Anda di halaman 1dari 26

DENTAL SITE TEACHING

RESTORASI DIRECT RESIN KOMPOSIT KLAS IV DENGAN


PREFABRICATED FIBER REINFORCED COMPOSITE POST
PADA GIGI 12 PASCA PERAWATAN SALURAN AKAR

Maghfira Ghina Suri


1311419020

Pembimbing:
drg. Reni Nofika, Sp.KG
Data Umum Pasien

• Jenis Kelamin : Laki-laki


• Umur : 55 tahun
• No. Rekam Medis : 12611
• Elemen Gigi : 12
Pemeriksaan Subjektif

 Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gigi atas depan sebelah
kanan patah dan pasien ingin melanjutkan perawatan
terhadap gigi yang telah dilakukan perawatan saluran
akar ± 1 tahun yang lalu.
 Present Illnes
Gigi pasien patah sejak 8 tahun yang lalu, karena pasien
mengalami kecelakaan. Gusi bagian atas depan berdarah
sewaktu kecelakaan dan di jahit. Awalnya pasien
merasakan ngilu pada gigi yang patah tersebut dan gusi
disekitar gigi tersebut pernah bengkak dan sakit. Gigi
pernah sakit spontan sekitar 6 tahun yang lalu. Gigi telah
dilakukan perawatan saluran akar ± 1 tahun yang lalu.
…….Pemeriksaan Subjektif

 Past Dental History


Pasien pernah ke dokter gigi muda, untuk membersihkan
karang gigi dan mencabut gigi. Pasien melakukan
perawatan saluran akar pada gigi depan kanan atas 1
tahun yang lalu. Pasien menyikat gigi 1 kali sehari di pagi
hari dan tidak mengggunakan alat bantu lain.

 Past Medical History


Pasien tidak dicurigai menderita penyakit sistemik, tidak
pernah dirawat di rumah sakit, tidak pernah
mengonsumsi obat jangka panjang dan saat ini tidak
sedang mengonsumsi obat.
…….Pemeriksaan Subjektif

 Family History
Ayah tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik
dan ibu pasien menderita penyakit asma.

 Social History
Pasien bekerja sebagai satpam puskesmas. Setiap hari
pasien meminum kopi. Pasien sudah berhenti merokok
sejak 2 tahun yang lalu. Pasien tidak mengonsumsi
alkohol.
Odontogram
Pemeriksaan Objektif

Gigi 12 mengalami fraktur Ellis kelas


IV. Terdapat tumpatan sementara
dibagian palatal. Pemeriksaan
terhadap gigi 12 setelah dilakukan
perawatan saluran akar, yaitu

Palpasi (-)
Perkusi(-)
Mobility (-)
OHI Baik
Gambar 2. Gambaran klinis gigi 12. A. Foto klinis gigi 12 yang telah dilakukan
perawatan saluran akar B. Tampak palatal, C dan D. Tampak bagian bukal kanan dan
kiri. E. Foto oklusi
Radiograf periapikal gigi 12

Gambar 3. Radiograf periapikal gigi 12. A. sebelum dilakukan perawatan saluran akar.
B. Trial MAC. C. hasil obturasi
Diagnosis

• Gigi non vital pasca perawatan saluran akar

Rencana Perawatan

1. Restorasi direct composite Klas IV dengan pre-fabricated fibre


post pada gigi 12
2. Rigid fixed bridge 3 unit dengan bahan Porcelain Fused to Metal
(PFM) dengan desain:
Abutment : 11 dan 22
Retainer : Full crown porcelain fused to metal
Pontik : 21 modified ridge lap
Konektor : rigid fixed bridge 3 unit
Prognosis

Baik, karena struktur pendukung gigi cukup baik, saluran akar


adekuat untuk ditempatkan post, tidak terdapat fraktur
vertikal pasca perawatan saluran akar, anatomi saluran akar
lurus, perbandingan mahkota akarnya yaitu 1:2, mahkota
gigi yang tersisa masih cukup untuk mendukung restorasi
direct composite dan pasien kooperatif.
Penatalaksanaan

