SEMESTER III
TAHUN AKADEMIK 2013/2014
Kelompok 1
2012.07.0.0002
2012.07.0.0004
2012.07.0.0008
2012.07.0.0015
2012.07.0.0018
2012.07.0.0042
2012.07.0.0046
2012.07.0.0071
2012.07.0.0077
2012.07.0.0083
2012.07.0.0085
2012.07.0.0089
KATA PENGANTAR
Penyusun
Page | 2
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
2
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
LATAR BELAKANG
BATASAN TOPIK
KEYWORDS
PETA KONSEP
5
6
6
6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Stomatitis aphtosa Rekuren
2.1.1 DEFINISI
2.1.2 GAMBARAN KLINIS
2.1.3 TIPE
2.1.4 PATOGENESIS SECARA UMUM DAN STRESS
2.1.5 MEKANISME MIKROBIOLOGIK DAN IMUNOLOGIK
2.1.6 BAKTERI YANG BERPERAN
2.1.7 FAKTOR PREDISPOSISI
2.2 TERAPI OBAT LOKAL
2.2.1 FAKTOR PERTIMBANGAN SEDIAAN OBAT
2.2.2 TERAPI KASUS : ASAM HIALURONAT DAN CHLOREHEXIDIN
2.2.3 RESEP
7
7
7
7
9
10
10
15
15
16
17
19
18
19
Page | 3
1.3 Keywords
1. Ulser multiple tersebar di rongga mulut
2. Stress
3. Obat Lokal
Etiologi : Stress
Mekanisme Mikrobiologik
dan imunologik
Patogenesis SAR
secara umum dan
stress
Page | 5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STOMATITIS APTOSHA REKUREN (SAR)
.1.1
DEFINISI
Stomatitis aftosa rekuren (SAR) adalah suatu peradangan yang
labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa
orofaring
2.1.2 GAMBARAN KLINIS
selama
24-48
jam
2.1.3 TIPE
A. SAR TIPE MINOR
ditandai dengan adanya ulser berbentuk bulat dan oval,
dangkal, dengan diameter 1-10 mm, dan dikelilingi oleh pinggiran
yang eritematous. Ulserasi dari tipe minor cenderung mengenai
daerah-daerah non-keratin, seperti mukosa labial, mukosa bukal
Page | 6
Page | 7
2.1.4 PATOGENESIS
A. SECARA UMUM
Etiologi dan patogenesis tertententu pada SAR masih belum
diketahui secara pasti , namun memiliki komponen herediter yang
kuat dan tampaknya berhubungan dengan reaksi kekebalan
terhadap mukosa mulut . Lesi SAR tidak disebabkan oleh faktor
tunggal tetapi terjadi dalam lingkungan yang permissif untuk
perkembangan lesi . Faktornya meliputi trauma , merokok , stres ,
hormonal dan imunologi .
B. DISEBABKAN OLEH STRESS
Disregulasi
ini
memainkan
peranan
penting
yang
Page | 8
plyori
dalam
patogenesis
SAR
yang
menjelaskan
hilangnya
adhesi
antara
keratinosit atau stuktur dalam lamina basal . Lesi inflamasi ini dari
mukosa mulut diperkirakan akibat sitokin mukosa rongga mulut
yang abnormal . Peningkatan kadar IL-2 , interferon gamma dan
tumor necrosis factor alpha mRNA terdeteksi di lesi SAR .
Kegagalan
untuk
menekan
respon
inflamasi
kemungkinan
Stomatococcus
Page | 10
Gram
Neisseria (diplococcic)
Spesies utama: Neisseria Mucousa
Karakteristik utama: anaerob fakultatif, produksi non sakarida
Letak utama: saliva, plak awal, mukosa oral
Veilonella
Spesies utama: V.Atypica
Karakteristik utama: anaerob keras.
Letak utama: lidah, saliva, plak dental
2. Batang
- Gram +
Actinomyces
Spesies utama: Actynomyces Israelli
Letak utama: Patogen oportunistik sebabkan cervicofacial
actinomyces.
