Anda di halaman 1dari 218

Penyakit pada saluran

pencernaan atas dan


bawah
Saluran pencernaan
Saluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung
yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan,
memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian
tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di
dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta
usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui
anus.
Mulut
• Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan
air pada hewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya
merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap yang
berakhir di anus. Mulut terdiri dari gigi dan lidah.
• Fungsi mulut adalah untuk makan dan berbicara.
Bagianmulut termasuk bibir, vestibulum, rongga mulut, gusi, gigi,
langit-langit keras dan lembut, lidah dan kelenjar ludah
Penyakit pada mulut
1. Infeksi Virus Herpes Simpleks
• Penyakit ini memiliki gejala adanya titik-titik berwarna kuning
pucat di lidah, selain itu suhu badan juga tinggi hingga dapat
mencapai 38 derajat celcius atau lebih, terkadang muncul rasa
nyeri hingga perih di sekitar bibir, diawali dengan lepuhan yang
sangat sakit. Jika anda memiliki daya tahan tubuh yang kuat,
gejala ini akan hilang dalam beberapa hari. Namun jika
sebaliknya, keadaan ini bisa saja semakin parah. Maka
penanganan dokter sangat diperlukan.
2. Coxsackle Virus
• Diantara jenis jenis penyakit mulut, virus coxsackle ini termasuk
yang biasanya lebih suka menyerang anak-anak. Selain pada
mulut, titik-titik merah yang disebabkan virus ini dapat
menyerang di kaki dan tangan. Terkadang juga diiringi demam
dan mengigil oleh penderita. Ada istilah lain yang biasa dipakai
untuk menyebut penyakit ini, yaitu sindrom tangan, kaki dan
mulut. Dengan memberikan makanan tinggi protein dan
istirahat yang cukup pada, maka daya tahan tubuhnya akan
meningkat untuk dapat membantu proses penyembuhan
dengan cepat.
3. Luka pada sudut mulut ( keilitis angularis)
• Adanya luka-luka kecil pada sudut kiri dan kanan dapat
terjadi pada anak-anak yang kurang gizi. Penyakit ini
merupakan manifestasi dari keadaan kurang gizi, dan
luka yang terjadi sering mengalami infeksi sekunder oleh
sebangsa jamur yang diberinama Candida Alibicans atau
bakteri Stapylococus Aureus. Penyembuhan secara
tuntas baru terjadi apabila keadaan si penderita
diperbaiki.
4. Bibir sumbing
• Bibir sumbing terjadi karena kesalahan pada proses
bersatunya tulang bibir pada rahang atas. Hal ini dapat
terjadi karena infeksi pada masa kandungan oleh faktor
keturunan. Kesalahan ini dapat diperbaiki dengan
operasi oleh ahli bedah mulut.
PENJELASAN TENTANG INDERA PENGECAP
(LIDAH)
lidah

adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan
dengan mengunyah dan menelan. Lidah merupakan massa jaringan pengikat dsan otot lurik yang
diliputi oleh membran mukosa
Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan penyambung lamina propia menembus ke
dalam ruang-ruang antar berkas-berkas otot.

Pada bagian bawah lidah membran mukosanya halus. Lidah juga merupakan suatu rawan (cartilago)
yang akarnya tertanam pada bagian posterior rongga mulut (cavum oris) dekat dengan katup
epiglotis yang menuju ke laryng.

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian
yang berfungsi untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon
rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
direspon oleh lidah ditempat yang berbeda-beda
Bagian-bagian dari indra pengecap
• Ada lebih dari 10.000 tunas pengecap pada lidah manusia, sel-sel ini tumbuh seminggu
setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru. Sel-sel reseptor (tunas pengecap) terdapat pada
tonjolan-tonjolan kecil pada permukaan lidah (papila). Sel-sel inilah yang bisa membedakan
rasa manis asam, pahit dan asin.
• Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang
rahang bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah
yaitu otot ekstrinsik dan intrinsik.
• Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang disebut papila. Terdapat
tiga jenis papila yaitu:
papila filiformis (fili=benang); berbentuk seperti benang halus;
papila sirkumvalata (sirkum=bulat); berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah;
papila fungiformis (fungi=jamur); berbentuk seperti jamur.
• Terdapat satu jenis papila yang tidak terdapat pada manusia, yakni papila folliata pada hewan
pengerat.
• Rasa manis dapat di rasakan oleh indra pengecap yang terletak di
bagian depan lidah
• Rasa Asin dirasakan pada sepanjang bagian isi depan lidah
• Rasa asam di rasakan di sepanjang sisi bagian belakang lidah
• Rasa pahit di kecap pada bagian belakang lidah
Namun saat ini banyak peneliti yang memasukan rasa kelima yaitu gurih atau sedap yang
ditamukan pada makanan yang bayakan protein pada dangaing, ikan dan sebagainya. Rasa-
rasa dasar ini dapat berevolusi sehingga kita dapat merasakan rasa busuk atau berracun dari
rasa pahit dan asam. Rasa manis membantu kita untuk mengenalkan makanan yang
menyehatkan atau kaya kalori, rasa asin diperlukan untuk setiap funsi tubuh, dan rasa gurih
dapat membantu kita mengindentifikasikan makannan yang kaya akan protein. Ada beberapa
orang yang mempunyai “dunia rasa” yang berbeda-beda, misalnya ada yang menukai pedas,
ataupun ada yang tidak. Itu semua dipengaruhi oleh faktor genetis yang berbeda-beda dan
budaya sendiri-sendiri.Para peneliti telah membuktikan bahwa di Amerika masyarakatnya
adalah Supertaster yang merasakan cabe, jahe sangat pedas sekalih begitu juga dengan gula
mereka meresakan sangat manis sekalih. Berbeda dengan Taster, mereka merasakan cahe
dan cabai biasa saja begitu juga dengan rasa yang lain. Ini disebabkan oleh jumlah papila yang
berbeda.
Cara kerja indra tunas pengecap (papila) lidah manusia

Rambut-rambut sensor menyembul dari sel-sel ke pori-pori sentral


tunas pengecap. Pada bagian ini rambut-rambut sensori terendam
dalam zat kimia yang terlarut dalam air ludah manusia. Zat-zat yang
terlarut dalam ludah itu akan di deteksi oleh sensor ini sehinggga dapat
dibedakan baik itu manis, asam, asin dan pahit.
Sebagian besar, lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada
tulang hyoideus, tulang rahang bawahdan processus styloideus di
tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot ekstrinsik
dan intrinsik.
Lidah putih
Titik-titik atau bagian putih pada lidah dapat menjadi tanda-tanda
beberapa kondisi medis:
• Efek samping dari antibiotik
• Candidiasis
• Debauch
• Dehidrasi
• Leukoplakia
• Keratosis faringis
Penyakit pada Lidah
1. Sariawan

Sariawan / canker sores / oral candidosis terjadi karena adanya infeksi jamur candida albicans
pada membran berlendir mulut. Penyebab dari sariawan ini adalah diantaranya: kekurangan
vitamin C, alergi, mengkonsumsi makanan / minuman yang terlalu panas, kekurangan asupan
zat besi, atau bisa juga disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh. Pada dasarnya sariawan
merupakan luka terbuka yang bisa menimbulkan rasa nyeri. Dalam ukuran kecil dengan
diameter kurang dari 1 cm, sariawan bisa muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2 - 3
luka yang biasanya akan sembuh dalam waktu kurleb 10 hari tanpa meninggalkan bekas.
2. Geographic tongue

Geographic tongue merupakan peradangan pada lidah yang biasanya


bersifat kronis dan terjadi jika ada gangguan pada saluran cerna.
Dinamakan geographic tounge karena bercak pada lidah tampak seperti
pulau-pulau. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin. Pada
kondisi lebih yang lebih parah, daerah berbentuk pulau akan dikelilingi
lapisan tebal berwarna putih. Penyakit lidah ini bisa terjadi akibat alergi.
3. Peradangan pada lidah (Atrophic glossitis)

Atrophic glossitis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kondisi lidah yang kehilangan rasa
karena degenerasi ujung papil (bagian menonjol pada selaput yang berlendir di bagian atas lidah).

Penderita yang mengalami penyakit ini, lidahnya akan tampak licin dan mengkilat, baik seluruh
bagian lidah maupun hanya sebagian. Penyakit ini sering kali timbul akibat kekurangan zat besi.
Oleh karena itu, penyakit ini banyak ditemukan pada penderita anemia.
4. Fissured tongue

Lidah dengan fisura / Scrotal Tongue - Fissured tongue atau lidah retak-retak merupakan
penyakit pada lidah yang membuat lidah tampak seperti terbelah atau retak-retak. alur -
alur ini maka dapat menyebabkan penumpukan debris di dalamnya yang kemudian bisa
mengakibatkan iritasi. Garis retakan yang muncul jumlahnya kadang hanya satu dan
berada di tengah lidah. Namun bisa juga bercabang-cabang. Kondisi ini tidak terlalu
membahayakan, tapi sewaktu-waktu dapat menimbulkan perih dan nyeri di lidah.
5. Lidah berselaput(Coated
tongue)
Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan
putih yang dapat dikerok. Lidah berselaput merupakan kondisi klinis pada dorsum lidah tampak tertutup
oleh suatu lapisan yang umumnya berwarna putih atau mengikuti warna dari jenis makanan atau
minuman yang dikonsumsi. Selaput lidah ini bisa terjadi pada orang yang mengalami penyakit kronis dan
sistemik, dehidrasi, dan penyakit infeksi.
Coated tongue dapat muncul akibat kurangnya pembersihan yang dilakukan
terhadap lidah. Pada lidah kita terdapat tonjolan-tonjolan yang amat kecil uang
disebut papilla. Bila tidak dilakukan pembersihan yang baik, maka makanan yang
dimasukkan ke mulut dapat menyangkut pada papilla ini. Dan jika tidak dimabil
tindakan maka kotoran itu akan menumpuk sehingga membentuk selaut yang terdiri
atas kotoran-kotoran. Umumnya kotoran ini berwarna putih atau kuning.
Tentu saja karena itu adalah kotoran maka akan menyebabkan bau yang tidak
enak. Upaya paling sederhana untuk menghindarinya adalah dengan menjaga
kebersihan mulut sebaik mungkin. Tidak hanya menyikat gigi, lidah juga perlu disikat
walaupun harus dengan sikat khusus. Saat juga tersedia Tongue scraper sebagai alat
khusus yang berguna dalam membersihkan organ lidah.

Akan tetapi apabila dengan melakukan pembersihan biasa seperti tersebut di atas,
gejala tetap muncul dan tidak mau hilang maka alternatif kemungkinannya adalah
infeksi jamur.
Secara mikroskopis pembentukan coated tongue berhubungan erat dengan tingkat multipikasi sel
epitel, kuantitas dari desmosom dan granul pada selaput membrane. Berikut adalah beberapa
predisposisi terjadinya coated tongue:
1. Edentulous
2. Diet makanan lunak
3. Oral hygiene yang buruk
4. Puasa
5. Demam
6. Xerostomia
7. Konsumsi berbagai obat
Patofisiologi
Pada dasarnya, permukaan atas lidah adalah daearah yang rentan iritasi. Iritasi ini sering disebabkan
oleh minuman yang terlalu panas atau makanan yang kasar. Hal tersebut menyebab bagian
permukaan lidah membentuk perlindungan berupa lapisan dari keratin yang telah mati. Dalam
keadaan normal jumlah keratin yang diproduksi Sama dengan keratin yang mengelupas (telah mati).
Pada keadaan tidak normal keseimbangan tersebut terganggu sehingga menyebabkan coated
tongue. Coated tongue juga dapat disebabkan oleh diet makanan lunak yang menyebabkan keratin
6. Glossopyrosis
• Pada penderita glossopyrosis, lidah mereka akan terasa perih dan
terbakar, namun tidak ditemukan gejala apa pun dalam
pemeriksaannya. Penggunaan obat kumur dalam jangka yang sering,
ditambah jika cairan obat kumur tersebut masih sangat pekat, bisa
menimbulkanglossopyrosis pada lidah.

