Perawatan Ortodonti Profilaksis pada Anak

dengan Peranti Lepasan

Cristian Romanec1, Bogdan Dragomir1, Cristina Bica2
1
Universitas Kedokteran dan Farmasi Grigore T. Popa, Departemen Ortodonti, 16 Universitatii Str.,
700.115, Iasi, Rumania
2
Universitas Kedokteran dan Farmasi Mures Mures, Fakultas Kedokteran Gigi, Disiplin Ilmu
Ortodonti, 38 Gheorghe Marinescu Str., 540.139, Targu Mures, Romania

Masa kanak-kanak dan remaja termasuk dalam periode pertumbuhan di mana para dokter
anak menemui sejumlah tantangan seperti, kerjasama/koperatif anak, pemenuhan perawatan,
dan keluarga pasien, demikianlah yang terdapat dalam segitiga pedodontik. Pentingnya
pemantauan jangka panjang pada pasien tidak boleh diabaikan, terutama bagi mereka yang
dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi, baik bercampur maupun permanen, di
mana hal buruk dapat dengan mudah terpicu. Anak-anak dengan kondisi tersebut
diindikasikan menggunakan peranti dental mobile yang akan dipakai terus menerus baik
siang dan malam, dan dilepaskan selama makan dan ketika membersihkan gigi. Alat ini
digunakan untuk waktu yang relatif singkat sebagai bagian dari rencana perawatan yang lebih
luas. Efisiensi dari suatu alat ortodonti dinilai dari kemungkinan alat yang digunakan untuk
mencapai hasil yang diinginkan dalam jangka waktu perawatan yang singkat dan tanpa
mempengaruhi integritas biologis dari substrat lokasi perawatan. Peranti ortodonti mobile
digunakan untuk memperbaiki kelainan dento-maksila, kebutuhan plat dengan kekuatan
ortodonti, retensi dan anchoring. Jika alat ini digunakan sebagai peranti contention, yang
diperlukan hanya retensinya. Kelompok studi diambil dengan metode pemilihan,
pemeriksaan, dan perawatan ortodonti dari 46 kasus di Klinik Ortodonti Universitas
Kedokteran dan Farmasi Tirgu Mure antara 2014-2016. Penelitian ini dihubungkan dengan
aspek teoritis mengenai biomekanik dan prinsip-prinsip perawatan ortodonti dan
menunjukkan karakteristik paparan sintetis dari perangkat ortodonti pada waktu yang
bersamaan dengan mempertimbangkan pengembangan dari teknik baru. Perawatan ortodonti
dimulai pada masa kanak-kanak, sekitar usia 6 tahun atau saat anak memiliki 4-6 gigi sulung,
ketika telah terlihat masalah dalam pertumbuhan rahang dan gigi permanen.

Kata kunci: Peranti ortodonti, biomekanik, gigi bercampur, koreksi anomali

Masalah gigi dan mulut tidak hanya
tercermin pada tingkat estetika, tetapi juga
pada kesehatan umum setiap orang.
Perawatan ortodonti adalah perawatan
yang dihubungkan dengan diagnosis dan
perawatan kelainan dento-maksila yang
memberi konsekuensi pada fungsi dan
morfologi cranio-facial pasien anak atau
dewasa.
Masa kanak-kanak didefinisikan
sebagai kualitatif, variabel ascending dari
janin sampai bayi yang baru lahir hingga
akhirnya mencapai usia dewasa (Maxim
A).
Sifat dan kemampuan anak cenderung
dibentuk dan dikembangkan pada
aktivitas, pendidikan, dan pengajaran, dan
sebagai hasil dari pengembangan sosial
dan budaya. Perkembangan naluri psikis
merupakan hasil dari penggabungan unsur-
unsur lahiriah yang mereka peroleh.
Determinisme genetik memanifestasikan
dirinya lebih kuat dalam fungsi dasar
mental dan lebih kuat dalam tahap awal
perkembangan anak [1].

