Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH FISIKA

PERGERAKAN DAN GAYA PADA GIGI

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4


KETUA

: NADILLA CHANIAGO (15-120)

SEKRETARIS

: FIKI ANNISA (15-129)

MODERATOR

: AZZIRA IRAWANI EFEFNDI (15-123)

NOTULEN

: ITA WAHYUNI (15-125)

PENYAJI

: MUHAMAD JUPRIYANTO (15-121)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
2015
Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 1

NAMA ANGGOTA :
1. Yelni sundari (15-119)
2. Anantha ilfia rachmi (15-122)
3. Kiki anora (15-126)
4. Ayu lukita wardani (15-127)
5. Assyifa dinda r farel (15-128)
6. Putri Amalia (15-124)

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah dengan pembahasan
Pergerakan dan Gaya pada Gigi. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu dr. Rosmaini selaku dosen
Fisika yang telah membantu kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................3


Daftar isi....................................................................................................................4
BAB I Pendahuluan ..................................................................................................8
1.1 Latar belakang...........................................................................................8
1.2 Rumusan makalah.....................................................................................8
BAB II Pembahasan..................................................................................................9
2.1 Fisologi Pergerakan Gigi...........................................................................9
2.2 Histologi Pergerakan Gigi.......................................................................10
2.3 Teori Pergerakan Gigi..............................................................................11
2.4 Mekanika Pergerakan Gigi......................................................................14
2.5 Alat Ortdonti Lepas.................................................................................15
BAB III Simpulan....................................................................................................18

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 4

FISIKA GIGI
Setiap orang berharap memiliki gig yang sempurna.sesuai dengan
bertambahnya usia,gigi juag mengalami perubahan-perubahan yang biasanya
tidak/kurang mendapat perhatian kecuali apabila timbul nyeri atau memerlukan
biaya untuk perawatan.
Penerapan ilmu fisika pada gig dan rahang dapat dilihat pada fisika gigi
normal,misalnya pada pertumbuhan gigi mulai gigi susu sampai gigi permanen
dengan besar dan arah gaya tertentu dalam keadaan normal atu abnormal,peran
gaya saat mengigit/mengunyah dan terjadinya erosi gigi denga munculnya caries
dari tingat ringan atu superfisicial sampai lebih berat atau profunda.
Bagian gig denga peran gaya yang lebih besar pendapat pada ortodonti,
dalam rangka mereposisi dan meluruskan gigi pada susunan gigi yang tidak / belum
sempurna baik yang di dapat mau pun yang di warisi atau turunan.
Tulang dan gigi merupakan jaringan hidup karena nya akan mengalami
perubahan-perubahan selama hidup ini. Tulang mempunyai enam fungsi pada tubuh
yaitu penunjang , penggerak, proteksi , gudang zat kimia, sumber zat gizi ,dan
penghantar suara .
Gigi merupakan tulang khusus yang dapat memotong, merobek , menggiling
makanan, dan menyediakan zat gizi bagi tubuh .
Pada manusia terdapat dua set gigi yaitu gigi susu dan gigi permanen
kalaupun ada set ke tiga biasa nya di dapat dari dokter gigi. Orang dewasa
mempunyai 32 gigi permanen , sedangkan pada anak hanya 20 gigi susu.
Dalam pertumbuhan gigi terdapat 4 macam gaya sesuai dengan arah
pertumbuhan tersebut. Arah bukal dan arah oklusal sebagai arah positif, arah
lingual , dan arah acral sebagai arah negatif .
Setiap jenis gigi mempunyai fungsi yang berbeda, incisor untuk menggigit,
kuspid untuk memotong / mencabik , sedangkan bicuspid atau molar untuk
mengunyah dah menggiling makanan.
Gaya yang berperan waktu membuka menutup mulut serta menggigit dan
mengunyah makanan berporos pada sendi temporo-mandibula. Gaya tersebut
berasal dari otot massetr yang bekerja berdasarkan sistim pengumpil tipe 3 . ( curfa
stress-strainemail-dentin )
Email merupakan lapisan luar gigi yang lebih keras dan tahan terhadap
tekanan. Bila sebuah benda mendapat tekanan akan menimbulkan perubahan
panjang / teganan . perbandingan antara besar tekanan dan panjang regangan
yang terjadi di kenal dengan modulus young .

