Anda di halaman 1dari 22

diagnosis: SAR

herpetiform: 10-100,1-2mm

minor: 1-6 ulkus < 10 mm; 7-14 hari

mayor: 2-6 minggu

Non keratin : pipi, bibir, dasar mulut, lidah

Berkeratin : gusi, palatum durum

1. ANALISA KASUS
lokasi : berada mukosa bibir, pipi, ventral lidah dan area palatum
jenis : ulcerasi
bentuk : bulat (oval) reguler
warna : putih keabuan
tepi : halo eritemathous (membulat kemerahan)
ukuran : 1-3 mm
jumlah : multiple
batas : jelas
konsistensi: -

2. DIAGNOSA DAN ETIOLOGI


a. Diagnosa: SAR (Stomatitis Apthous Reccurent) tipe herpetiform
b. Etiologi: multifaktorial, faktor predisposisi genetik, defisiensi mikronutrien dan stres
Patogenesis stres ke penurunan sistem imun:
Stres mengaktifkan SSP  respons stres mengakibatkan hipotalamus mengeluarkan CRH 
CRH menstimulasi kelenjar pituitary melepas ACTH  ACTH menstimulasi korteks adrenal
memproduksi kortisol  glukokortikoid termasuk kortikol menekan fungsi imun (SIgA, IgG,
Neutrofil)  proteksi terhadap mikroorganisme menurun  daya tahan jaringan menurun
 Mudah tjd inflamasi

3. RENCANA PERAWATAN
a. KIE

K >> Menyampaikan kepada pasien bahwa kondisi yang dikeluhkan pasien yaitu stomatitis
aptosa rekuren; kondisi pasien bukan penyakit menular serta bukan merupakan keganasan
dan dapat disembuhkan.

I >> Menginformasikan kepada pasien bahwa faktor penyebabnya adalah multifaktorial.


Faktor predisposisi SAR pada pasien karena genetik, stres dan defisiensi nutrisi
E >> Mengedukasi pasien untuk mengurangi tingkat stres
Mengedukasi pasien untuk memperbanyak konsumsi buah dan sayur untuk mempercepat
proses penyembuhan
Mengedukasi pasien untuk tetap menjaga kebersihan rongga mulut
b. Terapi simptomatik: pemberian obat triamcinolon 0,1% diolesikan pada daerah luka
c. Terapi supportif: pemberian chlorhexidine gluconate 0,2% 150 ml
d. Observasi

4. INSTRUKSI KPD ORTU PASIEN


Memberikan dukungan kepada pasien, menghindari faktor predisposisi

(Skenario lain terkait SAR)


Seorang laki2/perempuan berusia 18 th datang ke klinik gigi mengeluhkan sakit di bagian dalam pipi
akibat sariawan. Pemeriksaan ekstra oral tidak ada kelaian sedangkan intra oral spt pd gb!. Pemeriksaan
darah rutin dalam batas normal kecuali Hb rendah.
Instruksi kandidat!
1. Lakukan anamnesis pd kasus tsb
2. Verbalkan dan tuliskan diagnosis pd kasus
3. Verbalkan dan tuliskan dekskripsi lesi untuk kasus tsb
4. Lakukan komunikasi,informasi, dan edukasi pd kasus tsb.

ANAMNESIS
 Pasien datang, persilahkan duduk
Salam , perkenalan sambung rasa (nama, pekerjaan,alamat,usia)

 CC : keluhan utama
Datang kesini ada keluhan apa mba/mas?

 PI : Perjalanan penyakit (7 item)


- Sudah sejak kapan ?
- Lokasinya disebelah mana? Apakah hanya di situ saja/ada di bagian tubuh lain?
- Riwayat sebelumnya. Apakah baru pertama/ini sudah berulang?
- Jika kambuh bagaimana proses penyembuhanya ? lama/tidak? Berapa lama? Diobati/tidak?
- Apakah ada gejala yang menyertai? Seperti demam/kelelahan/lesu?
Kalau ada, kapan muncul? Sebelum sariawan muncul/setelah? Sudah berapa hari? Apakah
sekarang sudah lebih baik?
- Faktor yang memperparah ? apakah dirasa sakit jika ada faktor pemicu ? (makan/minum/sikat
gigi?)
- Faktor yang memperingan ? rasa nyeri berkurang saat apa ?
- Riwayat pengobatan. Sudah diobati/pernah diperiksakan keluhan saat ini? Apakah sembuh
dengan obat tersebut?
- Apakah sampai mengganggu aktivitas?

