Anda di halaman 1dari 18

PENYAKIT JARINGAN LUNAK GIGI

PADA ANAK
( D I P L O M A I I I S E M E S T E R 1 TA . 2 0 2 2 / 2 0 2 3 )

PEMBIMBING
drg. Hj. Metty Amperawati, M.Kes

KELOMPOK 3
NAMA MAHASISWA :

Nordiana Tiarawati
Nur Khalisa
Nursyifa
Putri Zerida Ranita
Raudhah
Regina Maulisya Salsabila
Riski Mendo Noveri
Sania
Tiara Herlisa
Yunita Adella Angraini

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

1
Daftar Isi 2
Kata Pengantar 3

BAB 1 4
Angular Cheilitis 4
Palatum Tinggi, Angkyloglassia 5
Atrofi Papila Lidah 7
Flicated Tongue 8
Geographic tongue 9
Fibroma 10
Stomatitis Aftosa 11
Melanin Pigmentation, Tonsilitis 12
Gingivitis 14
Kandidiasis Oral 14
Glositis 15

Daftar Pustaka 21

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan hidayah-Nya
lah penulisan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Gigi Anak semester 1
sekaligus untuk menambah wawasan penulis, mengenai Penyakit Jaringan Lunak Gigi pada
Anak.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen mata
kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan
makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

3
BAB 1
1. ANGULAR CHEILITIS
Angular cheilitis atau dengan nama lain angular cheilosis, commissural cheilitis,
angular stomatitis atau perleche adalah suatu lesi mulut yang ditandai dengan adanya fisura,
kemerahan atau deskuamasi pada sudut mulut disertai rasa sakit, kering, rasa terbakar dan
terkadang disertai rasa gatal sehingga lesi ini tentunya dapat memengaruhi fungsi dan estetis.
Salah satu penyakit infeksi rongga mulut yang rentan terjadi pada anak dengan defisiensi
nutrisi ialah angular cheilitis. Lesi ini sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai macam
faktor seperti agen infeksi Candida albicans atau Staphylococcus aureus, faktor mekanis,
defisiensi imunitas, dan defisiensi nutrisi.

Gejala Angular Cheilitis


 bercak terasa gatal, nyeri, dan/atau panas seperti terbakar,
 tekstur kulit di sekitar bibir bersisik atau kering,
 munculnya bercak yang dapat membengkak dan berdarah.
 bila diraba, bercak terasa keras
 keinginan untuk membasahi sudut bibir dengan air liur lebih sering.
Penyebab Cheilitis Angular
Cheilitis angular, atau disebut juga dengan perleche atau angular stomatitis, terjadi
ketika air liur yang terkumpul di sudut bibir mengering. Kulit di area yang mengering ini
akan menjadi pecah-pecah sehingga menimbulkan luka.
Pengobatan Cheilitis Angular
Pengobatan cheilitis angular akan disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya.
Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
Obat-obatan
Jika cheilitis angular disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan memberikan obat
antibiotik. Obat yang diberikan oleh dokter bisa berbentuk obat oles, seperti:
•Mupirocin
•Asam fusidat
Sementara itu, jika cheilitis angular disebabkan oleh infeksi jamur, dokter akan
memberikan obat antijamur dalam bentuk obat oles, antara lain:
•Nystatin
•Ketoconazole
•Clotrimazole
•Miconazole

Sumber : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/34871/32836

4
https://www.alodokter.com/cheilitis-angular

2. Palatum Tinggi
Palatum tinggi adalah kebiasaan buruk (oral habit) mengisap ibu jari dalam jangka
waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya maloklusi. Anak yang melakukan kebiasaan
mengisap jari secara intermittent dengan intensitas yang tinggi, pergerakan gigi yang terjadi
tidaklah banyak, tetapi anak yang mengisap jari secara terus-menerus (lebih dari 6 jam) akan
menyebabkanperubahan gigi yang signifikan.

Sumber: http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ/article/download/10431/8209

3. Angkyloglassia
Angkyloglassia adalah kelainan bawaan pada organ mulut yang menyebabkan
terbatasnya pergerakan lidah dan mulut. Kelainan ini umumnya menimpa bayi baru lahir,
khususnya pada bayi laki-laki. Kondisi ini dapat berdampak kepada cara makan, menelan,
berbicara, bahkan menyusui.

Penyebab Angkyloglassia
Penyebab pasti lingual frenulum yang tidak terpisah saat lahir seperti pada kondisi normal
belum diketahui hingga saat ini. Namun, pada beberapa kasus sudah terjadi, penyakit ini bisa
berkaitan dengan faktor genetik tertentu dan menurun di keluarga.

Gejala Tongue-tie / Angkyloglassia

Angkyloglassia yang dialami oleh bayi yang baru lahir dapat menyebabkan beberapa gejala,
seperti:
 Bayi kesulitan untuk menyusu.
 Perkembangan berat badan yang tidak sesuai.
 Mengalami rasa lapar terus menerus.
Sedangkan pada anak-anak kondisi ini akan ditandai, seperti kesulitan mengeluarkan lidah
melewati gigi depan bagian bawah dan kesulitan mengangkat lidah hingga menyentuh gigi
bagian atas.

5
Anak juga akan kesulitan menggerakkan lidah dari sisi satu ke sisi lainnya. Pengidap tongue-
tie memiliki lidah berbentuk hati atau seperti terdapat lekukan di ujung lidahnya.

Pengobatan Angkyloglassia

Dalam menangani angkyloglassia pada bayi, anak, maupun dewasa adalah:

 Frenotomy
Prosedur pembelahan tongue-tie ini menggunakan gunting yang telah disterilkan agar sisi
bawah lidah tidak terlalu menempel dengan dasar mulut, sehingga lidah dapat bergerak
dengan lebih leluasa.Prosedur ini berlangsung cepat dan umumnya tidak terjadi pendarahan
besar. Hal ini bisa disebabkan tidak adanya pembuluh darah atau ujung saraf pada lingual
frenulum.
Biasanya bayi dapat langsung menyusu setelah prosedur dilakukan. Frenotomy dapat
dilakukan dengan atau tanpa pembiusan dan bisa dilakukan di rumah sakit ataupun di ruang
praktek dokter.
 Frenuloplasty
Prosedur frenuloplasty dilakukan dengan pembiusan umum dan menggunakan
perlengkapan operasi yang lebih lengkap. Prosedur ini akan dilakukan pada lingual frenulum
yang lebih tebal atau pada kasus yang lebih rumit, sehingga tidak memungkinkan untuk
ditangani dengan prosedur frenotomy. Pada prosedur ini frenulum dilepaskan, lalu luka
ditutup dengan jahitan yang akan menyatu ke dalam bekas luka seiring proses penyembuhan.
Pengidap tongue-tie memerlukan terapi pasca operasi untuk melatih pergerakan lidah dan
membantu mengurangi risiko timbulnya komplikasi

Sumber :
https://www.halodoc.com/kesehatan/tongue-tie-ankyloglossiaBersumber dari

6
4. Atrofi Papila Lidah

Merupakan dimana lidah tampak berwarna merah dari biasanya, perubahan warna
pada lidah disebabkan oleh variasi ujung kapiler yang berada dibawahnya, kepadatan lapisan
lidah yang biasanya tergantung pada panjang nya papilla filiformis dan pewarnaan dari
bahan-bahan eksogen atau kombinasi dari ketiga faktor tersebut, perubahan warna ini
tidaklah selalu menunjukkan suatu proses peradangan primer.
Gejala Atrofi Papila Lidah
 lidah mengkilap halus
 sensasi terbakar di lidah
 mulut kering
 cheilitis sudut
 stomatitis mukosa bukal

Penyebab Umum Atrofi Papila Lidah

 Kekurangan zat besi kronis


 Kekurangan vitamin B12

Faktor Risiko Untuk Atrofi Papila Lidah

 anemia pernisiosa
 kekurangan vitamin B kompleks
 penyakit celiac
 diabetes
 xerostomia
 kandidiasis
 terapi antibiotik jangka panjang

