Anda di halaman 1dari 25

KEPANITERAAN KLINIK

ORTHODONTI (BLOK 1)
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG

Nama Lengkap : Titan Mega Ulia


NPM : 31101200314
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Menjangan Dalam Raya No.12 A
Dosen Pembimbing : drg. Shella, Sp.Orth
ORTHODONTI

DATA PASIEN

Nama Penderita : Rahmania Shifa


Tanggal Lahir : 27 November 1992 Umur : 24 tahun
Alamat : Dusun Kebondalem Rt 007/ Rw 004, Desa Selo,
Tawangharjo
Telp. : 085648741059
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar/ mahasiswa
Nama Ayah : Moch Sugeng
Suku : Jawa
NamaIbu : Sri Minarni
Suku : Jawa
Tanggal Datang Pasien : 12 Oktober 2015

TENAGA PENGAJAR
1. drg. Shella, Sp. Orth
ORTHODONTI
RSIGM. Islam Sultan Agung

Mencetak Tanggal : 26 November 2016


Foto Profil : 2016
Foto Rontgen : 2016
Jenis Alat Orthodonti : Removable.......................................................
Mulai Perawatan : ..........................................................................
Retainer : ..........................................................................
Selesai Perawatan : ..........................................................................

GIGI PERMANEN
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
PE

GIGI DECIDUI
X55 X X 52
54 53 X 51
X X 62
61 XX X
X 65
63 64 X
X85 V X 82
84 83 X 81
X X
71 X
72 X X 75
73 74 X

Tanggal gigi dicabut

.................................................................. .......................................................................
.................................................................. .......................................................................
.................................................................. .......................................................................
1. RIWAYAT KASUS / ANAMNESA
1.1. RIWAYAT INDIVIDU

Keluhan pertama penderita : Pasien ingin giginya dirapikan.


Lahir :  Normal Komplikasi Kembar
Anakke : 2 ( dari 2bersaudara )
Nutrisi : ASI Lamanya 2 tahun 0 bulan
Susu botol lamanya 3 tahun 0 bulan
KeadaanUmum : √ baik sedang buruk
Penyakit infeksi berat pada masa anak- anak : -
Kebiasaanjelek : - mengisap : - umur : -
- menggigit : - umur : -
- bernafas melalui mulut : - umur : -
- meletakkan lidah antara gigi dan gigi bawah : - umur : -

1.2. RIWAYAT KELUARGA

Kelainan rahang dan gigi pada :Ayah (tidak)


Ibu ( tidak )
Saudara / keluarga lain (tidak)
Anomali : Tidak ada kelainan

2. PEMERIKSAAN KLINIS

2.1. EKSTRA ORAL

 Bentuk wajah dari depan :Simetris / Asimetriskanan / kiri


√ Dolichocepali  Mesocepali  Brachicepali

 Bentuk wajah dari samping
√ Cembung
  Lurus / normal  Cekung  Bimaksilarprotusif
 Bibir ukuran :  Sedang  Tebal  Tipis

Kedudukan Bibir terhadap gigi depan


 Gigi Atas:  Normal
Menutupi 1/4 mahkota incisivus atas
Menutupi 1/3 mahkota incisivus atas
Menutupi 1/2 mahkota incisivus atas
Menutupi 2/3 mahkota incisivus atas
 Gigi Bawah :  Normal
 Menyentuh permukaan palatine incisivus atas
 Menutupi seluruh permukaan incisivus bawah
 Menutupi ½ permukaan incisivus bawah
2.2. INTRA ORAL

 Ginggiva :  Normal  Meradang regio  Hipertropiregio

 Frenulum Labii :  Normal Tinggi Rendah

 Palatum : Normal Tinggi Rendah

 Kedudukan lidah waktu menelan :


 Normal  Diantara gigi posterior  Diantara gigi anterior
Mendorong gigi anterior
 Kedudukan lidah waktu istirahat :
 Normal Terjulurkedepan

2.3. FOTO RONTGEN

2.3.1. Foto Sefalometri


Analisa Foto Sefalometri

Nomor :
Nama : Rahmania Shifa
Suku : Jawa
JenisKelamin : Perempuan
Umur : 24 tahun