 PDH
- Apakah sebelumnya pernah ke drg? Kapan terakhir ke drg? Perawatan apa?
- Sekarang giginya ada yg sakit/ ada keluhan lain tidak?
- Sikat gigi berapa kali sehari? Kapan saja? apakah maksimal?
(jika tidak bisa maksimal menggosok gigi krn sakit/lain hal indikasi diberi obat kumur)
- Apakah menggunakan obat kumur?
 PMH
- Sebelumnya pernah di rawat RS 1 tahun terakhir? Karena apa?
- Apakah mempunyai riwayat penyakit sistemik ?/yg saat ini/sebelumnya diderita? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
- Apakah sedang Konsumsi obat rutin?
- Apakah punya alergi obat/makanan?

 FH
- Apakah ortu dan saudara kandung mempunyai riwayat penyakit sistemik ? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
- Dari keluarga (saudara kandung/ortu/terdekat) apakah ada yang mengalami penyakit spt ini ?
dibagian mana kira2? Apakah sering terjadi/berulang juga?

 SH
- Bagaimana pola makanya? Sehari berapa kali?
- Apakah sering makan sayur dan buah?
- Apakah rajin olahraga?
- Apakah ada kebiasaan merokok/minum-minuman beralkohol?
- Apakah saat ini sedang merasa tertekan/ banyak pikiran?
-> stress

 REVIEW keluhan pasien

 Saya periksa dahulu keadaan rongga mulut mas/mba, bismillah...

Penjelasan KIE :
1. Komunikasi :
- Dx: SAR (Stomatitis Apthousa Recurent)/ biasa dikenal dengan sariawan kambuhan
- Penyakit ini bukan penyakit menular/keganasan
- Dan bisa disembuhkan

2. Informasi :
- Penyebabnya pasti SAR tidak diketahui/multifaktoral, namun untuk kasus ini bisa karena trauma
gigi 45 karena tajam sehingga menimbulkan luka, dan faktor predisposisi/pemicunya bisa
karena stress, genetik,hormonal,defisiensi nutrisi.
- Faktor predisposisi untuk kasus ini kemungkinan disebabkan karena stress mengahadapi ujian
sehingga memicu terjadinya SAR yang berulang atau, lukanya juga lama sembuh bisa
dikarenakan mba/mas jarang makan sayur dan buah sehingga produksi zat besi berkurang -> Hb
rendah menyebakan suplai oksigen dalam darah berkurang sehingga luka sulit/lama sembuh
- Penyakit ini bisa sembuh sendiri, tapi bisa diobati dengan menghilangkan faktor penyebab nya
yaitu stress -> manajemen stress dan perawatan gigi 45.
- (pemberian obat kumur klorhexidine untuk menjaga OHI, vit B12 utuk meningkatkan HB)
(Kasus SAR Herpetiform – Kasus Panum )
- Penyebabnya pasti SAR tidak diketahui. Untuk faktor predisposisi/pemicunya bisa karena
stress, genetik,hormonal,defisiensi nutrisi.
- Faktor predisposisi untuk kasus ini kemungkinan disebabkan karena stress karna sedang
menyelesaikan tugas akhir mengahadapi ujian sehingga memicu terjadinya SAR yang berulang
atau serta jarang makan sayur dan buah sehingga terjadi defisiensi nutrisi.
- Penyakit ini bisa sembuh sendiri, tetapi karena mba mengeluhkan bahwa kondisi ini megganggu
aktivitas maka bisa diberikan obat topikal yaitu triamcinolone acitonide 0.1%/bufacomb/
kenalog. Obat ini berfungsi untuk membantu mengurangi rasa sakit.
- Karena mba juga susah sikat giginya tidak maksimal maka saya berikan obat kumur antiseptic
yaitu chlorhedinie digluconate 0.2%. agar kebersihan rongga mulutnya bisa tetap terjaga

3. Edukasi :
- Saya sarankan untuk melakukan perawatan pada gigi 35 karena gigi tersebut tajam sehingga
bisa melukai pipi dan menyebabkan SAR
-> eliminasi faktor penyebab
- Jangan lupa periksa gigi 6 bulan sekali, Gosok gigi dengan benar dan waktu yg tepat
- makan sayur dan buah , olahraga teratur
(Kasus SAR Herpetiform – Kasus Panum )
- Penggunaan obat
 Obat analgesic topikalnya dioleskan di daerah yang sakit/sariawan 3 kali sehari 30 menit
sebelum makan (kalau ga salah._.)
R/ Triamcinolone Acitonide 0.1% tube No. I
S 3 dd lit or

 Obat kumurnya digunakan 2 kali sehari setelah sikat gigi sebanyak 10 ml


R/ Chlorhexidine digluconate 0.2% Lag No I
S 2dd garg 10 ml

- Saya sarankan agar bisa melakukan manajemen stress agar tidak memicu timbulnya sariawan
berulang serta perbanyak konsumsi buah dan sayuran
- Jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi minimal 2 kali sehari
pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
- Janga lupa periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali

 Dekskripsi Lesi
- Jenis Lesi : ulcer
- Lokasi : mukosa bukal/pipi sebelah kanan, non keratin
- Jumlah: tunggal/ single
- Ukuran: diameter kira2 1-3 cm
- Warna: kemerahan
- Bentuk:oval/membulat
- Batas/tepi: haloeritema, tepi meninggi (lesi sudah kronis) /indurasi
Lesi persisten(tidak prnah sembuh)
ANAMNESIS
 Pasien datang, persilahkan duduk
Salam , perkenalan sambung rasa
(nama, pekerjaan,alamat,usia)
 CC : keluhan utama
Datang kesini ada keluhan apa bu/pak?

 PI : Perjalanan penyakit
- Sudah sejak kapan ?
- Lokasinya disebelah mana? Apakah hanya di situ saja/ada di bagian tubuh lain?
- Riwayat sebelumnya. Apakah baru pertama/ini sudah berulang?
- Jika kambuh bagaimana proses penyembuhanya ? lama/tidak? Berapa lama? Diobati/tidak?
- Apakah ada gejala yang menyertai? Seperti demam/kelelahan/lesu?
Kalau ada, kapan muncul? Sebelum sariawan muncul/setelah? Sudah berapa hari? Apakah
sekarang sudah lebih baik?
- Faktor yang memperparah ? apakah dirasa sakit jika ada faktor pemicu ? (makan/minum/sikat
gigi?)
- Faktor yang memperingan ? rasa nyeri berkurang saat apa ?
- Riwayat pengobatan. Sudah diobati/pernah diperiksakan keluhan saat ini? Apakah sembuh
dengan obat tersebut?
- Apakah sampai mengganggu aktivitas?

 PDH
- Apakah sebelumnya pernah ke drg? Kapan terakhir ke drg? Perawatan apa?
- Sekarang giginya ada yg sakit/ ada keluhan lain tidak?
- Sikat gigi berapa kali sehari? Kapan saja? apakah maksimal?
(jika tidak bisa maksimal menggosok gigi krn sakit/lain hal indikasi diberi obat kumur)
- Apakah menggunakan obat kumur?

 PMH
- Sebelumnya pernah di rawat RS 1 tahun terakhir? Karena apa?
- Apakah mempunyai riwayat penyakit sistemik ?/yg saat ini/sebelumnya diderita? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
- Apakah sedang Konsumsi obat rutin?
- Apakah punya alergi obat/makanan?

 FH
- Apakah ortu dan saudara kandung mempunyai riwayat penyakit sistemik ? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
- Dari keluarga (saudara kandung/ortu/terdekat/tetangga/teman sekolah) apakah ada yang
mengalami penyakit spt ini ? dibagian mana kira2?

 SH
- Bagaimana pola makanya? Sehari berapa kali?
- Apakah sering makan sayur dan buah?
- Apakah rajin olahraga?
- Apakah ada kebiasaan merokok/minum-minuman beralkohol?
- Apakah saat ini sedang merasa tertekan/ banyak pikiran?
-> stress

 REVIEW keluhan pasien


 Saya periksa dahulu keadaan rongga mulut ibu/bp, bismillah...

Penjelasan KIE :
1. Komunikasi :
- Dx: Herpes Gingivostomatitis
- Penyakit merupakan penyakit menular
- Bukankeganasan
- Dan bisa disembuhkan

2. Informasi :
- Herpes gingivostomatitis ini merupakan infeksi primer dari HSV (Herpes Simplex Virus) tipe 1
dimana pada rongga mulut ditandai dengan lesi ulserasi pada lidah, bibir, mukosa gingiva, serta
langit-langit mulut (palatum durum dan molle).
- Keadaan ini umumnya terjadi pada anak kecil dan jarang pada orang dewasa.
- Faktor predisposisi ialah sistem imun yang buruk, seringkali menyertai kondisi infeksi akut
seperti pneumonia, meningitis, influenza, tifus, infeksi mononukleusis dan kondisi stress.
- Cara penularan melalui dropplet infection dan kontak langsung.
- Untuk pengobatanya ini bisa sembuh sendiri tetapi bisa juga diberikan terapi antivirus yaitu
acyclovir untuk pencegahan dan kekambuhan infeksi.
- Karena sikat giginya tidak maksimal maka saya berikan obat kumur antiseptic yaitu chlorhedinie
digluconate 0.2%. agar kebersihan rongga mulutnya bisa tetap terjaga.

