Anda di halaman 1dari 9

Catatan Diskusi IPM (11 Februari 2021)

Anamnesa Fundamental Four & The Sacred Seven

Anamnesa  proses tanya jawab yang dilakukan dg tujuan mendapat informasi langsung dari
pasien untuk penegakan diagnose.

1. Riwayat Penyakit Sekarang (RPS)

Terdiri dari keluhan utama dan anamnesis lanjutan.

 Keluhan utama  keluhan yang membuat seseorang datang ke tempat pelayanan


kesehatan untuk mencari pertolongan.
 Anamnesa lanjutan  menganamnesa secara sistematis dg menggunakan secret 7 :

1. Lokasi  lokasinya dimana ? menyebar atau tidak ?

2. Onset/waktu (kapan terjadinya? berapa lama?)

3. Kuantitas keluhan (ringan atau berat/mengganggu kegiatan sehari-hari/tdk, seberapa sering


terjadi?)

4. Kualitas keluhan (rasa sakitnya seperti apa? ex : terbakar, gatal, perih, cenat cenut dll)

5. Faktor yang memperberat keluhan (ex: mengkonsumsi makanan tertentu jd lebih sakit)

6. Faktor yang meringankan keluhan (apakah pernah menggunakan obat2 tertentu menjadi lebih
ringan rasa sakitnya).

7. Hal yang menyertai keluhan utama (ex : kepala jd pusing/bagian tubuh tertentu jd sakit dll).

2. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD)

Apakah sebelumnya pernah mengalami sakit yang serupa. Jika pernah kapan terjadinya? sudah
berapa kali dan sudah diberi obat apa saja. Apakah pasien juga menderita penyakit sistemik
tertentu seperti (hipertensi, diabetes mellitus, dll)

3. Riwayat Kesehatan Keluarga

Apakah ada riwayat penyakit keluarga/tidak atau riwayat penyakit menular lain.
4. Riwayat Sosial dan Ekonomi

Untuk mengetahui status sosial pasien, yang meliputi pendidikan, pekerjaan, kebiasaan, dll)

Kolom 2 di Rekam Medis : Jika pasien tsb merupakan pasien konsul dari departemen lain yang
membutuhkan perawatan di bidang Ilmu Penyakit Mulut.

Mengukur Tekanan Darah

Macam tensimeter

1. Tensimeter Air Raksa (sphygmomanometer)

Merupakan tensimeter konvensional, sudah jarang digunakan karena alasan keamanan. Terdapat
air raksa sebagai pengukur tekanan darah dan apabila pecah dan mengenai tubuh maka bisa
berdampak buruk.

2. Tensimeter Aneroid/Analog

Lebih aman dibanding tensimeter air raksa. Menggunakan jarum mekanik yang akan bekerja
sewaktu kain sintetis melingkar di lengan.

3. Tensimeter Digital

Menampilkan hasil ukur secara otomatis  sangat mudah digunakan. Caranya hanya dg
menekan tombol start dan stop  langsung keluar hasilnya. Kelebihan lain dari alat tensi digital
yaitu dilengkapi dengan fitur tambahan, seperti informasi denyut jantung serta dilengkapi
memori guna menyimpan hasil pengukuran.
Mengapa perlu dilakukan pemeriksaan nadi, respirasi dll  spy kita bisa memastikan bahwa
pasien tsb dalam keadaan sehat saat dilakukannya pemeriksaan maupun pengobatan.

Jika ada penyakit sistemik  kita bisa mencurigai bahwa lesi tsb bisa merupakan salah satu
gejala dr penyakit sistemiknya  sehingga perlu konsul/rujukan.

Pasien dengan riwayat penyakit sistemik tertentu (ex : diabetes, TBC, maag) tidak boleh
mendapat pengobatan kortikosteroid (kenalog/triamcinolone) tanpa adanya saran dr dokter.

Jika pasien memiliki penyakit tertentu dan sedang mengkonsumsi obat  obat yg kita berikan
perlu dipertimbangkan/dikonsulkan kepada dokter umumnya/dokter penyakit dalamnya.
Fissure Tongue

Definisi : Varian normal yang berbentuk celah/fisura yang berupa lipatan-lipatan linear dan
biasanya terdapat pada 2/3 permukaan dorsal lidah.

Nama lain : scrotal tongue, plicated tongue, lingua dissecta, lingua plicata, dan lingua fissurata.

Etiologi :

Penyebab fisure tongue itu belum pasti, tetapi kebanyakan karena faktor keturunan.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa faktor genetik sebagai faktor predisposisi, kondisi ini
diwariskan karena sifat autosomal dominannya.

Karena semakin bertambah usia insidennya makin meningkat / celahnya semakin banyak
maka ada beberapa sumber lain mengatakan bahwa etiologi fisure tongue : iritasi kronis maupun
defisiensi nutrisi.

FT sering ditemukan pada penderita xerostomia, down syndrome.

Gambaran Klinis :

Berupa fisura tunggal pada midline, fisura ganda, atau fisura multipel pada 2/3 anterior
dorsum lidah dengan berbagai bentuk pola, panjang dan kedalaman.

Fissured tongue berbentuk alur atau parit yang sering menyebar ke arah lateral dari
central groove di sepanjang midline dari permukaan dorsal lidah. Pola-pola fisura dapat terlihat
dengan jelas ketika pasien meregangkan lidahnya.

Tanda & Gejala ;

Pada umumnya asimptomatik atau tidak menunjukkan gejala. Namun fisura yang dalam
dapat menyebabkan akumulasi sisa makanan, bakteri dan jamur sehingga dapat menyebabkan
inflamasi kronis, eritema lidah, lidah sensitiv (pada makanan tertentu) maupun halitosis.

Diagnosis Banding

Diagnosis banding fissured tongue:

- Lobulated tongue pada Sjӧgren syndrome.


- Chronic muccocutaneous candidiasis.

Perawatan :

 Melakukan KIE bahwa kasus ini bersifat jinak dan umum dijumpai.
 Kecil kaitannya dengan infeksi/kondisi penyakit lainnya  terutama pasien saya ini, dia
tidak mengeluhkan adanya suatu gejala.
 kasus ini tidak memerlukan perawatan khusus.
 Namun karena fissure tongue ini berbenttuk celah-celah maka sisa makanan mudah
menempel  sehingga dianjurkan untuk menyikat lidah dengan lembut menggunakan
sikat gigi yang halus untuk menjaga kebersihan lidah dari sisa makanan dan faktor iritan
lainnya.
 Jika terdapat rasa tidak nyaman pada lidah akibat dari infeksi jamur, bisa menggunakan
obat kumur klorheksidin.
 Jangan lupa untuk selalu memperhatikan kebersihan rongga mulut untuk menghindari
terjadinya penumpukan sisa makanan/bakteri.
 Hal yang dihindari  makanan/minuman yang terlalu panas karena bisa membuat lidah
terasa panas/terbakar terlebih pada pasien dengan fissure yg dalam

KIE pada fissure tongue :

1. Jelaskan nama penyakit (bahasa medis maupun bahasa awam)  yaitu fissure tongue atau
lidah beralur, Dimana lidah beralur itu adalah celah atau cekungan pada permukaan lidah yang
tampak seperti alur dan membuat lidah tampak pecah atau tidak rata.

2. sifatnya  bersifat jinak dan umum dijumpai. Kecil kaitannya dengan infeksi/kondisi
penyakit lainnya. Dan pada pasien saya ini, dia tidak mengeluhkan adanya suatu gejala.

3. Penyebab  Paling banyak karena faktor keturunan, penyebab lain spt kurangnya nutrisi
maupun iritasi  pada kasus sy kemungkinan karena keturunan karea pasien mengatakan bahwa
ibunya memiliki lidah yg sama seperti dia.

4. Perawatan/tindakan yang bisa dilakukan 

 Kasus ini tidak memerlukan perawatan khusus.


 Namun karena fissure tongue ini berbentuk celah-celah maka sisa makanan mudah
menempel  sehingga dianjurkan untuk pasien menyikat lidahnya dengan lembut
menggunakan sikat gigi yang halus. Bisa jg ditambahkan dengan penggunaan obat
kumur.
 Jangan lupa agar pasien selalu memperhatikan kebersihan RM untuk menghindari
terjadinya penumpukan sisa makanan/bakteri.
 Hal yang dihindari  makanan/minuman yang terlalu panas karena bisa membuat lidah
terasa panas/terbakar terlebih pada pasien dengan fissure yg dalam.

Stomatitis Aftosa Rekuren

Definisi
Stomatitis aftosa rekuren (SAR) adalah suatu peradangan yang terjadi pada mukosa
mulut, biasanya berupa ulser putih kekuningan. Ulser ini dapat berupa ulser tunggal maupun
lebih dari satu. SAR dapat menyerang mukosa mulut yang tidak berkeratin seperti mukosa bukal,
labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa orofaring.
Gambaran Klinis
Gejala awal SAR bisa dirasakan penderita sebagai rasa sakit dan ditandai dengan adanya
ulser tunggal atau multiple yang terjadi secara kambuhan pada mukosa mulut, berbentuk bulat
atau oval, batas jelas, dengan pusat nekrotik berwarna kuning-keabuan dan tepi berwarna
kemerahan (Sulistiani dkk, 2017).
Etiologi
Etiologi SAR sampai saat ini belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor predisposisi yang
dianggap berhubungan dengan terjadinya SAR. Beberapa faktor tersebut meliputi defisiensi nutrisi,
genetik, stress, hormonal, dan alergi.

Tanda dan Gejala

Biasanya pasien merasakan sakit/perih pada daerah yg terkena SAR, terutama jika pasien mengkonsumsi
makanan/ minuman sehingga menyentuh area permukaan SAR.

DD
Diagnosis banding untuk SAR adalah traumatic ulcer. Traumatic ulcer dibedakan dengan
SAR berdasarkan frekuensi kekambuhannya,, SAR hilang timbul dalam hitungan minggu
ataupun bulan, sedangkan traumatic ulcer tidak berulang. Berdasarkan gambaran klinisnya, ulser
biasanya terdapat margin yang lebih tinggi yang terasa keras saat palpasi. Berdasarkan faktor
penyebabnya, traumatic ulcer biasa disebabkan oleh trauma lokal tanpa disertai faktor pembawa
lainnya dari pasien, sedangkan SAR biasa disebabkan oleh factor dari dalam tubuh pasien, baik
hormon, genetik, gangguan imun, defisiensi nutrisi, dll. Ulserasi pada traumatic ulcer akan
hilang jika faktor penyebab dihilangkan, sedangkan ulserasi pada SAR akan kambuh pada suatu
saat tanpa ada penyebab trauma (Cawson dkk, 2003).

Prognosa
SAR memiliki prognosis yang baik. Prognosis untuk kesembuhan stomatitis tergantung pada
penyebab masalah. Infeki pada stomatitis biasanya disebabkan karena pengobatan, jika
masalahnya disebabkan oleh pengobatan maka yang harus dilakukan adalah dengan mengganti
obat. Stomatitis yang disebabkan oleh iritasi lokal dapat diatasi dengan oral hygene yang baik
dan
memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi (Jusri, 2011).

Ulkus Traumatikus

Tahapan Tindakan :
1. Keringkan lesi dengan tampon

2. Asepsis daerah kerja menggunakan antiseptik (povidon iodine 10%) menggunakan cotton
pellet yg dijepit dg pinset  Tunggu 1-2 menit

3. Keringkan lesi dengan tampon

4. Ulaskan obat anti inflamasi topikal pada lesi menggunakan sonde half moon  ratakan ke
seluruh permukaan  tunggu 1-2 menit

5. Bereskan semua alat yg sudah digunakan

6. Penulisan resep obat untuk dibawa pulang oleh pasien


7. Lakukan KIE (beritahu pasien mengenai cara penggunaan obat dan menghindari hal-hal yang
dapat memicu rasa sakit)

8. Instruksikan pasien untuk datang kontrol kembali setelah 1 minggu kunjungan.

Anda mungkin juga menyukai