Hasil
Keterangan
Jenis Pengukuran Ukuran
Nilai Normal
0
SNA 84 84 Normal
SNB0 82 80 Normal
ANB0 2 4 Skeletal klas I
NAPog 5 3 Cembung
NSGN0 65 69 Normal
MP : SN0 31 32 Pertumbuhan ke arah
horizontal
1 : 10 120 128 Protrusif
1 : SN0 108 100 Normal
1 : MP0 101 105 Protrusif
1 : APog mm 9 9 Normal
1 : NB mm 8 11 Normal
Pog : NB Pog mm 1 - -
Bidang E : LS mm 0 2 Normal
Bidang E : LI mm 2 2 Normal
Sumber : Arnus/ Susanto

Kesimpulan :
 Maloklusi angle kelas I dengan maloklusi kelas I tipe skeletal disertai profil
wajah cembung, dengan maxilla dan mandibula normal,
 Hubungan inklinasi relasi I atas dengan I bawah protrusif.
 Ketebalan bibir atas normal dan ketebalan bibir bawah normal.

2.3.2. Intra Oral + Panex


Implikasi : Gigi :-

Lokasi :-
Fraktur : -
Supernumerary : -
Agenesis : -
Non Vital :-
Lain-lain : Terdapat erupsi sebagian pada gigi 38
2.4. FOTO PROFIL

2.4.1. Sebelum Perawatan

DEPAN SAMPING

Analisa foto profil :

Tampak depan : Pasien memiliki wajah simetris. Bibir atas dan bawah mengatup. Terlihat
bibir atas dan bawah tidak tegang saat mengatup.
Tampak samping : Pasien memiliki wajah cembung (titik pertemuan LS- LI berada di
belakang garis GI- Pog.

2.4.2. Sesudah Perawatan


DEPAN SAMPING

Analisa foto profil

...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................
3. PEMERIKSAAN MODEL
Apel Gigi
 k : karies :- v : radix :-
 t : tambalan :- n : non vital :-
 x : ekstraksi :- @ : sedang erupsi : 38
 s : supernumerary : -

3.1. ANOMALI GIGI TIAP RAHANG BESERTA ETIOLOGINYA


8
7
6
5
4
3
2
1 Mesiopalatoversi

8
7
6
5
4
3
2 Mesiolabiotorsiversi
1 Mesiopalatoversi

1
2
3
4 Bukoversi
5
6
7
8

1
2
3 Mesiolabiotorsiversi
4
5
6
7
8
4. ANOMALI DALAM OKLUSI

Sagital
 Overjet 11 21
= 2,6 mm = 2,7 mm
41 31

 Relasi molar pertamapermanen :


Kanan :  Klas I Kiri :  Klas I
 Klas II  Klas II
 Klas III  Klas III

 RelasiKaninus :
Kanan :  Klas I Kiri :  Klas I
 Klas II  Klas II
 Klas III  Klas III

 Klasifikasi Angle :
 Klas I Cusp mesiobukal M1 RA jatuh di groove mesiobukal M1 RB
 Klas II .....................................................................................................................
 Klas III .....................................................................................................................

 Gigitan terbalik anterior : - .................

Transversal
 Garis median :
Rahang Atas - normal Rahang bawah - normal
- kekiri : 0 mm - - ke kiri : 0 mm
- kekanan : 0 mm - - ke kanan : 0 mm

 Gigitan terbalik posterior : -


 Gigitan silang: -

Vertikal
 Over bite 11 21
= 4 mm = 4 mm
41 31

 Gigitan terbuka : Open bite pada relasi gigi 23 terhadap gigi 33 dan gigi 34
 Gigitan dalam :-
Lebar Mesiodistal gigi- gigi (mm)
Rahang atas

Gigi Kanan Kiri Normal Ket


1 8,3 8,4 7,4 – 9,75 Normal
2 7,4 7,4 6,05 – 8,10 Normal
3 7,1 7,8 7,05 – 9,32 Normal
4 7,8 7,3 6,75 – 9,0 Normal
5 6,8 6,8 6,0 – 8,10 Normal
6 10,6 10,6 9.95 – 12,7 Normal
JUMLAH 48 48,3

Rahang Bawah

Gigi Kanan Kiri Normal Ket


1 5,2 4,7 4,97 – 6,60 < Normal
2 6,2 6,2 5.45 – 6.85 Normal
3 6,1 6,4 6.15 – 8.15 Normal
4 7,0 7,1 6.35 – 8.75 Normal
5 7,1 6,6 6.80 – 9.55 < Normal
6 10,4 10,4 10.62 – 13.05 Normal
JUMLAH 42 41,4

Kesimpulan : terdapat beberapa gigi yang berukuran kurang dari normal.

