Anda di halaman 1dari 16

CBD MODUL 3

LESI JARINGAN LUNAK RONGGA MULUT

FISSURE TONGUE

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi

Kepaniteraan Klinik di Bagian Oral Medicine

Oleh

SITI HARDIYANTI MAHLAN

15100707360804037

Pembimbing : drg. Abu Bakar, M.Med Ed

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus fissure tongue untuk memenuhi salah

satu syarat dalam menyelesaikan kepanitraan klinik modul 3 (Lesi Jaringan Lunak Mulut) dapat

diselesaikan.

Dalam penulisan laporan kasus ini penulis menyadari, bahwa semua proses yang telah

dilalui tidak lepas dari bimbingan drg. Abu Bakar, M.Med.Ed, selaku dosen pembimbing,

bantuan, dan dorongan yang telah diberikan berbagai pihak lainnya. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Penulis juga menyadari bahwa laporan kasus ini belum sempurna sebagaimana mestinya,

baik dari segi ilmiah maupun dari segi tata bahasanya, karena itu kritik dan saran sangat penulis

harapkan dari pembaca.

Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT melimpahkan berkah-Nya kepada kita

semua dan semoga laporan kasus ini dapat bermanfaat serta dapat memberikan sumbangan

pemikiran yang berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

Padang, Februari 2016

Siti Hardiyanti Mahlan


LESI JARINGAN LUNAK MULUT

Nama Operator : Siti Hardiyanti Mahlan

Hari/ Tanggal : Kamis, 21 September 2015

Nama : Megawati Gusnie

Umur : 27 tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Perdana bypas

Pekerja : Ibu Rumah Tangga

Status : Sudah Menikah

Agama : Islam

No. RM : 036205

Hari/t Tindakan
Kasus Operator
anggal yang dilakukan

Kamis, Fissure Tongue Anamnesa Siti


21 - Pemeriksaan Hardiyanti. M
09- 2015 klinis (15-037)
Pemberian obat
KIE (Komunikasi,
Informasi dan
Edukasi)

Padang, 21 September 2015

Pembimbing

( drg. Abu Bakar, M.Med Ed )


MODUL 3

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan Laporan Kasus Fissure Tongue guna melengkapi persyaratan Kepaniteraan
Klinik pada Modul 3.

Padang, Februari 2016


Disetujui Oleh,
Dosen Pembimbing

(drg. Abu Bakar, M.Med Ed)

LESI JARINGAN LUNAK MULUT


Nama Op : Siti Hardiyanti Mahlan

Hari / tanggal : Kamis / 21 September 2015

A. IDENTIFIKASI PASIEN

Nama pasien : Megawati Gusnie

Umur : 27 tahun

Sex : Perempuan

Alamat : Jln. Perdana Bypass

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status : sudah menikah

Agama : Islam

No. Rekam Medik : 036205

B. RIWAYAT KESEHATAN
Pemeriksaan Subjektif

Keluhan Utama :

Pasien datang dengan keluhan rasa tidak nyaman dengan sisah makanan yang sering

tersangkut didaerah celah-celah lidah.

Keluhan Tambahan :

1. Sejak kapan ketidaknyamanan lidah seperti ini terjadi?


Sejak beberapa tahun yang lalu

2. Apakah ketidaknyamanannya disertai rasa sakit?


Iya,
3. Apakah ada yang menyebabkan rasa sakit semakin bertambah?
Ada, saat demam lidah terasa sakit dan nyeri
4. Bagaimanakah sebelumnya cara anda untuk mengurangi keluhan tersebut?
Berkumur-kumur dengan air putih
5. Apakah sebelumnya sudah pernah periksa ke dokter?
Belum pernah
6. Apakah sekarang ada mengkonsumsi obat penting ?
Tidak ada
7. Apakah anda pernah memberi obat pada lidah tersebut?
Tidak pernah
8. Apakah ada terjadi perubahan dari warna atau kedalam celah lidahnya?

Iya ada perubahan, dulu tidak sedalam ini celah lidahnya dan juga semakin banyak

celahnya.

