Data Pasien
Nama : NN Agama : Islam
Umur : 25 tahun Pekerjaan : Mahasiswa
Jenis Kelamin : Perempuan Status perkawinan : Belum menikah
Alamat : Tabing No. RM : 898
ANAMNESIS
CC : Pasien mengeluhkan adanya benjolan pada bagian bawah lidah
PI : Sariawan pada bibir bagian bawah dekat gigi taring (regio 33) sejak 3 hari yang lalu.
Menyadari timbul sariawan saat makan. Terasa perih dan sakit (+) sariawan terasa
gatal (+) sariawan terasa seperti panas terbakar (+) sebelum muncul sariawan terasa
demam (-), saat ini sedang demam dan tidak enak badan (-). Sariawan muncul
pertama kali berbentuk bulat berisi cairan (+) kemudian pecah (+) Pertama kali
sariawan sejak SMA. Pergantian pasta gigi sebelum sariawan (-), menyangkal
adanya riwayat trauma sebelum sariawan muncul. Memiliki riwayat alergi (+)
makanan mengandung pengawet dan pemanis buatan. Pasien mengakui sebelum
sariawan muncul, pasien mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet dan
pemanis buatan. Sariawan muncul 24 jam setelah mengkonsumsi makanan yang
mengandung pengawet dan pemanis buatan, disertai diare, flu ringan dan bersin-
bersin. Menurut pengakuan pasien, sariawan memang sering muncul jika pasien
mengkonsumsi makanan yang mengandung pengawet dan pemanis buatan secara
berlebihan. Sariawan muncul tiba-tiba tanpa diawali konsumsi makanan
mengandung pengawet dan pemanis buatan (-) Lokasi sariawan berbeda-beda.
Keluarga mempunyai riwayat yang sama (-). Riwayat sariawan sebelumnya (+)
terakhir 4 bulan yang lalu. Sariawan tidak pernah diobati (+), sembuh sendiri (+) ± 7
hari.
PMH : Dirawat di rumah sakit (+) 4 tahun yang lalu karena DBD, 5 tahun yang lalu karena
odontektomi. Konsumsi obat rutin (-), konsumsi obat saat ini (-), konsumsi obat
jangka panjang (-), alergi obat (-), alergi makanan (+) telur
PDH : Pasien ke dokter gigi terakhir kali 1 bulan yang lalu untuk kontrol ortodonti cekat.
Menyikat gigi 2x sehari (pagi setelah sarapan, malam sebelum tidur), sikat lidah (+)
kadang-kadang, obat kumur (-), bruxism (-), clenching (-)
FH : Ayah pasien memiliki riwayat penyakit DM (+) rutin kontrol ke dokter dan
mengkonsumsi obat, ibu, saudara kandung dan saudara sedarah tidak memiliki
riwayat penyakit sistemik.
SH : Pasien seorang mahasiswa koas gigi, tinggal dengan orang tua (+), makan teratur (+) 3x
sehari, konsumsi air 8 gelas sehari, konsumsi buah dan sayur (+)
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Tekanan darah : .....mmHg Suhu : …..
Nadi : ..... x/menit Berat badan : 65 Kg
Pernafasan : ..... x/menit Tinggi Badan : 165 cm
Bibir : Kompeten
Terdapat pigmentasi kecokelatan pada bibir bawah sebelah kiri dan
kanan, fissur dangkal (+) kering (-)
Gambar 1. Bibir
Mukosa bukal :
Kiri : Terdapat garis putih, bentuk memanjang, batas tepi difus, single, lebar ±1,5mm
panjang ±4cm di mukosa bukal KIRI sepanjang garis oklusal meluas dari mesial molar
pertama hingga dekat sudut bibir.
Kanan : Terdapat garis putih, bentuk memanjang, batas tepi difus, single, lebar ±1,5mm
panjang ±4cm di mukosa bukal kanan sepanjang garis oklusal meluas dari mesial molar
pertama hingga dekat sudut bibir.
Lateral : TAK
Ventral : Terdapat bula, single, berbentuk bulat pada ventral lidah, berwarna putih, berbatas
jelas dengan berdiameter 5 mm.
Gambar 6. Palatum
Gingiva : TAK
Gambar 7. Gingiva
DIAGNOSIS : Mukokel
e.c, trauma mengigit lidah
DIAGNOSIS BANDING : 1. Fibroma iritasi 2. Stomatitis alergika
RENCANA PERAWATAN
KIE (non-farmakologis):
1. Menginformasikan kepada pasien jika sariawan pada bibir bawah sebelah kiri disebut
Stomatitis Alergika yang dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan mengandung
pengawet dan pemanis buatan.
2. Menginformasikan kepada pasien bahwa kondisi sariawan tersebut bersifat berulang
(kambuh berulang) jika faktor etiologi nya tidak dihilangkan.
3. Menginstruksikan pasien agar mengurangi mengkonsumsi makanan yang mengandung
pengawat dan pemanis buatan.
4. Menginstruksikan pasien untuk rutin mengkonsumsi sayur dan buah serta minum air
putih yang cukup.
5. Menginstruksikan pasien untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan menyikat gigi
2x sehari (pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur) dan jika diperlukan lakukan
kunjungan berlaka ke dokter gigi minimal 1x dalam 6 bulan.
Farmokologi :
R/ sol chlorhexidine gluconate 0,2% Fls No. I
2 dd appl loc dol
Instruksi:
Mengkompres luka dengan kassa steril 2x sehari selama 1 menit sesudah
menyikat gigi pagi dan malam hari
Tidak makan dan minum terlebih dahulu sesudah aplikasi obat selama 30 menit.
FOTO KONTROL
Efektifitas klorheksidin
Efektifitas antiseptik dari klorheksidin diukur dalam hal pengurangan log jumlah bakteri,
di mana pengurangan 1 log mewakili penurunan 10 kali lipat jumlah bakteri (eliminasi 90%
bakteri) dan pengurangan 2 log mewakili penurunan 100 kali lipat jumlah bakteri (eliminasi
99% bakteri). Meskipun jumlah bakteri total tidak memperhitungkan jenis atau patogenisitas
bakteri yang tersisa, bakteri pathogen pada bagian superfisial lebih mudah untuk dihilangkan.
Standar oleh US Food and Drug Agency menyebutkan bahwa anjuran efektivitas
antimicrobial dalam pengurangan bakteri dalam 1 log adalah 1 menit, untuk 2 log adalah 5
menit dan pengurangan 3 log adalah 10 menit.
Suplemen vitamin diberikan karena stomatitis sering kali dikaitkan dengan defisiensi
vitamin B12, asam folat, dan Fe yang berfungsi untuk mempercepat regenerasi sel.
Mekanisme kerja asam folat didalam tubuh ialah mensintesis purin dan timin yang
dibutuhkan untuk pembentukan DNA. Hal ini dapat menjelaskan fungsi penting dari asam
folat untuk menunjang pertumbuhan. Sama halnya dengan asam folat, vitamin B 12 memiliki
fungsi untuk meningkatkan pertumbuhan serta pembentukan dan maturasi sel darah merah.
Jika kedua zat gizi tersebut kurang, dapat menyebabkan abnormalitas dan pengurangan DNA
dan akibatnya adalah kegagalan pematangan inti dan pembelahan sel, sedangkan Fe berfungsi
untuk pembentukan eritrosit.