5. ANALISA UKURAN MESIODISTAL GIGI-GIGI DAN LENGKUNG GIGI


PERMANEN
(Analisagigipermanen, Probability, Moyer dan Barendonk)

A. AnalisisHowes

PMD X 100 PMBAW X 100 BAL X 100

TTM TTM TTM

1. IndeksHowes

Basis ApikalX 100 = 100 X 42 mm = 43 %


Mesiodistal 16  26 96,3 mm
2. Lebar lengkung gigi (puncak tonjol bukal 14 – 24 ) = 40,4 mm
Lebar lengkungrahang (basis apikal) = 42 mm

Selisih = - 2,6 mm

Kesimpulan :
Lengkung gigi lebih kecil nilainya jika dibandingkan dengan lengkung basal (kovergen),
maka perlu dilakukan ekspansi pada lengkung gigi.

B. Analisis Pont

1. Lebar Mesiodistal 12 11 21 22 = 29,3 mm


Jarak distal plt 14 – 24 (pasien) = 36,0 mm
Jaraksentral fossa 16 – 26 (pasien) = 50,5 mm

2. Indeks Pont 14 – 24 = jml MD 12 11 21 22 X 100 = 32,6X 100 = 40,75 mm


80 80

3. Indeks Pont 16 -26 = jml MD 12 11 21 22 X 100 = 32,6X 100 = 50,93 mm


64 64

Penderita Pont Selisih


14 – 24 36,0 mm 40,75 mm - 4,75 mm
16  26 50,5 mm 50,93 mm -0,43 mm

Kesimpulan :
Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi pasien ke arah lateral pada region P1
mengalami kontraksi sebesar -4,75 mm dan pada region M1 mengalami kontraksi sebesar
-0,43 mm.
6. DETERMINASI LENGKUNG
Lengkung ideal gigi rahang atas :
Lengkung ideal gigi rahang bawah :
7. ANALISA CAREY
Apabila kekurangan ruang tiaplengkung didapatkan kurang dari setengah lebar mesiodistal
gigi P1 maka pencabutan pada gigi P1 pada sisi tersebut.
 Apabila kekurangan ruang tiap lengkung didapatkan lebih dari seperempat sampai
setengah lebar mesiodistal gigi P1 maka :
 Pencabutan pada gigi P1 pada salah satu sisi jika ada pergeseran median line.
 Pencabutan dua gigi P2 kanan dan kiri jika lengkung gigi simetris.
 Ekspansi kombinasi grinding mesiodistal gigi jika lengkung gigi kontraksi.
Apabila kekurangan ruangan tiap lengkung didapatkan kurang dari seperempat lebar
mesiodistal gigi P1 maka :
 Penggrindingan lebar mesiodistal gigi anterior jika pasien tidak rentan karies.
 Ekspansi jika lengkung gigi kontraksi.
Kesimpulan :
 Lebar mesiodistal gigi 14 adalah 6,8 mm sedangkan kekurangan ruang pada regio 1
sebanyak 0 mm dan lengkung mengalami kontraksi.
 Lebar mesiodistal gigi 24 adalah 6,6 mm sedangkan kekurangan ruang pada regio 2
sebanyak 1,5 mm dan lengkung mengalami kontraksi menurut analisa carey
kekurangan ruang pada regio 2 dapat dilakukan ekspansi atau grinding.
 Lebar mesiodistal gigi 34 adalah 6,1 mm sedangkan kekurangan ruang pada regio 3
sebanyak 0 mm dan lengkung gigi mengalami kontraksi.
 Lebar mesiodistal gigi 44 adalah 6,5 mm sedangkan kekurangan ruang pada regio 4
sebanyak 0 mm dan lengkung mengalami kontraksi.
 Berdasarkan hasil determinasi lengkung rahang didapatkan kekurangan 1,5 mm
pada rahang atas sebelah kiri sehingga menurut analisis carey kekurangan 1,5 mm
pada rahang atas sebelah kiri sebaiknya dilakukan grinding.

