Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

ANGULAR CHEILITIS

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan klinik di bagian Oral Medicine

Nama : Eka Pebrina


NPM : 0810070110013
Dosen Pembimbing : Drg. Utmi Arma,MDSc

RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2013
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

Nama : Imel
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Teratak padi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam

Tindakan yang
Hari/tanggal Kasus Operator
dilakukan
Selasa/ Angular  Anamnesa Eka Pebrina
23 Juli 2013 cheilitis  Pemeriksaan klinis

Padang, Juli 2013


Pembimbing

( drg. Utmi Arma,MDSc )


LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE

A. DATA PASIEN
Nama : Imel
Umur : 31 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Teratak Padi
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam

B. RIWAYAT KESEHATAN

Anamnesa:
1. Keluhan utama
 Terdapat lesi di sudut mulut kiri dan kanan
 Lesi timbul sejak 2 minggu yang lalu
 Lesi sakit saat membuka mulut dan makan makanan.
 Lesi bewarna putih, kering dan keropeng
 Pasien kurang konsumsi makanan yang mengandung protein dan
vitamin.
2. Riwayat penyakit lalu :
Tidak ada riwayat penyakit lalu.
3. Riwayat penyakit keluarga :
Tidak ada keluarga yang mengalami hal yang sama.
4. Riwayat sosial dan ekonomi : -

C. PEMERIKSAAN KLINIS
Ekstra oral
1. Bentuk wajah : Tidak ada kelainan
2. Profil wajah : Tidak ada kelainan
3. Sudut mulut : lesi berwarna putih dan kering pada sudut mulut.
4. TMJ : Tidak ada kelainan
5. Kelenjar limfe : Tidak ada kelainan
6. Kelenjar ludah : Tidak ada kelainan
7. Keadaan fisik : Lemas
Intra oral
1. Gingiva : Tidak ada kelainan
2. Palatum : Tidak ada kelainan
3. Mukosa labial : Tidak ada kelainan
4. Mukosa bukal : Tidak ada kelainan
5. Lidah : Tidak ada kelainan
6. Bibir : Sudut bibir kiri dan kanan terdapat lesi putih,
7. Dasar mulut : Tidak ada kelainan
8. Gigi : ndee samo icalo

18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
48 47 46 45 44 43 42 41 31 32 33 34 35 36 37 38

D. CIRI KLINIS
1. Terdapat lesi pada kedua sudut bibir dengan tepi eritema.
2. Daerah sudut bibir menjadi sedikit memutih, kering dan berulserasi.
3. Lesi bilateral
4. Ukuran ± 2 mm.

E. DIAGNOSA
ANGULAR CHEILITIS
F. ETIOLOGI :
1. Hipovitaminosis.

G. DIAGNOSIS BANDING :
HERPES LABIALIS

H. TERAPI :
1. Terapi yang efektif yaitu: diagnosa ditegakan dengan melihat faktor
penyebab.
2. Pemberian Antijamur secara topical.
3. Pemberian vitamin

ANGULAR CHEILITIS

Angular cheilitis disebut juga perlenche adalah suatu lesi yang terdapat
pada sudut mulut. Abrasi dari angular cheilitis adalah akibat dari genangan liur
yang berulang – ulang. Pada awalnya jaringan mukokutan disudut mulut menjadi
merah, lunak dan berulserasi, kemudian menjadi fisura-fisura eritematosa yang
dalam dan melebar beberapa cm dari sudut mulut ke kulit sekitar bibir atau
berulserasi dan mengenai mukosa bibir dan pipi. Ulkus seringkali berubah
menjadi keropeng yang terbelah dan berulserasi kembali selama fungsi mulut
yang normal dan pendarahan tidak sering terjadi. Angular cheilitis dapat terjadi
unilateral atau bilateral, umumnya pada kasus yang kronis terjadi bilateral dan
seringkali berhubungan dengan stomatitis geligi tiruan.

Etiologi angular cheilitis dibagi atas lokal dan sistemik.


1. Lokal
a. Kandida albikan
b. Stapilokokus
c. Kebiasaan membasahi sudut mulut
2. Sistemik
a. Defisinsi vitamin B Komplek
b. DM
c. Gangguan pencernaan
d. Malnutrisi
e. Defisinsi zat besi

Ciri dan Gejala klinis


1. Untuk yang lokal, lesi biasanya unilateral dan durasinya beberapa hari.
2. Untuk yang sistemik, bilateral dan durasinya beberapa bulan atau tahun.
3. Rasa kering dan terbakar pada sudut mulut.
4. Epithelium komisura berkerut dan mengalami laserasi : retak-retak, ulser,
kering dan keropeng yang mudah berdarah.
5. Kalau disebabkan oleh defisiensi Fe : lesi bilateral, meluas 1-10 mm ke
arah lateral pada mukosa pipi, dasar lesi kering dan pucat.

Terapi
Tindakan yang dilakukan untuk pencegahan dengan cara menghilangkan
faktor – faktor traumatik, kebersihan mulut yang teliti dan pembentukan kembali
dimensi vertikal yang benar. Dikombinasikan dengan antijamur topikal dan terapi
antibiotik. Serta pemberian vitamin yang membantu penyembuhan.
Gambar :
DIANGNOSA BANDING:

Herpes Labialis
Herpes labialis dikenal juga sebagai “fever blister” atau “cold sore”
disebabkan oleh virus herpes hominis tipe 1 (HSV-1) dan memiliki ciri khas
munculnya vesikel pada kulit didekat atau pada tepi merah bibir (mukokutaneus
bibir). Herepes labialis ini merupakan tahap lanjut dari stomatitis herpes akut atau
gingivo stomatitis herpes primer karena sebagian besar virus herpes tetap kekal
didalam ganglion trigeminal tapi dia dalam keadaan tidur (tidak aktif), jika ada
faktor predisposisi seperti: emosi (mestruasi), sinar matahari yang terlali terik,
infeksi umum (bronchopeunemia, influenza) dan persedur bedah yang melibatkan
saraf trigeminal maka Herpes labialis akan muncul.
Herpes labialis muncul dalam beberapa jam(12-24 jam) dimulai dengan
rasa gatal, terbakar, adanya edema dan eritema di tempat yang terkena. Kemudian
vesikel akan timbul dan pecah (24-48 jam), setelah itu akan muncul ulser yang
lembab berbentuk tukak dan krusta. Krusta akan hilang dan lesi akan sembuh pada
hari ke 7-10 hari.
DAFTAR PUSTAKA

1. Langlais, R, P dan Miller, C, S. 2000. Atlas bewarna Kelainan Rongga Mulut


yang Lazim. Editor : Lilian Juwono. Hipokrates. Jakarta. Hal: 34, 84, dan 98
2. Scully, C dan Cawson, R, A. 1995. Atlas Bantu Kedokteran Gigi. Penyakit
Mulut. Editor Lilian Juwono. Hipokrates. Jakarta. Ke-2. Hal: 1 dan 11
3. Pindborg, J,J, 2009. Atlas Penyakit Mukosa Mulut. Alih Bahasa : Kartika
Wangsaraharja. Binarupa Aksara. Tangerang. Hal: 32-33 dan 58-59.

Anda mungkin juga menyukai