 80

3. Indeks Pont 16 -26 = jml MD 12 11 21 22 x 100 = 23,9 x 100 = 37,34 mm


64 64

Penderita Pont Selisih


14 – 24 39,3 mm 29,88 mm 9,42 mm
16  26 46,8 mm 37,34 mm 9,46 mm

 Kesimpulan :
Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien kearah lateral pada
region P1 mengalami distraksi sedang sebesar 9,42 mm dan pada region M1
mengalami distraksi sedang sebesar 9,46 mm.
6. DETERMINASI LENGKUNG

RA:
Merah = lengkung individual
Biru = lengkung ideal
Lengkung individual (13-23) = 54,5 mm
Lebar mesio distal (13-23) = 39,5 mm
Kekurangan = 14 mm

RB :
Merah = lengkung individual
Biru = lengkung ideal
Lengkung ideal (33-43) = 37,3 mm
Lebar mesio distal (33-43) = 31,3 mm
Kekurangan = 6 mm

Kesimpulan :
Rencana perawatan pada rahang atas saya
mundurkan sejauh ± 5,3 mm dan rahang
bawah saya mundurkan sejauh ± 2,5 mm
DIAGNOSA ORTHODONTI
Pasien memiliki maloklusi angel klas II subdivisi dengan skeletal klas II disertai multiple
spacing pada rahang atas dan bawah

7. ETIOLOGI MALOKLUSI
 Riwayat keluarga : Ayah normal, Ibu normal.
 Penyebab Maloklusi :
 Decidui : dtak
 Permanen :
Pada rahang atas dan rahang bawah terdapat multiple spacing kemungkinan
disebabkan oleh ukuran gigi yang kecil (mikrodontia) dan lengkung rahang
yang lebih besar, terdapat agenesis gigi 25.

8. PROGNOSA : Baik / Sedang / Kurang Baik / Buruk


Alasan :

 Pasien kooperatif terhadap perawatan


 Riwayat kesehatan baik
 Usia pasien lebih muda
 Keadaan sosial ekonomi baik
 Perawatan didukung dan disetujui oleh pasien dan keluarga

9. RETAINER : Perlu
Alasan : Mempertahankan lengkung gigi yang telah terkoreksi sampai terjadi kestabilan
dalam lengkung gigi yang baru.

10. TUJUAN PERAWATAN

Rahang Atas : memperbaiki fungsi pengunyahan dan estetik dengan memposisikan gigi gigi
ke lengkung ideal yaitu gigi 13, 12, 11, 21, 22, 23.

Rahang Bawah : Memperbaiki fungsi pengunyahan dan estetik dengan memposisikan gigi
gigi kelengkung ideal yaitu gigi – gigi 33, 32, 31, 41, 42, 43.
GAMBAR DESAIN ALAT
Rahang Atas :

Keterangan
1. Anterior bite plane
2. Labial arch aktif dengan diameter 0,7 mm
3. Adam klamer dengan diameter 0,7 mm
4. Plat akrilik
Rahang Bawah :

Keterangan
1. Labial arch aktif dengan diameter 0,7 mm
2. Adam klamer dengan diameter 0,7 mm
3. Plat akrilik
11. RENCANA PERAWATAN

O Observasi O Preventif O Interseptif O Korektif

 Memberikan penjelasan kepada pasien tentang perawatan ortodontik


Memberikan penjelasan dan gambaran tentang pemakaian alat ortodontik yang
merupakan perawatan yang relatif lama dan memerlukan kedisiplinan,
kooperatifan dan motivasi yang tinggi dari pasien agar mendapatkan hasil yang
memuaskan, selain itu ditekankan kerja sama dokter dengan pasien dan melakukan
kontrol rutin dalam jangka waktu yang telah ditetapkan selama perawatan.
 Koreksi malposisi pada gigi RA dan RB
 Perawatan dengan penggunaan alat
 Pemakaian retainer

