Anda di halaman 1dari 8

All Ceramic Bonded Bridge: Clinical Procedure and Requirements

(GTJ All Ceramic : Prosedur dan Persyaratan Klinis)

Abstrak
Salah satu prinsip dasar preparasi gigi dalam bidang prosthodonsia cekat adalah dalam
mengkonservasi (preparasi) struktur gigi. Hal ini merupakan keuntungan utama dari bounded
bridge sebagai alternatif selain pemilihan implant. Jurnal ini menjelaskan penggunaan all
ceramic resin-bounded bridge sebagai solusi konservatif dan estetik untuk mengganti 2 gigi seri
rahang bawah pada pasien wanita usia 17 tahun.
Kata kunci :All ceramic resin bounded bridge, lithium discilicate, restorasi invasif minimal,
RBFPD, protesa estetika.

Introduction
Frekuensi trauma pada gigi tiruan permanen mencapai 10-35% dari populasi umum,
terutama pada gigi insisivus sentral mandibula (3,8-13,3%). Akibatnya, kebutuhan akan protesa
cekat menjadi penting, namun preparasi gigi menjadi tantangan karena dinding aksial gigi yang
kecil. Perkembangan terkini di bidang implan telah menghadirkan alternatif perawatan untuk
penggantian gigi yang hilang. Namun ada banyak kasus di mana terapi implan tidak
diindikasikan karena usia pasien dan ruang yang tidak cukup antara akar yang berdekatan, atau
ditolak oleh pasien. Saat ini, Metal-ceramic dan all-ceramic resin bonded fixed partial denture
(RBFPD) dengan desain dua retainer telah digunakan sebagai perawatan konservatif untuk
penggantian gigi yang hilang, memakai gigi penyangga yang bebas karies. Teknik bonded bridge
ini diperkenalkan pada tahun 1963 oleh Brochette, merupakan jenis pertama dari prostesis cekat
non invasif. Teknik ini menawarkan keuntungan seperti preparasi gigi yang sederhana, biaya
rendah, tidak ada resiko iritasi terhadap pulpa, dan risiko karies rendah.
Adesif bridge ini telah mengalami perkembangan yang signifikan hingga saat ini. Secara
klinis, RBFPD dengan desain retainer tunggal menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan dua retainer. Pengembangan berkelanjutan terjadi pada dental
ceramic, awalnya diperkenalkan bridge all ceramic resin bonded, kemudian alumina ceramic,
zirkonium dan saat ini glass ceramic.
Laporan kasus ini membahas resin bonded prostesis sebagai alternatif perawatan yang
layak untuk protesa cekat atau lepasan konvensional untuk penggantian gigi anterior rahang
bawah yang hilang yang dibuat dari lithium dislocate ceramic (IPS Emax CAD).
Pasien perempuan berusia 17 tahun datang dengan keluhan dua gigi seri tengah rahang
bawahnya hilang (Gambar 1) karena trauma, dirujuk ke bagian Prostodontik untuk menggantikan
giginya yang hilang. Pasien memiliki riwayat kesehatannya pasien baik.

Pasien memiliki gigi tiruan sebagian lepasan yang rusak (Gambar 2). Keluhan utamanya
adalah penggantian dua gigi seri rahang bawah yang hilang dengan prostesis cekat. Gigi anterior
rahang atas yang berlawanan memiliki posisi yang baik dan mobilitas fisiologis gigi normal
(Gambar 3). Implan dipertimbangkan menjadi solusi yang baik tetapi pasien masih berusia 17
tahun di bawah usia dilakukannya operasi minor. Bagian lingual dari gigi seri mandibula keluar
dari gigitan oklusal di gigi anterior, dan gigi penyangga cukup panjang dan sejajar, maka
diputuskan untuk melakukan perawatan bridge dengan resin bonded. Hal ini dilakukan sebagai
perawatan sementara karena pasien di bawah umur maturasi jaringan periodontal (sekitar usia 20
tahun).