3. Edukasi :
- Penggunaan obat
 Antivirus Topikal
R/ Acyclovir 5% cream tube No. I
s.u.c ( oles 6 kali dalam 7 hari )

 Antivirus Sistemik
R/ Acycovir tab 400 mg No. XXXV
S 5 dd 1

 Obat kumurnya digunakan 2 kali sehari setelah sikat gigi sebanyak 10 ml


Chlorhexidine digluconate 0.2% Lag No I
S 2dd garg 10 ml

- Sebagai pengobatan suportif saya sarankan untuk banyak istirahat, rehidrasi (banyak minum air
putih),
- Jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi minimal 2 kali sehari
pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
- Janga lupa periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali

 Dekskripsi Lesi
- Jenis Lesi :
- Lokasi :
- Jumlah:
- Ukuran:
- Warna:
- Bentuk:
- Batas/tepi:
(Skenario lainnya)

Seorang perempuan 35 tahun mengeluhkan lidahnya terasa panas dan gatal sejak 3 hari yg lalu.
Pemeriksaan IO menunjukan lesi di lidah bisa di kerok dan meninggalkan area kemerahan. Lesi yg sama
juga ditemukan pada mukosa pipi, palatum,gingiva,dan mukosa bibir

Instruksi :

1. Verbalkan dan tuliskan diagnosis pd kasus


2. Tuliskan obat topical yg tepat untuk menangani kasus tsb dan beri alasanya!
3. Tuliskan tatalaksana/aplikasi obat topical yg tepat pd kasus tsb
4. Lakukan swab lidah, untuk diakukan pemeriksaan lab
5. Buatlah surat pengantar untuk pemeriksaan tsb

ANAMNESIS
 Pasien datang, persilahkan duduk
Salam , perkenalan sambung rasa (nama, pekerjaan,alamat,usia)

 CC : keluhan utama
Datang kesini ada keluhan apa mba/mas?
 PI
- Sudah sejak kapan ?
- Lokasinya disebelah mana? Apakah hanya di situ saja/ada di bagian tubuh lain?
- Apakah bercak keputihan jika dibersihkan/dikerok akan menjadi merah dan mudah berdarah?
Kemudian apakah bercak putih akan muncul lagi?
- Riwayat sebelumnya. Apakah baru pertama/ini sudah berulang?
- Jika kambuh bagaimana proses penyembuhanya ? lama/tidak? Berapa lama? Diobati/tidak?
- Apakah ada gejala yang menyertai? Seperti demam/kelelahan/lesu?
Kalau ada, kapan muncul? Sebelum sariawan muncul/setelah? Sudah berapa hari? Apakah
sekarang sudah lebih baik?
- Faktor yang memperparah ? apakah dirasa sakit jika ada faktor pemicu ? (makan/minum/sikat
gigi?)
- Faktor yang memperingan ? rasa nyeri berkurang saat apa ?
- Riwayat pengobatan. Sudah diobati/pernah diperiksakan keluhan saat ini? Apakah sembuh
dengan obat tersebut?
- Apakah sampai mengganggu aktivitas?

 PDH
- Apakah sebelumnya pernah ke drg? Kapan terakhir ke drg? Perawatan apa?
- Sekarang giginya ada yg sakit/ ada keluhan lain tidak?
- Sikat gigi berapa kali sehari? Kapan saja? apakah maksimal?
(jika tidak bisa maksimal menggosok gigi krn sakit/lain hal indikasi diberi obat kumur)
- Apakah menggunakan obat kumur?

 PMH
- Sebelumnya pernah di rawat RS 1 tahun terakhir? Karena apa?
- Apakah mempunyai riwayat penyakit sistemik ?/yg saat ini/sebelumnya diderita? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
Jika iya, apakah rajin kontrol?
- Apakah sedang Konsumsi obat rutin? Sejak kapan?
- Apakah punya alergi obat/makanan?

 FH
- Apakah ortu dan saudara kandung mempunyai riwayat penyakit sistemik ? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
- Dari keluarga (saudara kandung/ortu/terdekat) apakah ada yang mengalami penyakit spt ini ?
dibagian mana kira2? Apakah sering terjadi/berulang juga?

 SH
- Bagaimana pola makanya? Sehari berapa kali?
- Apakah sering makan sayur dan buah?
- Apakah rajin olahraga?
- Apakah ada kebiasaan merokok/minum-minuman beralkohol?
- Mohon maaf, apakah anda sering berganti pasangan?._.

 REVIEW keluhan pasien


 Saya periksa dahulu keadaan rongga mulut mas/mba, bismillah...

Penjelasan KIE :
1. Komunikasi :
- Dx: Oral Thrush/ Acute Candidiasis Pseudomembrane atau merupakan infeksi jamur candida
*Kenapa akut -> karena lesi di lidah mudah di swab/kerok dan meninggalkan area kemerahan
dan mudah berdarah
- Keadaan ini bukan penyakit menular/keganasan
- Dan bisa disembuhkan

2. Informasi :
- Penyebabnya multifactorial. Untuk predisposisi bisa karena
Faktor lokal, seperti:
 Fungsi kelenjar saliva yang terganggu (pada saliva terdapat berbagai protein sntimikrobial
dan antibodi antikandida. Kalau saliva berkurang mudah terjadi infeksi jamur candida)
 Penggunaan obat-obatan (seperti: inhalasi steroid)
 Penggunaan gigi palsu (biasanya ini kandidiasis atropik/kandidiasis eritematosa)
Faktor sistemik, seperti:
 Penggunaan obat-obatan (seperti: antibiotic spectrum luas  mempengaruhi flora lokal oral
sehingga menciptakan lingkungan yang sesuai untuk jamur candida. Penghentian obat-
obatan ini akan mengurangi infeksi jamur)

Faktor lainnya, seperti:


 Merokok
 Diabetes
 Infeksi HIV

- Untuk pengobatan yang dapat dilakukan yaitu


 Terapi secara topikal (nystatin oral suspensi) selama 7-14 hari
 Jika pengobatan secara topikal mengalami kegagalan maka dilanjutkan dengan pengobatan
secara sistemik (Ketonazole tab 200mg)
 Jika OC dilatarbelakangi oleh kondisi sistemik maka kondisi sistemiknya perlu dilakukan
pengelolaan juga (HIVnya)

3. Edukasi :
- Penggunaan obat
 Nystatin oral suspense  col or (dikulum) 4 kali sehari sebanyak 1 ml
R/ Nystatin oral susp 12ml fl No. III
S col or 4 dd 1 ml

Tatalaksana/aplikasi obat
 Pasien diminta untuk berkumur
 Teteskan obat pada ujung lidah sebanyak 1-2ml
 Kulum/ratakan keseluruh mukosa mulut dengan menggunakan ujung lidah pasien
 Jangan langsung ditelan diamkan selama 1 menit
 Obat ditelan (tidak boleh berkumur,dibuang,diludahkan)
 Pasien dilarang makan dan minum selama 30-60 menit
 Lakukan 4x sehari selama 7-14 hari

 Ketonazole  per oral satu kali per hari 1 tablet


R/ ketonazole tab 200mg No X
S 1 dd tab 1

- Saya sarankan agar kontrol rutin terkait kondisi sistemiknya dan jaga kesehatan
- Jangan lupa untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan sikat gigi minimal 2 kali sehari
pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur
- Janga lupa periksa ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali
NOTES
Alasan Pemilihan obat :
- Toksisitas rendah
- Efektif terhadap spesies kandida untuk menekan infeksi kandida lokal
- Tidak ada interaksi obat
- Lebih memilih sediaan suspensi karena candida melibatkan seluruh rongga mulut sehingga
lebih efektif dan paling tepat menggunakan suspensi daripada cream

 Dekskripsi Lesi
- Jenis Lesi : lesi putih
- Lokasi : lidah
- Bentuk: Patch
- Warna: putih keabuan
- Ukuran: 1mm
- Jumlah: soliter
- Batas: difus
- Konsistensi: -
Drug induced gingival overgrowth

CC : keluhan utama
Datang kesini ada keluhan apa mba/mas?
PI :

- Sudah sejak kapan?


- Gusi sebelah mana ? apakah disertai rasa sakit?
- Apakah menganggu aktivitas ibu ketika makan?
- Apakah sebelumnya pernah mengalami kondisi seperti ini?
- Apakah Keluhan yang ibu rasakan pada saat ini?
- Bau mulutnya sudah sejak kapan? Bau mulut seperti apa yg dirasakan?
- Apakah gusinya mudah berdarah?
- Apakah keluhan yang ibu alami sudah ibu periksakan ke dokter?

PDH :

- Apakah sebelumnya sudah pernah ke dokter gigi?


- Sikat giginya berapa kali sehari?
- Apakah ada ada menggunakan obat kumur?

PMH :

- Apakah ada riwayat penyakit sistemik?


- Pernah dirawat dirumah sakit dalam 5 tahun terkahir? Dalam perawatan apa?
- Berarti dalam masa pengobatan rutin ya?
- Apakah pada saat ini ada mengonsumsi obat obat rutin?
- Apakah ada alergi obat/ makanan?
PMH :

- Apakah ortu dan saudara kandung mempunyai riwayat penyakit sistemik ? (tek darah
tinggi,rendah, kencing manis, jantung, dll)
- Dari keluarga (saudara kandung/ortu/terdekat) apakah ada yang mengalami penyakit spt ini ?
dibagian mana kira2? Apakah sering terjadi/berulang juga?
SH :

- Apakah rutin mengonsumsi air putih?


- Bagaimana pola makanya? Sehari berapa kali?
- Apakah sering makan sayur dan buah?
- Apakah rajin olahraga?
- Apakah ada kebiasaan merokok/minum-minuman beralkohol?

Review Anamesis

Penjelasan KIE :

Komunikasi : Dx Drug induced gingival overgrowth disertai luksasi dan OHI buruk atau
enlargement gingival et causa drug induced disertai luksasi dan OHI buruk merupakan
pembesaran gusi akibat penggunaan obat obat yang dikonsumsi
- Keadaan ini bukan penyakit menular/keganasan
- Dan bisa disembuhkan

Informasi :
- Penyebab : Gusi dapat membesar karena penggunaan obat-obatan seperti, kalsium channel
bloker, immunosupresan, antikonvulsan (obat hipertensi). Namun berdasarkan informasi yang
saya dapatkan dari penjelasan pasien sedang pengobatan rutin tranplantasi organ yaitu ginjal.
Karena pasien mengonsumsi transplantasi ginjal kemungkinan pasien mengonsumsi obat-obat
seperti siklosporin dan/atau calcium channel blocker. Yang dimana obat-obat tersebut dapat
menyebabkan memicu pembesaran gingiva. Kemudian selain itu, kebersihan rongga mulut
pasien yang buruk menyebabkan memperparah kondisi tersebut.
- Faktor penyebab gingival enlargement dapat berupa faktor lokal dan faktor sistemik. Faktor
lokal berupa akumulasi plak disertai oral hygiene yang buruk. Salah satu faktor sistemik yang
memicu terjadinya pembesaran gingiva adalah konsumsi obat-obat tertentu atau disebut
sebagai drug-induced gingival enlargement. Obat yang dapat menyebabkan pembesaran gingiva
dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu obat antikonvulsan, imunosupresan, dan calcium channel
blocker (CCB).
- Adanya bau mulut hal ini disebabkan karena riwayat dari gagal ginjal kronis timbulnya rasa
kecap logam. kondisi ini terutama pada pagi hari (karena banging tidur yang dimana tidak ada
mengonsumi makanan). Uremic factor atau ammoniacal odor ini terjadi karena konsentrasi urea
yang tinggi dalam ronggga mulut dan pecah menjadi ammonia pada penderita dengan gejala
uremia.

Edukasi:
Control ke dokter spesialis penyakit dalamnya untuk mengganti obat yang dikonsumsi (bias
menggunakan azitromosin yang terbukti mampu untuk mengurangi keparahan pembesaran
gingiva yang disebabkan siklosporin). Pemberian azitromizin sistemik 3x sehari secara signifikan
dapat mengurangi pembesaran gingiva, dan efeknya diamati dari hari ke 7 sampai hari ke 30
setelah terapi antibiotic dimulai. Menjaga kebersihan rongga mulut (meresepkan obat kumur
chlorhexidine)

- Treatment:
1. KIE
2. Intial therapy (scaling dan root planning)
3. Konsultasi internist
4. Observasi hasil dari initial therapy
5. Gingivektomi
6. Kontrol dan evaluasi
Dilakukan gingivektomi, namun sebelumnya konsultasi pada internist untuk pergantian obat dan
memberikan saran obat pengganti, lalu dilakukan intial treatment sebelum dilakukan
gingivektomi. Lalu maintance oral hygiene karena merupakan faktor yg dapat menyebabkan
inflamasi pada gingival.

Gambaran klinis :

- Tahap awal gingiva terlihat tanda-tanda pembesaran papila interdental yang


diikuti dengan pembentukan lobul-lobul yang meluas kearah labial dan lingual.
- Mempunyai warna merah muda (pink)
- berkonsistensi keras
- Kadang-kadang dijumpai stippling
- Tidak mengkilat
- permukaan bergranul atau licin dan tidak mudah berdarah
- Bila lesi bertambah besar, pembesaran margin gingiva dan interdental gingiva
menyatu dan berkembang menjadi massa yang besar sehingga menutupi setengah
bahkan seluruh permukaan mahkota gigi sehingga mengganggu fungsi pengunyahan

- Prognosis: meragukan kearah buruk karena pasien memiliki riwayat penyakit sistemik,
terdapat inflamasi sekunder dan OHI buruk yang harus ada maintenance.

Pemeriksaan Penunjang
Melakukan biopsy dan dikirim ke lab patologi anatomi
Biopsi adalah suatu prosedur pengambilan sebagian kecil jaringan dari tubuh pasien
untuk diperiksa menggunakan mikrospkop.
Caranya :
1. Memotong sedikit jaringan dengan scalpel yang sebelumnya pasien sudah di
anastesi
2. Jaringan diletakan ditempat yang tertutup agar steril
3. Beri label :
 Identitas pasien : Nama, Usia, JK
 Lokasi pengambilan
 Tanggal pengambilan
4. Segera kirim ke lab patologi anatomi
5. Sertakan surat permintaan pemeriksaan :
 identitas pasien(nama,usia,jk),
 identitas spesimen(tanggal,lokasi pengambilan spesimen),
 tujuan permintaan pemeriksaan
 gambaran/diagnosis klinis yg mungkin ditegakkan.
Tata cara pengiriman specimen
Surat pengantar pemeriksaan laboratorim
Penatalaksanaan kasus
Jenis Enlargment gingiva:
1. Hiperplasia : Jumlah sel bertambah
2. Hipertofi : Jumlah sel tetap namun ukuran selnya bertambah besar.
Enlargement gingiva drug induced  Hiperplasia : jumlah sel meningkat sehingg
haringan menjadi padat karena penuh, warna menjadi lebih pucat, tidak mengkilat karena
stipling gingiva terlihhat, tidak mudah berdarah
Atrophic Glossitis et causa anemia
Pemeriksaan subjektif :
- Pasien datang mengeluhkan sensasi rasa terbakar, rasa sakit pada saat makan sejak 3
bulan.
- Riwayat pasien ada permasalahan pencernaan
- Pasien mengonsumsi antacid dan lanzoprazole
Pemeriksaan objketif :
Ekstraoral
- Ditemukan anemic conjuctival mata
- Mulut kering
Intraoral
- Gingiva pucat
- Depalpasi permukaan lidah dan fissure
- Kegoyahan gigi
- Kehilangan gigi 36
KIE :
Komunikasi : Dx : Atrpohic Glositis dengan faktor predisposisi anemia deficiensi nutrisi
karena pada saat yang melakukan pemeriksaan terlihat konjungtiva mata yang pucat dan bibir
yang kering serta lidah yang mengkilat atau licin dan kemerahan, hal ini biasanya terjadi pada
pasien yang mengalami anemia atau kekurangan zat besi. Hal ini bukanlah suau hal yang
menular dan bukan keganasan, dan dapat disembuhkan (atrofi pada papilla filiform dan
fungiform)
Informasi :
- glositis atrofi disebabkan oleh defisiensi nutrisi yang berhubungan dengan defisiensi vitamin
B12, zat besi, asam folat, riboflavin, dan niasin. Glositis atrofi dianggap sebagai tanda
anemia defisiensi nutrisi.
- Pasien lanjut usia ini adalah seorang wanita yang telah lama dirawat oleh dokter penyakit
dalam dan mengkonsumsi obat gastrointestinal yaitu DOEN Antasida dan Lansoprazole,
sehingga obat ini dapat diperkirakan akan mengganggu penyerapan nutrisi pada pasien
yang mengakibatkan kekurangan, terutama vitamin B12 dan asam folat.
- Defisiensi nutrisi dalam rongga mulut dapat menyebabkan perubahan stuktur jaringan
dalam rongga mulut, seperti papilla pada lidah akan terjadi atropi dan dapat mengurangi
napsu makan seseorang
- Glossitis atrofi dihasilkan dari atrofi pada filiform, fungiform, foliate dan papila sirkumvalata.
Pada atrofi papila yang menghilang pertama adalah filiform, kemudian fungiform papila
Atrofi papila filiform memiliki lebih banyak efek klinis yang parah daripada kelainan papila
lainnya karena papila filiformis paling banyak bagian sensitif terhadap rangsangan dan
sistemik perubahan.
- Kekurangan vitamin B pada pasien ini dianggap sebagai dikaitkan dengan gastritis kronis
pada pasien yang telah menderita untuk waktu yang lama. Gastritis menyebabkan
malabsorpsi vitamin B12, yang memicu anemia yang dapat menyebabkan munculnya glossit
atrofi. Pengobatan maag kronis yang rutin dikonsumsi pasien adalah Lansoprazole dan
Antasida. Penggunaan obat ini juga diduga berperan dalam gangguan penyerapan vitamin
B12 dan asam folat

Edukasi :
- Meresepkan vitamin b12 dan asam folat,
- rutin mengonsumsi buah buah dan syauran,
- Minum susu
- Olahraga ringan dan istirahat yang cukup

Pemeriksaan penunjang :
- Pemeriksaan darah lengkap seperti hemoglobin, leukosit, jumlah platelet, hematocrit,
eritrosit, MCV, MCH, dan MCHC.
- Dikirim ke lab hematologi
o Hb normal 12.0-16.0 g/dl
o Hematocrit normal 37%-47%
o Eritrosit normal 4,2-54 million/mm3
o MCV normal 86-98 fl
o MCH normal 27-32pg
o MCHC normal 32-36%
o Gula darah puasa normal 82-115mg/dl
o 2 jam gula darah post pandrial normal <120mg/dl

Treatment :
1. KIE
2. diresepkan non steroid anti inflamasi, obat kumur 0,2% Chloerhexidine gluconate
3x10ml/day , Pemberian vitamin B12 2x50mg/day, Asam Folat 1x5000mcg/day
3. Intial therapy berupa scalling dan rootplaning
4. Observasi hasil initial therapy
5. Pembuatan gigi tiruan cekat
6. Kontrol dan evaluasi
Resep :
R/ chlorhexidine gluconate 0,2% lag I
S 3dd garg 10ml
R/ Vitamin b12 50 mg tab no XX
S 2 dd 1
R/ Asam folat 5000mg tab no XX
S 1 dd 1

Dalam lanjut usia penyebab paling umum dari anemia adalah kekurangan vitamin B12 dan asam

folat. Beberapa perubahan di lidah mungkin merupakan manifestasi penyakit sistemik,

defisiensi nutrisi dan tanda-tanda awal penyakit parah. Glositis atrofi adalah gangguan

inflamasi, yang memberikan penampilan dorsum lidah halus dengan warna kemerahan, disertai

rasa sakit dan rasa terbakar.


Glositis atrofi, terjadi ketika hilangnya 50% dari papila fungiformis dan filiformis pada dorsum

lidah. Secara umum, glositis atrofi disebabkan oleh defisiensi nutrisi yang berhubungan dengan

defisiensi vitamin B12, zat besi, asam folat, riboflavin, dan niasin. Glositis atrofi dianggap

sebagai tanda anemia defisiensi nutrisi.

Faktor medis atau penyakit lanjut usia dan konsumsi obat-obatan tertentu dapat

mempengaruhi penyerapan nutrisi pada orang tua, seperti lansoprazole, omeprazol,

metotreksat, antikovulsan, dan antasida. Pasien lanjut usia ini adalah seorang wanita yang telah

lama dirawat oleh dokter penyakit dalam dan mengkonsumsi obat gastrointestinal yaitu DOEN

Antasida dan Lansoprazole, sehingga obat ini dapat diperkirakan akan mengganggu penyerapan

nutrisi pada pasien yang mengakibatkan kekurangan, terutama vitamin B12 dan asam folat.

Defisiensi nutrisi dalam rongga mulut dapat menyebabkan perubahan stuktur jaringan dalam

rongga mulut, seperti papilla pada lidah akan terjadi atropi dan dapat mengurangi napsu makan

seseorang. Pada Atrophic Glossitis, lidah akan terlihat licin dan mengkilat di seluruh bagian

lidah atau hanya sebagian kecil saja. Glossitis atrofi dihasilkan dari atrofi pada filiform,

fungiform, foliate dan papila sirkumvalata. Pada atrofi papila yang menghilang pertama adalah

filiform, kemudian fungiform papila. Atrofi papila filiform memiliki lebih banyak efek klinis yang

parah daripada kelainan papila lainnya karena papila filiformis paling banyak bagian sensitif

terhadap rangsangan dan sistemik perubahan.

Hal ini karena vaskularisasi mikro pada papila filiformis berupa lingkaran yang menyerupai

bunga, dan saling berhubungan, sehingga jika terjadi gangguan pada sistem vaskularisasi juga

akan mempengaruhi papila. Sel papila lidah memiliki tingkat regenerasi sel yang tinggi, sehingga

dibutuhkan mikronutrien untuk proliferasi sel dan menjaga ketebalan membran sel. Defisiensi

mikronutrien yang berlangsung lama dapat menyebabkan depapilasi. Mekanisme lain untuk

patogenesis atrofi papiler diduga terkait dengan gangguan pada sistem enzim tertentu,
gangguan peredaran darah atau kekurangan nutrisi, yang penting bagi tubuh dan sebagai akibat

dari penyakit sistemik.

Gejala anemnia : berkurangnya jumlah normal hemoglobin,hematocrit, dan eritrosit dalam

sirkulasi darah.

Kekurangan vitamin B pada pasien ini dianggap sebagai dikaitkan dengan gastritis kronis pada

pasien yang telah menderita untuk waktu yang lama. Gastritis menyebabkan malabsorpsi

vitamin B12, yang memicu anemia yang dapat menyebabkan munculnya glossit atrofi.

Pengobatan maag kronis yang rutin dikonsumsi pasien adalah Lansoprazole dan Antasida.

Penggunaan obat ini juga diduga berperan dalam gangguan penyerapan vitamin B12 dan asam

folat.

Anda mungkin juga menyukai