I. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan terdapat luka pada mukosa bibir dan mulut yang parah sehingga pasien bahkan
tidak bias minum air sejak 5 hari yang lalu.
5. Riwayat Keluarga
Tidak ada penyakit turunan, anggota keluarga sebelumnya belum pernah mengalami hal serupa.
6. Riwayat Sosial
Pasien memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi alcohol, pendidikan terakhir pasien S1, status ekonomi
pasien baik, pekerjaan pasien sebagai pemilik salon, status perkawinan sudah menikah dan pasien tinggal di
Jakarta.
II. PEMERIKSAAN KLINIS
Bawah :
Terdapat deskuamasi berwarna pink, udem, menyeluruh, berukuran 2 kali lipat
dari normal, berbatas jelas tepi tidak beraturan, permukaan halus, terdapat
peninggian pada tepi lesi.
a. Laboratorium : Pemeriksaan WBC (white blood cell) ,HIV, Sifilis, IgG, IgM
b. Radiologi : -
V. PERAWATAN
S : pasien kontrol pertama hari ke 3 dengan diagnosis HFMD, keadaan pasien memburuk,
23-SEP-2021 tidak bisa makan dan minum, dan pasien demam, menurut Skala Analogi Visual (VAS)
setelah kontrol di hari ke 3, skor VAS berada pada skor 9.
O: Sirkum oral terdapat krusta, hemorrhagic, berwarna kehitaman, multiple, berbatas jelas
tepi tidak beraturan, berukuran 2 -3 mm, permukaan kasar. Serta terdapat deskuamasi
berwarna pink, udem, menyeluruh, berukuran 2 kali lipat dari normal, berbatas jelas tepi
tidak beraturan, permukaan halus, terdapat peninggian pada tepi lesi.
A: diagnosis HFMD
P :pemakaian obat antihistamin (levocetirizine) 5 mg diminum 1 kali sehari sesudah makan,
pemberian obat kumur (benzydamene HCL 0,15%) ) dikumur-kumur selama 1 menit 3x
sehari sebanyak 15ml. Menginstruksikan pasien untuk datang kembali di hari ke 7
S : pasien kontrol kedua hari ke 7 dengan diagnosis HFMD, keadaan pasien baik ruam sudah
30-SEP-2021
berkurang, sudah bisa makan dan minum, dan sudah tidak demam, menurut Skala Analogi
Visual (VAS) setelah kontrol di hari ke 7, skor VAS berada pada skor 3.
O: masih terdapat ulcer di mukosa bukal berwarna merah muda sebesar 1-2 mm, unilateral,
tidak terlalu sakit, berbatas jelas dengan tepi eritema,tidak beraturan.
Pada bibir bawah terjadi deskuamasi, berwarna merah muda, menyeluruh pada bibir bawah,
permukaan kasar.
A: diagnosis HFMD
P : meneruskan pemakaian obat antihistamin (levocetirizine) 5 mg diminum 1 kali sehari
sesudah makan, pemberian obat kumur (benzydamene HCL 0,15%) dikumur-kumur selama
1 menit 3x sehari sebanyak 15ml dan memberhentikan obat antipiretik karena pasien sudah
tidak ada keluhan demam.