Pencegahan Atrofi Papila Lidah

Menjaga kebersihan mulut yang tepat

7
Sumber : https://www.scribd.com/document/329097969/Atrofi-Papila-Lidah-Etiologi
https://www.pengobatan.org/health-id/atrophy-of-tongue-papillae/amp

5. Flicated tongue

Lidah pecah-pecah dikenal juga sebagai 'lingua plicata', 'scrotal tongue' atau 'fissured
tongue'. Kondisi ini ditandai dengan keberadaan alur atau lekukan dalam/dangkal yang saling
berhubungan, bahkan bisa meluas hingga ke bagian tepi lidah..
Beberapa penyebab yang bisa menyebabkan lidah pecah adalah :
 genetik/keturunan
 penurunan sistem imun
 kekurangan asupan vitamin C
 sariawan

Selama tidak menimbulkan gejala, tidak dibutuhkan penanganan khusus untuk lidah
pecah. Namun, keberadaan alur/ lekuk bisa menyebabkan makanan terjebak di dalamnya dan
menimbulkan iritasi ataupun infeksi. Oleh karena itu, dianjurkan menjaga kebersihan lidah
dengan menyikat bagian permukaan atas lidah. Bila lidah pecah disertai dengan nyeri, bau
mulut, demam, hingga gangguan menelan, maka periksakan diri ke dokter untuk mendapat
pengobatan yang tepat sesuai dengan penyebab yang mendasari. Selama menunggu
pemeriksaan dokter, dianjurkan memperbanyak konsumsi buah dan sayuran sebagai sumber
vitamin dan mineral, cukupi kebutuhan cairan tubuh, dan istirahat yang cukup.

8
Sumber : https://www.alodokter.com/komunitas/topic/lidah-10

6. Geographic tongue

Merupakan suatu kondisi peradangan ketika lidah terasa halus, berwarna merah, dan
berbentuk pulau-pulau seperti gambaran pada peta atau gambaran geografis. Peradangan ini
biasanya muncul pada permukaan atas atau sisi lidah.
Penyebab
Sampai saat ini belum ada penelitian yang dapat menyebutkan penyebab pasti
munculnya lidah geografis. Namun, beberapa faktor dapat menjadi pencetus timbulnya
kondisi ini, seperti:
 Pengaruh gen atau riwayat keluarga
 Psoriasis, mereka dengan kondisi kulit seperti ini cukup besar
kemungkinkannya mengalami lidah geografis. Beberapa peneliti menyebutkan
bahwa sindrom ini merupakan bentuk lain oral psoriasis. Namun perlu
dilakukan penelitian lebih dalam untuk memastikannya.
 Pengaruh hormon diduga dapat menjadi pencetus lidah geografis, dari stress,
faktor psikologis, alergi, hingga kehamilan. Pada kondisi tersebut, janin yang
sedang tumbuh menyerap banyak nutrisi dari ibu. Sehingga ibu bisa saja
kekurangan vitamin dan mengalami gejala seperti lidah geografis.
 Kekurangan vitamin B, mereka yang kekurangan vitamin B rentan mengalami
peradangan, pembengkakan, dan gejala lainnya di lidah.

Gejala

9
Lidah geografis tidak selalu menimbulkan gejala. Beberapa orang yang
mengalaminya bahkan tidak sadar telah terjadi perubahan pada lidahnya dan baru menyadari
setelah pemeriksaan dokter.
Gangguan ini dapat dilihat dengan tanda-tanda seperti:

 Ruam yang halus, berwarna merah, dan berbentuk pulau.


 Ruam berbatas jelas dan berwarna putih.
 Ruam yang tidak teratur.
 Ruam dapat hilang tetapi dapat berpindah pada daerah lainnya.
 Terjadi sensitivitas atau kepekaan tinggi terhadap zat-zat tertentu, seperti
makanan yang panas, pedas atau asam, asap rokok, dan pasta gigi.
 Adanya rasa tidak nyaman atau sensasi terbakar di lidah atau di dalam mulut
pada beberapa kasus, terutama yang berkaitan dengan makanan pedas atau
asam.

