Disusun Oleh :
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
salah satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul penyakit mulut
dapat diselesaikan.
Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses
yang telah dilalui tidak lepas dari bimbingan Dr. drg. Dhona Afriza, M. Biomed
selaku dosen pembimbing. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada
sebagaimana mestinya, baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya,
karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dari pembaca.
kepada kita semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat
memerlukan.
PENDAHULUAN
Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas kronik utama, yang
menderita asma, jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah sebesar 180.000
orang setiap tahun (Kemenkes RI, 2008). Asma menduduki peringkat pertama
dari kategori prevalensi penyakit kronik tidak menular (Rai, 2016). Asma
memiliki gejala mengi (wheezing), sesak napas, dada terasa berat, batuk saat
malam atau dini hari .Obat yang biasa digunakan oleh penderita asma adalah
tetapi juga dapat menyebabkan beberapa efek samping yaitu iritasi pada
tenggorokan, infeksi saluran nafas atas (ISPA) dan kandidiasis oral. Kandidiasis
oral adalah salah satu infeksi pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh
Candida yang merupakan fungi yang paling sering menginfeksi tubuh manusia.
pertahanan lokal dan sistemik, antara lain penurunan jumlah sekresi saliva,
penurunan imunitas seluler dan humoral, penyakit mukosa lokal atau penggunaan
antibiotik spektrum luas dan agen imunosupresif, yang juga merupakan beberapa
faktor predisposisi yang memicu timbulnya penyakit ini (Hakim dan Ricky, 2015;
Odell, 2017).
thrush, yang merupakan bentuk yang sering terdapat pada neonatus. Kandidiasis
oral ini memiliki tampilan klinis berupa white creamy lesion yang dapat diseka,
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi Inhaler steroid.
steroid ?
BAB II
LAPORAN KASUS
Kasus
dengan keluhan nyeri di mulut terutama jika makan pedas sejak 2 minggu yang
lalu dan pasien merasa tidak nyaman dengan bercak putih pada lidah dan langit-
langit rongga mulut. Pasien diketahui menderita asma dan sedang menggunakan
obat asma yaitu inhaler steroid. Pemeriksaan ekstra oral dalam keadaan normal.
Pada pemeriksaan intra oral ditemukan plak putih krem pada dorsum lidah dan
A. DATA MAHASISWA
Nama : Syaella Olvira Muiza
NPM : 20100707360804041
B. DATA PASIEN
No. RM : -
Umur : 45 tahun
Telepon : 0852-7330-5526
C. PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
1. Anamnesa
a. Keluhan utama :
Pasien datang dengan keluhan nyeri di mulut terutama jika makan pedas
dan merasa tidak nyaman dengan bercak putih dalam rongga mulut
b. Keluhan tambahan :
d. Riwayat Dental:
g. Riwayat sosial:
Tidak ada
D. PEMERIKSAAN KLINIS
1. Pemeriksaan tanda vital
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Nadi : 60x/menit
d. Respirasi : 20x/menit
b. Mata
- Pupil : Normal
- Konjungtiva : Normal
- Sklera : Normal
e. Wajah : Simetris
dasar eritema.
k. Saliva : Normal
l. Gigi :
Keterangan :
- Gigi 16: Missing
3. Pemeriksaan Penunjang
E. DIAGNOSIS
Acute Pseudomembrane Candidiasis ( Thrush) terkait Inhaler Steroid
F. DIAGNOSIS BANDING
- Leukoplakia
- Lichen Planus
G. PROGNOSIS
Baik
H. ETIOLOGI
Efek penggunaan Inhaler steroid
I. RENCANA PERAWATAN
1. Pasien diresepkan obat
drg. Syaella Olvira Muiza
SIP 2010070741
Jl. Maransi Kota Padang
081770772346
Padang,03-03-2022
Pro : Mrs. L
Usia : 45 tahun
2. KIE :
- Menjelaskan kepada pasien bahwa pasien mengalami Acute
Steroid
mulut
dianjurkan
PEMBAHASAN
Inhaler adalah alat yang paling umum digunakan untuk pengobatan asma dan
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penggunaan inhaler yang tidak tepat
mempengaruhi efektivitas klinis dari obat yang digunakan (Zazuli et al., 2018).
Inhalasi steroid merupakan terapi utama kontrol asma jangka panjang untuk
menurunkan inflamasi dan mencegah perburukan faal paru. Inhalasi steroid adalah
antiinflamasi yang paling efektif dalam mengontrol asma persisten karena tingginya
jalan napas, mengurangi gejala, mengurangi frekuensi dan berat serangan, serta
memperbaiki kualitas hidup pasien asma khususnya pasien asma persisten berat
Kandidiasis oral merupakan salah satu infeksi fungal yang mengenai mukosa
oral. Lesi ini disebabkan oleh jamur Candida albicans. Candida albicans
merupakan flora normal rongga mulut, saluran pencernaan dan vagina, jamur ini
dapat berubah menjadi patogen jika terjadi perubahaan dalam diri pejamu (Darma
dan Leni, 2018). Kandidiasis oral adalah penyakit pada mukosa rongga mulut
yang disebabkan oleh Candida yang merupakan fungi yang paling sering
pasien imunokompromis, yang dapat diperberat oleh adanya faktor lokal ataupun
Kandidiasis oral disebabkan oleh Candida albicans, dan juga kadang disertai
berperan adalah faktor lokal berupa oral hygiene yang buruk, xerostomia,
kerusakan mukosa, gigi tiruan. Serta faktor sistemik berupa antibiotik spektrum
gambaran klinis dan riwayat infeksi lainnya, yaitu sebagai berikut (Bakar, 2012) :
1. Kandidiasis akut
dari lidah yang ditandai dengan adanya lesi berupa plak putih menutupi
dorsum lidah yang dapat dikerok dan tidak sakit (Darma dan Leni,
(Odell, 2017).
bukal, dorsum lidah, palatal, serta adanya rasa sakit karena atropik
Soeprapto, 2017).
2. Kandidiasis Kronis
Erytematous Candidiasis
oral dan merupakan bentuk kandidosis oral yang paling sering terjadi
(Lewis dan Philip, 2011). Lesi ini menyerang 1/4-2/3 penderita yang
memakai gigi tiruan. Lesi ini juga sering timbul pada mukosa yang
kronis lokal pada jaringan yang ditutupi oleh gigi tiruan. Lesi biasanya
terjadi pada langit-langit mulut dan rahang atas tetapi juga dapat
Lesi ini ditandai dengan perubahan hiperplastik dari epitel yang secara
klinis berupa bercak-bercak putih dan dapat terjadi di mana saja secara
dari kandidiasis oral dengan gambaran klinis berupa lesi putih nodular,
halus, tidak teratur (irreguler), dan tidak dapat diseka. Lesi ini biasanya
2017).
1) Leukoplakia
permukaan retak, plak merekat erat pada mukosa atau tidak dapat dikerok.
Lesi ini tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit yang lain dan
ini biasanya ditemukan pada mukosa bukal, lidah, gingiva, dan dasar
2) Lichen Planus
terjadi pada mukosa mulut dan kulit. Gambaran klinisnya berupa papula
putih yang biasanya menyatu, bentuk plak putik seperti jala (disebut
Wickham’s striae), Lesi ini biasanya ditemukan pada mukosa bukal, lidah,
terjadinya resolusi pada lesi. Ketika terapi topikal mengalami kegagalan maka
pertanda adanya penyakit sistemik yang mendasari (Hakim dan Ricky, 2015).
Adapun tujuan utama dari pengobatan adalah ( Lewis dan Richard, 2015) :
Pengobatan pada kandidiasis terdiri atas lini pertama dan pengobatan lini kedua
a) Nystatin
Nistatin merupakan obat lini pertama pada kandidiasis oral yang terdapat
dalam bentuk topikal. Obat nistatin tersedia dalam bentuk krim dan
suspensi oral. Tidak terdapat interaksi obat dan efek samping yang
b) Ampoterisin B
Obat ini dikenal dengan Lozenge (fungilin 10 mg) dan suspensi oral 100
Efek samping pada obat ini adalah efek toksisitas pada ginjal.
c) Klotrimazol
dalam bentuk krim dan tablet 10 mg. Efek utama pada obat ini adalah rasa
sensasi tidak nyaman pada mulut, peningkatan level enzim hati, mual dan
muntah.
a) Ketokonazol
Ketokonazol memblok sintesis ergosterol pada membran sel fungal
dua kali dalam sehari selama dua minggu. Efek samping adalah mual,
b) Flukonazol
Obat ini menginhibisi sitokrom p450 fungal. Obat ini digunakan pada
sehari dalam dua sampai tiga minggu. Efek samping utama pada
nyeri kepala.
c) Itrakonazol
adalah 100 mg dalam bentuk kapsul sehari sekali selama dua minggu.
subjektif pasien mengeluh nyeri di mulut terutama jika makan pedas dan merasa
tidak nyaman dengan bercak putih dalam rongga mulut sedangkan pada
pemeriksaan klinis terlihat plak putih krem pada dorsum lidah dan palatal, dapat
Steroid dilakukan dengan merespkan obat yaitu antifungal dan anelgesik topikal.
Dios, P., Crispian, S., Oslei, P. 2016. Oral Medicine and Pathology. At a glace.
Lewis,M., Philip, J. 2011. Oral Medicine in Primary Dental Care. BDJ Books
Lewis, L., dan Richard C,K. 2015. Penyakit Mulut : Diagnosis dan Terapi. Edisi
2. EGC
Lukisari, C., Dwi, S., dan Mintarsih, D., 2010. Penatalaksanaan kandidiasis oral
disebabkan Candida tropicalis pada anak dengan gangguan sistemik. 9(2)
Gigi.