8. DIAGNOSA ORTHODONTI
Maloklusi angle kelas 1 disertai dengan malposisi gigi individual :
11 = mesiopalatoversi
21 = mesiopalatoversi
22 = mesiolabiotorsiversi
34 = bukoversi
43 = mesiolabiotorsiversi

9. ETIOLOGI MALOKLUSI
Riwayat keluarga : ayah normal, ibu normal
Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :
Gigi decidui : tidak diketahui.
Gigi permanen : terdapat beberapa gigi permanen yang maloklusi.
10. PROGNOSA : Baik / Sedang / Kurang Baik / Buruk
Alasan :

 Pasien kooperatif terhadap perawatan


 Riwayat kesehatan pasien baik
 Pasien memiliki motivasi agar giginya rapi.
 Keadaan sosial ekonomi baik
 Perawatan didukung dan disetujui oleh pasien dan keluarga

11. RETAINER : Perlu


Alasan : Mempertahankan lengkung gigi yang telah terkoreksi sampai terjadi kestabilan dalam
lengkung gigi baru yang ideal atau mencegah hasil perawatan relaps.

12. TUJUAN PERAWATAN


Rahang Atas :
 Memperbaiki malposisi gigi rajang atas.
 Pemakaian adam klamer untuk retensi gigi 16 dan 26.
 Penggunaan labial arch untuk mempertahankan lengkung gigi dari arah labial pada gigi
15, 14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 25
 Dilakukan grinding pada 2 gigi posterior rahang atas secara merata di mana setiap gigi
tersebut dilakukan grinding pada bagian mesial dan distal gigi, maksimal 0,5 mm dengan
tujuan untuk memenuhi kekurangan tempat 1,5 mm pada kekurangan ruang gigi posterior
kiri rahang atas.
 Pemakaian simple spring pada gigi 34 untuk mengoreksi malposisi ke arah labial.
 Penggunaan lingual button pada gigi 23 dan 24.

Rahang Bawah
 Memperbaiki malposisi gigi geligi rahang atas.
 Pemakaian adam klamer untuk retensi gigi 16 dan 26
 Penggunaan labial arch untuk mempertahankan lengkung gigi dari arah labial pada gigi
35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45.
 Pemakaian simple spring pada gigi 34 untuk mengoreksi malposisi ke arah labial.
 Penggunaan lingual button pada tahap kedua di gigi 34.
13. Rencana Perawatan

O Observasi O Preventif O Interseptif O Korektif

Rahang Atas

Berdasarkan determinasi lengkung rahang atas kiri kekurangan ruang sebanyak 1,5 mm sehingga
pada :

Tahap I :

1. Dilakukan grinding pada 2 gigi posterior kiri rahang atas di setiap mesial dan distal gigi
maksimal 0,5 mm
2. Setelah kekurangan ruang pada gigi posterior rahang bawah kiri terpenuhi dilanjutkan
perawatan plat aktif untuk koreksi malposisi individual berupa:
 Labial arch pada gigi 15,14, 13, 12, 11, 21, 22, 23, 24, 25 untuk merapikan atau
meratakan gigi tersebut.
 Adam klamer pada gigi 16 dan 26 sebagai retensi.
 Simple spring pada gigi 21 untuk mendorong gigi ke arah labial.

Tahap II :

Apabila malposisi gigi individual sudah terkoreksi dengan plat aktif, perawatan dilanjutkan
dengan penggunaan lingual button pada gigi 23 dan 24.

Rahang Bawah

Tahap I :
Memperbaiki malposisi gigi geligi rahang bawah dengan pemakaian plat aktif berupa :

 Labial arch pada gigi 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45 untuk merapikan atau
meratakan gigi tersebut.
 Adam klamer pada gigi 36 dan 46 sebagai retensi.
 Simple spring pada gigi 34 untuk mendorong gigi ke arah labial.