Sebelum dilakukan perawatan pasca endodontik,


ada beberapa hal yang harus dievaluasi,
diantaranya :
1. Tidak ada keluhan pasca obturasi
2. Pengisian saluran akar yang hermetis
3. Tes perkusi (-)
4. Tidak ada eksudat
5. Tidak ada fistula
6. Tidak terdapat inflamasi
TAHAP PEKERJAAN
Mengeluarkan Bahan Pengisi Saluran Akar
1. Pengisian informend consent
2. Isolasi daerah kerja
3. Bongkar tambalan sementara
4. Penentuan warna dengan shade guide
5. Preparasi sisa mahkota (pembuatan hollow ground bevel
pada cavosurface margin labial dan short bevel pada
cavosurface margin palatal menggunnakan round and
tapered fissure diamond bur)
6. Bongkar lining dengan scaler
7. Buat akses untuk mengeluarkan gutta percha dengan
gates glidden drill
9. Pengambilan gutta percha menggunakan peeso
reamer hingga menyisakan 4 mm gutta percha.
Ukuran peeso reamer ditentukan melalui tracing
foto rontgen.
10. Saat mengeluarkan gutta percha mulai dengan
peeso reamer ukuran yang lebih kecil hingga
ukuran yang sesuai dengan hasil tracing.
11. Saluran akar dibersihkan dengan aquadest/saline
dan keringkan dengan paper point steril
12. Tutup dengan tambalan sementara
13. Lakukan foto rontgen
Try in post dan sementasi post

1. Lihat hasil rontgen, jika sisa gutta percha sudah tepat dan
pembersihan saluran akar benar maka dapat dilakukan try
in post.
2. Ukuran post sudah ditentukan sebelumnya dengan
tracing menggunakan foto rontgen.
3. Isolasi daerah kerja
4. Sebelum try in pastikan saluran akar sudah dalam
keadaan bersih dan kering dengan menggunakan paper
point.
5. Lakukan try in post ke dalam saluran akar, apakah post
sudah masuk ke dalam saluran akar dengan sempurna
atau belum.
6. Jika sudah, lakukan cementing, ulaskan silane
pada post.
7. Email dan dentin di mahkota di etsa dan bonding.
Pengetsaan menggunakan bahan asam fosfat
37% yang diaplikasikan menggunakan micro
brush 15 detik pada dentin dan 20 detik pada
email. Bilas etsa dengan air dan keringkan
dengan semprotan udara pada bagian yang
dietsa. Etsa dikatakan berhasil apabila terlihat
daerah frost white pada bagian yang dietsa.
Aplikasikan bonding agent dengan microbrush
kemudian sinar selama 20 detik.
8. Aplikasikan semen resin ke dalam saluran akar
menggunakan lentulo.
9. Oleskan semen resin pada post
10. Pasak fiber di insersikan ke dalam saluran akar,
kemudian tarik sedikit untuk memastikan saluran
akar sudah terisi
11. Kelebihan semen dibersihkan dengan
menggunakan paper point.
12. Lightcure selama 40 detik
13. Pasak yang sudah diinsersikan dipotong sesuai
ukuran post yang sudah ditentukan sebelumnya
dengan menggunakan cylindrical diamond bur.
Gambar 4. A. Pengambilan gutta percha menggunakan peeso reamer, B. Try in pasak, C. Etsa
pada email dan dentin di mahkota, D. aplikasikan bonding, E. aplikasikan semen resin
menggunakan lentulo, F. pasak diinsersikan dan dipotong sesuai
ukuran pasak yang sudah ditentukan
Restorasi direct dengan resin komposit

1. Isolasi daerah kerja pada bagian labial dengan cotton roll.


2. Aplikasikan seluloid strip
3. Aplikasikan resin komposit pada kavitas menggunakan plastic
filling instrument. Light curing selama 20 detik.
4. Bentuk dinding palatal dengan resin komposit. Light curing
selama 20 detik.
5. Bentuk dinding proksimal gigi, bentuk sesuai dengan
anatomis gigi 12. Light curing selama 20 detik.
6. Restorasi dilakukan sampai membentuk anatomis gigi 12
4. Finishing dengan white stone bur dan
cek oklusi dan artikulasi pasien dengan
artikulating paper.
5. Poles dengan enhance bur dan bagian
proksimal menggunakan finishing strip.
Tahap kontrol
Kontrol 1 Minggu
Yang perlu diperhatikan saat kontrol, yaitu :
a. Keluhan pasien  tidak ada rasa sakit, menekan gusi,
atau keluhan ketidaknyamanan lain.
b. Pemeriksaan obyektif  palpasi, perkusi dan tekan
c. Adaptasi bagus.
d. Oklusi  tidak ada keluhan merasa terganjal (traumatic
occlusion)
e. Hygiene mulut  tidak ada penumpukan sisa makanan
ataupun plak.
f. DHE
Tahap kontrol
Kontrol 1 Bulan
Yang perlu diperhatikan saat kontrol, yaitu :
a. Keluhan pasien  tidak ada rasa sakit, menekan gusi,
atau keluhan ketidaknyamanan lain.
b. Pemeriksaan obyektif  palpasi, perkusi dan tekan
c. Adaptasi bagus.
d. Oklusi  tidak ada keluhan merasa terganjal (traumatic
occlusion)
e. Hygiene mulut  tidak ada penumpukan sisa makanan
ataupun plak.
f. DHE
Kontrol restorasi
akhir.

• TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai