Anda di halaman 1dari 15

BED SITE

TEACHING
LESI ULSERASI

Perceptor :
Presentan : 1. Eka Yunitasari (20110340006)
2. Rahmawati Kartika Dewi (20110340040) Kelompok G
3. Cahyaning Hannisa P (20110340041)
IDENTITAS PASIEN
Nama : KO
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 7 tahun
Alamat : Kwaron
PROBLEM
Ibu pasien mengeluhkan pada sudut bibir pasien terdapat sariawan berwarna keputihan.
Keluhan dirasa sudah sejak ± 1minggu yang lalu. Awal muncul berwarna merah dan
pecah-pecah. Sebelum sariawan itu muncul, seminggu sebelumnya pasien demam dan
dabaken (merah-merah gatal) disekuruh tubuh, kemudian ibu pasien membawa pasien
ke dokter umum dan diberi obat penurun demam dan obat batuk (krn pasien batuk 3-4
hr), demam kemudian hilang dan merah-merah di seluruh tubuh menghilang. Lalu
muncul sariawan di lidah, berawana kemerahan, sakit dan perih. Pasien tidak mau
makan karena sakit. Kemudian ibu pasien mengolesi sariawan di lidah tersebut dengan
adem sari, dan sariawan di lidah sembuh , muncul sariawan di sudut bibir pasien.
Pasien mengaku sariawan tersebut muncul setelah bangun tidur dan terasa sakit, tidak
bisa membuka mulut lebar. Tetapi tidak diberi obat oleh ibu pasien. Saat ini sudah tidak
sakit lagi. Sebelumnya tidak pernah ada sariawan di sudut bibir dan ini baru pertama
kali. Riwayat sariawan sebelum-sebelumnya hanya di lidah. Pasien vaksin teratur
sampai usia 9 bulan sesuai dr puskesmas. Pasien tidak suka makan sayur.
More Info
Pemeriksaan Objektif
TB = 109 cm
Terdapat lesi ulserasi berwarna putih dengan BB = 16 kg
tepi berwarna kemerahan, disertai 1-2
vesikel pada commisura bibir sebelah kanan, IMT = BB = 16 = 13, 46 (BB Kurang)
unilateral, asimtomatik (TB)² (1,09) ²
DOKUMENTASI
HYPOTHESIS
Ddx:
Herpes Labialis
Angular Cheilitis
Primary Herpetic Gingivostomatitis

dx : Angular Cheillitis
anemia defisiensi besi, defisiensi vitamin B kompleks kebiasaan bernafas melalui mulut, gangguan mental dimana anak sering mengeluarkan air ludah
MEKANISME
seperti penderita rhagades pada mongolism. Membasahi bibir dengan air ludah, menjilati sudut mulut dan sering mengeluarkan air liur (mengences).

Jaringan pada sudut mulut akan terlumasi oleh ludah

Terbentuk lingkungan yang sesuai untuk proliferasi mikroorganisme.

Angular cheilitis

lebih parah dengan membiarkan bibir yang basah dikeringkan oleh angin dan sinar matahari

demam
DON’T KNOW
1. Apa saja yang menjadi faktor predisposisi dari angular cheilitis?
2. Apa saja etiologi dari angular cheilitis?
3. Bagaimana gambaran klinis angular chelilitis?
LEARNING ISSUE
1. Beberapa factor yang dianggap sebagai factor predisposisi antara lain :
1) Penyakit – penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, AIDS, herpes labialis
dan sifilis
2) Penyakit kulit seperti dermatitis
3) Terapi obat – obatan dan antibiotika dalam jangku waktu yang lama
4) Xerostomia
5) Lingkungan, seperti udara dingin dan kekeringan
6) Sensitivitas terhadap sinar matahari
7) Malnutrisi
2. etiologi angular cheilitis
a) Candidiasis adalah infeksi jamur yang berwarna merah dan krem yang awalnya terlihat seperti
bercak terbentuk pada permukaan lembab dimulut dan bisa menyebabkan rasa sakit. Kondisi ini
dapat menyebabkan kesulitan menelan dan mengubah indera perasa. Candidiasis lebih sering terjadi
pada anak yang masih muda dan orangtua dan juga pada orang yang sistem imunnya sangat rendah.
Hal ini bisa dipicu oleh perawatan antibiotik, yang dapat mengganggu aktivitas normal bakteri
mulut. Jika antibiotik adalah etiologinya, dokter gigi harus segera mengurangi dosis atau mengubah
pengobatan. Anti jamur dapat digunakan untuk mengobati kondisi gangguan kesehatan ini.
b) Trauma
Ada banyak penyebab trauma pada rongga mulut, seperti mekanik, kimia, dan termal. Trauma
mekanis bisa disebabkan oleh:
1. Trauma cups yang tajam
2. Peralatan ortodonti
3. Menggigit bibir atau pipi
Diagnosa jenis ini biasanya tidak sulit tergantung pada posisi, bentuk dan ukuran ulserasi yang harus
sesuai dengan penyebab yang dicurigai. Ulserasi biasanya mulai sembuh dalam 10 hari. Jika
penyembuhan tidak terjadi maka penyebab lain dari ulserasi harus dicurigai.
c) Gigi Tiruan
Gigi tiruan termasuk etiologi yang sering terjadi, dimana ketidaknormalan anatomi dari
pemasangan gigi tiruan penuh atau sebagian dengan stabilitas yang tidak baik, kehilangan vertikal
dimensi atau lingual yang terletak pada gigi anterior, kehilangan gigi posterior, atrisi, dan
kehilangan gigi tanpa memakai gigi tiruan. Pada kasus ini, pasien sering mengalami bilateral
angular cheilitis dan dengan periode yang lama. Selain itu, gigi tiruan yang tidak terpasang dengan
baik dapat menyebabkan penutupan mulut yang kurang tepat sehingga menyebabkan saliva
memenuhi sudut mulut dan terjadi infeksi. Bagian- bagian yang tajam dan celah yang dihasilkan
oleh gigi tiruan yang tidak pas dapat menyebabkan angular cheilitis. Selain itu, gigi tiruan yang
tidak pas dapat menyebabkan saliva menumpuk pada sudut mulut dan infeksi.