Preparasi ditunjukkan untuk menyediakan tempat untuk restorasi dan kekuatan retensi
yang optimal. Temporary bridge dilakukan dengan teknik isomoulage menggunakan indeks
silikon dan resin akrilik (Texton) dan disemen dengan temporary semen non eugenol (Gambar
4). Pencetakan gigi dibuat dengan bahan cetak silikon (viskositas tinggi dengan viskositas
rendah), kemudian dikirim ke laboratorium untuk dicor (Gambar 5).
Pasien dengan rentang edentulous kecil yang dibatasi oleh gigi sehat adalah kondisi yang
baik untuk resin bonded fixed partial denture (RBFPD).
Gigi penyangga harus dalam keadaan sehat, restorasi dilakukan minimal, bebas dari
karies dan penyakit periodontal, serta memiliki tinggi dan lebar mahkota yang memadai, serta
gigi tidak goyang merupakan penyangga yang ideal.
Prosedur Klinis
Diagnostik cast di wax pada model cast untuk menilai ukuran dan bentuk dari insisivus
mandibula. Tepi preparasi digambar pada model cast dan digambar kembali pada gigi
(Gambar3). Kedua insisivus lateral dipreparasi minimal. Reduksi enamel sebanyak 0.5mm pada
lingual dan reduksi supragingival 1mm meluas ke pusat kontak interproksimal, dengan garis
akhir incisal 2mm lebih pendek dari incisal edge untuk estetika yang optimal.
Preparasi yang dilakukan bertujuan untuk membentuk tempat bagi restorasi dan
menciptakan kekuatan ikatan yang optimal. Tetapi tidak membentuk retensi mekanis. Temporary
birdge dibuat dengan teknik isomoulage menggunakan silikon indeks dan resin akrilik (Texton)
serta disemen dengan temporari semen non eugenol (Gambar 4). Cetakan rahang lengkap dibuat
dengan bahan cetakan silikon (viskositas tinggi dan viskositas rendah), cetakan kemudian
dikirim ke laboratorium untuk di casting (Ganbar5).
Cetakan utama diperiksa. Batas permukaan yang dipreparasi ditandai. Model lalu dikirim
ke teknisi untuk dipindai. Akhirnya gigi tiruan diproduksi dengan Emax Cad Cam teknik yang
memiliki keunggulan yaitu keakuratan adaptasi dan hasil akhir estetik (Gambar. 6).
Resin bonded bridge dengan 2 retainer diperiksa secara intraoral untuk menilai
kedudukan protesa dan tingkat kesesuaian marginal. Selain itu, bentuk pontik dan kontak
jaringan juga dinilai. Akhirnya, untuk bonding yang aman, perlu digunakan rubber dam (Gambar
7), aplikasi self-adhesive dan eslf-etching resin Totaled (Gambar 8). Penting untuk
membersihkan area preparasi. Permukaan gigi dibersihkan, dietsa selamat 15 detik dan dibilas
dengan 37% gek asam foasfat (Gambar 9).
Sedangkan untuk permukaan prostetik, asam fluorida diaplikasikan selama 20 detik
diikuti dengan pembilasan dan pengeringan menyeluruh (Gambar 8), permukaan luar harus di-
wax untuk melindunginya dari efek etsa (Gambar 9-11).

Restorasi harus diberi dukungan ketika proses curing. Resin yang lebih dihilangkan
setelah curing. Light curing lalu diselesaikan sesuai petunjuk pabrik, oklusi diperiksa dan pasien
diedukasi mengenai kesehatan rongga mulut terkait restorasi (Ganbar12-5). .
Kunjungan kembali
Kunjungan kembali harus dijadwalkan 5 hingga 24 hari setelah bonding untuk
pemeriksaan singkat dan mengambil cetakan alginat pada rahang bersangkutan sebagai arsip dari
model cast. Khususnya pada kasus kami untuk pasien muda, cast ini mungkin membantu
mendeteksi pergerakan gigj pada tingkat awal dan untuk memproduksi retainer yang rusak bila
dibutuhkan. Pasien kemudian mengikuti kunjungan rutin (Gaambar 16).