Tahap II

Apabila malposisi gigi individual sudah terkoreksi dengan plat aktif, perawatan dilanjutkan
dengan penggunaan lingual button pada gigi 34.
14. PERAWATAN ORTHODONTI SKETSA PESAWAT
Rahang Atas

Rahang atas

Rahang atas untuk perawatan plat aktif

Rahang atas untuk perawatan plat aktif

1. Labial arch sebagai alat aktif dengan diameter kawat 0,7 mm untuk gigi rahang atas.
2. Adam klamer sebagai alat retentif dengan diameter kawat 0,7 mm.
3. Simple spring sebagai alat aktif dengan diameter kawat 0,6 mm.
4. Baseplate akrilik.
Rahang bawah

Rahang bawah

Rahang bawah untuk perawatan plat aktif

Rahang bawah untuk perawatan plat aktif

1. Labial arch sebagai alat aktif dengan diameter kawat 0,7 mm untuk gigi rahang atas.
2. Adam klamer sebagai alat retentif dengan diameter kawat 0,7 mm.
3. Simple spring sebagai alat aktif dengan diameter kawat 0,6 mm.
4. Baseplate akrilik
Prosedur Perawatan

1. Melakukan grinding pada 2 gigi posterior kiri atas di mana setiap gigi dilakukan grinding
di bagian mesial dan distal 0,5 mm.
2. Menggerakkan gigi geligi pada rahang atas dan rahang bawah yaitu dengan pengaktifan
simple spring pada gigi 21 dan 34 untuk mengoreksi malposisi gigi ke arah labial.
3. Pemakaian retainer pada rahang atas dan rahang bawah untuk mencegah hasil perawatan
relaps atau untuk mempertahankan lengkung yang telah dikoreksi maka untuk rahang
atas dan rahang bawah digunakan retainer beg retainer yang berupa labial arch 0,7 mm
dengan U loop dan adam klamer.
Aturan pemakaian retainer :
 Dipakai siang dan malam dalam keadaan pasif selama 3- 6 bulan. Kontrol tiap 3
bulan untuk mengetahui derajat kegoyahan.
 Selama 3 bulan , jika keluar rumah dilepas, cek dan pemakaian kembali. Jika terasa
sesak maka diperpanjang lagi, kontrol tiap bulan jika sesak, maka alat dilepas jika
keluar rumah.
 Jika tidak sesak, kontrol 3 bulan berikutnya. Jika tidak ada perubahan, maka
pemakaian retainer dihentikan. Jika ada perubahan, maka pemakaian diperpanjang
lagi 3 bulan dan kontrol tiap bulan.
4. Penggunaan lingual button pada gigi 23, 24, dan 34 pada sisi bukal dan lingual ditarik
dengan karet elastis ukuran 1/8 dengan kekuatan 2 OZ , menggunakan couple force
sehingga akan terjadi gerakan rotasi. Pasien diinstruksikan setiap hari untuk mengganti
karet elastis.

Semarang, Februari 2017

( drg Shella, Sp.Orth )


NILAI KERJA PASIEN

NAMA MAHASISWA : Titan Mega Ulia

NPM : 31101200314

NILAI PASIEN
I II III
PEKERJAAN
PARAF PARAF
TGL NILAI TGL NILAI PARAF TGL NILAI
PEMB. PEMB.

Mencetak

Trimming
Model
Penampakan
Sefalogram
Rencana
Perawatan

Klamer

Polis

Evaluasi I

Evaluasi II
JURNAL KONTROL PASIEN

NAMA MAHASISWA : Titan Mega Ulia


NPM / BP : 31101200314

N NO. PARAF
NAMA PASIEN TANGGAL BIAYA NILAI
O KARTU DOSEN

Diperiksa dan diterima oleh pembimbing/ Semarang, …………………. 20.....


Administrasi / Keuangan Mahasiswa,

( ………………………… ) ( ………………………… )
KONTROL PASIEN ORTHODONTI

N TANGGAL KET. PERAWATAN PARAF KET


O
TAHAP KERJA PERAWATAN PASIEN ORTHODONTI

N TANGGAL KET. PERAWATAN PARAF KET


O

Anda mungkin juga menyukai