1
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
 Kesadaran akan individualitas anak
hanya akan terjadi ketika ia sadar dengan
jenis kelaminnya, sebuah fenomena yang
perlihatkan dalam drama Oedipal,
membedakan antara anak laki-laki dan
perempuan.
Perawatan kelainan dento-maksila
mencakup pengoreksian posisi gigi dan
oklusi sebanyak yang diperlukan.
Keputusan perawatan dan rencana
perawatan harus mempertimbangkan usia,
keadaan umum tubuh, status kesehatan
rongga mulut, bentuk klinis dari kelainan
dento-maksila, etiologinya, dan tingkat
kolaborasi pasien dengan pilihan
perawatan. Keseimbangan kekuatan di
sekitar lengkungan gigi sangatlah
kompleks dan dapat dibagi menjadi
developmental force dan neighborhood
force, ditentukan oleh struktur dan fungsi
aparatus dento-maksila. Developmental
force mempengaruhi posisi gigi dan
membangun hubungan oklusal. Gaya ini
disebabkan oleh perkembangan rahang,
sendi temporomandibular, gigi erupsi, dan
massa otot [2,3].
Dalam perawatan ortodonti, gaya
dibagi atas gaya natural artifisial atau gaya
mekanis dan gaya natural atau fungsional:
gaya buatan (mekanik) dihasilkan oleh
bahan-bahan dari peranti ortodonti yang
dibuat (stainless steel untuk spring, bahan
elastis - cincin karet, sekrup ortodonti).
Deformasi komponen elastis menyebabkan
kecenderungan untuk kembali ke bentuk
awal, memicu gaya yang diterapkan pada
gigi yang memediasi posisinya; intensitas
gaya diatur secara berkala oleh dokter
dengan mengaktifkan busur atau oleh
pasien dengan melepaskan baut atau
mengubah cincin elastis. Gaya natural
(fungsional) dihasilkan oleh kontraksi dari
otot-otot orofaringeal yang dihasilkan dari
modifikasi keseimbangan kelompok otot
antagonis. Intensitas gaya-gaya tersebut
diatur oleh refleks proprioseptor jaringan
periodontal, pengucapan, dan bahaya
kelebihan gaya-gaya tersebut dapat
dikurangi dengan hal-hal di atas [4-6].
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
Dari sudut pandang gaya ortodonti
yang digunakan, tiga aspek yang akan
dibahas: tingkat aplikasi, intensitas gaya,
dan ketahanan jaringan. Dari sudut
pandang ritme gerak, sangat penting antara
keseimbangan aksi – jeda. Ada tiga jenis
gaya: gaya intermitten ditandai dengan
berubahnya periode aksi dan jeda yang
dihasilkan oleh peranti mobile, aktivator,
peranti ekstraoral, dan peranti bekerja
hanya beberapa kali dalam sehari; gaya
discontinuous ditandai dengan berubahnya
waktu aksi dan periode jeda yang
memungkinkan pembentukan jaringan,
yang terpenting selama aktivasi,
pengurangan yang cepat dari waktu
perpindahan gigi oleh peranti ortodonti;
gaya kontinyu dengan intensitas konstan
selama pergerakan gigi, tidak memerlukan
gaya kontinyu, dengan intensitas konstan
selama pergerakan gigi, tidak
menyebabkan kompresi berlebihan dari
ligamen periodontal dan jaringan
hialinisasi; memungkinkan pergeseran
ortodonti yang menguntungkan [7,8].
Efisiensi dari suatu alat ortodonti
dinilai dari kemungkinan mencapai hasil
yang diinginkan dalam waktu perawatan
minimal tanpa mempengaruhi integritas
biologis dari substrat di mana ia
beroperasi.
Dalam ortodonti modern, gaya
perpindahan gigi yang ringan lebih
disukai, gaya-gaya tersebut tidak
menghasilkan zona hialinisasi yang
menghalangi pergerakan dan lebih jauh
lagi efek yang tidak diinginkan dapat
terjadi. Gaya ortodonti bekerja seperti
vektor lainnya dengan mempertimbangkan
hukum komposisi dan dekomposisi yang
dapat diberikan pada gigi yang diisolasi,