Pada beberapa kasus, lidah geografis dapat berkembang menjadi keadaan lain seperti lidah
yang terlihat pecah-pecah. Kedua hal ini sering terjadi secara bersamaan. Kondisi ini
menyebabkan retakan alur permukaan lidah sehingga terkadang akan mengganggu dan terasa
menyakitkan.

Sumber : https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-gigi-dan-mulut/geographic-
tongue

7. Fibroma

Fibroma adalah pertumbuhan jaringan jinak mirip tumor yang sebagian besar berasal dari
fibrosa atau jaringan ikat.

Gejala fibroma
 Benjolan kecil berbentuk bulat.
 Terkadang gatal atau sensitif saat disentuh.
 Warnanya jadi lebih gelap seiring waktu.

10
 Mudah teriritasi oleh pakaian, pisau cukup, dll.
 Teksturnya agak keras.
 Terkadang menyebabkan rasa sakit, tergantung ukuran dan lokasinya.

Sumber:https://amp.kompas.com/health/read/2021/11/13/060100768/apakah-fibroma-
bisa-hilang-sendiri

8. Stomatitis Aftosa

Stomatitis jenis ini berupa luka sariawan yang dapat ditemukan dibagian dalam pipi,
gusi, bagian dalam bibir, atau lidah. Kondisi ini lebih banyak terjadi pada anak-anak dan
orang muda berusia 10-19 tahun.
Umumnya, pemicu utama kondisi ini adalah masalah kebersihan yang kurang atau
adanya kerusakan pada selaput mukosa. Selain itu, kondisi ini juga dapat dikaitkan dengan
sistem imun tubuh yang bermasalah.
Gejala
 Muncul rasa nyeri
 Luka sariawan berbentuk lingkaran merah, dengan warna putih atau kuning
ditengah
 Berlangsung selama 5 hingga 10 hari
Pengobatan Stomatitis Aftosa
Jenis aftosa umumnya tidak berbahaya, memiliki tingkat keparahan yang rendah, serta tidak
membutuhkan pengobatan apapun. Namun, apabila rasa sakit tidak kunjung hilang dan
sariawan bertambah besar, dokter akan meresepkan krim benzocaine (Anbesol, Zilactin-B)
untuk meringankan rasa sakit.
Untuk kasus sariawan yang lebih parah, dokter akan meresepkan obat-obatan seperti
cimetidine (Tagamet), colchicine, atau obat steroid.

11
Sumber: http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/odj/article/download/282/507

9. Melanin Pigmentation

Melanin berperanan dalam pigmentasi fisiologis dalam rongga mulut. Biasanya


dijumpai pada gingiva mukosa dan lidah.

Sumber: http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/odj/article/download/282/507

10. TONSILITIS

Tonsilitis merupakan pembengkakan yang terjadi pada amandel akibat infeksi


didaerah tersebut. Pembengkakan amandel dapat terjadi pada siapapun terutama pada anak –
anak dan remaja, sehingga perlu diingatkan penyebab radang amandel adalah makanan yang
berminyak, pedas dan air minum yang dingin seperti es.Penelitian ini bersifat deskriptif
dengan menggunakan data primer fambaran faktor – faktor yang berhubungan dengan

12
pencegahan tonsilitis pada remaja putrid di Akper Imelda bila dilihat dari segi Pendidikan,
sumber informasi, faktor makanan, dan faktor air minum.

Gejala Tonsilitis

Melansir Mayo Clinic, gejala yang umum terjadi pada penderita radang amandel antara lain
sebagai berikut :
• amandel membengkak atau memerah
• muncul lapisan atau bercak putih pada amandel
• sakit tenggorokan
• sulit menelan
• demam
• kelenjar getah bening di leher membesar
• suara serak
• bau mulut
• sakit perut
• leher kaku
• sakit kepala.

Cara Mengatasi Tonsilitis


Tonsilitis yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh hanya dengan beristirahat yang
cukup dan perawatan diri seperti berikut :
• minum banyak cairan
• konsumsi obat untuk meredakan nyeri tenggorokan
• menggunakan alat untuk menjaga kelembapan udara
• mengonsumsi makanan lunak
• menjaga tenggorokan agar tetap lembab.
Namun, tonsilitis karena bakteri memerlukan antibiotik khusus yang diresepkan oleh dokter
untuk menghindari risiko komplikasi yang bisa terjadi.

