Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ORAL DIAGNOSIS

MINGGU KE - 3

Disusun Oleh :

Amanda Jilan Dhiya (2019-16-131)

Feby Octavyana M (2019-16-141)

Yuliana Permatasari (2019-16-161)

Dosen pembimbing
drg. Ratih Widyastuti., MS, Sp. Perio

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

JAKARTA
2020
KASUS DAN PERTANYAAN

A. Kasus
Pasien laki-laki umur 51 tahun datang ke RSGM FKG UPDM (B) dengan keluhan gigi
depan bawahnya membesar sejak beberapa bulan yang lalu, kadang sakit saat mengigit dan
makan. Riwayat medis pasien merupakan sudah lama menderita hipertensi dan sampai saat
ini masih minum obat penurun tensi (Amlodipin), pasien juga mempunyai kebiasaan
merokok. Pemeriksaan intra oral gingiva gigi anterior membesar, konsistensi keras, warna
agak pucat, tekstur gingiva berbenjol-benjol. Kedalaman poket pada gigi 32,31,41,42 sekitar
4-5 mm, terdapat diastema diantara gigi-geligi anterior bawah sebesar 1-2 mm PI:0.9; KI:1.2;
PBI:1.5, Tekanan darah 160/100 mg/dl. Gambaran radiologis tidak terdapat kerusakan tulang
alveolar.

B. Pertanyaan

Tentukan diagnosis, faktor penyebab, rencana perawatan, dan pembahasan kasus diatas!

1
REKAM MEDIS DIAGNOSIS ORAL

I. IDENTIFIKASI PASIEN

1. Nama : Jago

2. Usia/Tanggal Lahir : 51 Tahun

3. Pekerjaan : Karyawan Swasta

4. Alamat Tempat Tinggal : Jl. Bintaro permai III

5. Telepon Rumah/ Kantor : 021-1235460

6. Email : ampunbangjago@gmail.com

7. Pendidikan Terakhir : S1

8. Usia Ayah : 87 tahun

9. Usia Ibu : 85 tahun

II. PSIKOSOSIAL BUDAYA EKOMONI

1. Status Perkawinan : Lajang ˅ Menikah Cerai

2. Riwayat Kebiasaan : ˅ Merokok Alkohol Lainnya

3. Hambatan Fisik : Pendengaran Bicara Penglihatan

: (tidak ada)

4. Hambatan Kognitif : TAK

5. Hambatan Sosial : Budaya Kepercayaan

: (tidak ada)

6. Bahasa Yang Diakui : Bahasa Indonesia

7. Ekonomi : Baik ˅ Sedang Rendah

2
III. INFORMASI MEDIS

1. Pemeriksaan Fisik

a. TD : 160/100 mmHg

b. Nadi : 60 x/menit

c. Suhu : 36℃

d. Respirasi : 16 x/menit

e. BB : 70 kg

f. TB : 170 cm

g. Golongan Darah :O

2. Pemeriksaan Fisik

a. Penyakit Tekanan darah : Normal / Hipotensi /Hipertensi

b. Penyakit Jantung : Tidak ada / Ada

c. Penyakit diabetes : Tidak ada / Ada

d. Penyakit Haemophilia : Tidak ada / Ada

e. Penyakit Hepatitis : Tidak ada / Ada

f. Penyakit Gastritis : Tidak ada / Ada

g. Alergi Obat-Obatan : Tidak ada / Ada

h. TBC : Tidak ada / Ada

i. Asma : Tidak ada / Ada

j. Penyakit Lainnya : Tidak ada / Ada

3. Status Gizi : baik / sedang / buruk

3
4. Risiko Jatoh : cara berjalan seimbang / tidak seimbang

IV. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF

1. Keluhan Utama :

➔ Gigi depan bawahnya membesar sejak beberapa bulan yang lalu. Kadang sakit saat
mengigit makanan