9. Apakah keluarga anda ada yang memiliki lidah seperti ini?


Ada, ibu saya lidahnyha seperti ini

Riwayat Penyakit Sekarang : maag

Riwayat Penyakit Dahulu : maag

Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada

Riwayat Sosial Pekerjaan : Tidak ada

C. PEMERIKSAAN KLINIS
1. Ekstra Oral
- Kelenjer Submandibula : Tidak teraba, tidak sakit
2. Intral Oral
a. Gingiva : Pigmentasi
b. Lidah : Lidah Bercelah
c. Palatum : pigmentasi
d. Frenulum : Normal
e. Dasar Mulut : Normal
f. Mukosa Bukal : Pigmentasi
g. Mukosa Labial : Pigmentasi
h. Gigi :
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

AF

D. GAMBARAN KLINIS
1. Adanya terjadi perubahan bentuk pada permukaan dorsal lidah tepatnya 2/3 anterior

lidah.
2. Pola berupa fissure dengan alur-alur yang jelas.
3. Kedalaman dari alur ada yang dangkal bahkan cenderung dalam.
4. Multiple.
E. ETIOLOGI

Tidak diketahui

F. FAKTOR PREDISPOSISI

Bisa dihubungkan dengan congenital anomaly serta proses perkembangan dengan fissure

yang bertambah banyak dengan bertambahnya usia.

G. DIAGNOSIS

Fissure Tongue

H. DIAGNOSA BANDING
Melkersson-Rosenthal syndrome
I. PENATALAKSANAAN
KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI (KIE)
1. Menjelaskan kepada pasien tentang kondisi lidahnya bukanlah sesuatu yang

berbahaya.
2. Menginstruksikan kepada pasien untuk rajin menggosok bagian punggung lidah

dengan sikat gigi yang halus supaya sisa makanan tidak masuk ke dalam celah.
3. Menjaga kebersihan mulut dengan sikat gigi dengan pasta gigi minimal 2 kali sehari

dan ditambah dengan obat kumur.


4. Menjelaskan cara menyikat gigi yang baik dan benar.
Resep :

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


YAYASAN PENDIDIKAN BAITURRAHMAH
Izin Dinkes : PPK.03.2186 V.2009
Jl. Raya By Pass KM 15 Aie Pacah Padang. Telp. 0751-463871

Dokter : Drg. Abu Bakar, M.Med.Ed


Tanggal: 21 September 2015

R/ Hexadol gargle 150 ml


S2dd pc

Op : Siti Hardiyanti Mahlan


Diagnosa : Fissure Tongue
Pro : Megawati Gusnie
Umur : 27 Tahun
PENDAHULUAN

Fissure tongue juga disebut, lingua plicata, lingua fissurata, lidah beralur, lidah

skrotum adalah kondisi jinak umum dengan etiologi tidak diketahui dan sering

ditemukan pada orang sehat. Secara klinis terlihat sebagai antero-posterior berorientasi

celah pada permukaan dorsal lidah, yang mencakup seluruh dorsum, atau mungkin terjadi

di daerah terpencil. Sering dengan ukuran yang berbeda dan pola celahnya, fisura

memperluas lateral atau ke segala arah1.

Sifatnya asimtomatik dengan kedalaman retakan mulai dari 2 -3 mm dan dapat

memperpanjang hingga 6 mm2. Meskipun tanpa gejala, akumulasi makanan di celah

dapat menyebabkan glositis fokus dan halitosis. komplikasi ini dapat dikurangi dengan

menjaga kebersihan mulut yang baik dengan menyikat lembut lidah. langkah-langkah

umum lainnya termasuk menghindari alkohol, tembakau dan makanan yang mengiritasi

mukosa lidah2.

LAPORAN KASUS

Pasien datang ke RSGM dengan keluhan rasa tidak nyaman karena dilidah

bercelah-celah dan setahun belakangan ini kadang-kadang terasa sakit ada makanan yang

tersangkut atau makan dan minum yang pedas. Pasien ingin diberikan perawatn terhadap

lidahnya.

Hasil Pemeriksaan ektra oral didapatkan lympnode submandibular teraba (tetapi

tidak sakit), bibir mengalami pigmentasi. Hasil pemeriksaan intra oral didapatkan lidah
bercelah dengan bentuk celah yang dalam yang berada pada 2/3 dari dorsal lidah disertai

dengan pigmentasi pada daerah mukosa bukal, palatum, bibir dalam.

