Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PEMERIKSAAN DAN RENCANA

PERAWATAN ORTODONTIK

Nomor Model: 00120021

Nama Pasien : Mila Dena Yurisya


Operator : Rafinda Naditya Arismunandar
NIM : 22010217130068
Pembimbing : drg. Ira Anggar Kusuma, M. Si

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020

1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PRODI KEDOKTERAN GIGI

I. IDENTITAS
Operator : Rafinda Naditya Arismunandar
NIM : 22010217130068
Pembimbing : drg. Ira Anggar Kusuma, M. Si

Nomor Model : 00120021


Nama Pasien : Mila Dena Yurisya
Suku : Banjar
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Cempaka IV Blok D14, No. 12B, Graha Taman Bunga, BSB,
Kota Semarang
Telp. : 081229435202
Pekerjaan : Pelajar

Nama Ayah : Ahmad Faridi


Suku : Banjar
Umur : 49 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Yuliana
Suku : Banjar
Umur : 41 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Cempaka IV Blok D14, No. 12B, Graha Taman Bunga, BSB,
Kota Semarang
Telp. : 081229435202

WAKTU PERAWATAN
Pendaftaran : 28 Agustus 2020
Pencetakan : 6 September 2020
Pemasangan Alat :

2
Retainer :
I. PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaan Subjektif (Anamnesis)

� Keluhan utama :

Pasien merasa giginya tidak rapih (berjejal) dan sedikit maju pada gigi depan,
sehingga pasien meminta agar giginya dirapikan.

Riwayat kesehatan :
Kesehatan umum pasien baik, pasien tidak memiliki riwayat alergi maupun penyakit
menular. Pasien tidak dalam perawatan dokter, tidak memiliki riwayat penyakit yang
dapat mengganggu proses pertumbuhan gigi geligi dan perawatan orthodontik.

� Riwayat pertumbuhan dan perkembangan gigi-geligi :

Gigi Desidui :
Gigi desidui lengkap; tidak terdapat karies; tidak terdapat karies proksimal; tidak
pernah dilakukan penambalan; tidak pernah mengalami trauma.

Gigi Bercampur :
Gigi desidui tidak mengalami persistensi atau prematur loss saat pergantian gigi;
semua gigi desidui yang goyang tanggal sendiri; tidak ada sisa akar yang tertinggal;
gigi Caninus permanen kanan atas mengalami impaksi/anodonsia; gigi caninus
desidui kanan atas tidak tanggal.

Gigi Permanen :
Tidak ada karies pada gigi permanen; tidak ada gigi permanen yang dicabut; gigi 18,
28, 38, 48 belum tumbuh; gigi belum pernah mengalami trauma; gigi 11, 12, 21, 31,
32, 41, 42 pasien berjejal; masih terdapat gigi 53 dan gigi 13 tidak tumbuh.

� Kebiasaan jelek yang berkaitan dengan keluhan pasien :

Tidak terdapat kebiasaan buruk


Jenis Kebiasaan Durasi Frekuensi Intensitas Lokasi Posisi Keterangan

3
� Riwayat keluarga yang berkaitan dengan keluhan pasien :

Hubunga Keterangan Umur Susunan gigi-geligi


n
Orangtua Ayah 49 Tahun Normal Normal
Ibu 41 Tahun Insisivus RB Normal
torsiversi
Saudara Anak I (Perempuan) Tahun Insisivus Normal
torsiversi

B. Pemeriksaan Objektif
1. Umum

● Jasmani : Baik

● Mental : Baik, pasien kooperatif

● Status Gizi : Tinggi Badan : 1,55 m Berat Badan : 49 kg


49
🡪 Indeks Masa Tubuh : 2,4025 = 20,39

Status Gizi : Normal


Kategori : Normal

2. Lokal
a. Ekstra oral

� Kepala :

Lebar Kepala (Jarak bizygomatic supramastoideus) : 150 mm


Panjang Kepala (Jarak Glabella-Occipital) : 185 mm
🡪 Indeks Kepala : Lebar kepala
x 100
Panjang kepala

4
Indeks kepala : 150
x 100 = 81,08 mm
185

🡪 Bentuk Kepala : Brahisephali

� Muka :

Jarak Nasion-Gnation : 99,7 mm


Lebar Bizygomatic : 113 mm
🡪 Indeks Muka : Jarak N-Gn
x
100
Lebar Bizygomatik

Indeks muka = 9,7 x 100 = 88,23 mm


113
🡪 Bentuk Muka : Mesoprosop (Muka sedang)
🡪 Profil muka : Cembung (convex)

� Garis simon:

RA :
RB :
→ Posisi rahang terhadap bidang Orbital / garis Simon

● Maksila :

● Mandibula :

� Sendi TMJ : Normal

� Tonus otot mastikasi : Normal

� Tonus otot bibir : Normal

5
� Bibir posisi istirahat : Tertutup

� Free way space :

b. Intraoral

� Higiene mulut : Normal

� Pola atrisi : Tidak ada

� Lingua : Normal

� Palatum : Normal

� Gingiva : Normal

� Mukosa : Normal

� Frenulum :

Fren. Labii superior : Normal


Fren. Labii inferior : Normal
Fren. Lingualis : Normal

� Tonsila : Tidak ada

� Pemeriksaan gigi-geligi :

Rumus gigi-geligi
XV XIV III XII XI XI XII XIII XIV XV

8 7 6 5 4 X
3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8

8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
XV X
IV X
III X
II XI XI X
II X
III X
IV X
V

Keterangan :
K : Karies R : Radiks T : Tumpatan

6
I : Inlay X : Telah dicabut P : Persistensi
J : Jaket Im : impaksi O : Belum erupsi
Ag : Agenese B : Bridge (GTC) En : Per. Endodontik

3. Analisis Foto Muka

Tampak depan Tampak samping

Bentuk muka : Mesoprosop

4. Analisis Model Studi

Model studi RA dan RB tampak frontal

7
Model studi RA dan RB keadaan Model studi RA dan RB keadaan
oklusi tampak dextra oklusi tampak sinistra

Model studi tampak oklusal

� Bentuk lengkung gigi

RA : Parabola, simetris
RB : Parabola, simetris

� Malposisi gigi individual

Rahang atas:
- 11 : distolabioversi
- 12: labioversi
Rahang bawah :
- 31 : mesiolabioversi

8
- 32 : mesiolinguoversi
- 41 : linguoversi
- 42 : mesiolinguoversi

� Relasi gigi-geligi pada oklusi sentrik

● Anterior : Overjet : 3,5 mm Overbite : 5,5 mm

Palatal bite : tidak


Deep bite : tidak
Open bite : tidak
Edge to edge bite : tidak
Cross bite : tidak

● Posterior

Cross bite : tidak


Open bite : tidak
Scissor bite : tidak
Cups to cups bite : tidak
Relasi Molar pertama kanan : Klas I
Relasi Molar pertama kiri : Klas I
Relasi kaninus kanan : Klas I
Relasi Kaninus kanan : Klas I
Garis tengah rahang bawah terhadap rahang atas : segaris
Garis inter insisivi sentral terhadap rahang atas : segaris

Lebar mesiodistal gigi-geligi (mm)


Rahang Atas Rahang Bawah
Gigi Kanan Kiri Normal Ket. Kanan Kiri Normal Ket.
1 7,52 7,96 7,4 – 9,75 N–N 5,3 5,02 4,97 – 6,6 N–N
2 6,7 6,88 6,05 – 8,1 N–N 5,6 5,58 5,45 – 6,85 N–N
3 7,5 7,86 7,05 – 9,32 N–N 6,5 6,3 6,15 – 8,15 N–N
4 7,66 8 6,75 – 9 N–N 7,24 7,4 6,35 – 8,75 N–N
5 7,1 7,4 6 – 8,10 N–N 7,5 7,6 6,8 – 9,55 N–N

9
6 10,24 10,34 9,95 – 12,10 N–N 10,94 10,74 10,62 – 13,05 N–N
7 8,5 8,96 8,75 – 10,87 <N - N 10,2 10,14 8,9 – 11,37 N–N
Keterangan :
Semua lebar mesiodistal gigi geligi normal, kecuali gigi 17 lebih kecil dari normal

5. Skema gigi geligi dari oklusal


Rahang Atas Rahang Bawah

6. Perhitungan-perhitungan

� Metode Pont

Jumlah mesiodistal 22 12 : 29,06 mm


Jarak P1-P1 pengukuran : 36,96 mm
Jarak P1-P1 perhitungan : ΣI x 100 = 36 mm
80
Diskrepansi : + 0,96 mm 🡪 distraksi + 0,96 mm (mild degree)

Jarak M1-M1 pengukuran : 48,24 mm


Jarak M1-M1 perhitungan : ΣI x 100 = 45,3 mm
64
Diskrepansi : + 2,94 mm 🡪 distraksi + 2,94 mm (mild degree)

Keterangan :

10
● Pertumbuhan lengkung gigi ke arah transversal di regio anterior berlebih

sebesar 0,96 mm

● Pertumbuhan lengkung gigi ke arah transversal di regio posterior berlebih

sebesar 2,94 mm

� Metode Korkhaus

Tabel korkhaus : 17 mm
Jarak I-( P1-P1) pengukuran : 19,6 mm
Diskrepansi : + 2,6 mm

Keterangan :
Diskrepansi tinggi lengkung sebesar + 2,6 mm

� Metode Howes

Jumlah lebar mesiodistal M1-M1 : 95,16 mm


Jarak P1-P1 (tonjol) : 42,4 mm

indeks P : 44,55 %

Lengkung gigi untuk menampung gigi-gigi : berlebih

Jarak inter Fossa Canina : 43,54 mm

indeks FC: 45,75%

Lengkung basal untuk menampung gigi-gigi : berlebih


Inklinasi gigi-gigi regio posterior : konvergen

Keterangan :
Indeks premolar >43%, berarti lengkung gigi cukup untuk menampung gigi-
geligi dalam lengkung ideal. Indeks fossa canina >44%, berarti lengkung basal

11
cukup untuk menampung gigi-geligi dalam lengkung ideal. Indeks fossa canina >
indeks premolar, sehingga inklinasi gigi posterior di regio premolar konvergen,
sehingga indikasi ekspansi.

Determinasi lengkung gigi


Hasil penapakan :

Keterangan:
Overjet awal : mm
Protraksi RA : mm
Retraksi RB : mm
Overjet akhir : mm

Rahang atas:
Panjang lengkung ideal : sisi kanan: mm sisi kiri: mm = mm
Jumlah lebar mesiodistal : sisi kanan: mm sisi kiri: mm = mm
Diskrepansi : sisi kanan : mm sisi kiri: mm = mm
Rahang bawah:
Panjang lengkung ideal : sisi kanan: mm sisi kiri: mm = mm
Jumlah lebar mesiodistal : sisi kanan : mm sisi kiri: mm = mm
Diskrepansi : sisi kanan : mm sisi kiri: mm = mm

7. ANALISIS SEFALOMETRI
a. Analisis Skeletal
12
Sudut Normal Keterangan
SNA 88º 82º Prognati maksila terhadap
basis cranii
SNB 80º 80º Normal
ANB 8º 2º Pola skeletal Klas II

b. Analisis Dental
Sudut Normal Keterangan
I-NA 24º Angular 22º Proklinasi insisivus RA
Linear 4 mm
I-NB 29º Angular 25º Proklinasi insisivus RB
Linear 4 mm
Interincisal 119º 130-150º Proklinasi gigi anterior

c. Analisis Jaringan Lunak


- Bibir RA protrusi (Ls berada didepan S-line)
- Bibir RB protrusi (Li berada didepan S-line)

3 DIAGNOSIS SEMENTARA
Kasus maloklusi menyangkut masalah :

Solusi masalah :
RA :
RB :

4 DIAGNOSIS FINAL
Maloklusi Klas I Angle
Rahang atas:

Rahang bawah :
5. ANALISIS ETIOLOGI MALOKLUSI
Rahang atas :

13
Rahang bawah :

VII. PROSEDUR PERAWATAN


Rencana Perawatan:

Jalannya perawatan

VIII. GAMBAR/DESAIN ALAT


Rahang atas

Keterangan :

Rahang bawah

Keterangan :
14
🡪 Retainer
Rahang atas

Keterangan :
Rahang bawah

Keterangan :

1X. PROGNOSIS
1. Jaringan lunak dan keras :
2. Kooperatifan pasien :
3. Prognosis kelainan dental :
4. Prognosis kelainan skeletal :
Kesimpulan:

Indikasi perawatan :

Semarang,

Menyetujui Pembimbing: Operator

15
16
UNIVERSITAS DIPONEGORO
PRODI KEDOKTERAN GIGI

IDENTITAS
Operator : Nadia Salsabila
NIM : 22010217120003
Pembimbing : drg. Diah Ajeng Purbaningrum, MDSc, Sp.KGA
Nomor Model : 00120015
Nama Pasien : Tiffani Adelia Septa
Suku : Jawa-Batak
Umur : 15 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Asri, RT 24/RW 07, Malangan, Kec. Tulung, Kab. Klaten
Telp. : 082133100059
Pekerjaan : Pelajar

TAHAPAN KKD ORTODONSIA


Pertemuan
Jenis Pekerjaan Tanggal Paraf
Ke-
ACC pasien
I
Cetak model studi
II
Pembuatan model studi dan catatan gigit
III
Pemeriksaan subyektif dan obyektif
IV
Analisis model studi dan analisis ruang
V
Diagnosis dan rencana perawatan
VI
Desain alat
VII
Diskusi
VIII

17

Anda mungkin juga menyukai