kelompok gigi, lengkung gigi, dan sendi
temporomandibular. Terlepas dari sifat
gaya ortodonti (alami, buatan), area
penempatan gaya (gigi, arcade, rahang)
dan daerah dukungan yang disebut
anchorage diharuskan memperoleh efek
terapeutik. Menurut prinsip-prinsip
mekanik, kekuatan yang diterapkan untuk
pergerakan gigi atau kelompok gigi harus
2
memiliki setidaknya kekuatan yang sama
dan berlawanan untuk penjangkaran.
Jika gaya tidak bekerja pada pusat
resistensi gigi, gaya tersebut tidak akan
menghasilkan translasi murni, tetapi gigi
mengalami rotasi terhadap gaya
pertahanan dikarenakan penggunaan gaya
jauh dari pusat resistensi. Semakin dekat
gaya ke pusat resistensi, gerakan akan
dominan pada translasi, sementara jarak
yang lebih besar akan menghasilkan rotasi
yang lebih besar dan translasi yang lebih
rendah. Rasio antara gaya dan momen
yang diciptakan hanya dapat dikendalikan
oleh peranti cekat dan itu tergantung pada
jenis pergerakan/pergeseran gigi.
Perpindahan gigi dapat terjadi dengan
sistem gesekan gesekan dan non gesekan.
Pergerakan ortodonti berupa: gerakan
memutar, translasi, intrusi, ekstrusi,
derotion, dan gerakan torsi. Pada tahap
awal semua gerakan gigi dapat dijelaskan
oleh gerakan rotasi dan translasi, dimana
terjadi perpindaha yang terbatas di sekitar
jaringan periodontal. Gaya yang lebih
besar akan menyebabkan pergeseran
jangka panjang yang merupakan hasil dari
pergerakan gigi yang lebih kecil
tergantung pada jenis remodeling tulang
alveolar.
Basculation adalah gaya ortodonti
paling umum yang dihasilkan dari
penerapan gaya pada sebuah titik, seperti
pada mahkota gigi dan terdiri dari
gerakkan tipping gigi di sekitar pusat
rotasi, di mana hal ini disebut sebagai
versi. Translasi adalah gerakan di mana
mahkota dan apikal bergerak dalam arah
dan jarak yang sama; hal ini
menguntungkan asalkan gaya-gaya yang
dihasilkan tidak melebihi batas tertentu.
Derotation adalah gerakan penting di
sekitar sumbu akar besar yang
membutuhkan gaya torsi; gaya ortodonti
cocok untuk derotation serupa dengan
gaya yang digunakan untuk gerakan
tipping. Ekstrusi atau perpindahan gigi
dalam arah vertikal terhadap bidang oklusi
idealnya hanya menginduksi zona tension
pada ligamen periodontal, bukan zona
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
pressure, gaya untuk menghasilkan
ekstrusi harus memiliki intensitas yang
sama seperti gaya tipping. Intrusi adalah
kondisi yang sulit dicapai selama ini. Hal
ini membutuhkan kontrol kekuatan yang
hati-hati, sehingga intensitas gaya yang
rendah dapat diterapkan karena zona
kompresi akan terkonsentrasi pada area
kecil di apikal gigi. Pada usia muda, gaya
yang terjadi terus menerus dan ringan
bermanfaat untuk menyebabkan intrusi.
Dalam kasus lain, di mana tulang alveolar
terletak lebih dekat ke apikal, risiko
resorpsi akar akan meningkat pada bagian
apikal.
Gaya torsi adalah gerakan yang lebih
radikuler, vestibuloorally, pergeseran
mahkota yang kurang atau bahkan tetap di
tempat. Gaya didistribusikan ke seluruh
permukaan akar. Hal ini membutuhkan
sepasang gaya yang hasilnya adalah rotasi
di sekitar titik yang terletak sebidang
[4,9,10]. Setelah resorpsi jaringan tulang
dengan ukuran sedang, apeks secara
bertahap mulai menekan serat periodontal,
sehingga membentuk daerah dengan
tekanan tinggi. Mengenai metode
penyatuan lengkungan gigi meliputi cekat,
peranti mobile/lepasan, dan peranti
campuran [11].
Peranti mobile/lepasan dapat
dilepaskan dari rongga mulut dan terbagi
dua jenis: peranti mobilizable, contohnya
plat palatal dan lingual, yang memiliki kait
atau perangkat sebagai elemen penjangkar;
peranti mobile/lepasan sepenuhnya,
dipertahankan dalam rongga mulut untuk
mendapat kontraksi dari otot-otot
orofaring, karena tidak memiliki unsur
penjangkar lainnya. Jenis ini termasuk
sebagai peranti ortodonti fungsional
[12,13].
Peranti ortodonti mobilizable
melakukan penjangkaran ke lengkung gigi
dengan cara retensi melalui kait atau baut.
Perangkat tersebut berupa plat palatal dan
lingual yang memiliki karakteristik utama
sebagai berikut: perangkat tersebut dapat
digunakan dan dilepaskan setiap saat dari
rongga mulut oleh dokter dan pasien; yang
3
memicu gaya ortodonti dicapai dengan
deformasi komponen elastis (pegas) atau
kinerja beberapa elemen mekanik (sekrup);
peranti tersebut memiliki daya penyatuan
yang kuat pada lengkung gigi sehingga
memungkinkan peranti dento-maksila
melakukan fungsi peranti ortodonti dan
pergerakan gigi untuk tujuan ortodonti;
jika digunakan untuk memperbaiki
kelainan dento-maksila, plat memerlukan
kekuatan ortodonti, retensi dan
penjangkaran. Jika digunakan sebagai
retainer, yang diperlukan hanya retensi.
Peranti mobilizable memungkinkan
penambahan elemen fungsional,
memperluas indikas area terapi, bertumpu
pada gigi dan jaringaan periodonsium,
bahaya kelebihan gaya pada gigi
berkurang, mekanisme kerja yang
sederhana dan harga murah, elemen
prefabrikasi juga dapat digunakan;
adaptasi di rongga mulut mudah dan cepat;
melepaskan arcade odontal atau
kemungkinan perawatan periodontal;
dalam kasus hiperaktif beberapa unsur
ketidakstabilan pada peranti dapat terjadi;
beberapa item dapat diaktifkan oleh pasien
anak atau orang tua; dapat diperbaiki di
klinik dan laboratorium [14,15].
Resin akrilik baropolymerizable dan
photopolymerizable yang digunakan di
dasar plat ortodonti telah dimodernisasi
dengan teknologi pembuatan peranti
ortodonti. Unsur-unsur penjangkar dan
unsur-unsur aktif dari plat yang terbuat
dari kawat wol dengan diameter 0,1-2 mm,
bulat, persegi panjang atau oval pada
bagian peranti dan dengan tingkatan
elastisitas yang berbeda (kawat dengan
diameter kecil untuk ligatures, kawat
dengan diameter besar untuk perangkat
contentious dan kawat elastis untuk
membuat elemen aktif dan penjangkar).
Plat ortodonti terdiri dari: basis, terbuat
dari resin akrilik yang biomekanik
(lengkungan, sekrup) atau elemen
fungsional; jangkar elemen (kait).
Basis akrilik dari plat ortodonti adalah
area pendukung mukosa pada peranti. Pada
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
alat cekat, komponen plat terdiri dari:
sekrup, pegas, kait.
Untuk gaya, dihasilkan oleh elemen
aktif (sekrup, kawat, dan pegas), basis plat
memperoleh gaya pada kedua permukaan
gigi dan permukaan daerah prosesus
alveolar melalui jaringan lunak. Kekuatan
ini menentukan perubahan posisi gigi dan
struktur tulang, (proses remodeling tulang
terdiri resorpsi tulang dan fase aplikasi
alat).
Basis plat atas meliputi daerah
palatum, mengikuti seluruh permukaan
palatum dari gigi rahang atas dan
menembus ke dalam interdental di bawah
titik kontak dengan ekstensi plat akrilik
untuk mempertahankan peranti.
Dasar dari plat rahang bawah
berkontak baik dengan tulang alveolar
disepanjang gingiva hingga ke molar
ketiga pada lengkung rahang. Basis akrilik
dari peranti ortodonti mobilizable dapat
menjadi khusus dari beberapa fragmen
yang dihasilkan dari bagian perantinya.
Tergantung pada mode sectioning,
mekanisme kerja basis peranti pada gigi
dan proses alveolar berbeda. Pada rahang,
basis plat dapat dipotong pada garis
median di L, Y, di trapeze atau sektor
atipikal. Pada rahang, basis plat dapat
dipotong pada garis tengah, unilateral, atau
bilateral [16].
Efek plat ortodonti tergantung pada
stabilitasnya, yaitu kualitas dari
penjangkarannya. Selain gaya fisiologis
akibat gravitasi, pengunyahan atau fonasi,
gaya-gaya ortodonti lebih intens timbul
dari unsur-unsur aktif dari plat (pegas dan
sekrup) yang cenderung melepaskan
peranti dari bidang dentoalveolar.
Topografi tertentu dari arcade odontal
dan sumbu aksis gigi yang berbeda secara
geometris diwujudkan melalui multiple
inclined plane dengan permukaan yang
sangat kecil dan miring. Untuk itu, perlu
ditambahkan formasi pergerakan mobile di
rongga mulut. Faktor kompleks ini
menyebabkan kekuatan utama bekerja
pada komponen peranti dento-maksilaris
yang menimbulkan kekuatan yang tidak
4
diinginkan yang cenderung melepaskan
plat dari bidang dentoalveolar,
memindahkan elemen aktif yang tidak
diharapkan dan menimbulkan efek yang
tidak diinginkan. Efektivitas perawatan
ortodonti tergantung pada gaya balik
sekunder; penjangkaran merupakan
elemen penting dalam desain plat ortodonti
yang merupakan sumber gaya balik
terhadap aksi komponen aktif dari peranti
ortodonti. Ketika gerakan ortodonti
ditimbulkan dari kekuatan gigi, gaya balik
dari penjangkaran diperlukan. Unsur-unsur
penjangkar dari plat ortodonti paling
umum digunakan adalah kait crocket
(Stahl crochet, delta, arrow, semicolon)
dan bite guards.
Bite guard merupakan elemen
penjangkar yang terbuat dari akrilik, mirip
dengan sekelompok mahkota terukir saling
berhubungan di mana dinding tengah telah
dilepaskan. Hal ini diterapkan untuk gigi
yang goyang pada vestibular, oral, dan
oklusal yang tidak menembus subgingiva
dan menyebabkan oklusi sementara.
Perbedaan utama atau kesamaan antara
collars dan crotchets sebagai unsur
penjangkar plat ortodonti dirangkum
dalam tabel 1 berikut.
Tabel 1.
Bagian eksperimental
Bahan dan metode
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
Peranti ortodonti adalah alat terapi
yang digunakan pada gigi dan rahang
dengan tujuan pencegahan atau koreksi
dari lengkung gigi atau dentoalveolar yang
mengalami kelainan.
Tujuan utama dari perawatan gigi
dengan peranti lepasan adalah untuk
memblokir atau merangsang rahang;
peranti ortodonti lepasan digunakan bila
terdapat perbedaan antara lengkung rahang
atas dan bawah, reposisi mandibula dan
menciptakan otot-otot perioral yang baik
pada sekitar rongga mulut.
Kumpulan data untuk seleksi,
pemeriksaan dan penanganan ortodonti
dari 46 kasus dilakukan di Klinik
Ortodonti Universitas Kedokteran dan
Farmasi Tirgu Mures pada tahun 2014-
2016.
Hasil dan diskusi
Peranti lepasan yang diindikasikan
sesuai untuk pasien berusia antara 6 dan 12
tahun yang bekerja pada gigi bercampur
dan permanen, terutama selama fase gigi
bercamput, ketika gigi permanen mulai
menggantikan gigi desidui. Tindakan
terapi peranti ortodonti lepasan dipantau
oleh orthodontist yang dijadwalkan setelah
27 hari; perawatan ortodonti bertujuan
untuk memperbaiki keselarasan rahang
atas dan meningkatkan fungsi
pengunyahan.
Perawatan ini adalah terapi modern
yang lebih disukai untuk menjaga
kesehatan gigi, jaringan periodonsium,
meningkatkan estetika wajah dan gigi.
Peranti ortodonti lepasan dianggap
sebagai aksesoris yang sangat diperlukan
dalam rongga mulut dari banyak anak-
anak dan remaja. Perkembangan tulang
tergantung pada genetik (keturunan) dan
faktor lingkungan (eksternal): peranti
ortodonti lepasan dapat terganggu oleh
faktor lingkungan (eksternal), yang
digunakan untuk memperbaiki
perkembangan nonsteroid maksilofasial.
Oleh karena karakteristik tertentu yang
berbeda dari peranti cekat, peranti
ortodonti lepasan dapat bekerja baik pada
5
struktur pendukung tulang (periodonsium)
dan pada gigi; pada saat terpakai,
perubahan postur mandibula pasien diikuti
oleh pertambahan usia pasien.
Peranti ortodonti lepasan dibuat di
laboratorium, berdasarkan pengembangan
yang cermat dari bentuk lengkung gigi dan
palatum pasien. Peranti ini terbuat dari
akrilik, dimana ditambahkan berbagai
komponen logam dengan fungsi
menggerakkan dan / atau menahan gigi
atau elemen unsur.
Model harus dalam keadaan lembab
dan terisolasi dengan isolator acrylic
based. Tahap ini dapat digantikan dengan
merebus larutan sabun selama 1 menit.
Hilangkan bagian gipsum dari permukaan
model dan jika gigi belum erupsi (11
kasus-23,91%) hati-hati dalam
menghilangkan ruang interdental dan
bagiannya dengan mengukir sekitar 1-
2mm, melindungi dengan baik bagian-
bagian strukur jaringan keras gigi.
Membentuk elemen kawat, kait, dan
pegas pada model. Realisasi sesungguhnya
dari bass plat dimungkinkan oleh dua
teknik yang berbeda: powder dan liquid
dengan menaburkan powder pada
permukaan pola. Tahap ini diulang sampai
ketebalan dasar yang diinginkan diperoleh.
Jika tidak, permukaan yang lembut akan
muncul dari akrilik atau di permukaannya
yang memberikan hasil yang tidak estetik;
penambahan cairan secara terus-menerut
dengan tingkat yang relatif lambat sampai
munculnya tampakan translusen atau
opaque. Model ditempatkan dalam bejana
bertekanan pada suhu 40°C dan 2,1-2,5°C
selama 20 menit.
Teknik pasta - mempersiapkan pasta
akrilik dengan mencampur 2,5 / 3 powder
dengan liquid. adonan harus jenuh dengan
cairan sehingga setelah 2-3 menit ketika
adonan mulai terlihat seperti benang,
konsistensi seperti ini akan dapat membuat
adonan diregangnkan menggunakan
spatula pada permukaan model. Hati-hati
dalam mengikuti kontur daerah yang
tersembunyi di bawah retensi crotch atau
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
sisi sekrup, sehingga tidak ada celah udara
pada tahap ini.
Pencampuran material pada permukaan
model, pembuatan cetakan dengan
kelebihan cairan sesuai dengan ketebalan
dan luas yang diinginkan dan akhirnya
basis plat kan dipoles pada msein dengan
menggunakan monomer. Untuk tahap ini,
model dimasukkan ke dalam bejana
bertekanan seperti pada teknik
sebelumnya.
Teknik pasta memiliki keuntungan
yaitu memperoleh struktur yang lebih
kompak pada basis peranti ortodonti
sehingga menghasilkan kualitas tinggi.
Pembuatan akrilik photopolymerizable
mirip dengan penggunaan barometrizer
akrilat. Peranti memiliki presisi yang
sangat baik dan desain besar.
Pemotongan plat dilakukan dengan
disc logam Horico dengan cutter silinder
tipis atau sebaiknya menggunakan gergaji
dengan sisi yang sempit karena bagiannya
akan sempurna terbentuk dengan
sempurna.
Peranti ortodonti lepasan digunakan
untuk rahang dan rongga mulut pasien usia
muda. Penggunaan peranti lepasan
memungkinkan gigi dan jaringan
pendukung untuk diarahkan ke posisi yang
paling normal; untuk memperoleh koreksi
gigi dan wajah yang sempurna selama
periode pertumbuhan dan perkembangan
dan diindikasikan untuk maloklusi gigi
parah dan distrofi dentofacial. Penggunaan
peranti ortodonti lepasan dikaitkan dengan
pencegahan dan modifikasi kebiasaan
buruk.
Peranti ini dapat digunakan oleh anak-
anak pra-sekolah dengan gigi susu untuk
memperbesar langit-langit dan lengkung
gigi; berhasil memperbaiki kebiasaan
buruk dari anak-anak; memungkinkan
kebersihan gigi yang tepat; mengoreksi
fonetik anak, mengurangi risiko lesi
periodontal dan gigi yang disebabkan oleh
endapan plak bakteri. General profilaksis
berfungsi untuk sistemik, lokal, maupun
keduanya. General profilaksis sistemik
non-spesifik harus dilihat dalam konteks
6
sifatnya yang terintegrasi dengan bio- vascular ResponseRev. Chim. (Bucharest),
psiko-sosial, hal ini untuk mencegah 67, no. 3, 2016, p.566
semua jenis penyakit, tapi terkhusus pada
pencegahan penyakit secara langsung dan 3.BARLEAN, L, TATARCIUC, M.,
penyakit rongga mulut. BALCOS, C., VITELARIU, A.M.,
Profilaksis lokal harus berlangsung MOISEI, M., CHISCOP, I., SCUTARIU,
dalam beberapa tahap. Profilaksis primer M.M., Dentists Occupational Exposures to
diarahkan untuk menstimulasi gigi dan Chemicals During Hands Hygiene in the
terdiri dari beberapa cara, seperti nutrisi Dental Offices in IasiRev. Chim.
yang rasional, fluoridasi dengan cara lokal (Bucharest), 66, no. 10, 2015, p. 1696
dan umum, dll.
Profilaksis sekunder bertujuan untuk 4.COCARLA E., Aparate ortodontice
mengobati dan mencegah komplikasi lokal fixe.Tehnici modern, Editura medicala
dan regional penyakit karies dan penyakit universitarã Iuliu Hatieganul, Cluj-Napoca
periodontal. 2002.
Profilaksis tersier yaitu terapi prostetik
yang dilakukan meliputi pemulihan 5.FRANCU LL, HINGANU D,
fisiologi morfologi yang normal, HINGANU MV. Anatomical evidence
pencegahan migrasi gigi, periodontitis, dan regarding sustentaculum facies. Rom J
sindrom disfungsional. Morphol Embryol 2013; 54(3 Suppl): 757–
761
Kesimpulan
Peranti ortodonti lepasan yang dibuat 6.EARAR. K., GRIGOROIU. R.,
di laboratorium gigi yang mengikuti SCUTARIU. M.M, VASILE. E.,
bentuk rahang, memperbaiki kelainan gigi ANTONIAC. A, DRAGOMIR. L.,
ringan atau sedang dengan memanfaatkan GRADINARU, S., Effect of the
gaya-gaya yang dihasilkan pada gigi dan Sandblasting Process on the Surface
rahang. Properties of Dental Zirconia, Rev. Chim.
Perawatan ortodonti adalah cara (Bucharest), 68, no. 7, 2017, p. 1560
mengoreksi dan menyelaraskan gigi,
meningkatkan penampilan gigi dan 7.MEZAROS M., Notiuni practice de
fungsinya; perawatan juga dapat ortodonþie, Ed. Medicalã Universitatea
membantu meningkatkan kesehatan jangka Iuliu Hatieganu, Cluj - Napoca, Cluj-
panjang dari gusi, gigi, dan rahang dengan Napoca, 2003.
menyeimbangkan tekanan pada semua
gigi. 8.BICA C., Studiu clinic si experimental al
influentei tratamentelor ortodontice asupra
Referensi tesuturilor parodontale.Teza de
doctorat.UMF Tg.Mures, 2005.
1.HINGANU MV, STAN CI, TARANU
T, HINGANU D. Morphological changes 9.PACURAR M., BICA C., MARTHA K.,
in support mechanism of superficial face URSU C., ESIANU D., BRASOVEANU
layers in Moebius syndrom. Rom J A-Caiet de lucrari practice de
Morphol Embryol 2017; 58(3): 851-855. ortodontie.Litografia UMFTg.Mures,
2003.
2.CIURCANU, O.E., STEFANESCU, O.,
SCUTARIU, M.M., STELEA, C.G.. 10.PACURAR M., BICA C., MARTHA
Importance of the Chemistry of Local K., BRASOVEANU A.,HOMPOTHZ.,
Anesthetic in Modulation of Cardio- BUD E., Îndreptat de lucrãri

7
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro
practice.Aparate ortodontice fixe si
mobile. Litografia UMF Tg.Mures, 2006.

11.PACURAR M., Aparatura ortodontica

functionala, de la clasic la modern.Editura
University Press.Tg.Mures, 2008.

12.ZETU I., PACURAR M.,

Ortodontie.Tehnica arcului drept, Ed Lyra,
Tg.Mures, 2000.
13.HINGANU, D., HINGANU, M.V.,
BULIMAR, V., ANDRONIC, D.,
Correlation Criteria Between Extramural
Invasion of Blood Vessels and
Immunohistochemical Markers in the
Processes of Neovasculogenesis. Rev.
Chim. (Bucharest), 69, no. 2, 2018, p. 371

14.MESAROS AS, ROMANEC C,

MESAROS M, MOLDOVAN M,
BALDEA I. In vitro Testing of
Experimental and Commercial Bracket
BondingMaterials, Mat. Plast., 54, no. 4,
2017p. 620

15.ZEGAN G., Ortodontie si ortopedie

dento-facialã, EdituraTehnopress, Iasi
2005.

16.HINGANU MV, COZMA RS,

CIOCHINA P, SCUTARIU IA,
Asimionoaiei- Simionescu C, Hinganu D.
The morphometry of the
laryngealphonatory system-base of the
anatomical study of the voice
aptitudes.Rom J Morphol Embryol 2017,
58(4):in press

8
REV.CHIM.(Bucharest)♦69♦No. 3 ♦2018 http://www.revistadechimie.ro