Pada kasus menunjukkan penebalan lapisan, celahnya dalam dengan berbagai

bentuk retakan pada lidah yang menonjol ditemukan di seluruh permukaan dorsal lidah

dan bahkan memperluas ke perbatasan lateral lidah. Fissure tongue adalah asimtomatik

dan pasien mengatakan bahwa semua anggota keluarganya memiliki alur lidah yang

sama.

Gambar 1. Gambaran Fissure tongue pada pasien Gambar 2. Gambaran klinis fissure tongue sesuai literature
(sumber : institute dental sciene jurnal, india)

Gambar 3. Diagnose banding dari kasus (Melkersson-Rosenthal Syndrome)


Sumber : http://mydermpath.com/index.php?option=com_dermpath
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan didapatkan diagnosa yaitu fissure

tongue atau lidah bercelah dengan penyebab yang tidak diketahui hingga saat ini tetapi

memiliki faktor predisposisi yaitu kelainan bawaan dari keluarga. Setelah menemukan

faktor predisposisi, dilanjutkan dengan pemberian terapi. Pemberian terapi yang

diberikan yaitu berupa penjelasan kepada pasien tentang kondisi lidahnya bukanlah

sesuatu yang berbahaya, kemudian menginstruksikan kepada pasien untuk rajin

menggosok bagian punggung lidah dengan sikat gigi yang halus supaya sisa makanan
tidak masuk ke dalam celah, menjaga kebersihan mulut dengan sikat gigi dengan pasta

gigi minimal 2 kali sehari dan ditambah dengan obat kumur (hexadol gargle 15 ml), serta

menjelaskan cara menyikat gigi yang baik dan benar.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Definisi

Sinonim dari fissure tongue : Scrotal tongue, Plicated tongue, Lingua plicata,

Furrowed tongue. Fissure tongue merupakan kondisi yang bersifat asimptomatik, kecuali

apabila ada sisa makanan yang masuk kedalam fisur-fisur tersebut yang dapat

menyebabkan mild glossitis. suatu kondisi sering terlihat pada populasi umum yang

ditandai dengan alur yang berbeda-beda secara mendalam dan dicatat di sepanjang dorsal

dan lateral aspek lidah. Meskipun etiologi yang pasti tidak diketahui, faktor poligenik

warisan diduga karena kondisinya terlihat mengelompokkan dalam keluarga yang terkena

dampak. Pasien biasanya tanpa gejala, dan kondisi ini awalnya dicatat pada pemeriksaan

intraoral rutin sebagai temuan insidental. lidah pecah-pecah juga terlihat pada sindrom

Melkersson-Rosenthal dan sindrom Down dan sering berkaitan dengan glositis migrasi

jinak (lidah geografis) 2,5.


Fissure tongue merupakan varian umum dari lidah yang memiliki banyak alur

atau celah pada dorsum lidah 3. Tingkat prevalensi bervariasi di daerah geologis yang

berbeda: dimana dilaporkan 0,6% di Afrika Selatan, 27,7% di Brasil4, 5,71% di India
5.
selatan Hal ini terjadi di seluruh dunia dengan tidak ada kecenderungan untuk ras
6
tertentu. Benevides didukung perbedaan prevalensi antara kedua jenis kelamin, dan

melaporkan frekuensi yang lebih tinggi antara laki-laki. Motalleb Nejad juga melaporkan

prevalensi lebih tinggi pada laki-laki dalam studi epidemiologi pada pasien Iran

sementara Bensczy 8 melaporkan frekuensi yang lebih tinggi pada wanita 8,9,11.

2. Etiologi

Tidak diketahui secara jelas, tetapi lidah berfisur kemungkinan merupakan suatu

proses perkembangan dan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia. Lidah

berfisur mengenai kira-kira 1-5% penduduk, Lidah berfisur pada umumnya terjadi pada

sindrom Down dan dalam kombinasi dengan lidah geografik atau Melkerson Rosenthal.

merupakan komponen dari sindrom Melkerson-Rosenthal (lidah berfisur, keilitis

granulomatosa, dan paralisis saraf fasialunilateral) (Langlais dan Miller, 1994). Selain

faktor herediter, kondisi akibat perubahan patologis juga dilaporkan berperan seperti pada

anemia dan xerostomia. Bentuk normal fisura dapat mengalami modifikasi, baik inisiasi,

proses patologis, dan kondisi anaerob dengan perubahan kedalaman sebagai kondisi yang

opportunistik dengan berbagi pertumbuhan bakteri4.

3. Gejala Klinis

Fissure tongue adalah suatu kondisi jinak yang ditandai dengan banyak alur

dangkal atau mendalam atau alur-alur (celah) di bagian belakang (dorsal) permukaan
lidah. Alur-alur permukaan mungkin berbeda dalam ukuran dan kedalaman, dengan

terdapat beberapa fissure. Kondisi ini mungkin jelas saat lahir (kongenital) atau menjadi

nyata selama masa kanak-kanak atau telah dewasa. Laporan menunjukkan bahwa

frekuensi dan tingkat keparahan lidah pecah-pecah tampak meningkat dengan usia.

Celah pertama mungkin muncul selama masa kanak-kanak. Namun, celah lebih

sering terjadi pada orang dewasa. Dan, semakin bertambah dalam dan banyak dengan

bertambahnya usia. Fissure tongue banyak ditemukan pada pasien laki-laki daripada

wanita. Karena fissure tongue dapat diturunkan secara genetik. Dalam beberapa kasus,

fissure tongue dapat berkembang pada hubungan dengan infeksi atau malnutrisi. Pada

individu lain yang terkena, hal itu mungkin terjadi dengan sindrom mendasari tertentu

atau mungkin kondisi kekeluargaan, menunjukkan autosomal dominan.

Gambar 4. Gambaran klinis fissure tongue sesuai


literature (institute dental scien jurnal, india)

Di bawah ini disebutkan adalah karakteristik Fissure tongue: 5.

Fisura atau alur hanya mempengaruhi lidah dan tidak ada struktur lain di rongga

mulut
Nyeri dan rasa terbakar di lidah
Retak, alur atau celah terjadi di bagian atas dan sisi lidah
Alur mungkin dangkal atau mendalam sebanyak 6 mm
Fisura dapat terhubung satu sama lain membuat lidah muncul seperti dibagi dalam

lobus atau bagian


Kemerahan lidah
Kesulitan dalam makan dan menelan
terbakar parah ketika makanan atau air meletakkan di atasnya.

4. Diagnosis Fissured Tongue

diagnosa dilakukan terutama didasarkan pada pemeriksan objektif. Lidah

berfissure atau berlekuk mudah untuk diidentifikasi. Kondisi ini lebih lanjut dilakukan

pengamatan oleh dokter dengan mengamati tanda-tanda dan gejala dan menggali riwayat

pasien. Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi dengan gejala klinis dan anamnesa

yang mencurigakan, dapat dilakukan rujukan biopsy dengan mengambil jaringan lidah

untuk mendapatkan diagnosa pasti..

Kondisi yang berhubungan dengan Lidah pecah-pecah7 Hampir 2-5% dari

penduduk AS dipengaruhi oleh penyakit ini. Meskipun yakin penyebab faktor fissure

tongue tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor predisposisi5,6 :

Sindrom down: Hampir 8 dari 10 anak-anak dengan kelainan kromosom (trisomi)

memiliki fissure tongue. Down syndrome adalah salah satu kondisi yang paling

umum yang terkait dengan masalah lidah.


Geographyc tongue: Kondisi ini juga disebut sebagai BMG (benign Migratory

Glositis). Meskipun tidak ada gejala lain selain terbakar dan nyeri di lidah sambil

makan makanan pedas dan panas.


Melkersson-Rosenthal Syndrome: meskipun kondisi ini Cukup langka, sindrom

Melkersson-Rosenthal adalah kondisi lain yang berhubungan dengan lidah pecah-

pecah. Namun demikian, ini juga dapat menunjukkan gejala bengkak di bibir dan

wajah dan Bell Palsy (kelumpuhan wajah-sebagian atau seluruhnya).


Faktor genetic / keturunan
Faktor patologis lainnya, seperti : Diabetes Mellitus, Anemia.

5. Diferensial Diagnosis/ Diagnosa banding

Salah satu diagnosa banding untuk fissure tongue adalah Sindrom Melkersson-

Rosenthal, yang merupakan kondisi langka yang terdiri dari tiga serangkai bibir persisten

atau berulang atau pembengkakan wajah, intermiten ketujuh (wajah) kelumpuhan saraf

(Bell palsy), dan lidah pecah-pecah. Etiologi kondisi ini juga tidak diketahui.

Pembengkakan orofacial biasanya bermanifestasi sebagai pembesaran bibir diucapkan.

Ini mungkin atau mungkin tidak mempengaruhi bibir, dan mungkin tender atau

eritematosa. Pemeriksaan histologis jaringan ini menunjukkan peradangan granulomatosa

noncaseating karakteristik. Terapi untuk lesi ini sering intralesi suntikan steroid.

kelumpuhan wajah tidak dapat dibedakan dari Bell palsy, dan mungkin merupakan

temuan yang tidak konsisten dan intermiten dengan resolusi spontan. Kehadiran lidah

pecah-pecah dalam hubungan dengan fitur-fitur lainnya adalah diagnostik kondisi3,6,7,12.

6. Perawatan dan Prognosis

Karena biasanya secara alami tanpa gejala, pengobatan tidak diperlukan. Namun,

ketika gejala-gejala muncul, pengobatan diperlukan. manfaat yang cukup mungkin

diperoleh dengan menjaga kebersihan rongga mulut dan dengan menggunakan

mouthrinse yang terdiri dari natrium bikarbonat dalam air. Topicalsteroid, terutama yang

mengandung antijamur, dapat membantu dalam mengurangi gejala. Dan memberikan

komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien, dengan meyakinkan pasien bahwa

kondisi ini benar-benar jinak dan tidak menandakan penyakit yang berbahaya serta dapat

membantu meredakan kecemasan3.


DAFTAR PUSTAKA

1. Fuoad, S. 2013. Fissured Tongue In Psoriatic Patient- A Case Report. Department of Oral
Medicine, College of Dentistry, Gulf Medical University, Ajman, UAE.
2. Llus Nisa, MD and Roland Giger, MD .Lingua plicata. CMAJ. 2012; 184(4): E241.
3. Robert D Kelsch, DMD. 2013. Fissure Tongue. Attending, Department of Dental
Medicine, Division of Oral Pathology, NSLIJ Health System, Long Island Jewish Medical
Center.
4. Kullaa-Mikkonen A. Familial study of fissured tongue. Scand J Dent Res. 1988;96:366-75.
5. http://emedicine.medscape.com/article/1078536-followup#a2651
6. Oral and maxillofacial medicine: the basis of diagnosis and treatment (2nd edition)
7. Yarom N, Cantony U, Gorsky M. Prevalence of fissured tongue, geographic tongue and
median rhomboid glossitis among Israeli adults of different ethnic origins. Dermatol 2004;
209: 88-94.
8. Motallebnejad M, Babaee N, Sakhdari S, Tavasoli M. An epidemiologic study of tongue
lesions in 1901 iranian dental outpatients. J Contemp Dent Pract 2008; 1: 73-80.
9. Banoczy J, Rig O, Albrecht M. Prevalence study of tongue lesions in a Hungarian
population. Community Dent Oral Epidemiol 1993; 21: 224-6
10. Kullaa-Mikkonen A. A familial study of fissured tongue. Scand J Dent Res 1988; 96: 366-
75.
11. Rogers RS 3rd, Bruce AJ. The tongue in clinical diagnosis. J Eur Acad Dermatol Venerol
2004; 18: 254-9.
12. Hoexter DL. Melkersson Rosenthal syndrome. N Y State Dent J 2007; 73: 30-2
13. James, William D.; Berger, Timothy G.; et al. (2006). Andrews Diseases of the Skin:
Clinical Dermatology. Saunders Elsevier.
14. Kuramoto Y, et al. Geographic tongue in two siblings. Dermatologica. 1987;174:298-302.

Anda mungkin juga menyukai