Bahan cetak adalah bahan yang digunakan untuk mencetak detail replika gigi dan jaringan keras serta jaringan lunak di dalam rongga mulut. Hasil cetakan ini kemudian akan dibuat menjadi sebuah model yang merupakan konstruksi pembuatan gigi tiruan penuh, gigi tiruan sebagian, gigi tiruan jembatan dan inlay.1 Bahan cetak ini menghasilkan reproduksi negatif dari gigi dan jaringan mulut. Hasil cetakan yang diisi bahan pengisi gips keras menghasilkan cetakan yang disebut cetakan positif (model kerja atau model studi). Pada pencetakan gigitiruan cekat, model kerja digunakan dokter gigi merancang dan membuat konstruksi yang baik untuk pembuatan protesa gigitiruan cekat. Oleh karena itu, hasil cetakan harus akurat untuk mewakili struktur jaringan mulut.2 Suatu bahan cetak dapat disebut bahan cetak yang baik apabila memenuhi persyaratan- persyarakat sebagai berikut: bau dan rasanya enak, tidak beracun, mudah dimanipulasi dengan alat sederhana, dapat disimpan, mempunyai working time yang cukup, harga terjangkau, tekstur dan konsistensi memuaskan, dan dapat diterima oleh pasien.6 Bahan cetak dalam kedokteran gigi dapat dikelompokkan menurut sifat mekanisnya. Ada dua jenis bahan cetak yakni bahan cetak elastis dan bahan cetak non elastis. Bahan yang bersifat non elastis adalah impression compound, impression wax, plaster of paris dan zinc oxide eugenol impression material. Bahan ini bersifat keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui undercut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan.3,4,5 Sedangkan bahan cetak elastik terbagi atas dua yakni bahan cetak hidrokoloid dan elastomer. Bahan cetak elastik hidrokoloid terbagi lagi menjadi dua yaitu hidrokoloid reversibel (agar) dan hidrokoloid ireversibel (alginat). Adapun bahan cetak elastomer diantaranya silikon kondensasi, silikon adisi, polisulfida dan polieter. Material cetak yang ada masing-masing memiliki kekurangan. Material cetak non elastik bersifat keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui undercut tanpa mematahkan atau mengubah bentuk cetakan. Sedangkan material cetak alginat reproduksi detail permukaan kurang baik. Masih diperlukan material cetak yang akurat, pemuliahan deformasinya besar dan memiliki stabilitas dimensi jangka panjang yang baik. Sifat-sifat tersebut dapat ditemukan pada material cetak jenis elastomer. Elastomer sintetis dikembangkan terutama untuk aplikasi industri, tetapi potensinya di bidang kedokteran dan kedokteran gigi mulai disadan sehigga sekarang digunakan material cetak. Material cetak elastomer dapat diterima dengan baik karena memberikan pemecahan yang potensial terhadap dua masalah utama yang berhubungan dengan material cetak hidrokoloid, yaitu tear resisence dan stabilitas dimensi yang buruk. Material cetak elastomer adalah polimer yang digunakan pada suhu di atas glass transition temperature (Tg). Bahan ini menjadi lebih cair bila suhunya dinaikkan hingga diatas Tg. Viskositas polimer yang digunakan sebagai material cetak terutama diatur oleh berat molekul polimer dan adanya bahan tambahan (misalnya bahan pengisi). Material cetak elastomer pada suhu kamar berwujud cair terutama diatur oleh berat molekul polimer dan adanya bahan tambahan (misalnya bahan pengisi). Material cetak elastomer pada suhu kamar berwujud cairan (liquid) tetapi dapat berubah menjadi padat (solid) melalui pengikatan molekul rantai-rantai panjang. Proses pengikatan rantai membentuk jaringan tiga dimensi disebut cross-linking (pengiakatan silang) dan menjadi dasar transisi cair padat pada semua material cetak elastomer.