Oleh :
drg. Mila Sartika
Pembimbing :
drg. Fhadilla Putri Afiandi
RS Universitas Andalas
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ”Tumor
Mandibula Anterior” untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
program internsip dokter gigi.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua
proses yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Fhadilla Putri Afiandi
selaku dokter gigi pendamping, bantuan, dan dorongan yang telah diberikan
berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu.
Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang
memerlukan.
Penulis
PROGRAM INTERNSIP DOKTER GIGI
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui,
Dokter Gigi Pendamping
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar belakang................................................................................................5
BAB II LAPORAN KASUS....................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................10
3.1 Anatomi Mandibula......................................................................................10
3.2 Definisi Tumor.............................................................................................13
3.3 Etiologi dan Predisposisi Tumor Mandibula................................................15
3.4 Klasifikasi.....................................................................................................16
3.5 Penatalaksanaan Tumor Mandibula.............................................................21
3.6.PatologinAnatomi.........................................................................................24
BAB IV PEMANTAUAN PASIEN......................................................................27
BAB V PENUTUP.................................................................................................28
4.1 Kesimpulan...................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
bicara dan menguap. Seperti organ tubuh lainnya, tulang mandibula dapat
mengalami kelainan antara lain tumor jinak maupun ganas 1. Diantara tumor
Identitas Pasien
1. Nama : Ihsanul Ulya
2. Umur : 32 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Suku / Ras : Minang
5. Agama : Islam
6. Status : Sudah Kawin
7. Alamat Rumah : Sungai Gading
Anamnesis
1. Keluhan Utama
Seorang laki-laki berusia 32 tahun datang ke Poli Gigi RS Unand dengan
keluhan gusi bengkak pada gigi depan bawah .Pasien merasakan keluhannya sejak
3 tahun yang lalu dan terus membesar. Pemeriksaan ekstra oral pembengkakan
pada mandibular anterior.
2. Riwayat Penyakit Saat Ini
Tidak ada
3. Riwayat Perawatan Gigi dan Mulut
Tidak ada
4. Riwayat Penyakit Sistemik
a. Golongan Darah : Tidak diketahui
b. Penyakit Jantung : Tidak Ada
c. Diabetes : Tidak Ada
d. Kelainan darah : Tidak Ada
e. Hepatitis : Tidak Ada
f. Penyakit Gastrointestinal : Tidak Ada
g. Alergi obat-obatan : Tidak Ada
h. Alergi makanan : Tidak Ada
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
6. Pemeriksaan Objektif
a. Kesadaran Umum
Kesadaran : Kompos Mentis
b. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 100/ 90
mmHg Nadi : 80 x / menit
Suhu : 360C
Respirasi : 18x / menit
7. Pemeriksaan Ekstra Oral
Inspeksi
Lokasi : Mandibula anterior
Bentuk Kelainan : Pembengkakan
Warna : Normal
Palpasi
Suhu : Normal
Permukaan : Bengkak
Konsitensi : Keras
Nyeri tekan :-
Fluktuasi :-
Kelenjer Getah Bening: Kanan : teraba, lunak, tidak sakit
Kiri : teraba, keras, tidak sakit
9. Pemeriksaan Intra Oral
Inspeksi
Kelainan : Pembengkakan anterior region 3&4
Lokasi : Mandibula anterior
Warna : Kemerahan
Palpasi
Suhu : Normal
Permukaan : Ireguler
Konsistensi : Keras
Keterangan lain
Bibir Atas : Normal
Bibir bawah : Normal
Oh : Buruk
Palatum : Normal
Lidah :Normal
10. Pemeriksaan Penunjang
11. Diagnosis
Diagnosis klinis : Tumor Mandibula Anterior
12. Perawatan : Reseksi Mandibular Segmented
BAB III
PEMBAHASAN
paling besar dan kuat. Mandibula merupakan satu – satunya tulang pada
tengkorak yang dapat bergerak. Mandibula dapat ditekan dan diangkat pada waktu
membuka dan menutup mulut. Dapat ditonjolkan, ditarik ke belakang dan sedikit
digoyangkan dari kiri ke kanan dan sebaliknya sebagaimana terjadi pada waktu
mengunyah 2. Pada perkembangannya tulang ini terdiri dari dua belahan tulang
yang bersendi di sebelah anterior pada simpisis mental, persatuan kedua belahan
tulang ini terjadi pada umur dua tahun membentuk sebuah korpus yang letaknya
horizontal dan berbentuk seperti tapal kuda, menonjol ke muka serta mempunyai
dua buah cabang yang menonjol ke atas dari ujung posterior korpus3.Bagian –
A. Korpus
1) Permukaan eksternus
Permukaan eksternus kasar dan cembung. Pada bagian ini terdapat suatu linea
oblikum yang meluas dari ujung bawah pinggir anterior ramus menuju ke bawah
dan ke muka serta berakhir pada tuberkulum mentale di dekat garis tengah. Dan
terdapat juga foramen montale yang terletak di atas linea oblikum dan simpisis
menti yang merupakan rigi di garis tengah yang tidak nyata di bagian atas pada
tengah pada tempat persatuan dari kedua belahan foetalis dari korpus
mandibula.