Prosedur perawatan

1. DHE kepada pasien bahwa keberhasilan perawatan tergantung dari sering atau
tidaknya alat tersebut dipakai oleh pasien. Serta menjelaskan kepada pasien
tentang koreksi malposisi gigi rahang atas dan spacing rahang bawah.
2. Menggerakkan gigi geligi pada rahang atas dan rahang bawah sesuai dengan
rencana perawatan denggan penggunaan alat ortho lepasan.
Menggerakkan gigi geligi pada RAHANG BAWAH, yaitu :
 Untuk mengoreksi deep bite (overbite 4,6 mm) dengan pemasangan
anterior bite plane pada palatal gigi anterior rahang atas. Bila open bite
masih belum sesuai yang diharapkan maka ketebalan peninggi gigitan
ditambah dengan melapisi akrilik self curing ± 1 mm. Tujuannya untuk
mengintrusi gigi anterior bawah dan ekstrusi gigi posterior atas. Perawatan
ini dilakukan sampai tercapai overbite yang baik.
 Pengakitifan labial arch, U loop pada gigi 33 dan 43 dengan cara
mengecilkan U loop sebesar 1 mm setiap kali kontrol dengan menggunakan
tang setengah bulat serta mengurangi verkeilung supaya tidak terjadi
extrude saat alat diaktifkan. Pengaktifan alat ini untuk meretrak gigi 33, 32,
31, 41, 42, 43 kearah lingual . Gigi dimundurkan sampai 2,5 mm

Menggerakkan gigi geligi pada RAHANG ATAS, yaitu :


 Pengakitifan labial arch, U loop pada gigi 13 dan 23 dengan cara
mengecilkan U loop sebesar 1 mm setiap kali kontrol dengan menggunakan
tang setengah bulat serta mengurangi verkeilung supaya tidak terjadi
extrude saat alat diaktifkan. Pengaktifan alat ini untuk meretrak gigi 13, 12,
11, 21, 22, 23 kearah lingual . Gigi dimundurkan sampai 5,3 mm.

3. Setelah perawatan dilakukan pemakaian retainer


Mencegah hasil perawatan relaps atau untuk mempertahankan lengkung yang
telah dikoreksi maka untuk RA dan RB digunakan Begg Retainer menggunakan
klamer 0,8 mm
Cara kontrol Retainer :
 Retainer yang baik adalah retensi & stabilisasi nya baik, tidak mengiritasi
jaringan sekitar
 Pemakaian 3 Bulan Pertama

Retainer dipakai setiap saat kecuali waktu tidur & makan. Kontrol setiap 2
minggu sekali untuk mengecek hasil perawatan
 Pemakaian 3 Bulan Kedua
Kontrol apakah retainer masih sesak. Jika sudah longgar pemakaian dapat
dihentikan.
DESAIN RETAINER

Rahang Atas

Rahang Bawah

Semarang, Juni 2015

(drg. Djoko Priyanto, Sp.Orth, MARS)


NILAI KERJA PASIEN

NAMA MAHASISWA :

NPM :

NILAI PASIEN
I II III
PEKERJAAN
TGL NILAI PARAF TGL NILAI PARAF TGL NILAI PARAF

Mencetak

Trimming
Model
Penampakan
Sefalogram
Rencana
Perawatan

Klamer

Polis

Evaluasi I

Evaluasi II
JURNAL KONTROL PASIEN
NAMA MAHASISWA : ................................................................................
NPM / BP : ................................................................................

NO. PARAF
NO NAMA PASIEN TANGGAL BIAYA NILAI
KARTU DOSEN

Diperiksa dan diterima oleh pembimbing/ Semarang, …………………. 20.....


Administrasi / Keuangan Mahasiswa,

( ………………………… ) ( ………………………… )
KONTROL PASIEN ORTHODONTI

NO TANGGAL KET. PERAWATAN PARAF KET


TAHAP KERJA PERAWATAN PASIEN ORTHODONTI

NO TANGGAL KET. PERAWATAN PARAF KET

Anda mungkin juga menyukai