UNIVERSITAS ANDALAS
REKAM MEDIK
KASUS ORTODONSI
1
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
Waktu Perawatan
Tanggal Pendaftaran :
Tanggal Pencetakan :
Tanggal Pemasangan Alat :
Tanggal Periode Retensi :
Tanggal Perawatan Selesai :
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan gigi depan jarang dan ingin dilakukan perawatan.
2. Riwayat Keluarga
Nama Ayah : Yalmasril
Nama Ibu : Yuselmida
Anak ke : ke 4 dari 4 bersaudara
5. Kebiasaan Buruk:
Jenis kebiasaan Durasi Frekuensi Intensitas Keterangan
-
PEMERIKSAAN KLINIS
1. Tinggi Badan :
2. Berat Badan :
3. Jasmani : Baik/ Sedang/ Buruk/
4. Mental : Sehat
5. Gizi : Baik
6. Pengunyahan : TAK
7. Pencernaan : Baik
Keterangan:
Gigi decidui yang belum tanggal :-
Gigi permanen yang sedang erupsi :-
Gigi permanen yang belum erupsi : 48, 38, 28, 18
Gigi permanen yang impaksi :-
Karies :-
5
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
6
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
3. Analisis Fungsional
TMJ : Normal/ Sakit/ Clicking/ Krepitasi/ Locking/ ……………..
Gerak buka tutup mulut : Normal/ Mandibular displacement/ Mandibular deviation
Occlusal Interference : Ada/ Tidak, pada gigi:………………….
Sentrik Relasi dan Oklusi : Sama/ Tidak sama
Freeway space :
Penutupan bibir : Competent/ Potencially competent/ Incompetent
7
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
Umur dentalis : 17 27
47 37
Bentuk/ ukuran/ jumlah gigi abnormal: -
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
UE 10,6 11 7,7 7,6 6,6 6 6 5,7 5,7 6,6 7,7 7,8 10, 10,7 PE
8
1 17 16 15 1 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
8 4
4 47 46 45 4 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38
8 4
8
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
M: Mesio, D: Disto, B: Buko, L: Linguo, La: Labio, T: Torsion, TV: Torsoversion, V: Version
2. Posterior:
Relasi M1 kanan : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
Relasi M1 kiri : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
Relasi C kanan : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
Relasi C Kiri : Kelas I/ Kelas II/ Kelas III
Crossbite : Ada/ Tidak
Openbite : Ada/ Tidak
Scissorbite : Ada/ Tidak, pada gigi 25
9
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
Analisis dilakukan dengan mengukur lebar mesiodistal terbesar setiap gigi yang
berada di mesial gigi molar pertama permanen dengan menggunakan jangka berujung
runcing atau jangka sorong. Jumlah semua lebar gigi menunjukkan ruangan yang
dibutuhkan untuk lengkung gigi yang ideal. Selanjutnya panjang lengkung rahang diukur
menggunakan kawat lunak seperti brass wire atau kawat kuningan. Kawat ini dibentuk
sehingga melewati setiap gigi, pada gigi posterior melalui perwajahan oklusalnya,
sedangkan pada gigi anterior melalui tepi insisalnya. Jarak diukur mulai dari mesial
kontak molar pertama permanen kiri hingga kanan. Penilaian dilakukan dengan cara
membandingkan ukuran panjang lengkung gigi ideal dengan panjang lengkung rahang.
Jika hasilnya negative, berarti terdapat kekurangan ruang, jika hasilnya positif berarti
10
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
Rahang atas
Panjang lengkung 15 – 25 : 78 mm
Rahang bawah
Panjang lengkung 35 – 45 : 71 mm
2. METODE PONT
Kesimpulan :
Lebar Lengkung Gigi (LLG) anterior < LLG perhitungan dengan selisih perhitungan
inter P1 RA adalah 0,1 mm. Pasien mengalami kontraksi ringan pada regio
interpremolar, sebesar 0,1 mm, sehingga lengkung gigi dapat dilakukan distraksi.