2) Permukaan internus
Permukaan internus agak cekung. Pada permukaan ini terletak sebuah linea
milohyodea, yang meluas oblik dari di bawah gigi molar ke tiga menuju ke bawah
dan ke muka mencapai garis tengah, linea milohyodea ini menjadi origo dari
fossa submandibularis
Merupakan lekuk dari gigi geligi tetap. Terdapat delapan lekuk dari masing –
masing belahan mandibula ( dua untuk gigi seri, satu untuk gigi taring, dua untuk
gigi premolar dan tiga untuk gigi molar). Pada orang tua setelah gigi – gigi
tanggal lekuk – lekuk ini tidak tampak karena atropi tulang yang mengakibatkan
Pinggir ini tebal dan melengkung yang melanjutkan diri ke posterior dengan
pinggir bawah ramus. Sambungan kedua pinggir bawah ini terletak pada batas
gigi molar ke tiga, di tempat ini basis disilang oleh arteri fasialis. Fossa digastrika
yang merupakan lekukan oval terletak pada masing – masing sisi dari garis
seluruh basis dilekatkan lapis dari fasia kolli dan tepat di atasnya
B. Ramus
Pada permukaan ini terletak foramen mandibulare yang merupakan awal dari
kanalis mandibularis serta dilalui oleh nervus dentalis dan pembuluh – pembuluh
darahnya.
glandula parotis.
terdiri dari korpus berbentuk tapal kuda dan sepasang ramus. Korpus mandibula
bertemu dengan ramus masing- masing sisi pada angulus mandibula. Pada
permukaan luar digaris tengah korpus mandibula terdapat sebuah rigi yang
menunjukkan garis fusi dari kedua belahan selama perkembangan, yaitu simfisis
ganglion Gasseri. Saraf keluar dari cranium melalui foramen ovale, dan
N. Bukalis 3
yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Pada rongga mulut, tumor atau
di sekitar rongga mulut yang pertumbuhannya tidak dapat dikembalikan dan tidak
berguna bagi tubuh 4. Jaringan tersebut dapat tumbuh pada bibir, pipi, dasar
mulut, palatum, lidah, dan didalam tulang rahang. Jaringannya dapat terdiri dari
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan tulang,
(maligna atau kanker) 6. Tumor jinak (benigna) dan tumor ganas (maligna atau
a. Pertumbuhannya ekspansif
sehingga jaringan sehat yang terdesak membentuk simpai atau kapsul dari tumor,
maka dikatakan tumor jinak umumnya bersimpai atau berkapsul. Karena tidak ada
sehingga tidak ada jaringan tumor tertinggal dan tidak menimbulkan kekambuhan.
c. Tidak bermetastase
Tumor jinak biasanya tidak dapat bermetatase sehingga tumor jinak tidak dapat
Dengan pertumbuhan yang lambat tumor tidak cepat membesar dan dari
Tumor jinak tidak membahayakan atau mengancam jiwa, namun bila tumor
tersebut tumbuh didaerah vital maka tumor tersebut dapat mengancam jiwa.
a. Pertumbuhan infiltratif
sekitarnya, menyerupai jari kepiting sehingga disebut kanker. Karena itu tumor
b. Residif
Tumor ganas sering tumbuh kembali ( residif ) setelah diangkat atau diberi
pengobatan dengan penyinaran. Keadaan ini disebabkan adanya sel tumor yang
sama.
