PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Karies dan cedera akibat trauma pada gigi masih sangat umum
ditemukan pada anak dan perawatan kerusakan luas yang ditimbulkannya
masih merupakan bagian utama dari praktik kedokteran gigi anak.Tujuan
utama perawatan operatif pada anak ialah mencegah meluasnya penyekit
gigi dan memperbaiki gigi yang rusak sehingga dapat berfungsi secara
sehat, sehingga integritas lengkung geligi dan kesehatan jaringan mulut
dapat dipertahankan.Untuk mencapai tujuan ini, telah dikembangkan
beberapa perawatan endodontik konservatif sebagai perawatan alternatif
selain pencabutan, pada gigi sulung dan gigi permanen muda dengan karies
atau cedera yang membahayakan pulpa (Whitworth & Nunn,1997)
Perawatan endodontik pada anak sangat penting untuk menjaga dan
mempertahankan gigi sulung sebelum waktunya tanggal. Hal ini untuk
mempertahankan ruang pada rahang yg nantinya akan ditempati oleh gigi
permanen.
Pencabutan gigi tidak direncanakan pada periode geligi sulung dan
geligi bercampur dapat menimbulkan kerugian yaitu kehilangan ruang yang
dapat menimbulkan maloklusi, menurunnya fungsi pengunyahan (terutama
gigi posterior), gangguan perkembangan bicara (terutama gigi anterior), dan
dapat menimbulkan trauma akibat pemberian anastesi dan tindakan bedah
(Whitworth & Nunn,1997).
Terdapat beberapa jenis perawatan pulpa yang berbeda yang dapat
diklasifikasikan pada gigi sulung. Perawatan tersebut dapat diklasifikasikan
dalam dua golongan yaitu perawatan konservatif, yang bertujuan untuk
mempertahankan vitalitas pulpa, dan perawatan pulpa radikal.termasuk
perawatan pulpa konservatif ialah perlindungan pulpa indirek, perawatan
pulpa direk, dan pulpotomi, sedangkan perawatan pulpa radikal ialah
pulpektomi diikuti dengan pengisian saluran akar (Fuks,1994)
KELOMPOK 1 | GIGI NGILU PADA ANAK 1
Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
perawatan !
1.2.6 Jelaskan indikasi dan kontra indikasi perawatan !
1.2.7 Jelaskan instrumen yang digunakan pada perawatan !
1.2.8 Jelaskan bahan sementasi yang digunakan pada perawatan !
1.2.9 Jelaskan bahan restorasi yang digunakan pada perawatan !
1.2.10 Jelaskan prosedur perawatan pada skenario !
1.2.11 Bagaimana evaluasi keberhasilan pada perawatan ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
skenario.
Untuk mengetahui etiologi rasa ngilu pada gigi.
Untuk mengetahui mekanisme rasa ngilu pada gigi.
Untuk mengetahui perawatan apa yang tepat pada skenario.
Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
1.3.6
1.3.7
1.3.8
melakukan perawatan.
Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi perawatan.
Untuk mengetahui instrumen yang digunakan pada perawatan.
Untuk mengetahui bahan sementasi yang digunakan pada
perawatan.
1.3.9 Untuk mengetahui bahan restorasi yang digunakan pada perawatan.
1.3.10 Untuk mengetahui prosedur perawatan pada skenario.
1.3.11 Untuk mengetahui evaluasi keberhasilan pada perawatan.
KELOMPOK 1 | GIGI NGILU PADA ANAK 2
1.4
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh,yaitu:
1.4.1
1.4.2
1.4.3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Karies
Penyebab utama karies adalah mikroorganisme, beserta
produknya reaksi pulpa dapat terjadi pada lesi dini dentin. Dengan
berlanjutnya proses karies , walaupun pulpa belum terkena, sel-sel
peradangan akan mengadakan penetrasi ke pulpa melalui tubulus
dentin yang terbuka sehingga jika karies sudah meluas mengenai
pulpa, itu berarti telah terjadi peradangan kronis.
1.
Mekanis
Cedera pulpa karena atrisi, abrasi ataupun trauma. Trauma
dapat terjadi karena pukulan pada wajah dengan atau tanpa disertai
fraktur, jika pulpa terbuka , kuman akan mengadakan penetrasi
kedalam dan menyebabkan peradangan pulpa.
Pengambilan jaringan dentin selama preparasi kavitas dapat
menyebabkan cedera pulpa , terutama pada pemakaian bur pada
tekanan tinggi. Salah satu faktor yang memegang peranan peting
dalam cedera pulpa adalah ketebalan dentin , dimana makin dalam
kavitas , iritasi akan semakin besar , tetapi dengan pendinginan /
semprotan air, kerusakan pulpa dapat d hindari
Kerusakan pulpa dapat disebabkan oleh bahan-bahan yang
bersifat asam ataupun uap. Reaksi pulpa biasanya terjadi pada
KELOMPOK 1 | GIGI NGILU PADA ANAK 6
2. Elektrik
Adanya tumpatan logam dengan bahan berbeda, misalnya emas dan
amalgam dapat menyebabkan aliran listrik yang disebut dengan syok
galvanis dimana bahan tumpatan yang berbeda ini dapat berkontak
terus menerus jika letaknya berdampingan.
2.3
NYERI CEPAT
Terjadi
pada
stimulasi
NYERI LAMBAT
Terjadi pada stimulasi nosiseptis
polimodal
suhu
Disalurkan oleh serat A
halus bermielin
Menimbulkan
bermielin
sensasi
Menimbulkan
sensasi
tumpul,
tajam menusuk
Mudah
diketahui
panas, pegal
Lokalisasinya tidak jelas
lokasinya
Muncul pertama kali
2.4
1.
Umur
Pasien anak masih mempunyai masalah tingkah laku, tetapi jika pada
indikasi perawatan endodontik ada kerjasama yang baik maka
2.
3.
orangtua pasien.
2.5.3
Keadaan lokal pasien
1. Infeksi
- Dibawah karies yang dalam
- Adanya karies dibawah tambalan atau karies sekunder
- Berhubungan dengan adanya trauma
2. Trauma
1) Trauma mekanik
- Mengenai tubulus dentin
- Enamel retak
- Gigi fraktur
- Ekpose pulpa
2) Trauma karena bahan kimia
- Penggunaan bahan antiseptik yang keras dan mengiritasi
- Produk-produk bakteri yang menyebabkan infeksi
3) Trauma karena panas
- Bur kecepatan tinggi tanpa pendinginan
- Restorasi metal yang meluas tanpa perlindungan pulpa yang baik
3. Riwayat sakit
4. Tanda-tanda hilangnya vitalitas gigi
- Perubahan warna gigi
- Gigi peka terhadap perkusi
- Pembengkakan jaringan lunak
- Pembesaran kelenjar limfe
2.6
History ( Riwayat )
a)
3.
b)
c)
d)
pulpa
b)
c)
d)
2.6.2 Kontra-Indikasi
1.
History / Riwayat
KELOMPOK 1 | GIGI NGILU PADA ANAK 13
a)
3.
b)
Diskolorisasi gigi
c)
pada pulpa
b)
c)
periodontal
d)
furkasi.
Jika indikasi merupakan hal yang sesuai untuk pulp capping , maka
pemilihan perawatan dapat digunakan sebagai teknik dua kali kunjungan
dalam perawatan atau hanya menggunakan satu kali kunjungan dalam
perawatan.
2.7
Sonde
Telah banyak jenis sonde dibuat, tetapi sebagian besar
dirancang
untuk
memungkinkan
operator
menyonde
karies.
Skeler
Skeler digunakan untuk membuang kalkulus subgingiva dan
deposit lain dari gigi.
2.6.2
ekskavator
Instrument ini dipakai untuk membuang dentin lunak dan
tumpatan sementara .
ujung
pemotong
lurus
dan
berbevel
dan
kegunaannya sama.
2.6.3
instrument plastis
Instrument plastis datar umumnya terbuat dari baja tahan karat
tetapi untuk peletakan dan pembentukan bahan restorasi
komposit lebih baik dipakai instrument yang dilapisi Teflon
atau terbuat dari titanium nitrit, agar komposit tidak melekat.
Pemampat
Instrument ini dipakai untuk memampatkan dan membentuk
bahan tambal terutama amalgam.
Instrument pengukir dan pengakhir
Bahan instrument ini tajam atau agak tajam dan bentuknya
bervariasi serta digunakan untuk mengukir bahan dengan jalan
2.6.4
dengannya.
Henpis kecepatan rendah
Henpis kecepatan rendah bisa berupa henpis lurus atau
menyudut (contra angel). Henpis menyudut dipakai untuk
merapikan mahkota sementara atau melaksanakan prosedur
henpis.
Bur airotor
Bur airotor digunakan untuk memotong email dab\n dentin
Instrument pengakhir
- bur dan point
Sebagai tambahan pada bur untuk preparasi dasar restorasi,
terdapat seperangkat alat untuk penyelesaian preparasi dan
restorasi. Alat ini terbuat dari baja untuk dipakai pada
amalgam) atau partikel intan yang sangat halus, atau karbida
-
tungsten.
Disk
Tersedia disk fleksibel dan rigid dengan bahan abrasive dari
berbagai derajat kekasaran yang diaplikasikan pada satu
2.8
2.9
chromium
mengurangi
korosi
logam.
Sejak
gigi dan membentuk kembali bentuk anatomi gigi serta lebih tahan
lama dibandingkan restorasi lainnya.
2.9.2 Macam-macam SSC
Ada dua macam SSC :
2.8.2.1 Festooned : dengan merek Ni-Chro primary crown,
keluaran ion 3M (USA) adalah metal crown yang sudah dibentuk
menurut anatomis gigi, baik kontour oklusal, bukal / lingual,
proksimal dan tepi servikal. Penyelesaian preparasi SSC jenis
festooned ini tinggal membentuk / menggunting permukaan servikal
mahkota tersebut.
2.8.2.2 Unfestooned : dengan merek Sun Platinum, keluaran
Sankin, Jepang adalah metal crown yang telah dibentuk permukaan
oklusal saja sedangkan bagian bukal / lingual dan servikal harus
dibentuk dengan tang khusus. Kedua macam bentuk mahkota harus
dimanipulasi agar tetap baik marginalnya.
yang
mengalami
gangguan
pertumbuhan
dan
tidak memungkinkan
dibuat
tambalan
amalgam,
melakukan
preparasi,
gigi
tetangga
Perlindungan pulpa
Pembuangan jaringan karies yang telah mencapai dentin cukup
dalam sebaiknya ditutupi dengan kalsium hidroksida, yang berfungsi
melindungi pulpa terhadap iritasi.
aproksimal
sudah
baik.
Memilih
SSC
dengan
Penghalusan SSC
Penghalusan merupakan langkah terakhir dan penting jika SSC
telah sesuai. Permukaan kasar akan mengiritasi gingiva dan
memudahkan penumpukan plak. Untuk tindakan ini daerah margin
SSC diasah ke arah gigi supaya pinggirnya tidak mengiritasi gingiva,
kemudian pinggir dihaluskan dan dilicinkan dengan stone bur atau
rubber whell.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Perawatan pulpa konservatif yang tepat digunakan pada kasus adalah
Pulp Capping Indirect, dimana perawatan ini dianjurkan pada gigi sulung
vital dengan lesi karies yang luas dan hampir mendekati pulpa serta tanpa
ada gejala degenerasi pulpa.
Indirect adalah kalsium hidroksida Ca(OH)2 dan zinc oxide eugenol (ZOE).
Sedangkan bahan tumpatan yang dapat dipilih adalah komposit atau
stainless steel crown (SSC).
3.2
Saran
3.2.1
3.2.2
3.2.3
DAFTAR PUSTAKA
1. Achmad, H.2010. Karies dan Perawatan Pulpa pada Anak Secara
Komprehensif. Makassar: Penerbit Bimer
2. Bjondal, Lars. 2008. Journal Endo.Indirect Pulp Capping and Stepwise
Excavation. Denmark : AAPD of Endodontic
3. Budiyanti, Arlia. 2005. Perawatan Endodontik pada Anak. Jakarta : EGC
4. Cameron, AC. Widmer, RP. 2003. Handbook of Pediatric Dentistry. 2nd
edition. Sidney : Mosby
5. Casamassimo. Fields. Mctigue. Nowak. 2013. Pediatric Dentistry Infancy
Through Adolescense.5th edition. Cina: Elsevier
6. Ecsles,JD. Green, R. 1994. Konservasi Gigi. Jakarta : Hipokrates
7. Fuks, Anna. 2008. Journal Endo. Vital Pulp Therapy with New Material
for Primary teeth. Denmark: AAPD of Endodontics
8. Grossman. Oliet. Rio. 1993. Ilmu Endodontik dalam Praktek. Jakarta:
EGC
9. Ingle,I. John. 2009. PDQ Endodontics.2nd edition. Cina: Peoples Medical
Publishing House
10. Kidd. Smith. 2002. Manual Konsevasi Menurut Pickard. Edisi 6. Jakarta:
Hipokrates
11. McDonals. Avery. Dean. 2005. Dentistry for Child and Adolescencet.
USA: Mosby
12. Tarigan, R. 2013. Perawatan Pulpa Gigi (Endodontik). Jakarta: EGC
13. Welbury, R. Monty. Duggal. Hosey. 2005. Pediatric Dentistry. New York:
Oxford
14. Walton. Torobinejab.2002. Principles and Practice of endodontics. 3th
edition. USA: Saunders