Selisih perhitungan inter M1 RA adalah 3,7 mm. Ini menunjukkan bahwa Lebar
Lengkung Gigi (LLG) posterior pasien mengalami kontraksi ringan pada regio
intermolar, sebesar 3,7 mm.
11
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
3. METODE HOWES
Lebar lengkungbasal premolar (Premolar basal arch width /PMBAW)/basis apical :46,8
TM
: 46,8 X 100%
96,5
: 48,5 %
4. METODE KESLING
12
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
5. METODE BOLTON
Overall Ratio
Overall Ratio = (jumlah lebar 12 gigi RB x 100) : jumlah lebar 12 gigi RA
= (89,2 x 100) : 96,5
= 92,4 %
Overall ratio lebih dari 91,3% maka mengindikasikan kelebihan lebar gigi RB
Kelebihan ruang sebesar :
Jumlah lebar 12 gigi RB – (jumlah lebar 12 gigi RA x 91,3) : 100
= 89,2 – (96,5 x 91,3 : 100)
= 89,2 – 88,1
= 1,1 mm
Anterior Ratio
Anterior Ratio =(Jumlah Lebar 6 gigi ant RB x 100) : jumlah lebar 6 gigi ant RA
= (36,6 x 100) : 46,5
= 78,7 %
Anterior Ratio lebih dari 77,2% maka mengindikasikan kelebihan lebar gigi anterior RB
Kelebihan ruang sebesar :
Jumlah lebar 6 gigi ant RB – (jumlah lebar 6 gigi ant RA x 77,2) : 100
= 36,6 – (46,6 x 77,2 : 100)
13
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
= 36,6 – 36
= 0,6 mm
ANALISIS RADIOLOGI
14
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
15
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
16
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
2. Foto Panoramik
17
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
ETIOLOGI MALOKLUSI
1. Skeletal
Normal
2. Dental
Gigi anterior rahang atas dan bawah crowding dan diastem, yaitu terdapat
perbedaan antara panjang lengkung rahang dan ukuran gigi kemungkinan dapat
disebabkan karena faktor genetik.
DIAGNOSIS
Pasien perempuan usia 13 tahun ingin merapikan gigi, bentuk kepala mesocephali,
bentuk muka euryprosop, tidak simetris dan tidak seimbang, serta pola penutupan bibir atas
dan bawah kompeten. Pola skeletal kelas I, profil skeletal lurus. Pertumbuhan mandibula
normal. Inklinasi insisif atas terhadap basis crani protrusif, inklinasi insisif bawah terhadap
mandibula normal, serta inklinasi insisif atas terhadap insisif bawah protrusif. Hubungan
molar kiri dan kanan kelas I Angle, klasifikasi maloklusi Klas I Angle modifikasi 1 dewey,
hubungan caninus kiri dan kanan kelas I. Terdapat buccal crossbite pada gigi 25. Overjet 2,5
mm dan overbite 1,5 mm. Bentuk lengkung rahang atas oval dan rahang bawah U form.
Midline gigi segaris RA dam RB. Berdasarkan analisa perhitungan ruang pasien kelebihan
ruang RA dan RB dengan indikasi non ekstraksi.
PROGNOSIS
Menguntungkan/ Tidak Menguntungkan
Perawatan segera/ ditunda
Observasi
Kooperasi : baik/ tidak baik
Perawatan konservatif/ operatif
18
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
RENCANA PERAWATAN
Perawatan ortodonti menggunakan piranti lepasan.