c. Metastase
Walaupun tidak semua, umumnya tumor ganas sanggup mengadakan anak sebar
menjadi dua dengan membentuk bipolar spindle. Pada tumor yang ganas terjadi
pembelahan multiple pada saat bersamaan sehingga dari sebuah sel dapat menjadi
tiga atau empat anak sel. Pembelahan abnormal ini memberikan gambaran
karsinogenik kimia dan virus. Trauma dapat terjadi beberapa bulan atau beberapa
tahun setelah terjadinya trauma. Walaupun demikian trauma ini tidak dapat
dianggap sebagai penyebab utama karena tulang yang fraktur akibat trauma ringan
dosis juga diduga merupakan penyebab terjadinya tumor ini. Ada dugaan lain
menyebabkan tumor baru dilakukan pada hewan, sedangkan sejumlah usaha untuk
Walaupun beberapa laporan menyatakan adanya partikel seperti virus pada sel
tumor. Tumor ini tumbuh dari berbagai asal, walaupun rangsangan awal dari
proses pembentukan tumor ini belum diketahui. Tumor ini dapat berasal dari sisa
sel dari enamel organ atau sisa-sisa dental lamina. Struktur mikroskopis dari
beberapa spesimen dijumpai pada area epitelial sel yang terlihat pada perifer
sisa epitel Malassez yang biasanya terdapat pada membran periodontal dan
genetik, terkena paparan sinar matahari atau ultraviolet, dan polusi udara 9 10.
3.4 Klasifikasi
Tumor diklasifikasikan berdasarkan 13 14:
Gambaran klinis :
yang berlebihan.
a. Fibrosarkoma :
Gambaran klinis :
Predileksi tempat : dapat terjadi dimana saja dalam rongga mulut. Lebih sering
pada jaringan ikat fibrosa rahang bawah disbanding di maksila. Tumor pada
rahang biasanya berasal dari jaringan periosteum atau endosteum. Laki-laki lebih
b. Neurosarkoma
: Gambaran klinis :
selubung saraf.
utama
Tumor yang berasal dari jaringan otot adalah : Leiomyoma, Granular cell
myoblastoma
ludah parotis.
Gambaran klinis:
• Tumbuhnya lambat.
paranasalis.
• Berpotensi metastasis.
Tumor jinak yang berasal dari tepi jaringan periodontal contohnya adalah epulis
Sistem yang dipakai adalah American Join Commite For Cancer Staging and End
Result reporting (AJCCS). Sistem yang dipakai adalah T.N.M yaitu: T:Tumor
primer, N: Kelenjar getah bening regional, M: Metastasis jauh tumor primer dan
T – Tumor primer
T4 : Tumor telah melibatkan struktur di sekitarnya seperti tulang kortikal atau otot
– otot lidah
dari 3 cm
cm atau bilateral atau melibatkan kelenjar getah bening multiple dengan ukuran
kurang dari 6 cm atau melibatkan kelenjar getah bening kontra lateral dengan
cm
N2b : Metastatis ke kelenjar getah bening multiple dengan ukuran kurang dari 6
cm
N2c : Metastatis ke kelanjar getah bening kontra lateral dengan ukuran kurang
dari 6 cm
Dari TNM sistem di atas, maka derajat tumor dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Stage 1 : T1 N0 M0
Stage 2 : T2 N0 M0
Stage 4 : T4 N0 M0
tulang iga atau tulang pinggul. Tindakan pada kasus ini adalah mengangkat
seluruh jaringan tumor dengan reseksi tulang mandibula sampai ke daerah yang
bebas tumor. Setelah masa tumor diambil seluruhnya,rongga bekas tumor dikuret
a. Informed Consent
dan manfaat dari perawatan yang akan dilakukan. Setelah itu dokter gigi meminta
b. Tahapan :
lapis sehingga tulang mandibula terbebas dari jaringan otot dan batas
menyebabkan fraktur
Secara makroskopis ada dua tipe yaitu tipe solid (padat) dan tipe kistik. Tipe yang
padat terdiri dari massa lunak jaringan yang berwarna putih keabu-abuan atau
abu-abu kekuning-kuningan. Tipe kistik memiliki lapisan yang lebih tebal seperti
oleh stroma jaringan fibrous tetapi terkadang septum tulang juga dapat dijumpai.