d) Status Gizi Pada Usia Anak – Anak


Angular cheilitis disebabkan oleh kekurangan zat besi dan beberapa jenis vitamin. Kekurangan
gizi paska usia dini mempunyai dampak yang buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan
dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktivitas yang lebih rendah. Dampak
kekurangan gizi pada usia dini makin menjadi penting bila memperhatikan analisis berbagai data
yang ada. Hasil- hasil analisis tersebut memperkuat hipotesa mengenai besarnya peranan
kekurangan gizi pada usia dini terhadap terjadinya penyakit degenerative pada dewasa yang justru
merupakan usia produktif.
3. Gambaran klinis angular cheilitis
 Secara umum angular cheilitis mempunyai simtom utama bibir kering, rasa tidak nyaman, adanya
sisik-sisik dan pembentukan fisur (celah) yang diikuti dengan rasa terbakar pada sudut mulut.
 Pada pasien angular cheilitis yang dihubungkan dengan defisiensi nutrisi dapat terlihat penipisan
papilla lidah (depapillated tongue) dikarenakan defisiensi besi. Lidah yang merah dan berkilat
(depapillated glossy red tongue) pada pasien dengan defisiensi asam folat, atau lidah ungu kemerahan
(reddish-purple depapillated tounge) pada defisiensi vitamin B. Angular cheilitis yang disertai
alopesia, diare dan ulserasi oral non-spesifik yang biasanya terdapat di lidah dan mukosa bukal, dapat
diduga dikarenakan defisiensi seng.
PROBLEM SOLVING
•Decision Making :
Dari hasil pemeriksaan subjektif dan objektif maka perlu segera dilakukan pengobatan angular cheilitis.

•Diagnosis :
Angular cheilitis

•Treatment Planning :
1. KIE
2. Pengobatan anti jamur topical
R/ nystatin drop 12 ml f.L No. 1
s 4dd gtt 1, pc
4. kontrol dan evaluasi
Angular Cheilitis
sering terjadi pada dekade pertama dan kedua padakehidupan manusia, dan lebih
banyak dijumpai pada anak- anak . Etiologi  Angular Cheilitis adalah infeksi jamur
Candida albicans , bakteri staphylococcus atau

Streptococcus . Sedangkan faktor-faktor penyebabnya adalah defisiensi zat besi,


denture sore mouth , avitaminosis, kebiasaan bernafas melalui mulut,
kebiasaanmengeluarkan air ludah atau membasahi bibir dan sudut-sudutnya dengan
airludah, kemudian bisa juga karena sensitivitas terhadap kontak agen tertentu,
sepertibahan kimia, cahaya, udara atau makanan yang dikonsumsi.(Oral Medicine:
AColour Handbook Oleh Michael A. O. Lewis & Richard C. K. Jordan)
Defisiensi riboflavin dan  piridoksin menyebabkan berkurangnyakematangan
jaringan kolagen, sehingga rentan sekali terjadi infeksi. Selainavitaminosis,
defisiensi zat besi dalam plasma darah akan menghambatpenyembuhan lesi dan
kemudian bisa terjadi  Angular Cheilitis .(Faiz R,2010)

Anda mungkin juga menyukai