2. Riwayat Perjalanan Penyakit :

➔ TAK

3. Riwayat Penyakit Yang Diturunkan :

➔ hipertensi

V. PEMERIKSAAN OBJEKTIF / INFORMASI DENTAL

1. Ekstra Oral

a. Wajah : simetris / asimetris

b. Pipi : simetris / asimetris

c. Bibir : simetris / asimetris

d. Limfonodi : teraba / tidak teraba

e. TMJ : normal / unilateral / bilateral

2. Ekstra Oral

a. Vitalitas Gigi :+ /-

b. Perkusi :+/-

c. Palpasi : + / - (gingiva keras)

4
d. Mobilitas :+/-

e. Oklusi : normal / crossbite / steepbite

f. Poket : + / - ( gigi 32, 31, 41, 42 4 – 5 ml )

g. Resesi : kelas 1/2/3/4 Miller (tidak ada)

h. Migrasi :+/-

i. Titik Kontak :+/-

j. Torus Palatinus : tidak ada / kecil / sedang / besar / multiple

k. Torus Mandibula : tidak ada / sisi kiri / sisi kanan / kedua sisi

l. Palatum : rendah / sedang / dalam

m. Vestibulum : normal / dangkal / dalam / dasar

n. Frenulum : normal / tinggi / rendah

o. Perlekatan Dasar Mulut: normal / tinggi / rendah

p. Mukosa Oral : normal

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Interpretasi Pemeriksaan Radiologi : dental / PA / OPG / Ceph

2. Interpretasi Pemeriksaan Laboratoorium : ada / tidak ada

5
VII. RESUME

1. Diagnosis :

➔ Gingival enlargement pada gigi 32, 31, 41, 42 oleh karena bakteri plak, diperberat
oleh karena mengkonsumsi obat anti hipertensi.

2. Diagnosis Banding :

➔ Gingivitis kronis lokalis gigi 32, 31, 41, 42

VIII. PROGNOSIS

1. Baik, setelah pasien dirujuk ke internis untuk melakukan pemeriksaan keadaan


tekanan darah, bila tekanan darah sudah dalam keadaan normal, tidak ada kerusakan
tulang alveolar, mau dilakukan rencana perawatan gingivektomi dan gingivoplasti.
serta mengedukasi pasien agar menjaga kebersihan mulutnya karena pasien memiliki
kebiasaan buruk merokok.

IX. RENCANA PERAWATAN

1. Kegawat Daruratan : Ya / Tidak

2. DHE : Ya / Tidak

3. OHI : Ya / Tidak

4. Scalling : Ya / Tidak

5. Pencabutan : Ya / Tidak

6. Tumpatan : Ya / Tidak

7. Pembuatan Gigi Tiruan :Ya / Tidak

8. Pembuatan Orto : Ya / Tidak

9. Pembedahan : Ya / Tidak

6
10. Splinting : Ya / Tidak

11. Perawatan Oklusi : Ya / Tidak

X. RUJUKAN

● Ke bagian internis untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah, karena pasien


mengalami hipertensi

● Pro scalling, pro root planing, pro kuretase, gingivektomi, dan gingivoplasti pada gigi
32, 31, 41, 42 🡪 bagian perio.

XI. ODONTOGRAM

18 : sou 21 : sou 38 : sou 41 : kalkulus, dia

17 : sou 22 : sou 37 : sou 42 : kalkulus, dia

16 : sou 23 : sou 36 : sou 43 : sou

15 :sou 24 : sou 35 : sou 44 : sou

14 : sou 25 : sou 34 : sou 45 : sou

13 : sou 26 : sou 33 : kalkulus 46 : sou

12 : sou 27 : sou 32 : kalkulus, dia 47 : sou

11: : sou 28 : sou 31 : kalkulus, dia 48 : sou

7
PEMBAHASAN

Diagnosis pada kasus tersebut adalah gingival enlargement pada gigi 32, 31, 41, 42
oleh karena bakteri plak, diperberat oleh karena mengkonsumsi obat - obatan anti hipertensi.
Salah satu faktor predisposisi lainnya adalah kebersihan mulut yang buruk dikarenakan
merokok.

Kebiasaan merokok merupakan salah satu faktor penyebab hipertensi karena didalam
rokok terdapat kandungan nikotin yang dapat menyebabkan vasokontrisi tekanan darah.
kemudian jantung memompa lebih kuat sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah yang
dapat mengakibatkan hipertensi.