Glosoptosis merupakan penyakit pada lidah yang berupa lidah yang


tertarik ke belakang. Pada bayi baru lahir atau pada anak -
anak kondisi glosoptosis sangan berbahaya karena bisa saja sewaktu-
waktu lidahnya menutup saluran nafas yang bila tidak segera
ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian.
Penyakit ini sering juga disebut penyakit lidah terbakar. Karena reaksi
yang ditimbulkannya seperti rasa perih terbakar. Kebanyakan pasien
yang mengalami penyakit ini tidak mengalami perubahan dalam cita
rasanya, walau ada juga yang kehilangan indra pengecap untuk waktu
sementara. Diduga bahwa penggunaan obat kumur yang terlalu sering
juga dapat pula memicu terjadinya penyakit ini. Secara umum
terjadinya Glossopyrosis tidak memiliki tanda-tanda yang bisa dilihat.
7. Kanker lidah
Kanker lidah adalah kanker kedua terbanyak setelah kanker bibir sebagai tempat kanker
primer. Tembakau dan alkohol merupakan dua hal yang disinyalir sebagai pemicu
semakin. Kanker lidah merupakan suatu neoplasma (pertumbuhan jaringan baru yang
tidak normal) malignat yang muncul dari jaringan epitel mukosa lidah. Penyakit kanker
lidah sering menjangkiti para perokok. Penyebab utama yang menimbulkan kanker lidah
adalah tembakau dan alkohol. Namun, ada juga hal lain yang memicunya seperti jarang
merawat kebersihan mulut, pemakaian gigi palsu yang tidak sesuai, serta radang kronis.
Gejala kanker pada mulut dapat terlihat dari sejumlah ketidaknormalan yang terjadi pada
mulut. Seperti pembengkakan pada mulut, perdarahan yang tidak jelas sebabnya,
timbulnya rasa nyeri di bagian yang ditumbuhi sel kanker, suara jadi serak
berkepanjangan, dan mengalami kesulitan untuk mengunyah, menelan, dan bahkan
berbicara.
7. Kanker lidah
 Gejala dan tanda kanker lidah

Gejala dan tanda yang dapat muncul pada kanker lidah adalah :
1. biasanya terdapat luka (ulkus) seperti sariawan yang tidak sembuh dengan pengobatan yang adekuat,
2. mudah berdarah,
3. nyeri lokal,
4. nyeri yang menjalar ke telinga,
5. nyeri menelan,
6. sulit menelan,
7. pergerakan lidah menjadi semakin terbatas.
Pengobatan kanker lidah
Pengobatan kanker lidah berdasarkan stadium kanker, umumnya dilakukan dengan operasi, radioterapi
atau kemoterapi. Kanker pada dasar lidah biasanya dirawat dengan kombinasi kemoterapi dan terapi
radiasi (kemoradiasi), kadang-kadang diikuti dengan pembedahan.
8. Oral candidosis
Lokasi : rongga mulut (termasuk lidah, langit-langit mulut, tonsil, gusi)
Kelainan kulit : bercak-bercak putih di dalam mulut, termasuk bibir, lidah, langit-langit
mulut, gusi, dan tonsil / amandel
Oral thrush adalah penyakit infeksi pada rongga mulut yang disebabkan oleh infeksi
jamur Candida albicans. Oral thrush sering terjadi pada neonatus (bayi baru lahir),
balita, anak yang mendapatkan antibiotik dan kortikosteroid (kortikosteroid oral
maupun inhalasi), anak dengan gangguan sistem imun, dan manula.
Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari bahan lembut menyerupai gumpalan
susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan perdarahan mentah.
Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi
kesehatan buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang
telah menjalani pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut)
disertai luka di mulut dan peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya
gangguan sistem kekebalan.
8. Oral candidosis
9. Makroglosia

Makroglosia merupakan penyakit sebagai akibat dari pembesaran lidah


yang mungkin merupakan bagian dari suatu sindroma yang ditemukan
dalam keadaan tumbuh - kembang seperti sindroma dowm.
Pembesaran lidah ini bisa juga sebagai akibat dari tumor (hernangioma
atau limfangioma), penyakit metabolik (seperti amilodosis primer) atau
gangguan endokrin (seperti halnya akromegali ataupun kretinisme).
10.
Mikroglosia
Bila makroglosia merupakan penyakit pada lidah yang berupa
pembesaran lidah, maka mikroglosia adalah kebalikannya. Mikroglosia
merupakan penyakit pada lidah yang berupa pengecilan ukuran dan
bentul lidah.
Beberapa gangguan lidah yang
a. dapat
Luka terjadi :
Luka pada lidah paling sering menyebabkan ketidaknyamanan pada lidah.
Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk rasa sakit dan perasa sehingga
lebih peka terhadap rasa sakit dibandingkan kebanyakan bagian lain pada
tubuh. Lidah sering tiba-tiba tergigit tetapi dapat cepat sembuh kembali.
Gigi yang tajam atau rusak bisa mengiritasi jaringan yang sensitif tersebut.
b. Gangguan pertumbuhan
Pertumbuhan lapisan vili-vili lidah yang terlalu cepat dari normal bisa
membuat lidah tampak berbulu (hairy). Lidah juga bisa tampak berbulu
setelah demam, setelah pengobatan antibiotik, atau akibat terlalu
sering menggunakan pencuci mulut peroxide.Pertumbuhan vili pada
ujung lidah tidak perlu dibingungkan dengan leukoplakia berbulu (Hairy
leukoplakia). Leukoplakia berbulu terbentuk di sisi lidah dan merupakan
karakteristik dari AIDS.
c.   Perubahan warna

Villi lidah bisa menjadi berubah warna jika seseorang merokok atau mengunyah tembakau,
makan makanan tertentu, atau memiliki bakteri berwarna yang berkembang pada lidah.
Ujung lidah bisa terlihat berwarna hitam jika seseorang menggunakan sediaan bismuth
untuk gangguan perut. Penyikatan lidah dengan menggunakan sikat gigi atau pengikis lidah
bisa menghilangkan beberapa perubahan warna.
Anemia kekurangan zat besi bisa membuat lidah terlihat pucat dan lembut. Anemia
pernicious, yang disebabkan oleh kekurangan Vitamin B12, bisa juga membuat lidah
terlihat pucat dan lembut. Tanda pertama pada demam scarlet kemungkinan berubah dari
warna normal lidah menjadi warna strawberi, dan kemudian warna rasberi. Lidah merah-
strawberi pada anak kecil bisa juga menjadi sebuah tanda penyakit Kawasaki. Lidah merah
lembut dan mulut menyakitkan bisa mengindikasi pellagra, sebuah jenis kekurangan gizi
yang disebabkan oleh kekurangan niacin (Vitamin B3) pada makanan. Lidah merah bisa
juga meradang (glossitis)-lidah tersebut merah, menyakitkan, dan bengkak.
Bercak keputih-putihan, serupa dengan apa yang ditemukan di dalam
pipi, bisa disertai demam, dehidrasi, sifilis tahap kedua, sariawan, lichen
planus, leukoplakia, atau gangguan pernafasan mulut.

Pada geografis lidah, beberapa daerah lidah berwarna putih atau


kuning dan kasar, sebaliknya bagian lain berwarna merah dan
lembut. Daerah tersebut berubah warna terjadi sekitar lebih dari satu
periode mingguan sampai tahunan. Keadaan tersebut biasanya tidak
menyakitkan, dan tidak memerlukan pengobatan.
Lidah berwarna putih
Saat lidah mengalami perubahan ke warna putih, hal ini menandakan
orang tersebut biasanya menderita tifus, namun warna putih pada lidah
ini juga dapat menunjukkan gejala flu atau masalah pencernaan, jika
warna putih ini tipis-tipis, biasanya orang tersebut sedang kekurangan
darah.
Lidah berwarna kuning
Saat lidah mengalami warna kekuningan, dapat diindikasikan bahwa
tubuh mengalami infeksi bakteri. Jika warna kuningnya agak kehijauan,
maka infeksi bakteri sudah cukup tinggi. Warna kuning dapat berarti
adanya panas tubuh yang berlebih, yang bisa disebabkan oleh adanya
konsumsi rokok, makanan pedas, alkohol, atau adanya stress.
Lidah berwarna merah

Jika lidah anda menjurus ke warna merah, hal ini menandakan adanya
aktifitas panas pada tubuh. Jika warna merah hanya ada di ujung lidah,
hal ini menandakan adanya panas pada jantung, sementara itu jika
warna mereah berada di ujung kanan atau kiri lidah, bisa jadi ada
masalah di ginjal dan kandung empedu.
Lidah berwarna biru

Jika lidah mengalami perubahan warna ke warna biru, maka hal ini
menandakan adanya darah yang dingin atau statis, tidak bergerak. Jika
warna biru menjurus ke keunguan, brarti kondisi darah justru lebih
parah.
Lidah berwarna ungu

Jika lidah berwarna keunguan, maka ada indikasi adanya aliran darah
yang tidak lancar atau adanya demam. Bahkan, jika warna ungun
meliputi seluruh bagian lidah, bagian organ dalam tubuh diindikasikan
sedang mengalami panas yang cukup tinggi.
d. Luka dan benjolan  

Luka pada lidah bisa disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi virus herpes simplex mulut, luka
sariawan, tuberculosis, infeksi bakteri, infeksi sifilis tahap-awal, atau akibat gangguan sistem
kekebalan tubuh lainnya.
Adanya benjolan kecil pada kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, namun adanya sebuah
benjolan hanya pada salah satu sisi bisa bersifat keganasan. Daerah berwarna putih atau
merah yang tidak bisa dijelaskan, luka, atau bengkak yang menjadi keras pada lidah,
khususnya jika tidak terasa sakit, kemungkinan merupakan suatu tanda keganasan dan harus
diteliti oleh seorang dokter atau dokter gigi.
Kebanyakan kanker mulut tumbuh pada salah satu sisi lidah atau pada dasar mulut. Kanker
hampir tidak pernah muncul di ujung lidah, kecuali ketika kanker tersebut terjadi akibat sifilis
yang tidak diobati.
d. Luka dan benjolan 
e. Rasa tidak nyaman

Lidah yang terasa tidak nyaman bisa diakibatkan dari iritasi makanan tertentu, khususnya yang
asam (misal, nanas), atau rasa tertentu di dalam pasta gigi, pencuci mulut, permen, atau
permen karet. Obat tertentu juga bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah. Infeksi
umum yang menyebabkan rasa tidak nyaman pada lidah adalah thrush (candidiasis), dimana
jamur membentuk lapisan putih yang cepat tumbuh menutupi lidah. Nyeri intensif pada
seluruh mulut bisa disebabkan oleh sindrom mulut terbakar.
Biasanya, hal ini adalah proses eliminasi untuk menemukan apa yang menyebabkan rasa tidak
nyaman. Rasa tidak nyaman pada lidah yang tidak disebabkan oleh infeksi biasanya diobati
dengan menghilangkan penyebabnya, misalnya dengan mengubah pemakaian merek pasta gigi,
menghentikan makan makanan yang mengiritasi, atau memperbaiki gigi yang tajam atau patah
ke dokter gigi. Terkadang berkumur dengan air garam hangat juga bisa membantu. Jamur pada
lidah bisa diobati dengan obat anti jamur, seperti nystatin atau fluconazole.
e. Rasa tidak nyaman
Lidah

Lidah sebagian besar terdiri atas otot. Pada permukaan atas lidah banyak terdapat
ribuan tonjolan kecil yang disebut dengan papilla, yang banyak terdapat rangkaian
kompleks saraf yang membentuk alat indra pengecap dan peraba. Pada permukaan
atas papilla terdapat selaput lendir. Lidah seseorang berbentuk bulat memanjang.

Dalam keadaan tertentu, lidah dapat dijulurkan memanjang. Lidah memiliki


peranan seperti berikut.
1) Merasakan Makanan

Pada permukaan lidah terdapat papilla-papilla yang berfungsi untuk


mengenali empat rasa dari suatu makanan dan setiap rasa memiliki daerah
sendiri.

a) ujung lidah merasakan manis;


b) bagian pangkal belakang merasakan pahit;
c) bagian samping depan merasakan asin;
d) bagian samping belakang merasakan asam.
2) Membantu Mengunyah Makanan

Lidah seolah seperti pesilat yang mahir yang dapat membolak-balikkan


makanan sehingga mudah dikunyah. Dengan lincah lidah dapat
bergerak tanpa terjepit oleh gigi-gigi di dalam mulut. Gerakan lidah
yang dapat membalik makanan ini bisa membantu melumatkan
makanan. Lidah juga dapat menempatkan makanan pada gigi sehingga
mudah dikunyah.
3) Membantu dalam Menelan
Makanan
Jika kita cermati, gerakan lidah saat menelan, yaitu bagian depan lidah
akan menekan langit-langit mulut dan diikuti bagian yang lebih
belakang. Akibat gerakan lidah ini, maka akan dapat mendorong
makanan terdorong ke dalam lambung. Lidah dapat mendorong
makanan sehingga makanan akan terlempar ke dalam kerongkongan.
4) Membantu dalam Berbicara

Untuk membuktikan fungsi lidah ini, Anda dapat melakukan percobaan,


yaitu mengucapkan kata-kata sambil menjulurkan lidah ke luar mulut
sambil dijepit dengan jari tangan.Tekanan yang diberikan antara gigi
dengan lidah dapat memperjelas suara yang dihasilkan.
GIGI
Pengertian Gigi

Gigi yaitu sebuah alat pencernaan mekanik yang terdapat di bagian mulut. Gigi mempunyai fungsi untuk
merobek, memotong dan mengunyah makanan sebelum makanan tersebut akan masuk ke
kerongkongan. Gigi mempunyai struktur keras yang sehingga memudahkan untuk menjalankan fungsinya.
Bagian-Bagian Gigi
Setiap gigi manusia memiliki 3 bagian utama :
• Puncak atau Mahkota Gigi, yaitu bagian gigi yang terlihat dari luar, pada bagian ini di lapisi pelindung
yang disebut email gigi.
• Leher Gigi, yaitu suatu bagian gigi yang sudah tertanam oleh gusi, pada bagian ini terdapat diposisi
bawah mahkota gigi dan diatas akar gigi.
• Akar Gigi, yaitu suatu bagian gigi yang tertanam dibawah rahang dan tidak terlihat dari luar, masing-
masing jenis gigi pada manusia mempunyai jumlah akar gigi yang berbeda-beda.
STRUKTUR GIGI
Gigi manusia yang sempurna dan terstruktur memiliki 4 lapisan,
yaitu :

• Email Gigi, yaitu suatu lapisan yang melapisi bagian mahkota gigi. Email
gigi ini ialah bagian sangat keras karena tersusun oleh kasium dengan
konsentrasi yang sangat tinggi. Bagian email gigi paling keras terletak pada
bagian mahkota yang memiliki fungsi sebagai pelindung, kemudian
semakin ke bawah maka email gigi akan semakin tipis hingga akhirnya
hilang ketika memasuki akar gigi.
• Sementum Gigi, yaitu suatu bagian gigi yang melapisi akar gigi. Sementum
mempunyai fungsi untuk menghubungkan gigi dengan rahang tempatnya
tumbuh. Struktur Sementum ini tidaklah sekeras email pada mahkota gigi.
Sementum akan semakin tebal seiring dengan bertambahnya usia.
• Tulang Gigi (Dentin), yaitu suatu lapisan gigi yang terdapat sesudah
lapisan email gigi pada mahkota dan terdapat sesudah lapisan sementum
pada akar gigi. Dentin mempunyai struktur seperti tulang namun lebih
keras, karena mempunyai konsentrasi kalsium yang lebih tinggi, oleh karena
itu ia sering disebut dengan Tulang Gigi.
• Dentin ialah suatu struktur terluas pada gigi karena yang melapisi
seluruh tubuh gigi, dari mahkota sampai dengan akar.
• Rongga Gigi (Pulpa), yaitu suatu jaringan lunak pada tengah gigi yang
berbentuk rongga dan terisi oleh pembuluh darah dan pembuluh saraf.
Pulpa mempunyai fungsi untuk memberikan nutrisi pada gigi karena
mempunyai pembuluh darah, juga berfungsi untuk mengidentifikasi jika
terdapat zat asing dalam gigi karena mempunyai pembuluh saraf. Pulpa juga
berfungsi untuk membentuk suatu lapisan dentin.
Jenis-Jenis Gigi

Manusia mempunyai 4 jenis gigi, yakni :


• Gigi Seri, yaitu gigi yang memiliki satu akar dan mempunyai fungsi untuk memotong atau
mengerat makanan. Gigi seri ini berbentuk tegak dengan mahkota yang horizontal.
Manusia dewasa mempunyai 4 gigi seri, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang atas.
• Gigi Taring, yaitu gigi yang mempunyai satu akar dan mempunyai fungsi untuk merobek
dan mengoyak makanan. Gigi taring ini berbentuk tegak dan agak runcing. Pada manusia
dewasa mempunyai 4 gigi taring, 2 di rahang bawah dan 2 di rahang atas.
• Gigi Geraham Depan (Premolar), yaitu jenis gigi yang memiliki 2 akar dan mempunyai
fungsi untuk menggiling dan mengunyah makanan. Gigi Premolar berbentuk rendah dan
terdapat beberapa suatu tonjolan pada bagian mahkotanya. Pada manusia Dewasa
mempunyai 8 Gigi Premolar, yakni 4 di rahang bawah, dan 4 di rahang atas.
• Gigi Geraham Belakang (Gigi Molar), yaitu jenis gigi yang memiliki 2 atau 3 akar dan
mempunyai fungsi untuk menggilas, melumat, menghancurkan, dan menghaluskan
makanan. Gigi Molar mempunyai bentuk yang hampir sama dengan gigi Premolar diatas.
Manusia dewasa mempunyai 12 gigi Molar permanen. Masing – masing 6 di rahang atas
JENIS JENIS GIGI
Berdasarkan pada usianya Gigi terbagi menjadi 2 jenis, yakni :

• Gigi Susu, iyalah gigi yang tumbuh pertama kali pada manusia, seiring dengan
berjalannya waktu dan bertambahnya usia, gigi susu ini akan digantikan oleh gigi
permanen. Biasanya gigi susu mulai tumbuh pada sejak usia 6, 7 atau 8 bulan, dan gigi
yang pertama kali tumbuh yaitu gigi seri pada rahang bawah. Gigi ini akan tumbuh
lengkap ketika manusia menginjak usia 2,5 – 3 tahun. lalu akan tanggal satu per satu
sejak usia 6 tahun dan mulai digantikan oleh gigi permanen. Gigi susu yang jumlahnya
20 buah seluruhnya yakni 8 Gigi seri, 4 Gigi taring, dan 8 gigi premolar.
• Gigi Permanen, yaitu gigi yang tumbuh menggantikan gigi susu dan gigi ini tidak akan
tanggal dengan sendirinya juga tidak akan digantikan oleh gigi lain sepanjang hidup
manusia. Gigi permanen semuanya berjumlah 32 buah, yakni 8 gigi seri, 4 gigi taring,
8 Gigi Premolar, dan 12 Gigi Molar.
Susunan dan Jumlah Gigi

Berdasarkan dari tahapan perkembangannya, gigi manusia terdiri dari


dua kelompok yaitu gigi susu dan gigi dewasa. Gigi susu (dentis desidue)
adalah gigi yang tumbuh di anak yang berusia 6 bulan - 8 bulan. Sejak
usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal satu persatu dengan digantikan
oleh gigi dewasa.
1. Jumlah Gigi Susu anak adalah 20 buah :
• Gigi seri : 8 buah
• Gigi taring : 4 buah
• Gigi geraham : 8 buah
2. Jumlah Gigi Dewasa atau gigi tetap (identis permanen) adalah 32
buah :
• Gigi seri : 8 buah
• Gigi taring : 4 buah
• Gigi geraham depan : 8 buah
• Gigi geraham belakang : 12 buah
Penyakit pada gigi

1.Gingivitis
Radang gusi atau gusi bengkak ini adalah sebuah kondisi yang biasanya terjadi
karena mulut kurang terjaga kebersihannya dan akhirnya dan akhirnya ada karang-
karang gigi atau plak yang menumpuk dan berbatasan dengan tepi gusi. Infeksi
akan terjadi di bagian gusi disebabkan oleh banyak bakteri di bagian plak dan
karang gigi. Kondisi akan makin parah dan serius jika gingivitis tak segera ditangani
dengan benar sehingga bisa berkembang menjadi penyakit lainnya.
Penyebab Gingivitis

• Punya kebiasaan merokok.


• Gosok gigi terlalu kuat.
• Penyakit stroke.
• Penyakit jantung.
• Kurang asupan vitamin di dalam tubuh.
• Jarang membersihkan gigi.
• Menggunakan sikat gigi yang kurang sesuai dengan kontur mulut.
• Adanya kondisi diabetes melitus.
• Memakai gigi palsu.
• Siklus hormon yang tak normal.
• Konsumsi obat-obatan terlarang.
• Untuk orang yang menderita penyakit HIV AIDS dan diabetes, orang tersebut akan mengalami gangguan
di bagian sistem daya tahan tubuhnya sehingga tubuh tak memiliki kemampuan untuk membasmi segala
bakteri dan infeksi yang ada di gusi. Gusi yang terkena infeksi atau peradangan kemudian akan mengalami
pengembangan atau yang disebut dengan pembengkakan. Warna gusi pun lebih merah dari biasanya
disertai dengan sensitivitas yang meningkat sehingga saat tergores sewaktu gosok gigi bisa terluka
maupun berdarah. Waspadalah karena bau mulut bisa keluar karena adanya gangguan gusi ini.
Cara Mencegah/Mengatasi
• Gosok gigi teratur yang sama dengan menjaga kebersihan gigi.
• Berhenti dari kebiasaan merokok.
• Mengonsumsi makanan sehat bervitamin.
• Menggunakan obat kumur.
• Menggunakan obat herbal.
• Memanfaatkan antibiotik. (Baca juga: bahaya antibiotik tanpa resep
dokter)
2.Gigi Hipersensitif

Hipersensitivitas bisa saja muncul pada bagian gigi Anda dan biasanya
hal ini akan ditandai dengan ngilu pada gigi. Kondisi yang bisa disebut
juga dengan istilah hipersensitivitas dentin ini juga bisa dialami oleh
para orang tua secara alamiah dikarenakan memang resesi gingiva atau
penurunan gusi. Tentu kondisi gusi yang demikian juga terdukung oleh
adanya faktor pertambahan usia.
Penyebab

• Sering makan dan minum yang dingin, manis dan asam.


• Prosedur dental bleaching alias pemutihan gigi.
• Penumpukan karang gigi yang kemudian menjadi pemicu penurunan gusi.
• Penambahan usia atau faktor bertambah tua.

Dentin Hipersensitif atau DH ini merupakan sebuah keadaan yang dianggap sebagai respon tak
wajar yang dikeluarkan oleh dentin gigi terhadap segala bentuk rangsangan, seperti rangsangan
osmotik yang berasal dari defek gigi atau patologis, bahan-bahan kimia, sentuhan, serta rasa dingin
dan juga panas. Dapat terjadi pada wanita dan pria, kondisi ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri
yang begitu tajam terlokalisasi dengan durasi yang pendek.

Teori proses DH sendiri salah satunya adalah hidrodinamik oleh Brannstrom di mana terjadi
transmisi nyeri yang dilakukan oleh pergerakan cairan cepat pada tubulus dentin. Karena kepekaan
pada tubulus terhadap tekanan dan sentuhan, transmisi nyeri bisa muncul oleh karena perubahan
suhu dentin, pergerakan osmotik, perubahan tekanan, pengeringan serta akibat adanya
pemotongan dan inilah yang membuat sensitivitas gigi meningkat.
Cara Mencegah/Mengatasi

Menghindari makanan maupun minuman yang sifatnya erosif, seperti jus buah rasa
asam, asam itu sendiri serta minuman keras.
Hindari menggosok gigi menggunakan pasta gigi bersifat abrasif.
Hindari menggosok gigi langsung tepat sehabis mengonsumsi makanan/minuman
asam demi efek merusak dari abrasi dan asam bisa diturunkan. (Baca juga: penyebab
abrasi gigi)
Hindari memberikan tekanan berlebih ketika menggosok gigi. Lakukan gosok gigi
dengan arah vertikal yaitu dari atas menuju bawah dan bukannya menyamping.
Pilih pasta gigi dan obat kumur dengan zat-zat baik yang mampu mengrangi
hipersensitivitas dentin, seperti misalnya adanya kandungan fluoride serta zat antiplak.
3. Abses Gusi

Kondisi satu ini adalah salah satu penyakit gigi dan mulut di mana gusi
dapat bernanah. Nanah yang keluar di bagian gusi tampak cairan kental
yang warnanya kuning, putih agak kuning atau bisa juga kuning agak
coklat. Nanah dapat muncul apabila terjadi inflamasi pada gusi ketika
bagian gusi terinfeksi.
Penyebab
•Bakteri berkembang biak.
•Terjadi penyebaran infeksi.
•Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi karbohidrat.

Proses
Bakteri yang ada di dalam mulut bila diabaikan maka akan memicu pembentukan abses di
gigi dan akhirnya muncul juga infeksi dengan penyebarannya ke seluruh area gusi. Tak
sampai di situ, sebagai efeknya akan ada pengumpulan nanah yang terjadi pada gusi di mana
abses ini tak akan sembuh bila dibiarkan. Nanah perlu dikeringan oleh ahli medis atau kalau
tidak, gigi yang sudah kena infeksi perlu dicabut.
Obat pereda rasa nyeri akan sangat dibutuhkan ketika rasa sakit yang ada sudah tidak bisa
Anda tahan lagi, namun sebenarnya ketika dokter telah mengeluarkan nanah tersebut,
keluhan gejala dipastikan hilang. Sementara itu, ada juga kondisi di mana abses bisa pecah
tepat sebelum Anda mendapat penanganan medis. Jangan khawatir karena mengumurinya
dengan air hangat justru akan sangat membantu agar nanah cepat keluar.
Cara Mencegah/Mengatasi
• Senantiasa menjaga kesehatan dan kebersihan mulut.
• Menggosok gigi rutin berikut juga memakai dental floss alias benang
gigi untuk flossing.
• Membersihkan lidah.
• Menerapkan pola makan seimbang penuh nutrisi untuk kesehatan
mulut, gigi, dan gusi.
• Hindari konsumsi makanan/minuman dengan kadar gula tinggi.
• Tidak merokok.
4. Karies Gigi

• Nama lain dari penyakit ini adalah dental caries dan penyakit ini
merupakan jenis infeksi yang bisa memicu kerusakan struktur gigi.
Adanya karies gigi akan mampu memicu gigi berlubang. Penyakit satu
ini jika dibiarkan atau tidak mendapatkan penanganan benar bisa
menyebabkan rasa nyeri, terjadinya infeksi, gigi tanggal, kasus bahaya
lainnya dan bahkan membawa kematian.
Penyebab

• Gangguan tertentu yang terjadi di area gigi.


• Anatomi gigi yang bisa menaikkan risiko terbentuknya karies.
• Bakteri yang berkembang bia di daerah mulut.
• Gangguan produksi air liur.
• Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antihistamin.
• Pemakaian tembakau.
• Fermentasi karbohidrat.
Proses

Terjadinya karies bisa ditandai dengan warna hitam atau coklat pada lubang di bagian jaringan
keras gigi. Biasanya, gigi yang berlubang tak akan terasa sakit hingga lubang tersebut ukurannya
membesar. Rasa ngilu pun akhirnya dialami oleh penderita terutama saat makanan/minuman
manis, dingin dan panas mengenai giginya. Karies yang bertambah besar bisa sampai ke kamar
pulpa; kamar pulpa ini diketahui memiliki jaringan saraf serta pembuluh darah dan kamar pulpa
ini merupakan sebuah rongga di dalam gigi.

Peradangan akan terjadi saat karies sudah berada di kamar pulpa sehingga denyutan rasa nyeri
bisa dirasakan oleh penderita. Infeksi dari bakteri ini lama-lama jika tak diatasi akan memicu
kematian jaringan pada kamar pulpa. Tak sampai di situ, ada lagi proses penjalaran infeksi ke
jaringan tulang penyangga gigi; inilah yang kemudian memicu adanya abses gigi.
Cara Mencegah/Mengatasi
Menjaga kebersihan mulut dengan menggosok gigi 2-3 kali sehari baik
setelah makan maupun sebelum tidur dan sehabis bangun tidur.
Mengonsumsi fluor atau menggunakan pasta gigi ber-fluoride.
Terapi antibakteri.
Mengurangi makanan berkarbohidrat dan berkadar gula tinggi.
5. Tumor Gigi
Penyakit tumor gigi adalah penyakit yang bukan main bahayanya karena
bisa berujung pada kematian sama seriusnya dengan kasus tumor
lainnya. Pada tumor gigi, kondisi ini dikenal sebagai keadaan di mana
terdapat pertumbuhan daging yang seperti parasit dan bisa membuat
jaringan hidup area gigi dan mulut menjadi rusak.
Penyebab
Mencabut gigi secara sembarangan atau bukan dengan alat yang tepat.
Bakteri yang berkembang terlalu banyak dan cepat di jaringan sekitar gigi.
Kurang terjaganya kebersihan mulut.
Proses

Ketika memasukkan alat atau bahkan tangan sendiri ke dalam mulut dan menyentuh gigi, ada berbagai
virus yang bisa dibawa. Virus inilah yang kemudian bisa bersarang dan berkembang biak dan
menimbulkan tumor gigi. Virus akan dapat berkembang dengan mudah apabila kondisi mulut tidak
dalam keadaan yang sehat dan bersih, seperti halnya tubuh yang tidak fit akan mudah terinfeksi virus
atau bakteri.

Jika kanker atau tumor gigi ada muncul di bagian sebelah kiri, maka bagian kiri wajah juga akan
mengalami kerusakan berat, sementara bila tumor gigi ada di bagian kanan, wajah bagian kananlah
yang akan mengalami kerusakan. Rasa sakit bisa begitu mengerikan dan tidak nyaman dan bisa terus
bertambah sakit karena tumor akan mengalami pertumbuhan.
Cara
Mencegah/Mengatasi
Menjaga selalu kesehatan gigi dan mulut dengan memastikan selalu
bersih.
Hindari mencabut gigi dengan tangan sendiri atau dengan alat yang
Anda tidak tahu seberapa steril alat tersebut.
Cabutlah gigi ke dokter gigi.
6. Periodontitis
• adalah seperangkat peradangan penyakit yang
mempengaruhi periodontium yaitu jaringan yang
mengelilingi dan mendukung gigi. Periodontitis melibatkan
hilangnya progresif dari tulang alveolar di sekitar gigi dan
jika tidak diobati dapat menyebabkan melonggarnya
jaringan periodontium serta kehilangan gigi.
Kelenjar Air Liur atau Glandula Salivales
Saliva adalah suatu cairan oral yang kompleks dan tidak bewarna yang terdiri atas
campuran sekresi dari kelenjar ludah besar dan kecil yang ada pada mukosa oral.
1. Melicinkan dan membasahi rongga mulut sehingga membantu proses mengunyah dan menelan
makanan.
2. Membasahi dan melembutkan makanan menjadi bahan setengah cair ataupun cair sehingga
mudah ditelan dan dirasakan.
3. Membersihkan rongga mulut dari sisa-sisa makanan dan kuman.
4. Membantu aktivitas antibacterial dan system buffer.
5. Membantu proses pencernaan makanan melalui aktivitas enzim ptyalin (amilase ludah) dan lipase
ludah.
6. Berpartisipasi dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka karena terdapat factor
pembekuan darah dan epidermal growth factor pada saliva.
7. Jumlah sekresi air ludah dapat dipakai sebagai ukuran tentang keseimbangan air dalam tubuh.
8. Membantu dalam berbicara (pelumas pad pipi dan lidah)
Kelenjar Air Liur atau Glandula
Salivales (Secara Kimiawi)
Glandula submandibularis
Kelenjar ludah dalam rongga Glandula Parotis
mulut ada 3:

• Glandula Parotis, terletak di


dekat telinga.
Menghasilkan getah berbentuk
air
• Glandula submandibularis,
terletak di bawah rahang
bawah.
• Grandula Sublingualis, terletak
di bawah ludah. Grandula Sublingualis
STRUKTUR-STRUKTUR KELENJAR
SALIVA
Tiap-tiap kelenjar sebagai suatu organ terdiri dari :
1. Parenkim, yaitu bagian kelenjear yang terdiri dari asinus-asinus dan duktus-
duktus bercabang
Asinus merupakan bagian-bagian sekretoris yang mengeluarkan secret. Sekret ini
akan dialirkan melalui suatu duktus untuk menyalurkan sejret kemana mestisnya.
2. Stroma/jaringan ikat interstisial yang merupakan jaringan antara sinus dan
duktus tersebut. Jaringan ikat ini membungkus organ (kapsel) dan masuk kedalam
organ dan membagi organ tersebut menjadi lobus dan lolubus. Pada jaringan ikat
tersebut ditemukan duktus kelenjar, pembuluh darah, serat saraf dan lemak.
Penyakit pada kelenjar
saliva
1. Sialolithuasis
Ini adalah penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium berukuran
kecil. Hal ini menimbulkan rasa nyeri terutama saat sedang mengunyah,
sehingga memerlukan tindakan penangkatan endapan kalsium tersebut.
Kondisi ini dapat dipicu oleh dehidrasi, memakan makanan terlalu sedikit,
atau pengobatan yang mengurangi produksi air liur seperti obat
antihistamin, obat hipertensi, dan obat psikiatri. Meskipun cenderung
tidak menimbulkan gejala, namun gangguan ini dapat menyebabkan
pembengkakan dan memicu infeksi sialadenitis.
2. Sialadenitis

Adalah infeksi bakteri yang berada di dalam mulut dan lebih umum dialami
oleh lansia dan bayi baru lahir. Infeksi ini pada umumnya ditandai dengan rasa
nyeri bagian mulut yang terinfeksi, dan berlanjut dengan adanya nanah dan
gejala demam.
Jenis infeksi ini memerlukan penanganan dini sejak gejala pertama dengan
mengonsumsi antibiotik. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi akan lebih sulit
untuk disembuhkan dan bertambah parah, terutama pada individu yang
mengalami penurunan sistem imun.
3. Gondongan(Parotitis)

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus sistemik dari bagian tubuh
tertentu yang menyerang kelenjar ludah. Tanda umum dari infeksi virus
adalah pembengkakan pada wajah dan kesulitan makan. Penderita juga
dapat mengalami demam, nyeri otot dan persendian.
Pada umumnya, infeksi virus dapat membaik dengan sendirinya seiring
perbaikan daya tahan tubuh individu.
4. Ranula

Tumbuhnya kantung berisi cairan pada kelenjar ludah dapat dipicu oleh trauma
akibat kecelakaan, pembengkakan sialolithuasis, atau merupakan tumbuh tumor.
Namun pada bayi, kista dapat tumbuh pada kelenjar saliva yang merupakan
pertanda adanya gangguan perkembangan telinga sebelum dilahirkan. Kista
dapat hilang dan mengalami perbaikan dengan sendirinya, atau dapat diangkat
tanpa komplikasi yang berarti.
5. Tumor
Tumor pada umumnya tumbuh pada kelenjar saliva parotid, dengan gejala
berupa benjolan yang cenderung tidak menimbulkan rasa nyeri. Tumor
kelenjar parotid pada umumnya disebabkan oleh merokok dan paparan
radiasi di sekitar wajah. Tumor ini juga bersifat jinak dengan pertumbuhan
yang lambat. Namun, walaupun jarang, tumor dapat berkembang menjadi
kanker sehingga memerlukan tindakan operasi.
6. Sialadenosis

Berupa pembengkakan terutama pada kelenjar saliva parotid,


tanpa tanda peradangan, infeksi, maupun tumor. Penyebab
spesifik tidak diketahui, namun kondisi diabetes dan kebiasaan
konsumsi alkohol dapat memicu masalah serupa.
7. Sindrom Sjogren

• Sindrom Sjogren adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan


autoimun, di mana sistem imun sel darah putih menyerang kelenjar yang berada
pada wajah, salah satunya kelenjar ludah. Sindrom ini lebih banyak dialami oleh
perempuan dengan kondisi autoimun seperti lupus pada usia dewasa.
Beberapa tanda jika seseorang mengalami sindrom Sjogren yaitu:
• Mulut dan mata terasa kering
• Gigi keropos
• Nyeri pada mulut
• Nyeri dan pembengkakan sendi
• Batuk kering
• Kelelahan
• Pembengkakan dan infeksi kelenjar saliva berulang
Cara mencegah gangguan dan penyakit
pada kelenjar ludah

Gangguan kelenjar ludah berkaitan dengan penurunan daya


tahan tubuh karena dapat dengan mudah dipicu dengan
adanya infeksi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Cara terbaik untuk mencegah infeksi bakteri dan virus pada
mulut adalah dengan memperkuat daya tahan tubuh dan
mendapatkan vaksinasi.
Selain itu, tidak ada cara khusus agar terhindar dari gangguan
kelenjar ludah, namun beberapa hal dapat dilakukan untuk
mengurangi risiko gangguan kelenjar ludah, di antaranya:
• Tidak merokok
• Menjalani pola makan sehat
• Mengonsumsi cukup air minum yang mencukupi
• Menjaga kebersihan mulut.
Faring / Tenggorokan
• Tekak atau faring terletak di belakang hidung, mulut dan
tenggorokan. Pada bagian ini terdapat persimpangan antara
saluran pencernaan dan pernafasan.
• Tenggorokan adalah tabung berbentuk corong, pendek berotot,
terdiri dari otot rangka. Bagian dalam dari itu dilapisi oleh selaput
lendir. Selama proses menelan, makanan dilewatkan dari mulut ke
faring. Setelah makanan di tenggorokan, itu menangkis makanan
ke kerongkongan oleh otot-otot tenggorokan.
• Panjang saluran tekak ± 7cm
Penyakit pada
tenggorokan
1. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan adalah sebuah kondisi penyakit tenggorokan di mana terjadi
gangguan peradangan pada laring atau kotak suara seseorang. Adapun faktor
penyebab radang tenggorokan tidak lain adalah iritasi atau infeksi, pada bagian
dalam laring seseorang ada pita suara yang seharusnya membuka menutup
secara lancar, kemudian akan membentuk suara dari adanya getaran dan
pergerakan.
Penyebab radang tenggorokan
Faktor penyebab akut beberapa di antaranya yakni penggunaan suara berlebihan,
dengan kata lain berteriak berlebihan, infeksi virus flu, penyakit campak, difteri,
dan penyakit gondok. Faktor penyebab tersebut telah terbukti benar-benar
berpengaruh atas terjadinya laringitis akut pada seseorang. Sementara itu untuk
faktor penyebab laringitis kronis berbeda, di antaranya yaitu GERD
(Gastroesphageal reflux), merokok, penyalahgunaan alkohol, alergen, asap bahan
kimia terhirup, serta iritan lainnya. Penggunaan suara berlebihan termasuk dalam
salah satu faktor penyebab laringitis kronis juga. Untuk keadaan tertentu, jamur,
infeksi bakteri, infeksi parasit, kanker, maupun pita suara yang lumpuh pun bisa
menjadi faktor penyebab potensial, tetapi untuk kasus yang benar-benar jarang
terjadi.
Gejala radang tenggorokan

• Batuk kering
• Suara serak
• Tenggorokan kering
• Lemah hingga hilangnya suara
• Sakit tenggorokan
• Tenggorokan terasa seperti ada sentuhan kasar
• Tenggorokan juga terasa gatal
2. Amandel
Amandel merupakan salah satu penyakit tenggorokan yang cukup berbahaya serta sering
dialami, penyakit ini terletak pada bagian tenggorokan. Penyakit amandel ini dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu amandel akut dan kronis.
Penyebab amandel
Penyebab amandel bisa di karena virus dan juga bakteri yang menginfeksi
bagian kelenjar. Virus dan bakteri bisa terjadi akibat tertular, atau pun masuk
secara langsung ke dalam tubuh. salah satu yang bisa memicu penyakit amandel
juga karena batuk atau pun penyakit flu. Selain itu jika gigi atau pun gusi sedang
sakit akibat kotor karena virus dan bakteri maka juga bisa menginfeksi bagian
kelenjar dan mengakibatkan amandel membesar. Salah satu penyakit
tenggorokan ini bisa diperoleh akibat makanan makanan yang tidak sehat,
kurang bersih atau pun mengandung bahan kimia tertentu. Oleh sebab itu ada
berbagai macam penyebab amandel yang bisa dialami oleh setiap orang.
Gejala amandel
Amandel dapat terjadi jika kelenjar membesar yang di sebabkan oleh infeksi
atau pun karena faktor lain nya. amandel juga akan menimbulkan masalah yang
mengganggu jika gejala nya mulai menyerang, sehingga pada saat pembesaran
amandel maka mulai muncul beberapa gejala amandel. Untuk gejala amandel
yang akan dialami maka biasa nya akan di mulai dengan demam. Setelah
demam, gejala amandel akan berlanjut dengan sakit tenggorokan, setelah itu
maka akan sulit untuk minum dan juga makan akibat kelenjar yang semakin
besar semakin hari nya, karena infeksi salah satu penyakit tenggorokan ini akan
selalu berlanjut jika tidak segera di
3. Kanker tenggorokan
Kanker tenggorokan adalah penyakit yang masih sejenis tumor yang
berkembang tumbuh pada daerah tenggorokan, sekitar faring, laring,
atau tonsil. Pada dasarnya salah satu penyakit tenggorokan ini tidak
berbeda jauh dari kanker mulut dan lidah, sebagian besar kanker
tenggorokan yang dialami pasien memiliki jenis karsinoma sel
skuamosa.
Penyebab kanker
tenggorokan
Penyebab salah satu penyakit tenggorokan dibalik proses mutasi tersebut belum
diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan
risiko seseorang untuk terkena kanker tenggorokan, misalnya usia, pola hidup, serta
kondisi medis. Berikut indikasi dari penyebab kanker tenggorokan:

• Akibat merokok
• Kurang mengonsumsi buah dan sayur
• Bahan industri tertentu
• Virus HPV (Human Papiloma)
• Asam lambung kronis
• Pengaruh alkohol
Gejala kanker
tenggorokan
Gejala umum dari salah satu penyakit tenggorokan ini sangatlah beragam, terkadang beda
penderita beda pula derita yang dirasakannya. Berikut beberapa gejala umum kanker
tenggorokan yang paling sering dirasakan:
• Pembengkakan pada mata, rahang, tenggorokan, atau leher.
• Perubahan suara.
• Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Batuk kronis.
• Telinga yang sakit atau berdengung.
• Benjolan yang tidak kunjung sembuh.
• Sulit menelan.
• Sakit tenggorokan.
• Bunyi Napas yang Berbeda
4. Kelenjar getah
bening
Kelenjar getah bening adalah gumpalan jaringan berupa oval, yang berukuran kira-
kira sebesar kacang serta merupakan 'rumah' bagi banyak sel darah putih. Tubuh
kita memiliki kurang lebih sekitar 600 kelenjar getah bening, namun hanya di
daerah submandibular. Kelenjar getah bening akan menjadi bagian dari salah satu
penyakit tenggorokan jika, kelenjar tersebut mengalami pembengakakan
Gejala kelenjar getah bening

• Kelenjar telah membengkak lebih dari dua minggu.


• Kelenjar membengkak tanpa sebab yang jelas, terutama ketika kondisi Anda
sedang bugar.
• Kelenjar terasa keras saat ditekan.
• Anda mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Anda mengalami sakit tenggorokan yang menyebabkan sulit menelan atau
bernapas.
• Anda mengalami demam yang tidak kunjung mereda.
5. Difteri
Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan
tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular dan
termasuk infeksi serius yang berpotensi mengancam jiwa.

Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium


diphtheriae. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah,
terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri.
Penyebab Difteri
Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti:
• Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini
merupakan cara penularan difteri yang paling umum.
• Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau
handuk.
• Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan
ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk
dan kebersihannya tidak terjaga.
Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat
dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel-sel yang mati
inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada
tenggorokan. Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar
dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf.
Gejala Difteri
• Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke
tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi:
• Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan
amandel.
• Demam dan menggigil.
• Sakit tenggorokan dan suara serak.
• Sulit bernapas atau napas yang cepat.
• Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
• Lemas dan lelah.
• Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur
darah.
• Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok
(ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan
meninggalkan bekas pada kulit.
6. Gondok
Salah satu penyakit tenggorokan lainnya yaitu penyakit gondok. Terdapat dua
jenis gondok, yaitu gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan
tekstur benjolannya. Benjolan pada gondok difus terasa mulus saat disentuh.
Sementara pada gondok nodul, benjolan terasa tidak rata dan bergumpal.
Permukaan yang tidak rata tersebut disebabkan oleh adanya satu atau lebih
bintil-bintil kecil yang padat atau berisi cairan dalam benjolan.
Gejala gondok
Tidak semua penderita gondok mengalami gejala. Jika memang ada indikasi yang muncul,
terbentuknya benjolan abnormal pada leher adalah gejala utama dari kondisi salah satu
penyakit tenggorokan ini. Ukuran benjolan gondok berbeda-beda pada tiap penderita.
Benjolan yang berukuran kecil biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Meski
demikian, benjolan tersebut dapat memengaruhi pernapasan serta menyebabkan
penderita sulit menelan jika bertambah besar.

Gejala-gejala lain yang umumnya menyertai pembengkakan meliputi tenggorokan yang


terasa sesak, perubahan suara (misalnya menjadi serak), batuk-batuk, serta kesulitan
bernapas dan menelan. Jika merasakan gejala-gejala di atas, Anda sebaiknya segera
memeriksakan diri ke dokter. Terutama bagi penderita dengan benjolan yang terus
membesar dan mengalami kesulitan bernapas atau menelan.
Penyebab penyakit gondok

Gondok terkadang sulit ditemukan penyebabnya karena sangat beragam. Tetapi ada beberapa
faktor yang umumnya bisa memicu penyakit ini. Di antaranya adalah:
• Hipertiroidisme dan hipotirodisme
• Defisiensi iodin
• Merokok
• Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid.
• Pengaruh kanker tiroid.
• Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
• Kadar iodin yang berlebihan dalam tubuh.
• Perubahan hormon karena pubertas, kehamilan, dan menopause.
• Pajanan radiasi, misalnya saat menjalani radioterapi.
• Pengaruh obat litium yang umumnya digunakan untuk menangani depresi dan gangguan
bipolar.
Kerongkongan
• Kerongkongan dalah sebuah tabung yang berotot yang
panjangnya ± 25cm dan garis tengah 2cm.
• Kerongkongan berfungsi menghantarkan bahan makanan yang
dimakan dari faring ke lambung dengan gerakan peristaltik
esofagus.
Perbedaan antara tenggorokan dan
kerongkongan
1. Selama proses menelan, makanan pertama dilewatkan ke dalam tenggorokan diikuti
dengan kerongkongan.
2. Tenggorokan adalah saluran berbentuk tabung berotot, sedangkan esofagus adalah
pipa berotot berbentuk tabung.
3. Kerongkongan terlibat dalam proses pencernaan, sedangkan tenggorokan melibatkan
baik pencernaan dan pernapasan.
4. Tenggorokan hanya berisi otot rangka, sedangkan esofagus mengandung baik otot
rangka dan otot polos dalam urutan yang unik.
5. Esofagus pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih mirip, seperti tenggorokan.
Tenggorokan mengalami banyak perubahan selama siklus hidup manusia.
Faring

Kerongkongan
Tenggorokan

Makanan
Relaksasi Otot

Kontraksi Otot
Relaksasi Otot
Lambung
Kontraksi Otot

Gambar Kerongkongan.
Penyakit pada kerongkongan
1.Esofagitis
Esofagitis adalah iritasi atau radang pada esofagus, atau yang lebih dikenal dengan
nama kerongkongan. Esofagus atau kerongkongan adalah tabung yang membawa
makanan dari tenggorokan ke perut. Esofagitis bisa menyakitkan dan dapat
membuat seseorang sulit untuk menelan. Esofagitis dapat menyebabkan nyeri saat
menelan, sulit menelan, nyeri dada (khususnya di belakang tulang dada, yang
terjadi saat menelan makanan), makanan yang tertelan terjebak di dalam esofagus
(impaksi makanan), mulas, dan regurgitasi asam.
Penyebab esofagitis

• Penyebab yang paling umum adalah penyakit refluks asam lambung (GERD). Bila
memiliki GERD, asam lambung dan makanan kembali mundur ke kerongkongan,
sehingga dapat mengiritasi kerongkongan. Selain GERD, penyebab lainnya dapat
berupa:
• Hernia hiatal
• Obat-obatan yang mengiritasi kerongkongan, seperti:
• Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID),
• Obat-obatan untuk osteoporosis (bifosfonat),
• Suplemen mineral dan vitamin,
• Infeksi.
• Terapi radiasi.
• Penyakit tertentu yang membuat orang sulit untuk menelan, seperti
skleroderma.
• Alergi
Faktor-faktor risiko terkena esofagitis

Esofagitis karena GERD


Jika radang esofagus ini disebabkan oleh GERD, maka faktor risikonya
adalah sebagai berikut:
• Langsung tidur setelah makan.
• Makan makanan yang terlalu banyak lemak.
• Makan makanan yang memperburuk GERD, seperti makanan berbasis
tomat, buah jeruk, kafein, alkohol, makan pedas, bawang putih dan
bawang bombay, dan makanan rasa mint.
Esofagitis karena alergi
Jika radang esofagus disebabkan oleh alergi, maka faktor risikonya adalah
sebagai berikut:
• Riwayat reaksi alergi tertentu, termasuk rhinitis alergi, asma, dan dermatitis
atopik.
• Riwayat keluarga untuk eosinophilic esophagitis.
Esofagitis karena obat
Jika radang esofagus disebabkan oleh obat, maka faktor risikonya adalah
sebagai berikut:
• Menelan pil dengan air yang hanya sedikit atau tidak sama sekali.
• Menelan obat-obatan sambil berbaring.
• Mengonsumsi obat tepat sebelum tidur.
Cara mengobati esofagitis
Pengobatan medis
Pengobatan untuk esofagitis dimaksudkan untuk mengurangi gejala, mengelola
komplikasi, dan mengobati penyebab gangguan tersebut. Strategi pengobatan
bervariasi, terutama didasarkan pada penyebab gangguan tersebut.
Untuk radang esofagus yang disebabkan oleh GERD, maka pengobatannya
adalah:
Untuk radang esofagus yang disebabkan oleh GERD, maka pengobatannya adalah:

• Menggunakan obat bebas. Ini termasuk antasida; obat yang mengurangi produksi
asam, yang disebut sebagai H-2-receptor blockers; dan obat yang dapat
menghalangi produksi asam sekaligus menyembuhkan kerongkongan, yang disebut
sebagai proton pump inhibitor.

• Menggunakan obat resep. Ini termasuk H-2-receptor blockers dan proton pump
inhibitor.
• Operasi. Fundoplication dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi kerongkongan
jika intervensi lainnya tidak bekerja. Ini dapat memperkuat sfingter dan mencegah
asam naik ke kerongkongan.
Untuk radang esofagus yang disebabkan oleh obat-obatan, maka
pengobatannya adalah:
• Mengambil obat alternatif yang tidak menyebabkan esofagitis.
• Mengambil obat versi cair jika memungkinkan.
• Minum pil dengan seluruh gelas air, kecuali jika dokter meminta untuk
membatasi asupan cairan karena kondisi lain, seperti ginjal.
• Untuk radang esofagus yang disebabkan oleh infeksi, dokter mungkin
meresepkan obat untuk mengobati infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit
yang menyebabkan esofagitis menular.
Cara mencegah dan meringankan
esofagitis
Tergantung pada penyebab esofagitis yang Anda miliki, Anda dapat mengurangi
gejala atau menghindari masalah berulang dengan mengikuti langkah-langkah ini:
• Mengubah kebiasaan makan:
• Makanlah beberapa makanan ringan, dibandingkan dengan makan 2 atau 3 kali makanan
berat.
• Setelah Anda makan, tunggulah 2-3 jam sebelum Anda berbaring.
• Hindari makan makanan ringan larut malam.
• Hindari makanan yang menyebabkan GERD.
• Mengubah kebiasaan mengonsumsi pil. Selalu minum cukup cairan ketika
menenggak pil, dan jangan langsung berbaring, setidaknya tunggu hingga 30
menit setelah minum pil.
• Menurunkan berat badan. Bicarakan dengan dokter mengenai diet dan
olahraga yang tepat, untuk membantu menurunkan berata badan dan
menjaga berat badan yang sehat.
• Berhenti merokok. Bicarakan ke dokter jika memerlukan bantuan untuk
mengakhiri kebiasaan merokok.
• Menghindari obat tertentu. Hindari beberapa penghilang rasa sakit dan
antibiotik, serta beberapa obat-obatan lain.
• Mengangkat bagian kepala tempat tidur. Tempatkan beberapa balok kayu di
bawah tempat tidur Anda untuk meningkatkan kepala Anda. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan ketinggian 15-20 cm. Mengangkat kepala Anda hanya
dengan menggunakan bantal tidak akan efektif menyelesaikan kondisi ini.
2. Kanker esofagus
  Kanker esophagus adalah kanker yang mengacu pada setiap bagian di sel jaringan
kerongkongan, displasia terjadi dengan pembentukan penyakit yang ganas, merupakan salah
satu tumor ganas umum dari sistem pencernaan, kemudian rentan terhadap
penyalahgunaan sistemik dan proliferasi.
   Jenis kanker esophagus dapat dibagi menjadi empat, yang paling umum adalah
karsinoma sel skuamosa, menyumbang lebih dari 90% dari proses perkembangan kanker dan
tingkat yang lambat difusi, oleh karena itu, jika telah terdeteksi sejak dini, bisa dengan
operasi, kemoterapi, dan radioterapi untuk pengendalian kanker. Sisanya dari
adenokarsinoma esophagus, sel karsinoma kecil dibedakan, karsinosarkoma adalah jenis
yang sangat jarang dari kanker esophagus tapi tingkat kerusakannya sangat tinggi.
Penyebab kanker
esofagus
  Penyebab kanker esophagus adalah pola hidup, kesehatan tubuh, faktor genetic,
faktor lain yang menjadi kompleks, dalam jangka waktu yang panjang atau pola makan
dapat memicu penyakit kanker esophagus.
Terutama:
1. Makanan yang mengandung banyak nitrosamine, seperti makanan berjamur atau
acar.
2. Terus menerus mengkonsumsi yang panas, seperti minum minuman yang panas,
atau makan makanan yang panas.
3. Kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras, dan lain-lain.
Gejala kanker esofagus
Gejala awal kanker esophagus tidak terlalu jelas, lebih dari separuh pasien dengan
metastasis sistemik pada saat diagnosis, setelah 5 tahun operasi tingkat kelangsungan
hidup hanya 25% sampai 40%. Oleh karena itu, memahami gejala kanker esophagus,
berdampak pada pendeteksian dan pengobatan dini untuk meningkatkan harapan
hidup.
1. Pada tenggorokan terasa aneh, dan tersedak ketika menelan makanan
2. Saat menelan tulang dada terasa panas, perih atau sakit seperti tertarik
3. Kesulitan menelan, sehingga tidak bisa makan, sering disertai muntah, nyeri di perut,
penurunan berat badan dan gejala lain
4. Kesulitan makan yang terus menerus dapat menyebabkan gizi buruk, penurunan berat
badan, chacexia, dapat terjadi penyebaran kanker, tekanan, dan komplikasi lainnya.
Stadium kanker
esofagus
    Stadium 0: kanker esophagus awal, kanker yang terjadi hanya sebatas di bagian
keronkongan, tidak ada perubahan menjadi ganas pada jaringan lain, juga tidak
menyebar ke kelenjar getah bening.
   Stadium 1: kanker telang menyerang ke bagian lain di bawah lapisan epidermis, sel
kanker muncul di lamina propria atau submukosa, tapi tidak menganggu otot. Kanker
tidak akan menyebar ke kelenjar getah bening atau organ lain.
   Stadium 2: dapat menyebar kelenjar getah bening tapi tidak ke organ lain.
    Stadium 3: kanker esophagus telah menyebar ke trakea yang berdekatan dengan
organ lain, tapi tidak mempengaruhi kelenjar getah bening yang terkait, tidak ada
metastasis yang jauh.
   Stadium 4: kanker esophagus telah menyebar oleh darah ke organ lain seperti hati,
tulang, otak dan lain-lain.
Pengobatan kanker esofagus
• Operasi
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Photodynamic
3. Akalasia
Akalasia merupakan sebuah kondisi dimana esophagus atau
kerongkongan kehilangan kemampuan dalam mendorong makanan
keperut dari mulut. Penyakit yang tergolong langka ini biasanya
diderita orang yang mengalami gangguan autoimun dan berusia
paruh baya.
Pada orang normal, LES atau lower esophageal sphincter akan mengendur sehingga
makanan bisa masuk keperut. Tetapi pada penderita akalasia, LES mengalami
masalah dan tidak bisa mengendur dengan benar. Hal ini menyebabkan makanan
akan menumpuk di bawah kerongkongan atau naik kembali ke atas. LES merupakan
lingkaran otot di bagian bawah kerongkongan yang bisa terbuka dengan otomatis
ketika minuman atau makanan turun ke perut. LES bisa tertutup dengan sendirinya
untuk mencegah makanan dan asam yang ada di perut naik ke kerongkongan.

Penyebab akalasia adalah adanya kerusakan dan hilangnya saraf-saraf


pada dinding kerongkongan. Tetapi penyebab dari rusaknya saraf
tersebut masih belum diketahui. Akalasia juga dihubungkan dengan
gangguan autoimun seperti lupus, sindrom Sjogren, dan uveitis.
Berikut beberapa komplikasi dari penyakit akalasia.

• Pneumonia. Hal ini disebabkan karena masuknya makanan ke dalam paru-


paru.
• Regurgitasi. Terjadi karena asam lambung atau makanan naik lagi ke
kerongkongan.
• Kanker esophagus. Kerongkongan yang tersumbat oleh makanan dalam
jumlah banyak bisa memberikan risiko terkena kanker esophagus.
• Perforasi esophagus. Hal ini disebabkan karena dinding kerongkongan robek.
Gejala utama yang dirasakan penderita akalasia diantaranya adalah sakit dada
yang akan bertambah parah usai makan, disfagia atau kondisi dimana penderita
kesulitan dan kesakitan saat menelan makanan, nyeri pada ulu hati, muntah yang
menetes dari mulut, serta berat badan yang turun tanpa alasan jelas.
Diagnosis penyakit akalasia
1. Pencitraan dengan Sinar X dan Barium. Penderita akan menelan cairan berupa zat kimia barium
sehingga kerongkongan bisa tampak saat gambar diambil dengan sinar-X. Diameter kerongkongan
secara normal akan tampak cukup lebar dan barium tampak lancer memasuki lambung. Namun,
hal tersebut tidak terjadi pada orang yang menderita akalasia.
2. Endoskopi. Instrumen fleksibel ini disertai dengan kamera di ujungnya akan dimasukkan ke dalam
kerongkongan bagian bawah sehingga dokter bisa memeriksa dinding perut dan kerongkongan.

Pengobatan akalasia adalah untuk membuka otot LES agar makanan serta minuman
bisa masuk ke dalam perut. Penanganan untuk kasus ini diantaranya adalah pelebaran
kerongkongan, obat-obatan, pembedahan, dan injeksi botox. Jenis obat yang
dikonsumsi untuk penderita akalasia adalah nifedipine atau nitrate.
4. Varises
kerongkongan
• Varises esofagus adalah pembesaran abnormal vena yang terletak pada esofagus.
Esofagus merupakan pipa yang menghubungkan kerongkongan dan lambung.
• Varises terjadi ketika katup vena melemah atau rusak dan dinding vena menjadi
renggang. Sementara, varises esofagus akan muncul apabila aliran darah menuju hati
terhalang oleh penggumpalan atau jaringan parut pada hati. Penyumbatan inilah yang
memicu adanya aliran darah ke pembuluh darah yang berukuran kecil di sekitarnya.
Gejala varises esofagus
Secara umum, varises esofagus tidak menyebabkan gejala. Namun, ketika pembuluh darah tersebut
bocor atau pecah dan terjadi pendarahan, pengidap varises esofagus akan mengalami:Sakit perut.
• Muntah darah dengan volume yang signifikan.
• Tinja berwarna hitam, seperti ter, dan disertai darah.
• Sakit saat menelan.
• Mengalami gejala-gejala gangguan hati, misalnya sakit kuning, mudah mengalami pendarahan
atau lebam, serta penumpukan cairan dalam perut.
• Pucat.
• Hipotensi.
• Detak jantung yang cepat.
• Penurunan volume urine.
• Linglung dan bahkan kehilangan kesadaran.
Terdapat sejumlah faktor dan kondisi kesehatan yang dapat memicu terjadinya hipertensi
portal. Contohnya meliputi:
• Komplikasi dari berbagai gangguan hati, seperti trombosis vena portal, sirosis, hepatitis akut,
serta fibrosis hepatik bawaan. Sebagian besar varises esofagus terjadi pada pengidap
penyakit hati kronis.
• Kekurangan gizi.
• Konsumsi minuman keras jangka panjang.
• Peningkatan tekanan dalam perut.
• Konsumsi obat anti inflamasi non steroid.
• Infeksi bakteri.
Diagnosis penyakit
esofagus
• Endoskopi.
• CT scan dan USG pada bagian perut.
• Rontgen dada.
• Tes darah guna mengecek jumlah hemoglobin serta
platelet.
lambung
• Lambung (bahasa Inggris: stomach; bahasa Belanda: maag) atau
ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga
badan.
• Lambung adalah organ endokrin – eksokrin campuran yang mencerna
makanan dan mensekresi hormon.
Di ujung lambung terdapat otot lingkar yaitu :
- berbatasan dengan kerongkongan
- berbatasan dengan usus halus
Fungsinya :
• Mencerna & meneruskan makanan
• Pada dinding lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan getah lambung :
a. Selaput lendir lambung
->Melapisi mukosa lambung
b. Kelenjar : Enz. Pepsin & HCl, Renin
->Proses pencernaan protein
• Fungsi Lambung
1. Penyimpanan makanan.
2. Prosuksi kimus.
3. Digesti protein.
4. Produksi mukus.
5. Produksi faktor
• Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah yaitu :
1 . Daerah kardia : bagian atas , daerah pintu masuk
makanan dari kerongkongan itu sendiri .
2 . Daerah Fundus : bagian tengah, bentuknya membulat.
3 . Daerah Pilorus : bagian bawah, daerah yang berhubungan
dengan usus 12 jari atau sering disebut duodenum
lambung:
1) Esofagus
2) Kardia
3) Fundus
4) Selaput lendir
5) Otot lapisan
6) Lambung mukosa
7) Tubuh perut
8) Pilorik antrum
9) Pilorus
10) Usus dua belas jari
(duodenum
• Dinding lambung tersusun menjadi empat lapisan, yakni :
1 . Mucosa ialah lapisan dimana sel – sel mengeluarkan berbagai
jenis cairan seperti enzim , asam lambung , dan hormon
2 . Submucosa ialah lapisan dimana pembuluh darah arteri dan
vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi dan oksigen ke
sel sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap , urea ,
dan karbon dioksida dari sel sel tersebut .
3 . Muscularis adalah lapisan otot yang membantu perut dalam pencernaan
mekanis. Lapisan ini dibagi menjadi 3 lapisan otot, yakni otot melingkar,
memanjang, dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot
tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang).
4. Lapisan terluar yaitu serosa berfungsi sebagai lapisan pelindung perut. Sel-sel
di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya gesekan
yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya
• Di lapisan mucosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu :
1 . Sel gobet [goblet cell], Sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau
lendir untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak

2 . Sel parietal [parietal cell], Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam
lambung [Hydrochloric acid] yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin.
Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1.5 mol dm-3 asam lambung yang
membuat tingkat

3 . Sel chief [chief cell]. Sel chief berfungsi untuk memproduksipepsinogen, yaitu
enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk
tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna protein yang dimiliki oleh sel
tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel tersebut.
Gangguan pencernaan
pada lambung
• Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding
lambung, mual, muntah, dan perut kembung. Gangguan ini
disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu karena
pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
TUKAK LAMBUNG
• Tukak lambung (ulkus peptikum, peptic ulcer) adalah luka yang
muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding
lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian
pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus).
• Penyebab umum yang dapat menurunkan perlindungan dinding
lambung terhadap asam lambung meliputi infeksi bakteri Helicobacter
pylori dan penggunaan obat anti inflamasi non-steroid. Ibuprofen,
aspirin, atau diclofenac adalah beberapa contoh obat anti inflamasi
non-steroid yang sering digunakan.
Gejala-gejala tukak lambung
Gejala utama yang akan Anda rasakan jika mengalami tukak lambung adalah
nyeri atau perih pada perut. Rasa sakit tersebut muncul karena terjadinya
iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Gejala ini biasanya berupa
rasa nyeri yang:
• Menyebar ke leher, pusar, hingga punggung.
• Muncul pada malam hari.
• Terasa makin parah saat perut kosong.
• Umumnya berkurang untuk sementara jika Anda makan atau mengonsumsi
obat penurun asam lambung.
• Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian
Gastritis
• Gastritis adalah kondisi ketika lapisan lambung mengalami iritasi,
peradangan atau pengikisan. Berdasarkan jangka waktu
perkembangan gejala, gastritis dibagi menjadi dua, yaitu akut
(berkembang secara cepat dan tiba-tiba) dan kronis (berkembang
secara perlahan-lahan).
Kanker lambung (stomach cancer)
• Kanker lambung merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya tumor ganas atau sel
kanker yang tumbuh pada dinding lambung. Perkembangan sel tak normal untuk menjadi
tumor dan kanker cenderung berjalan lambat dan membutuhkan waktu bertahun-tahun.
• Dinding lambung terdiri dari tiga lapisan yaitu mucosal (bagian dalam), muscularis (bagian
tengah) dan serosal (bagian luar). Kanker lambung terjadi akibat tumbuhnya sel yang tidak
normal pada dinding lambung bagian mucosal. Seiring dengan berjalannya waktu, kanker
dapat menyebar ke bagian luar dinding lambung dan juga organ lainnya di sekitar lambung
• Belum diketahui secara pasti apa penyebab utama munculnya sel abnormal yang lantas
berkembang menjadi kanker pada dinding lambung.
• Namun, infeksi bakteri penyebab luka dinding lambung yaitu H. pylori diketahui dapat
memicu timbulnya kanker melalui berbagai proses peradangan seperti gastritis.
• Hal lainnya yang juga meningkatkan risiko kanker pada lambung seperti:
• Merokok.
• Mengalami obesitas.
• Sering mengonsumsi makanan olahan dan yang diasinkan.
• Kurang aktivitas fisik.
• Terlalu sering makan daging.
• Riwayat kecanduan alkohol.
• Mengalami operasi perut akibat ulserasi.
Tumor lambung (polip lambung)
• Tumor lambung atau yang sering disebut dengan polip lambung merupakan tumor pada lambung yang
disertai dengan tumbuhnya polip (bintil-bintil) di dinding lambung. Tumor lambung sifatnya belum
terlalu membahayakan dan bisa diupayakan metode penyembuhan dengan mengangkat polip.
Penyakit ini juga tidak menyebar ke organ lain seperti kanker lambung. Adapun beberapa faktor yang
bisa memicu penyakit ini adalah:
• Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung nitrat (sejenis pengawet yang sering dijumpai
pada makanan dan minuman kemasan).
• Mengkonsumsi makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan.
• Merokok (baca juga: bahaya merokok)
• Pada kasus yang tergolong parah tumor lambung bisa berkembang menjadi kanker lambung jika
ukuran polip sudah melebihi 2 cm, terdapat sel-sel glandular, jumlah polip sudah banyak dijumpai di
dalam lambung.
dispepsida
Dispepsia merupakan penyakit yang muncul sebagai komplikasi dari
penyakit pada lambung lainnya.Penyakit ini muncul lebih sering pada
penderita GERD dan gastritis. Adapun beberapa gejala yang
menandakan penyakit ini adalah rasa nyeri dan perih pada perut bagian
atas serta perut yang terasa penuh padahal belum mengkonsumsi
banyak makanan. Pada beberapa kasus, penderita juga akan
menunjukkan gejala seperti sendawa, perut kembung, mual, dan juga
gejala maag.
Gastro-Esophageal Reflux Disease
(GERD)
GERd merupakan penyakit yang terjadi karena adanya kerusakan kronis pada mukosa lambung. Kondisi tersebut
disebabkan asam lambung yang terus-menerus mengikis dinding lambung. Banyak orang yang menyamakan GERD
dengan penyakit maag. Padahal ada beberapa gejala khusus yang menandakan penyakit ini dan bisa dikatakan
sebagai pembeda dengan penyakit maag, seperti muncul rasa sakit ketika menelan, muncul rasa asam di mulut,
sering bersendawa, dan sering terkena radang tenggorokan. Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit ini
adalah:
• rasa cemas berlebih
• stres atau depresi
• langsung tidur setelah makan
• mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas atau asam
• kurang melakukan aktivitas fisik
• sering merokok
Gastroparesis
Gastroparesis adalah penyakit kelumpuhan lambung yang menyebabkan makanan menjadi lama untuk
dicerna. Kelumpuhan lambung ini membuat lambung tidak bisa berkontraksi untuk memindahkan
makanan menuju usus halus. Gastroparesis terjadi karena saraf vagus rusak dan otot-otot pada perut
dan usus tidak mampu bekerja dengan benar. Penyakit diabetes dan kebiasaan merokok diduga
menjadi penyebab utama mengapa penyakit ini muncul. Adapun beberapa gejala penyakit ini adalah:
• mual dan muntah
• nyeri pada perut
• perut kembung
• kadar glukosa darah tidak stabil
• kejang dinding perut
• penurunan nafsu makan
• malnutrisi
Gastroenteritis
Penyakit lambung ini merupakan gabungan dari beberapa macam
penyakit, seperti diare, muntah, dan kram perut. Penyakit ini juga
sering disebut dengan virus perut dan flu lambung. Munculnya penyakit
ini sangat berkaitan dengan pola hidup bersih dan sehat karena
penyebab utamanya adalah infeksi kuman.
Struktur dan fungsi
usus halus
Pengertian usus halus

• Usus halus (intestinum) adalah salah satu bagian pencernaan utama


yang terletak setelah lambung. Usus halus beberntuk seperti tabung
sempit yang berbelok-belok dan memenuhi bagian perut bawah. Fungsi
utama dari usus halus adalah untuk melakukan pencernaan secara
kimiawi dan penyerapan makanan. Usus halus memiliki diameter lebih
dari 2 cm dan panjang sekitar lebih 6 meter pada orang dewasa. Usus
halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum),
Usus Kosong (jejunum), dan Usus Penyerapan (ileum). Usus halus sering
disebut sebagai organ pencernaan terpanjang pada tubuh manusia
Duodenum(usus dua belas jari)
Duodenum merupakan bagian dari usus halus yang terletak tepat setelah lambung dan sebelum
Jejunum (Usus Kosong). Panjang Usus dua belas jari ini kurang lebih sekitar 25 (10 inch) – 38 cm
(14,8 inch). Duodenum merupakan bagian usus halus yang terpendek dibandingkan dengan usus
lainnya. pH usus dua belas jari normal berkisar pada angka 9. Pada usus halus terdapat struktur
histologis yang disebut kelenjar brunner yang menghasilkan lendir bersifat basa untuk
membantu penyerapan dan penetralan pH makanan. Usus dua belas jari termasuk organ
retroperitoneal karena tidak seluruhnya tertutupi oleh selaput peritoneum. Saluran pankreas
dan empedu terhubung langsung dengan usus halus, getah pankreas berfungsi untuk memecah
makanan, sedangkan empedu berfungsi untuk pemecahan dan pencernaan lemak. Hasil
pencernaan lambung yang masuk ke usus dua belas jari disebut Chyme. Duodenum ini berfungsi
untuk mengolah, menetralkan, memecah dan mencerna chyme tersebut.
Jejunum (usus kosong)
Jejunum merupakan bagian tengah dari usus halus. Panjang dari jejunum adalah sekitar 1 – 2,5 meter.
Kata jejunum berasal dari bahasa inggris modern yaitu kata sifat “Jejune” yang berarti lapar.
Pengertiannya diambil dari bahasa latin yaitu kata “Jejunus” yang berarti kosong. Jejunum terletak
menggantung dan ditahan oleh mesenterium (bagian dari selaput peritoneum), letaknya yang
menggantung ini memungkinkan jejunum untuk bergerak selama proses pencernaan berlangsung. Usus
kosong ini memiliki luas permukaan yang sangat besar sehingga terbentuk lipatan-lipatan ususnya. Pada
permukaannya terdapat tonjolan berbentuk seperti jari yang disebut vili. Tonjolan ini berfungsi untuk
menyerap nutrisi makanan. Fungsi utama jejunum adalah untuk pembelahan nutrisi, penyerapan nutrisi
lipofilik dan penyerapan air. Untuk membedakan Jejunum dengan Duodenum dapat dilihat dengan mulai
berkurangnya kelenjar brunner saat memasuki jejunum dan meningkatnya jumlah vili yang ada.
Ileum (usus penyerapan)
Ileum merupakan bagian usus halus yang terakhir. Pada sistem pencernaan
manusia, Usus penyerapan memiliki panjang sekitar 2-4 meter. pH ileum berkisar
antar 7 sampai 8 (netral atau sedikit basa). Pada usus penyerapan juga terdapat
struktur seperti tonjolan yang disebut vili. Sama seperti pada Jejunum (Usus
Kosong), vili ini berfungsi untuk menyerap nutrisi seperti gula, asam amino, asam
lemak, gliserol, vitamin dan mineral. Ileum berfungsi untuk menyerap vitamin B
(terutama B12), garam empedu, dan makanan yang tidak diserap di jejunum.
Fungsi usus halus
•Usus Dua Belas Jari (Duodenum), berfungsi untuk memecah komponen
dari lambung menjadi komponen yang lebih kecil sehingga dapat digunakan
oleh tubuh.

•Usus Kosong (Jejunum), berfungsi untuk melakukan pencernaan dan


penyerapan berbagai komponen, terutama, air, karbohidrat, protein, dan
vitamin, serta komponen yang bersifat lipofilik lainnya.

•Usus Penyerapan (Ileum), berfungsi untuk penyerapan garam, vitamin B


dan komponen makanan yang tidak diserap oleh Jejunum
Gangguan pencernaan
pada usus halus
Kanker usus halus
• Kanker usus halus adalah penyakit langka di mana sel-sel dalam
jaringan usus halus berubah (bermutasi). Sel-sel tersebut tumbuh tak
terkendali secara tak normal sehingga membentuk tumor.
• Usus halus menghubungkan lambung Anda dengan usus besar. Fungsi
utamanya adalah memecah dan mencerna makanan, lemak, vitamin,
dan zat-zat lain yang diperlukan tubuh. Bila Anda memiliki kanker ini,
sel tumor mungkin memblokir atau menghalangi usus halus.
Ada lima jenis kanker usus halus:
• Adenokarsinoma terjadi pada 30 hingga 40 persen kasus kanker usus halus. Adekarsinoma dimulai dari
dinding usus halus. Awalnya tampak seperti polip (non-kanker), tapi lama-lama bisa berubah jadi kanker.
• Sarkoma adalah sel kanker yang muncul pada jaringan lunak usus halus.
• Tumor karsinoid tumbuh perlahan-lahan dan biasanya diawali dari usus halus bagian bawah. Tumor ini
juga mungkin menyerang usus buntu (appendix) atau rektum (dubur). Tumor ini bisa meningkatkan kadar
hormon tertentu, misalnya serotonin.
• Gastrointestinal stromal tumors (GIST) adalah kanker usus halus yang sangat jarang terjadi. Umumnya,
kanker ini dimulai dari lambung, tapi tidak semua tumor ini bersifat kanker.
• Limfoma usus dimulai dari kelenjar getah bening. Orang dengan jenis kanker ini biasanya juga memiliki
gangguan imunodefisiensi. Maksudnya, sistem imunnya terganggu atau melemah sehingga tubuh tidak
bisa melawan penyakit atau infeksi sebagaimana mestinya.
Penyakit Crohn
Penyakit Crohn (Crohn's disease) adalah penyakit radang usus yang dapat
memengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan salah satunya adalah usus halus.
Tanda dan gejala penyakit ini adalah sakit perut, diare (terkadang berdarah), demam,
dan penurunan berat badan. Komplikasi lain yang bisa terjadi adalah anemia, ruam
kulit, radang sendi, radang mata, dan kelelahan. Orang dengan penyakit Crohn lebih
beresiko terkena kanker usus. Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi dari faktor
lingkungan, kekebalan tubuh, dan bakteri. Hal itu menyebabkan terjadinya gangguan
inflamasi kronis dimana sistem kekebalan tubuh menyerang saluran pencernaan untuk
membuhuh mikroba antigen. Belum ada obat atau metode pembedahan yang dapat
menyembuhkan penyakit Crohn, yang bisa dilakukan hanyalah pencegahan dan
mengurangi gejala. Penyakit ini lebih sering terjadi di Eropa dan Amerika Utara
dibandingkan Asia dan Afrika.
Atresia Usus
Atresia usus adalah malformasi yang ditandai dengan penyempitan atau
hilangnya sebagian bagian dari usus. Atresia usus tergolong kelainan
yang dapat terjadi di usus halus maupun usus besar. Penyebab paling
umum dari kelainan pembuluh darah saat berada di rahim.
Zollinger-Ellison syndrome
Sindrom Zollinger-Ellison (ZES) adalah kondisi yang ditandai dengan kemunculan
satu atau beberapa tumor gastrinoma di pankreas atau di usus halus bagian atas,
yaitu usus dua belas jari (duodenum). Tumor ini dapat memproduksi hormon
gastrin dalam jumlah besar, yang menyebabkan produksi asam lambung
meningkat. Penderita dapat mengalami tukak lambung, serta gangguan
pencernaan lainnya, seperti diare.
ZES merupakan kondisi yang jarang terjadi, namun memiliki potensi kanker dan
dapat menyebar ke organ tubuh lain, seperti ginjal atau kelenjar getah bening
dalam jangka panjang. Kondisi ini dapat menyerang siapa pun, dengan sebagian
besar penderita berusia 20-50 tahun dan berjenis kelamin pria.
Apa itu rektum

Rektum adalah bagian ujung dari sistem pencernaan di mana


kotoran menumpuk tepat sebelum dibuang. Rektum
menyambung dengan kolon sigmoid dan memanjang 13
sampai 15 cm (5 sampai 6 inci) ke anus. Selembar otot yang
disebut diafragma panggul berjalan tegak lurus ke
persimpangan rektum dan anus dan mempertahankan
penyempitan antara dua segmen dari usus besar.
Fungsi
Fungsi utama dari rektum adalah untuk bertindak sebagai tempat
penyimpanan sementara untuk kotoran sebelum dieliminasi dari tubuh
melalui anus. Saat makanan yang Anda makan melewati sistem pencernaan,
itu dipecah dan nutrisi yang diserap di lambung, usus kecil dan usus besar.
Tinja, yang mencakup cairan pencernaan, bakteri dan serat, terus pindah ke
bagian bawah usus besar – rektum. Rektum menahan kotoran sampai Anda
mendorongnya keluar dari tubuh, melalui lubang anus, dengan buang air
besar.
Bagian rektum
• Rektum terdiri dari dinding otot yang mampu
memperluas menahan kotoran. Dengan ekspansi
rektum ini, saraf di daerah mengirimkan sinyal ke otak
bahwa Anda harus buang air besar dan otot di dalam
dan sekitarnya mengontrol tindakan lubang anus.
mereka releks untuk melepaskan kotoran dari dubur
atau mereka berkontraksi untuk menghindari buang
air besar.
Penyakit-penyakit
pada rektum
Prokitis
• Gejala Proktitis (Peradangan Pada Rektum)
Gejala yang paling umum yang dapat dialami oleh penderita radang
rektum adalah hasrat atau dorongan yang sering atau selalu ingin
buang air besar. Gejala lain yang juga dapat terjadi antara lain adalah
sembelit, perasaan penuh pada rektum karena pembengkakan, adanya
lendir dalam rektum, pendarahan pada rektum serta nyeri rektum.
• Penyebab Proktitis (Peradangan Pada Rektum)
Penyebab terjadinya proktitis dapat bervariasi. Jenis penyakit menular
seksual seperti gonore, klamidia atau herpes, adalah penyebab paling
sering terjadi. Selain itu, Proktitis juga dapat terjadi karena efek
samping dari perawatan medis seperti penerapan terapi radiasi atau
antibiotik, atau mungkin berhubungan dengan kolitis ulserativa atau
penyakit Crohn (kondisi yang menyebabkan peradangan pada usus
besar atau usus kecil). Penyebab lainnya cedera rektal, infeksi non-
seksual, dan alergi.
• Pencegahan Proktitis (Peradangan Pada Rektum)
Ada beberapa hal yang bisa kita hindari untuk mencegah terjadinya
Proktitis, di anataranya adalah berhubungan intim dengan banyak
pasangan. Selain itu berhubungan intim dengan pasangan yang
memiliki infeksi menular seksual perlu dihindari agar kita tidak terkena
penyakit Proktitis.
• Pengobatan Proktitis (Peradangan Pada Rektum)

Jenis obat obatan Antibiotik biasanya diberikan untuk mengobati Infeksi


Menular Seksual bakteri. kortikosteroid topikal dapat digunakan untuk
mengurangi peradangan rektum disebabkan oleh cedera. Menghindari
hubungan seks lewat anus akan membantu untuk mempercepat proses
penyembuhan. Antibiotik dapat diberikan untuk mengobati disentri amuba,
sementara proktitis akibat radioterapi sering diobati dengan kortikosteroid.
Secara umum pengobatan dengan cara seperti ini dapat menyembuhkan
penyakit proktitis.
Kanker rektum (kanker kolorektal)
• Kanker rektum adalah jenis kanker yang terjadi pada rektum, saluran
yang menjadi bagian terakhir dari usus besar untuk membuang feses.
• Kanker rektum biasanya dikelompokkan bersama kanker usus besar,
dan keduanya disebut kanker kolorektal. Kanker rektum paling sering
dimulai pada sel yang melapisi bagian dalam rektum. Kanker rektum
sering kali terbentuk pertama kali sebagai polip prekanker.
• Jenis kanker ini lebih umum terjadi pada pria dibandingkan dengan
wanita.
Apa saja ciri-ciri dan gejala kanker rektum?

• Sembelit
• Perdarahan pada anus
• Buang-buang air atau diare
• Feses berwarna gelap
• Feses yang berbentuk seperti pensil
• Rasa tidak nyaman pada perut
• Kelelahan yang tidak dapat dijelaskan
• Kehilangan nafsu makan
• Nyeri pada panggul
Apa penyebab kanker rektum?

1. Penyakit peradangan usus • Genetik


• Orang dengan penyakit peradangan • Orang dengan riwayat keluarga
usus (ulcerative colitis dan penyakit tingkat pertama (misalnya orang
Crohn) berisiko tinggi terhadap
kanker rektum. Risiko meningkat
tua atau saudara kandung) yang
seiring semakin lama seseorang menderita kanker rektum,
memiliki penyakit, dan memiliki 2-3 kali lipat risiko
memburuknya keparahan terkena penyakit ini juga.
peradangan. Pada kelompok berisiko Penyebab ini meliputi 20% dari
tinggi ini, direkomendasikan tindak seluruh kasus.
pencegahan dengan aspirin dan
kolonoskopi rutin.
Apa saja pengobatan untuk mengatasi
Faktor pemicu
kanker rektum?
• Asupan tinggi lemak,daging merah,
daging olahan • Operasi
• Minum alkohol • Kemoterapi
• Obesitas • Radiasi
• Merokok • Terapi biologis
• Kurangnya aktivitas fisik
• Usia
• Jenis kelamin pria
Pencegah
an
• Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, dan mengurangi asupan daging merah
dan daging olahan.
• Aktivitas fisik direkomendasikan untuk ditingkatkan. Latihan fisik dikaitkan dengan
pengurangan risiko pada usus besar namun bukan pada rektum. Kadar aktivitas fisik
yang tinggi mengurangi risiko kanker rektum sebanyak sekitar 21%.
• Sering duduk dalam jangka lama dikaitkan dengan angka mortalitas akibat kanker
rektum. Risiko tidak dihilangkan dengan olahraga rutin, namun dapat menurun.
• Bukti untuk efek perlindungan dari serat buah dan sayuran kecil.
• Risiko kanker rektum dapat dikurangi dengan menjaga berat badan yang sehat.
Prolaps
rektum

• Apa itu prolaps rektum?


Prolaps rektum adalah kondisi saat dinding rektum
mengalami prolaps hingga menonjol keluar dari anus dan
terlihat di luar tubuh. Prolaps rektum dapat terjadi tanpa
adanya gejala, tetapi tergantung pada sifat dari prolaps
tersebut, kemungkinan ada lendir yang keluar (lendir keluar
dari anus), pendarahan rektum, inkontinensi tinja dalam
tingkat tertentu, dan gejala buang air besar terhambat.
Seberapa umumkah prolaps rektum?

• Prolaps rektum umumnya lebih sering terjadi pada wanita usia lanjut,
meskipun juga bisa terjadi pada usia berapapun dan pada kedua jenis
kelamin. Kondisi ini sangat jarang mengancam nyawa, tetapi gejalanya
dapat melemahkan jika tidak diobati.
Apa saja tanda-tanda dan gejala prolaps rektum?

• Sembelit juga digambarkan sebagai tenesmus (sensasi evakuasi tinja yang tidak lengkap)
• Perasaan mengejan
• Pendarahan rektum
• Diare dan kebiasaan buang air besar yang tidak menentu
• Awalnya, gumpalan dapat menonjol keluar lubang anus hanya selama buang air besar
dan penegangan, dan secara spontan kembali setelahnya. Kemudian, gumpalan
tersebut harus didorong masuk kembali setelah buang air besar. Ini dapat berkembang
menjadi kondisi prolaps yang kronis dan parah, yang didefinisikan sebagi prolaps
spontan yang sulit untuk berada tetap di dalam, dan terjadi ketika berjalan, berdiri lama,
batuk atau bersin (Valsalva maneuver). Jaringan rektum prolaps kronis dapat mengalami
perubahan patologi seperti penebalan, ulserasi, dan pendarahan.
Apa penyebab prolaps rektum?

Penyebab pastinya tidaklah diketahui, dan telah banyak diperdebatkan.


Ada beberapa kelainan yang mendasari pada dasar panggul yang
memengaruhi beberapa organ panggul. Neuropati proksimal, bilateral,
pudendal, telah didemonstrasikan pada pasien dengan prolaps rektum
yang memiliki inkontinensia tinja. Hasil ini tidak ditemukan pada subyek
sehat dan bisa jadi penyebab atrofi terkait denervasi dari sfingter anus
eksternal. Beberapa penulis berpendapat bahwa kerusakan saraf
pudendal adalah penyebab melemahnya dasar panggul dan sfingter
anus, dan bisa jadi penyebab yang mendasari spektrum gangguan
dasar panggul.
Faktor-faktor risiko
Untuk anak-anak : Untuk orang dwasa :
• pernah menjalani operasi pada • mengejan ketika buang air besar
anus sewaktu bayi karena sembelit
• malnutrisi • kerusakan jaringan yang
• kelainan bentuk atau masalah disebabkan oleh operasi atau
perkembangan fisik melahirkan
• mengejan ketika buang air besar • melemahnya otot dasar panggul
yang terjadi secara alami seiring
• infeksi usia
ANUS
• Anus merupakan bagian terakhir dari sistem pencernaan pada
manusia dan hewan. Anus yang juga sering disebut dengan dubur
adalah perpanjangan dari rektum yang terletak di luar tubuh. Terbuka
atau tertutupnya anus diatur oleh otot sfingter.
FUNGSI
• Anus Sebagai bagian dari Sistem • Menahan BAB di saat tertentu.
Pencernaan Rasa ingin BAB juga dapat ditahan
Anus berfungsi sebagai organ ketika belum sempat pergi ke
pencernaan terakhir yang toilet. Hal ini dikarenakan ada
merupakan tempat kontraksi otot sfingter dan levator
dikeluarkannya feses keluar tubuh. setelah menerima impuls dari
Feses (Kotoran) yang tidak otak. Otak mengeluarkan impuls
diperlukan dibuang melalui proses tersebut ketika kita ingin
defekasi (Buang Air Besar). menahannya.
Struktur Anus

• Kulit di sekitar anus merupakan kulit berkeratin, yang dilapisi oleh


epitel skuamosa stratified dan memiliki komponen kulit rambut halus,
kelenjar keringat, kelenjar sebasea, dan nervus somatik (sensitif
terhadap nyeri), tanpa komponen kulit tersebut maka kulitnya terlihat
seperti dilapisa sel epitel kuboid. Saluran anal mempunyai panjang
sekitar 2 – 4,5 cm, dikelilingi oleh otot berbentuk seperti cincin yang
disebut sfingter anal internal dan sfingter anal eksternal. Saluran ini
juga dilapisi oleh membran mukosa, bagian atas saluran ini memiliki
sel yang menghasilkan sekret untuk mempermudah feses keluar dari
tubuh.
Bagian – Bagian Anus dan Fungsinya
• Anal Canal • Rektum
Anal Canal (Kanalis Anal) Rektum sebenarnya merupakan
merupakan sebuah saluran dengan organ yang berbeda dengan anus.
panjang sekitar 4 cm yang Rektum merupakan ruangan
dikelilingi oleh sfingter anus. Bagian dengan panjang sekitar 12 – 15
atasnya dilapisi oleh mukosa cm yang terletak setelah kolon
glandular rektal. Fungsi Kanal ini (usus besar).
merupakan sebagai penghubung
antara rektum dengan bagian luar
tubuh
• Sfingter Anal Internal • Sfingter Anal Eksternal
Sfingter anal internal merupakan Sfingter Anal Eksternal merupakan
jaringan otot polos yang jaringan otot rangka (lurik)
mengelilingi 2,5 cm bagian kalis berbentuk elips yang melekat pada
anal. Sfingter anal internal dinding anus. Panjangnya sekitar 8
mempunyai ketebalan sekitar 5 – 10 cm. Fungsi dari sfingter anal
mm, karena disusun oleh serat eksternal adalah untuk membuka
otot polos, maka kerja dari sfingter dan menutup kanalis anal. Karena
ini berlangsung secara tidak sadar disusun oleh otot rangka (lurik)
dan tidak dapat dikontrol. Fungsi maka kerja dari sfingter ini adalah
dari sfingter anal interlan adalah secara sadar. Otot inilah yang
untuk mengatur pengeluaran membuat kita bisa menahan
feses saat buang air besar agar proses defekasi (Buang Air Besar)
feses tidak kembali masuk ke usus. untuk sementara.
• Pectinate Line • Kolom Anal
Pectinate Line merupakan Kolom Anal atau yang juga
garis yang berfungsi sering disebut dengan
sebagai garis pembagi Kolom Morgagni adalah
antara dua pertiga (atas) beberapa lipatan membran
dengan bagian sepertiga mukosa dan serat otot.
(bawah) anus. Fungsi dari Nama Morgagni’s diambil
Pectinate line termasuk dari penemunya yaitu
penting karena bagian yang Giovanni Battista Morgagni.
dipisahkan olehnya Fungsi dari kolom anal
membuanya struktur dan adalah sebagai pembatas
fungsi yang berbeda. dinding anus.
Penyakit yang bisa terjadi
pada anus
Wasir

• Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan yang


berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh
darah yang terkena wasir berada di dalam atau di
sekitar bokong, yaitu di dalam rektum atau di dalam
anus. Kebanyakan hemoroid adalah penyakit berat
dan bahkan tidak menimbulkan gejala
• Fisura Anus atau Fisura Anorektal

adalah robekan pada lapisan lubang


anus (anoderm). Permasalahan ini
terjadi ketika tinja terlalu keras
sehingga anus terluka saat buang air
besar (BAB). Terkadang Fisura Anus bisa
muncul karena diare berkepanjangan,
penyakit usus, atau penyakit menular
seksual yang melibatkan anus. Penyakit
ini bentuknya serupa luka ringan, tapi
dapat berkembang menjadi kronis
menjadi robekan panjang.
Pada akhirnya, dapat mengekspos
permukaan otot dasar.
• Abses Anus
Abses Anus adalah penyakit bengkak yang terjadi dekat lubang
anus dan berisi nanah. Kebanyakan permasalahan timbul karena
masalah kesehatan lain di sistem pencernaan. Abses sendiri
terbentu dari kelenjar anal kecil. Membesarnya karena ada
infeksi di bawah kulit. Hal penyakit ini sering terjadi pada dewasa
usia 20-40 tahun. Biasanya lebih banyak pada pria daripada
wanita. Namun, secara medis, belum ada penjelasan yang benar-
benar nyata mengenai penyebab Abses Anus.
Penyakit Usus Besar
• Diare
• Disentri(bab+darah+lendir)
• Apendiks
• Muntaber
• Tyfus
• Cacingan
• Usus mati
• Konstipasi
• Hati
• Empedu

Anda mungkin juga menyukai