Lactobacillus
Spesies utama: Lactobacillus Casei
Karakteristik: Katalase negative, Ph optimal 5,5-5,8
Letak utama: Penghuni rongga mulut yang umum, dental plak
Eubacterium
Spesies utama: Eubacterium Timidium
Karakteristik: anerob obligat
Page | 11
Propionibacterium
Spesies utama: Propionibacterium acnes
Kearakteristik : anaerob kaku
Letak utama: plak dental, permukaan akar karies
Gram
1. Facultative anaerobic dan camophilic
Haemophilus
Spesies utama: Haemophilus Parainfluenza
Karakteristik: Anaerob fakultatif
Letak utama: Saliva, mukosa
Actinobacillus
Spesies utama: Actinobacillus actynomytemcomitan
Karakteristik: Strain yang terisolasi dengan segar, mengandung
fimbriae yang hilang pada subkultur
Gikonella
Spesies utama: Gikonella corrodens
Karakteristik: dependent factor X
Letak utama: dental plaque, abses dentoalveolar
Page | 12
Capnocytophage
Spesies utama: Canocytophage gingivalis
Karakteristik: koloni berukuran sedang dengan tepi penyebaran
irregular
Letak utama: plak, mukosa, saliva
2. Anaerob obligat
Porphyromonas
Spesies utama: P.Gingivalis
Karakteristik: Butuh vitamin K, Strict anaerob
Letak utama: Celah gingiva, plak subgingival
Pretovella
Spesies utama: P.Intermedia
Karakteristik: Strict anaerob, butuh vitamin K
Letak utama: Pocket periodontal, plak dental
Fusobacterium
Spesies utama: F.Periodonticum
Karakteristik: Strict anaerob, biasanya tidak haemolitik
Letak utama: Celah gingiva normal, tonsil, abses dentoalveolar
Wolinella
Spesies utama: W. Sucinogener
Karakteristik: Strict anaerob
Letak utama: Celah gingiva
Leprotrichia
Spesies utama: L. Buccalis
Karakteristik: Strict anaerob
Letak utama: Dental Plaque
Page | 13
Selenomonas
Spesies utama: S.Sputigens
Karakteristik: Strict anaerob
Letak utama: Celah gingiva
Treponema
Spesies utama: Treponema Denticola
Karakteristik: Strict anaerob susah dikultur
Letak utama: Celah gingiva
3. Oral protozoa
Entamoeba
Spesies utama: E.Gingivalis
Trichomonas
Spesies utama: T.Tenax
karena
peningkatan
jumlah
hormon
HLA
obat
NSAID
Betablockers
menempatkan
Mekanisme kerja :
B. CHLOREXIDIN
Antibakteri yang memiliki spectrum luas. Sangat efektif untuk bakteri
gram +, gram - , bakteri, ragi, jamur, protozoa, algae, dan virus.
Mekanisme kerja :
1. Mengikat bakteri, berinteraksi dengan molekul dinding sel bakteri,
meningkatkan permeabilitas dinding sel bakteri, sehingga
dapat
menghambat
pertumbuhan plak.
Indikasi :
Kumur 2 x sehari dengan chlorhexidine 0,2% dapat mengurangi mikro
organisme saliva hingga 80%.
Digunakan dalam :
-
Terapi gingivitis
Page | 18
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
SAR adalah ulser oval rekuren pada Rongga Mulut tanpa
adanya penyakit lain . Kondisi ini tidak berbahaya tetapi sangat
mengganggu . Pada kasus ini SAR dipicu oleh stress . Dimana stress
mengakibatkan perubahan tingkat molekul pada berbagai sel
imnukompeten . Contohnya : Keadaan sel Mukosa rongga mulut yang
lebih peka . Untuk mempercepat penyembuhan luka dan mencegah
infeksi sekunder dokter gigi menuliskan resep dan pemilihan obatnya
adalah obat kumur dikarenakan lesi yang multipke sehingga semua
lesi dapat dijangkau . `
Page | 19
DAFTAR PUSTAKA
available
at
http://immunoloji.uludag.edu.tr/notlar_seminerler/aphthous_eng_w
.htm, accessed January 2010
2. Nisa R, 2011. Stomatitis Aftosa Rekuren (Sar) Yang Dipicu Oleh
Stres Pada Mahasiswa Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara. Skripsi, chapter II. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas
Sumatera
Utara,
Medan.
Available
from
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/27287.
url
Accessed
A,
2010.
Perbedaan
Efektivitas
Obat
Kumur
Medan.
Available
From
Url
Http://Eprints.Uns.Ac.Id/10157/1/136690908201005241.Pdf.
Accessed December 29th 2013
5. Nolan A. Et Al, 2006. The Efficacy Of Topical Hyaluronic Acid In
The Management of recurrent aphthous ulceration. Available from
url : http://oraldent.org/dloads/Recurrent%20Apthous%20Ulcers
%20Nolan%20Study.pdf. Accessed Januari 4th 2008
6. http://farmakologi.files.wordpress.com/2010/09/bentuk-sediaanobat.pdf
Page | 20
Page | 21