Pasien tersebut mengkonsumsi obat amlodipine dimana obat tersebut dapat


menyebabkan pembesaran gingiva. Obat amplodipine termasuk dalam golongan Calcium
channel blocker. Mekanisme golongan Calcium channel blocker, dapat menyebabkan
perubahan ukuran dan duplikasi sel serta pembentukan jaringan ikat meningkat sehingga
menyebabkan pembesaran gingiva. golongan obat - obatan yang dapat menyebabkan
pembesaran gingival yaitu Phenytoin, Cyclosporine, Calcium channel blocker.

Amlodipine merupakan bagian dari dihydropyridine, pertama kali dilaporkan oleh


Seymour pada tahun 1994, yang menemukan bahwa pembesaran gingiva yang terjadi
karena efek samping penggunaan obat antihipertensi tersebut. Farmakologi amlodipine
meliputi long-acting dihydropyridine (nifedipine, nicardipine, isoradipine, nitrendipine, dan
felodipine). mekanisme vasodilatasi arteri coronal dan peripheral; dosis 2,5 atau 5 mg, dosis
tunggal (tunggal atau dengan kombinasi atenolol). efek samping sakit kepala, pusing,
udem, hiperplasia gingiva. efek pada rongga mulut dapat cairan krevikular. penggunaan obat
memperlihatkan pertumbuhan gingiva yang berlebih.

Patogenesis pembesaran gingiva akibat pemakaian CCB hingga kini belum jelas,
tetapi sepertinya disebabkan oleh berbagai macam faktor. Beberapa faktor risiko termasuk
dosis dan lama penggunaan, umur, jenis kelamin, dan status kesehatan mulut serta inflamasi
gingiva hingga kini diduga berhubungan dengan pembesaran gingiva oleh karena
penggunaan CCB. Samudrala dkk melaporkan bahwa pembesaran gingiva oleh karena
penggunaan obat biasanya terjadi dalam waktu 1-3 bulan setelah penggunaan obat. Lebih
sering terjadi pada regio anterior bagian labial dan biasanya tanpa kehilangan tulang.

8
Meskipun hingga kini mekanisme CCB masih belum diketahui dengan jelas, namun jelas
bahwa CCB mencegah aksi kalsium antar sel sehingga merangsang terjadinya proliferasi
fibroblas.

Pada kumjungan pertama, pasien di edukasi dan di instruksikan untuk menjaga


kebersihan mulutnya seperti untuk berhenti merokok kemudian dirujuk ke bagian internis
untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah karena pasien memiliki penyakit hipertensi.
Setelah dilakukan rujukan, bila tekanan darah pasien dalam keadaan normal, pasien dapat
dilakukan rencana perawatan gingivektomi dan gingivoplasti.

Gingivektomi adalah prosedur eksisi gingiva / pemotongan jaringan gingiva dengan


membuang dinding lateral poket yang bertujuan untuk menghilangkan poket dan keradangan
gingiva, sehingga mendapatkan gingiva yang fisiologis, fungsional dan estetik baik.
Gingivoplasti merupakan prosedur untuk menghaluskan, menipiskan, dan mendapatkan
kontur gingiva yang baik

Indikasi gingivektomi :

- poket supraboni dengan dinding gingiva fibrous (4-5mm)


- Gingival Enlargemet
- Abses Supraboni
- Poket infraboni dengan dinding gingiva tipis yang apabila dilakukan kuretase akan
merobek gigiva
- ada cleft gingiva pendek.

kontraindikasi gingivektomi :

- perlu bedah tulang


- dasar poket di mukogingival junction

Sehingga rencana perawatan yang dapat dilakukan pada kasus tersebut, sebagai berikut :

● Fase I ( terapi insial ) : DHE, OHI, Scalling, Polishing, Root Planning.


● Fase II ( bedah ) : Kuretase, Gingivektomi, Gingivoplasti
● Fase III ( restorasi) :-
● Fase IV ( pemeliharaan ) : kontrol plak, kontrol kalkulus kontrol secara berkala,
pasca gingivektomi dan gingivoplasty.

Anda mungkin juga menyukai