Diskusi
Laporan klinis ini menjelaskan pilihan perawatan untuk penggantian sementara dari 2
gigi anterior rahang bawah yang hilang menggunakan all ceramic bonded bridge yang dibuat
dari lithium, pasien merasa puas dengan hasilnya. Penggunaan retainer logam akan mengganggu
estetika dengan tampilan logam melalui embrasure gingiva, sehingga penggunaan protesa all
ceramic resin bonded akan memberikan hasil yang estetik: IPS e max cad adalah keramik kaca
discilicate lithium dengan kekuatan lentur sekitar 400 MPA dan merupakan keramik yang
mampu mengetsa dan memungkinkan ikatan resin-keramik yang kuat dan tahan lama.
Laporan kasus pada penggunaan prosedur ini sebagai tindakan sementara lalu
dipublikasikan [8,9]. Poyser dkk. [10] merekomendasikan jembatan Rochette sebagai alternatif
dari gigi tiruan sebagian lepasan resin akrilik. Al-Wahadni & Al-Omari [11] menghitung tingkat
keberhasilan yaitu sebesar sekitar 90,5% dalam jangka waktu (35 bulan) untuk 21 RBFPD yang
digunakan sebagai prostesa sementara segera setelah pencabutan gigi. Namun, RBFPD dianggap
sebagai solusi definitif untuk edentulous pendek yang dibatasi oleh gigi yang sehat. Dari hasil
literatur, mengidentifikasi one meta-analysis berdasarkan tingkat kelangsungan hidup,
keberhasilan dan komplikasi dari GTC berbeda-beda [12]. Dari hasil studi prospektif dan
retrospektif pada pasien GTC dengan follow-up (kontrol) minimal 5 tahun sekali. Tingkat
kelangsungan hidup dalam 5 tahun konvensional bridge yaitu 93,8% dan 87,7% untuk resin
bounded bridge untuk 1 atau 2 ring. Setelah 10 tahun penggunaan, tingkat kelangsungan hidup
menurun menjadi 89,2% untuk konvensional bridge dan 65% untuk resin-bounded ridge [13].
Suatu studi prospektif meneliti tingkat kelangsungan hidup dari all-ceramic resin
bounded bridge [14]. Tingkat kelangsungan hidupnya yaitu 60,3% untuk 2 retainer dan 90,9%
untuk sayap retainer tunggal. Dalam kasus ini, penggunaan 2 retainer sebagai pilihan karena
terdapat 2 gigi yang hilang dengan mobilitas lateral rahang bawah yang serupa akan mengurangi
tekanan interabutment. Mengenai penggunaan lithium discilicate, beberapa hasil awal dari studi
klinis menunjukkan 90,9% bertahan hidup pada 15 bulan. Menurut Sailer et al. [15] dalam
penelitian terbaru, tingkat kelangsungan hidup 100% dalam 6 tahun. Dilaporkan hanya 5,7%
keramik yang pecah [15].
Lam dkk lebih memilih restorasi all ceramic RBFPD dibandingkan restorasi implant.
Resin bounded bridge ini menghadirkan komplikasi biologis yang lebih rendah disbanding
implant [16]. EL Mowafy & Rubo [16] merekomendasikan desain anterior yang melibatkan
pengurangan enamel dibagian lingual sebanyak 0,5mm dan pengurangan supragingiva 1 mm
yang meluas ke pusat kontak interproksimal, dengan garis finis insisal 2 mm lebih pendek dari
tepi insisal untuk estetika yang optimal [16].
Pengurangan di bagian axial dari permukaan proximal yang berdekatan dengan area
edentulous dan permukaan lingual ke kontak interproksimal diperlukan untuk insersi dan retensi.
Sehingga mencegah terlepasnya bridge ke arah mesiodistal maupun faciolingual. Cingulum rest
dengan dasar yang datar dihindari untuk menjaga reversibility dari opsi perawatan. Tingkat
kelangsungan hidup RBFPD masih jauh lebih rendah dari pada GTC konvensional. Alasan
utama kegagalannya adalah kemungkinan preparasi framework dari gigi penyangga. Penggunaan
RBFPD yang terbuat dari lithium disclicate cocok sebagai solusi yang cepat dan aman jika
diikuti prosedur klinis yang sempurna. Studi klinis lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi
potensi jangka panjang RBFPD lithium disclicate sebagai solusi definitif.

Anda mungkin juga menyukai