Sumber: https://amp.kompas.com/health/read/2020/09/04/103600768/tonsilitis-gejala-
penyebab-pencegahan-hingga-cara-mengatasinya

13
11. GINGIVITIS

Pada gingiva dan terkait dengan gigi yang tidak menunjukkan kehilangan perlekatan.
Gingivitis adalah peradangan pada jaringan gingiva. Ini merupakan penyakit pada jaringan
periodontal yang sering dialami.9 masyarakat. Gingivitis ditandai dengan adanya tanda-tanda
klinis peradangan yang terbatas.
Gejala Gingivitis
• PerdarahanGingivasaatProbing
• PerubahanWarnaGingiva
• PerubahanKonsistensi
• PerubahanTeksturPermukaanGingiva
• PerubahanPosisiGingiva
• PerubahanKonturGingiva

Sumber:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/30647/6.%20Bab
%20II.pd f?sequence=6&isAllowed=y

12. KANDIDIASIS ORAL

Kandidiasis oral adalah infeksi fungal pada mukosa oral yang disebabkan oleh
Candida sp. Spesies Candida yang paling banyak ditemukan di kavitas oral adalah Candida
albicans, baik di oral individu yang sehat maupun yang mengalami kandidiasis. Penyakit ini
paling sering mengenai pasien dengan gangguan sistem imun, misalnya pasien diabetes
mellitus, menjalani kemoterapi, atau mengonsumsi kortikosteroid.
Diagnosis kandidiasis oral umumnya dapat ditegakkan secara klinis. Sebagian besar
kandidiasis oral ditandai dengan timbulnya bercak putih kemerahan pada rongga mulut dan
retak atau kemerahan di sudut mulut. Gejala pasien di antaranya perasaan seperti kapas di
mulut, serta nyeri saat makan atau menelan. Apabila kandidiasis terdapat di esofagus, gejala
menonjol adalah rasa sakit ketika menelan atau disfagia.

14
Penatalaksanaan kandidiasis oral adalah antifungal topikal atau sistemik. Antifungal topikal
yang efektif adalah nistatin, miconazole, dan fluconazole. Antifungal sistemik diberikan jika
infeksi luas, refrak.

Sumber : https://juke.kedokteran.unila.ac.id/indeks.php/majority/article/download/1407/1251

13. GLOSITIS

Glositis adalah kondisi peradangan pada lidah. Meski kebanyakan bersifat ringan, glositis
yang parah dapat menyebabkan rasa sakit yang bisa menyulitkan saat makan atau bicara.
Glositis adalah penyakit lidah yang umumnya menyebabkan lidah bengkak dan kemerahan.
Glositis juga bisa menyebabkan kerusakan pada papila, sehingga permukaan lidah terlihat
lebih licin, berplak, atau retak-retak.

Penyebab Glositis
Glositis bisa terjadi karena beberapa hal. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
1. Reaksi alergi dan iritasi
Reaksi alergi terhadap makanan dan obat-obatan tertentu, misalnya pil KB atau obat penurun
tekanan darah, dapat menyebabkan glositis. Selain itu, ketidakcocokan terhadap bahan kimia
tertentu, seperti bahan dalam pasta gigi atau kandungan asam dalam makanan, juga dapat
menyebabkan lidah iritasi dan meradang.
2. Penyakit infeksi
Berbagai penyakit infeksi, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur juga bisa
menyebabkan glositis. Glositis akibat infeksi bakteri dan jamur lebih sering terjadi pada

