Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

Labiognatopalatoschizis bilateral komplit


Pembimbing:
dr. Febian, Sp.B

Disusun oleh:
11020115230 Meike Marsa
11020114176 Mutia Hayu
11020115216 Saphira Delinda Kirana
11020115053 Delina Widiyanti
11020115076 Fathir Rizki Suwandi
11020115250 Zuresh Shafira Sharafina Faisal
11020115006 Adibah Nauratul Azkiya
11020115238 Thalia Shifa Susanto
11020115160 Natasha Mita Dwidita
11020115079 Fidel Muhammad Zain
11020114119 Hani Hanifah
 
\
Identitas Pasien

Identitas Pasien

Nama : An. C
Umur : 1 Bulan
Agama: Islam
Alamat : Arjawinangun
No CM : C529294
Masuk Rs: 19 Juni 2020
ANAMNESA
 Keluhan Utama : Sumbing  Riwayat penyakit dahulu :
bibir, gusi dan langit-langit Riwayat BBLR (-)
mulut
 Riwayat Penyakit Sekarang :
Riwayat penyakit jantung
bawaan (-)
Sejak lahir pasien menderita
sumbing bibir, gusi dan langit- Riwayat alergi (-)
langit mulut. Minum ASI (-),
minum susu formula (+)  Riwayat penyakit keluarga
memakai sendok. Pasien
berobat kedokter dan di Tidak ada anggota keluarga
sarankan untuk operasi . Pasien yang setelah lahir
akhirnya dibawa ke poli bedah mengalami sakit seperti ini
plastic RSDK. Keluhan lain
tidak ada.
ANAMNESA

 Riwayat Prenatal :  Riwayat Natal:


Anak Lahir dari ibu G2P1A0, 30 Usia kehamilan 36 minggu lahir
tahun, hamil 32 minggu. ANC >4 secara normal di bidan
kali di bidan, mendapat imunisasi Bayi lahir Langsung menangis,
TT 1 kali, pada saat kehamilan biru biru(-), kuning(-),
tidak pernah mengalami penyakit
Anus (+), Jari-jari lengkap , BB
kehamilan, hipertensi (-) DM (-),
3200 GR dan PBL 51 CM
trauma saat hamil (+), tidak
 Riwayat Post Natal :
mengalami perdarahan jalan lahir,
tidak pernah minum jamu, tidak Anak dibawa kontrol ke dokter
pernah minum obat-obatan tanpa dan disarankan untuk dilakukan
resep dokter, pada saat kehamilan operasi
hanya mengonsumsi vitamin dan Keadaan anak didapatkan celah
suplemen penambah darah yang pada daerah bibir, gusi, dan
diberikan oleh bidan. langit-langit mulut.
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum : Status Generalis


Tampak Sakit Sedang  Kepala : Normocephal
 Kesadaran:Composmentis  Mata : Pupil isokor, diameter
 Tanda-Tanda Vital 3mm, Konjungtiva pucat (-/-),
Nadi: 104 x/menit Sklera ikterik (-/-)
Nafas : 26 x/menit  Mulut : tampak celah pada bibir
Suhu : 36,8 C dan gusi mulut sebelah kanan
dan kiri, celah sampai langit-
langit dan dasar cavum nasi, gigi
belum ada.
 Leher : Tidak ada kelainan
PERMERIKSAAN FISIK
 Thoraks  Jantung
I : Bentuk dan pergerakan I : Ictus cordis tidak
dinding dada simetris, nampak 
P : Fremitus vokal dan taktil P : Ictus cordis teraba
simetris kanan dan kiri. P : Batas jantung dalam
P : Sonor di kedua lapang batas normal
paru. A : BJ I/II normal
A : Vesikuler (+/+), Ronkhi reguler, murmur (-),
(-/-), Wheezing(-/-) gallop (-)
 
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen  Ekstremitas :
I : Datar, simetris  Superior : Sianosis (-),

A : BU (+) Edema (-), Akral dingin


(-) Capp.Refill <2 detik
P : Tidak teraba massa,
 Inferior : Sianosis (-),
hepar dan lien tidak
teraba Edema (-), Akral dingin
P : Timpani seluruh lapang (-) Capp.Refill <2 detik
abdomen
Status Lokalis
 Regio Maxilla dan Palatum

 Defek pada bibir di kanan dan kiri sampai


dasar cavum nasi
 Defek palatum durum dan molle di kedua
sisi
 Defek gusi bilateral
IV. Pemeriksaan Penunjang
1.Laboratorium

Parameter Nilai Rujuk

Hb 13.6 gr/dl 13,0 – 14,0

Eritrosit 5.02 103 ul 4,5 – 5,5

Hematokrit 35% 40 – 48

MCV 84 fL 82 – 92

MCH 31 pg 27 – 31

MCHC 33.5 g/dl 32 – 36

Trombosit 275.000 150.000 – 400.000

Leukosit 5.180 5.000 – 10.000

Hitung Jenis Leukosit

Neutrofil Segmen 58%

Limfosit 23%

Monosit 7.2%
Vl. Resume
Anak laki-laki berusia 1 bulan dibawa
oleh ibunya ke RS dengan keluhan
Sumbing bibir kanan kiri, gusi dan langit-
langit mulut sejak lahir. Riwayat prenatal
terjadi trauma pada kehamilan trimester
pertama Riwayat kelahiran kurang bulan
di lahirkan secara normal di bidan dengan
berat badan 3200 gram. Pada pemeriksaan
celah pada bibir dan gusi mulut sebelah
kanan dan kiri, celah sampai langit-langit
dan dasar cavum nasi, pemeriksaan fisik
lain dalam batas normal.
 
VlII. Diagnosis Kerja
Labiognatopalatoschizis bilateral komplit
 
VII. Rencana Terapi
 Edukasi

Menjelaskan kepada keluarga pasien untuk


penatalaksanaan yang dilakukan untuk menangani
penyakit yang diderita oleh pasien dan risikonya dan
menjelaskan operasi bibir yang akan dilakukan pertama
kali, dengan syarat umur > 10 minggu, Hb >10 gr% dan
berat badan > 10 pon. Penanganan pada gusi yang akan
dilakukan sekitar umur 6-8 tahun saat gigi dewasa mulai
tumbuh
 
 Labioplasty ( usia 10 minggu)

 Palatoplasty (usia 18 minggu)

 Gnatoplasty (usia 6 tahun)

 
 
 
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI BIBIR


2.2 EMBRIOLOGI

ADA 3 PUSAT PERTUMBUBAN FASIAL, YAITU :

1. Sentra prosensefalik

2. Rombensefalik

3. Diasefalik
 2.3. DEFINISI
Labiopalatoschizis adalah suatu
kondisi dimana terdapat celah pada
bibir atas diantara mulut dan
hidung.Kelainan ini dapat berupa
celah kecil pada bagian bibir yang
berwarna sampai pada pemisahan
komplit satu atau dua sisi bibir
memanjang dari bibir ke hidung
 2.4 INSIDEN
Insiden celah bibir dan palatum terbanyak
dalam suatu populasi sekitar 1 diantara 700
kelahiran. Paling banyak ditemukan sekitar
86% untuk dua celah, 68% untuk satu celah.
Seperti yang kita ketahui ada 14 jenis cacat
bawaan pada celah muka, namun celah bibir
dan palatum yang paling sering dijumpai.
2.5 ETIOLOGI
 Insufisiensi zat untuk tumbuh kembang
organ selama masa embrional
  Penggunaan obat teratologik

 Infeksi

 Faktor genetik
PATOFISIOLOGI
2.8 DIAGNOSA
Pada saat dalam kehamilan, pemeriksaan celah
dini pada janin dapat kita lihat dengan
menggunakan transvagina ultrasonografi pada
minggu ke-l1 masa kehamilan dan bisa juga
dideteksi dengan menggunakan transabdominal
ultrsonografi pada usia kehamilan minggu ke-16.
Jika celah pada bibir dapat dideteksi, maka janin
kemungkinan mengalami malformasi, gangguan
kromosom atau kedua-duanya.Kurang dari 25%
celah pada bibir dapat teridentifikasi melalui
ultrasonografi.Bagaimanapun seorang dokter ahli
dapat mendiagnosa sekitar 80% dari pemeriksaan
prenatal jika mereka menggunakan 3-dimensi
ultrasonografi.Untuk mendeteksi celah pada
langit- langit sepertinya agak sulit jika
menggunakan ultrasonografi.MRI lebih memiliki
ketelitian lebih baik dibandingkan ultrasonografi.
Tatalaksana
1. Operasi perbaikan terhadap bibir disebut
Cheiloraphy atau Labioplasty. Dilakukan
pada usia 3 bulan. Sebe1um dilakukan
observasi pada penderita melihat kondisi
bayi harus sehat, tindakan pembedahan
mengikuti tata cara ""rule of ten": bayi
berumur lebih 10 minggu, berat 10 pon
atau 5 kg, dan memiliki hemoglobin lebih
dari 10 gr% dan tak ada infeksi lekosit di
bawah 10.000.
2. Perbaikan langit-langit disebut Palatorahy
dilakukan pada usia 10 - 12 bulan, usia
tersebut akan memberikan hasil fungsi
bicara yang optimal karena memberikan
kesempatan jaringan pasca operasi sampai
matang pada proses penyembuhan
lukasehingga sebelum penderita mulai
bicara dengan demikian soft palate dapat
berfungsi dengan baik. Jika operasi
dilakukan terlambat sering hasil operasi
dalam hal kemampuan mengeluarkan
suara normal, tak sengau, sulit dicapai
 3. Speech therapy
Setelah operasi, pada usia anak dapat
belajar dari orang lain, speech therapy
dapat diperlukan setelah operasi
palatoraphy yang akan meminimalkan
suara sengau. Namun apabila masih saja
didapatkan suara sengau, maka dapat
dilakukan phayngoplasty. Operasi ini
akan membuat “bendungan" pada faring
untuk memperbaiki fonasi, biasanya
dilakukan pada usia 5-6 tahun ke atas.
 Berdasarkan lengkap atau tidaknya celah
yang terbentuk:
1. Inkomplit
2. Komplit
 Berdasarkan lokasi/jumlah kelainan

1. Unilateral
2. Bilateral

Anda mungkin juga menyukai