Rahang Atas Rahang Bawah
1 DHE DHE
19
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
Keterangan:
Mekanoterapi
Rahang Atas Rahang Bawah
Komponen Pasif Komponen aktif
- Labial bow (14 13 12 11 21 22 23 24) - Labial bow (34 33 32 31 41 42 43 44)
dengan loop pada 14 dan 24 dengan loop pada 34 dan 44
Komponen Aktif - Z spring (41 dan 43)
- Z sping (23)
Komponen Retentif Komponen Retentif
- Adam claps pada gigi 16 dan 26 - Adam claps pada gigi 36 dan 46
Basis Basis
- Basis akrilik dan verkeilung - Basis akrilik dan verkeilung
20
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
TAHAPAN PEKERJAAN
No Hari/ Tahap Pekerjaan Nilai Nama/ Paraf
Tanggal Supervisor
21
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
22
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
ANAMNESA
1. Data Pasien
Merupakan data pasien ( nama, alamat, umur, jenis kelamin) yang dapat ditanyakan langsung
pada pasien/ orang tua atau wali jika pasien masih anak-anak. Data – data ini juga mengenai
latar belakang keluarga (nama ibu/bapak, suku, pekerjaan) kesehatan secara umum (kesesuain
umur, dengan berat, tinggi badan dan pekerjaan)
2. Keluhan Utama
Merupakan keluhan yang pertama kali diutarakan pasien mengenai alasan mengapa ingin
dirawat.
PEMERIKSAAN EKSTRAORAL
Meliputi pemeriksaan muka/wajah pasien dilihat secara langsung maupun dengan bantuan
foto frontal, foto tersenyum dan beroklusi sentrik, dan foto profil.
Muka
Pemeriksaan muka yang sempit, sedang atau lebar adalah dengan membandingkan lebar
kepala dan tinggi kepala. Apakah muka sempit (dolicofacial), sedang (mesofacial) atau besar
(brachyfacial).
Muka simetris yaitu bagiian muka kanan dan kiri sama panjang. Digunakan foto frontal
dengan membuat garis bantu yaitu garis midsagital (melalui trichion, glabela dan sub nasion)
dan tiga garis horizontal (garis melalui sudut mata luar kanan dan kiri, garis melalui cuping
hidung kanan dan kiri dan garis melalui sudut mulut kanan dan kiri). Ketiga garis tersebut
akan memotong garis midsagital, bila sisi kanan sama dengan sisi kiri, atau minimal kedua
garis horizontal tersebut saling sejajar maka muka dianggap seimbang.
Muka seimbang bila 1/3 muka tengah dan 1/3 muka bawah sama tinggi, atau minimal
memiliki perbandingan 45%:55%. Digunakan garis bantu horizontal yang akan membagi
23
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
muka menjadi tiga bagiab dan tegak lurus pada garis midsagital. Garis horizontal tersebut
masing-masing melalui titik glabela dan subnasion.
Dagu
Posisi dagu normal, ke kanan atau ke kiri, dilihat melalui garis midsagital
Maksila, mandibula dan profil
Posisi maksila dan mandibula dinyatakan maju, normal atau mundur dilihat dengan bantuan
foto frontal melalui bidang KPF. Maksila diwakili oleh dagu, dinyatakan normal bila berada
pada 1/3 tengah bawah bidang KPF
Profil muka ditentukan dengan melihat posisi maksila dan mandibula
PEMERIKSAAN INTRAORAL
Kesehatan mulut
Meliputi kegiatan intra oral pasien dengan melihat ada tidaknya karies, karang gigi,
tumpatan, protesa, jumlah gigi yang hilang dan gingival (merah, bengkak, berdarah).
Hubungan Rahang
24
Rekam Medik Kasus Ortodonti FKG UNAND2016
Pemeriksaan hubungan rahang adalah untuk melihat letak mandibula terhadap maksila. Pada
pemeriksaan intra oral dapat dilakukan dengan cara “digital examination. Digunakan
telunjuk yang diletakkan pada vestibulum labialis di rahang atas dan ibu jari pada vestibulum
labialis di rahang bawah. Bila posisi telunjuk lebih ke anterior dari ibu jari, dinyatakan
sebagai retrognati, sebaliknya disebut prognati dan bila lurus dinyatakan ortognati.
25