15
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sementara itu, infeksi virus yang sering
menyebabkan glositis adalah herpes simpleks yang terjadi pada bibir.
3. Anemia defisiensi zat besi dan anemia defisiensi vitamin B12
Anemia defisiensi zat besi dan vitamin B12 juga dapat memicu terjadinya glositis. Kedua
kondisi ini ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. Hal ini dapat
menyebabkan kurangnya asupan oksigen ke otot dan permukaan lidah, sehingga jaringan
tersebut mengalami kerusakan dan peradangan.
4. Trauma mulut
Glositis juga bisa terjadi karena lidah terbakar, misalnya karena meminum air yang terlalu
panas, atau karena irisan pada lidah. Penggunaan kawat gigi juga dapat meningkatkan risiko
terjadinya glositis.
5. Kekurangan vitamin B
Vitamin B berperan besar dalam menjaga kesehatan mulut, termasuk regenerasi jaringan dan
papila pada permukaan lidah. Itulah sebabnya kekurangan vitamin B, terutama vitamin B2,
B3, B6, B9, dan B12 juga dapat menyebabkan Anda mengalami glositis.
Selain penyebab-penyebab di atas, ada juga hal-hal lain yang bisa menjadi penyebab glositis,
antara lain dehidrasi, penyakit autoimun, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, hingga
faktor genetik.

Gejala Glositis
Gejala glositis biasanya tergantung pada penyebab glositis itu sendiri. Namun, ada beberapa
gejala umum yang akan muncul jika Anda mengalami kondisi ini, yaitu :

 Nyeri
 Bengkak
 Keretakan pada permukaan lidah
 Hilangnya papila (lidah terlihat licin)
 Perubahan warna lidah, bisa menjadi kemerahan atau pucat
 Kesulitan berbicara, makan, atau menelan
 Adanya lepuh dan benjolan pada lidah
 Adanya plak pada lidah
 Penanganan Glositis
Jika Anda mengalami gejala-gejala glositis seperti di atas dan kondisinya sangat
mengganggu, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter gigi untuk mendapat
penanganan yang tepat.

16
Sumber : https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/30703/10930/

Daftar Pustaka

17
Anggraini, A. (t.thn.). Tonsilitis: Gejala, Penyebab, Pencegahan hingga cara mengatasinya. Diambil
kembali dari https://ammp.kompas.com/health/read/2020/09/04/103600768/tonsilitis-
gejala-penyebab-pencegahan-hingga-cara-mengatasinya

Apakah Fibroma Bisa Hilang Sendiri? (t.thn.). Diambil kembali dari


https://amp.kompas.com/health/read/2021/11/13/060100768/apakah-fibroma-bisa-hilang-
sendiri

Dwiyani, L. (t.thn.). Penyebab Lidah Pecah-Pecah. Diambil kembali dari


https://www.alodokter.com/komunitas/topic/lidah-10

Ekarisma. (t.thn.). Angular Cheilitis pada anak yang mengalami defisiensi nutrisi. Diambil kembali dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi/article/download/34871/32836

Elianora, D. (2015). Perawatan Kebiasaan Buruk Mengisap Ibu Jari Dengan Alat Orto Trainer. Jurnal
Cakradonya Dent J. Diambil kembali dari
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/CDJ/article/download/10431/8209

Geografic Tongue. (t.thn.). Diambil kembali dari https://www.klikdokter.com/penyakit/masalah-gigi-


dan-mulut/geographic-tongue

Kodir, A. (2014). Teknik Bedah Dengan Skalpel Pada Hiperpigmentasi Gingiva. Jurnal Odonto Dental.
Diambil kembali dari http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/odj/article/download/282/507

Makarim, F. (t.thn.). Tongue-tie Ankylogloosia. Dipetik Oktober 7, 2022, dari


https://www.halodoc.com/kesehatan/tongue-tie-ankyloglossia

Penyebab Lidah Pecah Pecah. (2017). alodokter. Diambil kembali dari


https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/30703/10930

Reaksi Likenoid Oral Yang Disebabkan Oleh Merkuri Dan Amalgam : Anarrative Review. (t.thn.).
Jurnal Ilmu Kedokteran 12. Diambil kembali dari
https://journals.ums.ac.id/index.php/jikg/article/view/15795

Setiawan, Y. (t.thn.). Atrofi Papila Lidah Etiologi. Dipetik Oktober 7, 2022, dari
https://www.scribd.com/document/329097969/Atrofi-Papila-Lidah-Etiologi

Universitas Indonesia. (t.thn.). Definisi Celah Bibir dan Langitan. Diambil kembali dari
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126176-R18-KON-159%20Distribusi%20frekuensi-
Literatur.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai