Oleh :
NIM : J014172063
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
1. Bifid tongue
a. Definisi
Bifid tongue atau cleft tongue (glossoschissis) adalah kondisi lidah dengan
alur atau terbelah memanjang di sepanjang ujung lidah. Ini terjadi akibat fusi
Cleft kadang dapat terbentuk akibat sindrom orofacial digital I, II, IV and VI.
terjadinya cleft parsial atau menyeluruh pada lidah. Meskipun kondisi cleft
tongue parsial lebih sering ditemui. Cleft tongue terjadi aikibat kegagalan
sedangkan bifid tongue menunjukkan cleft komplit pada long axis lidah.
c. Gambaran Klinis
bifid tongue menunjukkan cleft komplit pada long axis lidah. Cleft maupun
digital (OFDS), cleft yang terjadi tanpa sindrom ini sangat jarang terjadi.
jari. Temuan oral dan wajah yang lebih umum termasuk perlekatan frenal
multipel, cleft tongue, cleft palatum durum, cleft palatum molle, cleft
alveolus, pseudocleft pada bibir atas dan hamartoma oral keras. Cleft tongue
dapat memengaruhi estetika dan juga kemampuan bicara dari individu yang
Cleft tongue umumnya asimtomatis tapi dapat menimbulkan keluhan jika ada
dan mencegah inflamasi, bila pasien merasa sangat terganggu dengan kondisi
2. Hairy tongue
a. Definisi
keratin pada papila filiformis lidah yang menghasilkan pola seperti rambut.
b. Etiologi
perubahan sekunder flora mikroba rongga mulut, obat kumur oxidizing yang
mengandung bismuth).
- Kondisi oral hygiene yang buruk (jarang menyikat gigi, diet lunak tanpa
bagian dorsal lidah). Keadaan tidak bergigi, diet makanan lunak (non-abrasive
demam tifoid juga dapat menyebabkan lidah menjadi berselaput. Gejala klinis
dari demam tifoid antara lain demam, sering berkeringat, dan diare, sehingga
c. Gambaran klinis
tongue panjang papila ini lebih dari 15 mm. Hairy tongue jarang yang bersifat
adalah rasa tergelitik pada palatum lunak dan orofaring selama proses
menelan makanan. Pada kasus yang lebih berat, pasien dapat mengeluhkan
dengan hairy tongue. Riwayat lesi ini sering tidak relevan dikarenakan
d. Diagnosis banding
Coated tongue
klinis pada dorsum lidah seperti tertutup oleh suatu lapisan mukus, sel-sel
yang dapat disebabkan oleh sebagian besar nyeri pada lesi minor, gangguan
gangguan pada lambung atau saluran pernapasan, kondisi febris cukup dapat
menimbulkan lapisan yang menutupi lidah dengan adanya plak putih atau
Patogenesis terjadinya lesi ini tidak diketahui seluruhnya tetapi terdapat faktor
terbagi menjadi infeksi primer dan sekunder. Infeksi primer hanya terbatas
pada area oral dan perioral, sedangkan infeksi sekunder diikuti dengan
Ada pula yang dibagi menurut onset terjadinya dan durasinya (akut atau
angular cheilitis), keberadaan lesi kulit maupun lesi oral (mukokutan) dan
dengan HIV. Lesi hairy leukoplakia sangat erat dihubungkan dengan Epstein
Barr Virus (EBV) dan rendahnya jumlah sel limfosit T CD4+. Hairy
leukoplakia dapat terjadi pada batas lateral lidah, bagian dorsum lidah dan
mukosa bukal. Gambaran klinis khas yaitu lipatan vertikal putih yang
berorientasi seperti palisade di sepanjang perbatasan lidah. Lesi ini juga dapat
tampak sebagai plak putih yang menonjol dan tidak dapat hilang jika dikerok
e. Terapi
Beberapa terapi yang dapat dilakukan dalam perawatan hairy tongue. Terapi
hairy tongue dapat bervariasi. Pada beberapa kasus, menyikat lidah dengan sikat gigi
atau dengan menggunakan tongue scraper yang dijual di pertokoan cukup memadai
electrodesiccation atau laser karbon dioksida. Prognosis hairy tongue sangat baik, jika
faktor presipitasi tidak dapat dikontrol dengan baik maka pasien diinstruksikan untuk
menyikat lidah atau scraping lidah sebagai upaya menjaga oral hygiene harian.
Nistatin dapat membantu pada kasus tertentu yaitu jika terdapat peningkatan
pertumbuhan Candida albicans. Pada kasus yang ekstrem, elongasi papilla dapat
menggunakan agen keratolitik (asam salisilat dalam alkohol, podophyllin dalam
Terapi hairy tongue difokuskan pada reduksi atau eliminasi faktor predisposisi
dan pembersihan papilla filiformis yang memanjang. Pasien diberi tahu cara
menggunakan alat tongue scraper. Diet makanan yang memiliki efek abrasif dapat