Mikroskopis terdiri atas jaringan tumor dengan sel-sel epitel tersusun seperti
1) Insisi Biopsi
Insisi Biopsi meliputi pengambilan sebagian lesi yang relative ekstensif untuk
pada lesi yang lebih besar dari 1-2 cm dan untuk lesi besar yang berkapsul atau
Dengan insisi biopsi karakteristik dari suatu neoplasma dapat ditentukan dengan
baik, seperti diferensasi dan kemampuan invasi. Teknik insisi biopsi meliputi
anestesi lokal terlebih dahulu, kemudian bagian wedge-shaped dari bagian yang
paling reprentatif dari lesi diambil, umumnya dari perifer lesi yang meluas ke
jaringan normal
Merupakan metode untuk mengevaluasi lesi subkutan atau yang terletak lebih
dalam lagi. Prosedur ini paling banyak dipakai dalam menentukan sifat massa
pada kelenjar saliva dan leher16. Fine needle aspiration biopsy (FNAB) merupakan
prosedur yang diterima secara luas untuk menentukan diagnosis awal pasien
dengan massa yang teraba superfisial, massa kistik dan massa yang tidak dapat
penggambaran yang tepat dari massa intraabdomen ini, FNAB dibantu oleh
menegakkan diagnosis yang cepat dan akurat. Fine needle aspiration biopsy
diperoleh sel dan bahan dari massa tersebut yang digunakan untuk diagnosis
teknik yang mudah, komplikasi yang sedikit, menghemat waktu dan peralatan.
buruk, spesimen yang tidak adekuat, dan keterampilan aspirator. Fine needle
aspiration biopsy dapat dilakukan pada lesi yang terletak superfisial dan mudah
diakses. Organ tubuh yang sering dilakukan tindakan FNAB adalah tiroid,
kelenjar liur dan kelenjar getah bening superfisial. Sedangkan untuk lesi/massa
yang terletak di dalam yang berdekatan dengan organ vital tubuh, tindakan FNAB
dilakukan dengan panduan radiologis. Adapun organ yang letaknya jauh di dalam
rongga abdomen yang dapat dilakukan FNAB dipandu USG adalah hepar, ginjal,
Kunjungan II
31-03-2023
S: Pasien dating dengan keluhan gusi P: Pro reseksi mandibular segmented
depan bengkak sejak 3 tahun lalu
O: Palpasi keras,bengkak regio
31,32,33
A: Tumor mandibular
4.1 Kesimpulan
Tumor mandibula merupakan tumor odontogenik yang berasal dari epitelium
yang terlibat dalam proses pembentukan gigi, akan tetapi pemicu transformasi
neoplastik pada epitel tersebut belum diketahui dengan pasti. Tumor mandibula
deformitas wajah.
Etiologi tumor mandibula sampai saat ini belum diketahui dengan jelas, tetapi
mulut.tumor mandibula dapat terjadi pada segala usia, namun paling banyak
menjadi:
1. Tahap pertama merupakan inisiasi yatu kontak pertama sel normal dengan
2. Tahap kedua yaitu promosi, sel yang terpancing tersebut membentuk klon
Manifestasi klinik dalam tahap awal jarang menunjukkan keluhan, oleh karena
itu tumor ini jarang terdiagnosa secara dini.Terapi utama pada tumor mandibula
didapat..
DAFTAR PUSTAKA
2. Andi Sb, Masykur R. 2010. Trauma Oral & Maksilofacial. EGC; Hal
91-116.
5. Pederson GW. 1965. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (terj). EGC.
Jakarta; Hal 179-180.
12. Cawson RA, Odell EW. Oral pathology and oral medicine. 7thEd.
London: Churchill Livingstone; 2002
13. Langais RP, Langland OE. Diagnosis imaging the jaw.Baltimore: Lea
& Febinger Book; 1995.p.553.7.Regezi JA, Sciuba JJ.Oral pathology,
clinical pathology correlation. Philadelphia: WB Saunders Co,;
2002.p.323-35.
15. Neville BW. Damn DD. Alen CM. Boiqout JE. Chi AC. Oral and
Maxillofacial Pathology. 3rd Edition. Philadelphia: WB Sauders Co.
2009; 512-518.
19. Cibas ES, Ducanta BS. Cytology Diagnostic Principles and Clinical
Correlates. Fourth Ed. Elsevier Saunders. 2014. p578