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 5

Permukaan email mempunyai modulus young 5 kali lipat di banding kan


permukaan dentin . curfa stres-strain dentin o,o1 komfresi fraksional pada gigi ,
sehingga gaya menggigit biasa pada jauh di bawah gaya yang menyebab kan
kerusakan gigi .
Tergigit benda kecil yang keras lebih mudah memicu kerusakan gigi karena
luas permukaan yang kecil akan menimbulkan stress kompresif yang besar
sehingga gigi mudah rusak dan patah. Gaya 650 N dapat menimbulkan stress
konfrensif pada luas permukaan 1 mm 2 sebesar 650 N/mm2 atau 65 kg/mm2

FISIKA DALAM ORTODONTIE


Perubahan-perubahan yang terjadi dalam pertumbuhan gigi dapat di picu oleh faktor dari dalam
dan dari luar tubuh . setiap orang akan berusaha untuk mempertahan kan gigi , namun kadang kadang
tanpa di duga dapat terjadi kecelakaan yang menyebabkan gigi patah. Sering terjadi satu atau lebih gigi
mengalami pembusukan . ada orang yang kurang beruntung dn mewarisi gen yang tidak memungkin kan
gigi bertahan lebih lama . banyak orang yang perlu perawatan gigi akibat gigi rusak atau tanggal . semua
keadaan tersebut memerlukan perbaikan mulai dari penambalan biasa sampai lanjut . mengisap jempol
atau ngempeng dapat menimbulkan pergeseran gig depan yang pada akhirnya menimbulkan kelainan
bentuk mulut yang dikenal dengan overbit atau tonggos . bentuk mulut dengan rahang bawah lebih maju
disebut crossbite . pada keadaan ini perlu penataan susunan gigi kembali dengan memperhitungkan besar
dan arah gaya sehingga dapat mengembalikan posisi yang lebih baik serta sesuai keinginan . gigi yang
tumbuh miring dapat menimbulkan nyeri dan sulit buka tutup mulut reposisi memerlukan gaya yang lebih
besar dan untuk dilakukan estraksi atau pencabutan malah sering memerlukan tindakan operatif seperti
pada pertumbuhan M3 abnormal .
Metode reposisi dalam ortodontie
Salah satu tujuan reposisi adalah untuk menggeser dan meluruskan gigi permanen sehingga dapat
mencapai susunan gigi yang lebih sempurna pada lokasi yang di ingin kan . ada banyak metode yang di
gunanakan umum nya pemakaian metode tertentu tergantung pada keahlian ortodontis . metode yang di
gunakan di sesuaika juga dengan waktu penggunaan sementara atau permanen .
Beberapa metode berikut yang sering di gunakan antara lain
1 . Penghubung mekanis ke gigi yang perlu di geser dengan pemberian gaya melalui headcgear eksternal
2 . Penggunaan pita karet untuk menghasilkan tegangan di antara gigi
3 . Penggunaan kawat pegas yang sesuai
4 . Penggunaan banding dan bracket bersama kawat lengkung sebagai penopang utama
5 . Penggunaan mahkota, jembatan dan implan.

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 6

Penggunaan metode yang ke 5 umum nya di pakai pada kerusakan gigi yang lebih berat dengan
struktur yang kurang baik sehingga di pererlukan protesa.bentuk mahkota di sesuaikan dengan lekukanlekukan yang terbentuk oleh mulut pasien sehingga pemasangan nya pas . gig protesa ini atraktif , mudah
di bersihkan, fungsional dan tahan lama . bahan-bahan yang di gunakan untuk protesa baik sebagai
mahkota , jembatan maupun implan harus ramah hayati ( biocompatible )
Biomekanik Pergerakan Gigi Ortodontik
Prinsip pergerakan gigi
Syarat gigi dapat digerakkan :
1. Harus ada tempat dimana gigi akan digerakkan
2. Harus ada kekuatan yang optimal dengan arah yang benar dalam menggerakkan gigi
3. Jaringan periodonsium gigi harus baik
Syarat ini harus diperhatikan supaya gigi-geligi dalam rahang dapat dirawat dengan baik pada perawatan
ortodonsia. Karena tidak sedikit kasus-kasus maloklusi bertambah parah setelah dirawat dengan piranti
ortodonsi.
Konsep pergerakan Gigi
Kekuatan yang diberikan pada mahkota gigi akan menyebabkan gigi akan berubah sedikit letaknya pada
soket gigi. Kekuatan yang diberikan itu dapat mengakibatkan daerah tarikan dan tekanan pada gigi. Pada
periode tertentu, soket gigi akan berubah dan gigi akan bergerak jauh dari soket gigi
Pergerakan Gigi Ortodontik tergantung dari :
A. Kekuatan Ortodontik meliputi :
1. Jenis kekuatan
2. Arah dan besaran kekuatan
3. Durasi kekuatan
B. Macam-macam Pergerakan Gigi
1. Pergerakan Tipping
2. Pergerakan bodily
3. Pergerakan rotasi
4. Pergerakan intrusi
5. Pergerakan ekstrusi
6. Pergerakan torque
Kekuatan yang akan diberikan harus direncanakan dengan benar. Kekuatan yang tidak benar dapat
mengakibatkan reaksi-reaksi yang tidak diinginkan.
Perencanaan kekuatan harus memperhatikan gigi penjangkar dan kondisi jaringan periodonsium
Jenis kekuatan
1. Kekuatan kontinyu. Kekuatan terus menerus. Kekuatan yang kontinyu itu akan berhenti pada periode
tertentu. Misal pada ekspansi rahang menggunakan coffin, kawat busur pada piranti ortodonsi cekat
2. kekuatan intermittent. Kekuatan yang berlangsung selama periode singkat. Kekuatan yang intermittent
biasanya pada piranti ortodonsia lepasan. Misalnya : sekrup ekspansi

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 7

Arah dan besaran kekuatan serta durasi kekuatan


Pergerakan tipping dgn akar tunggal dan hialinisasi minimum : 25-40 gram dengan pergerakan paling
sedikit 1 mm / bulan
Mempunyai nilai ambang
- kekuatan di atas nilai ambang
- kekuatan dibawah nilai ambang hrs terus menerus
Kekuatan hrs cukup kecil spy tdk tjd hialinisasi dlm ligamen periodontal
- bodili : distribusi tekanan merata, memungkinkan tidak terjadi hialinisasi
- tipping : hialinisasi tjd di alveolar crest (tek maks), normal setelah 2-3 minggu
- kekuatan besar : daerah hialinisasi besar, gigi bergerak menjadi gigi goyang, hialinisasi berlanjut,
tertundanya pergerakan gigi, kehilangan penjangkaran
Kekuatan yang diberikan untuk :
- pergerakan tipping : 50-75 gm
- pergerakan bodily : 100-150 gm
- pergerakan rotasi : 50-75 gm
- pergerakan ekstrusi : 50-75 gm
- pergerakan intrusi : 15-25 gm
- Durasi dari kekuatan adalah lamanya perawatan ortodonsia itu sendiri
Pergerakan tipping
- yaitu pergerakan gigi condong ke arah mesial, distal, bukal, atau lingual.
- Dihasilkan oleh karena pergerakan gigi lewat satu titik kontak antar pegas dengan gigi.
- Kekuatan yang diberikan bekerja pada satu titik pada mahkota gigi sehingga gigi akan bergerak miring /
tipping dengan perputaran pada fulkrum
- pada pergerakan ini apeks akan bergerak kearah berlawanan dengan arah pergerakan
mahkota
- Biasanya letak titik fulkrum berada 1/3 panjang akar dari apeks (30-40 %)
- Sehingga pada pergerakan ini yang dapat dikoreksi adalah kelainan letak gigi versi, pergerakan tidak
bisa
diharapkan terlalu banyak
Pergerakan torque
- yaitu pergerakan tipping pada apeks gigi
Pergerakan bodily
- Gigi digerakkan secara menyeluruh (bodily)
- Perlu kekuatan tambahan untuk mengontrol posisi fulkrum
Pergerakan intrusi
- Pergerakan intrusi merupakan pergerakan gigi menjauhi bidang oklusal
- Pergerakan intrusi membutuhkan kontrol kekuatan yang baik
- Pada gigi permanen yang belum tumbuh sempurna, kekuatan yang diberikan terlalu ke oklusal akan
menyebabkan pergerakan intrusi
Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 8

- Contohnya adalah peninggian gigit anterior pada kasus gigitan dalam .Insisif RB yang oklusi dg
peninggian
gigit tsb (tdk tepat tegak lurus) bergerak tiping dan intrusi. Gigi-gigi posterior menjadi tidak kontak.
Tujuan
peninggian gigit anterior adalah mengurangi tumpang gigit dengan merangsang pertumbuhan gigi2
posterior
dg prosesus alveolarisnya ke oklusal

Pergerakan ekstrusi
- Pergerakan menggerakkan gigi-gigi kearah oklusal
- Pergerakan ini digunakan pada kasus-kasus gigitan terbuka.
- Digunakan busur labial yang diletakkan lebih ke cervical supaya mendorong gigi-gigi ke oklusal
Pergerakan rotasi
- Koreksi gigi rotasi (derotasi)
- Menggunakan lebih dari satu macam kekuatan. Misalnya untuk rotasi gigi insisif RB digunakan 2
kekuatan
yaitu busur labial pada sisi labial dan pegas Z pada sisi palatal
- Alat lepasan digunakan bila rotasi sedikit
- Rotasi banyak dengan alat cekat atau kombinasi alat cekat & alat lepas

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 9

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pergerakan gigi dapat terjadi secara fisiologis dan patologis, dan kedua jenis pergerakan ini tidak
diharapkan karena dapat mengubah keadaan gigi dan struktur jaringan pendukungnya , misalnya pada
gigi yang terdapat diantara daerah diastema maka gigi tersebut akan bergerak ke daerah yang kosong.
Pergerakan gigi secara fisiologis dapat terjadi pada gigi-geligi dalam masa perkembangan yaitu bergerak
ke mesial, distal, labial,lingual atau palatal. Pergerakan gigi fisiologis ini diperkirakan dapat berlangsung
sepanjang hidup apabila ada kesempatan gigi-geligi untuk bergerak.
Untuk mengembalikan posisi gigi agar mendapatkan oklusi yang normal maka diperlukan perawatan
yang memerlukan pergerakan gigi yaitu dengan perawatan ortodonti.
Perawatan ortodonti adalah salah satu jenis perawatan yang dilakukan di bidang kedokteran gigi yang
bertujuan mendapatkan penampilan dentofasial yang menyenangkan secara estetika yaitu dengan
menghilangkan susunan gigi yang berjejal, mengoreksi penyimpangan rotasional dan apikal dari gigigeligi, mengoreksi hubungan antar insisal serta menciptakan hubungan oklusi yang baik.
Pergerakan gigi adalah basis dari perawatan ortodonti. Untuk dapat melakukan perawatan tersebut maka
harus terjadi pergerakan gigi untuk mengembalikan posisi gigi yang menyimpang ke posisi yang baik
sesuai dengan oklusinya, dan untuk dapat menggerakkan gigi tersebut diperlukan alat ortodonti, yang
terdiri dari dua jenis yaitu alat lepasan dan alat cekat.
1.2 Tujuan masalah
Agar mahasiswa dapat mengetahui fisiologis dan histologis pergerkan gigi,macam-macam pergerakan
gigi dan mekanika pergerkan gigi serta pengetahuan mengenai alat ortodonti lepasan.

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 10

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Fisiologi pergerakan gigi
Fisiologi pergerakan gigi secara alami terjadi selama dan setelah gigi erupsi.
Fisiologi pergeseran gigi termasuk:
a. gigi erupsi
b. gigi migrasi
c. perubahan posisi gigi selama mastikasi
A. Erupsi gigi
Erupsi gigi adalah pergerakan aksial gigi dari posisi perkembangannya dalam rahang keposisi akhirnya
dalam rongga mulut. Sejumlah teori sudah diajukan untuk menjelaskan bagaimana proses erupsi terjadi:
Teori tekanan darah
jaringan sekitar akhir perkembangan pada akar vaskularnya banyak. Tekanan vaskular ini menyebabkan
pergerakan aksial pada gigi.
Perkembangan akar
gigi bergeser lebih banyak selama erupsi daripada peningkatan panjang akar.
Hamnock ligamen
jaringan fibrosa ini membentuk jaringan di bawah akar yang berkembang dan kaya akan cairan. Akar
yang berkembang menguatkan dirinya melawan berkas jaringan, yang mana menggunakan kekuatan
langsung dari oklusal gigi.
Ligamen periodontal traction
ligamen periodontal kaya akan fibroblas yang terdiri dari jaringan kontraktil. Kontraksi serat periodontal
ini (terutama kelompok serat melntang) akan menghasilkan pergerakan aksial pada gigi.
B. Migrasi gigi
Migrasi mengacu pada perubahan minor posisi yang terlihat setelah erupsi gigi. Gigi geligi manusia
menunjukkan untuk bergerak kearah mesial dan oklusal. Namun pada mandibula menunjukkan variasi
Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 11

tertentu. Migrasi gigi biasanya akibat proksimal dan pemakaian oklusal. Pemakaian oklusal dan
proksimal mereka bergeser ke arah mesial dan oklusal untuk memelihara kontak intereproksimal dan
oklusal.
C. Perubahan posisi gigi selama mastikasi
Selama mastikasi gigi dan struktur periodontal menjasi sasaran kekuatan berata terus-menerus yang mana
terjadi dalam 1 siklus pada 1 detik atau kurang dan berkisar dari 1-50 kg berdasarkan pada jenis makanan
yang dikunyah. Gigi (yang menjadi sasaran) untuk kekuatan besar ini, menunjukkan pergeseran ringan
pada soketnya dan akibatnya kembali pada posisi semula segera setelah muatan dipindahkan.
2.2. Histologi pergerakan gigi
Ketika suatu tekanan diaplikasikan pada gigi untuk orthodonti, maka hal tersebut mengakibatkan
pembentukan area tekanan dan tegangan disekeliling gigi. Daerah tekanan dibentuk pada arah pergeseran
gigi sementara daerah tegangan pada daerah yang berlawanan. Tulang adalah jaringan hidup yang
bereaksi terhadap tekanan dan tegangan pada cara tertentu. Permukaan tulang yang menerima tekanan
bereaksi dengan resorpsi tulang sementara tulang yang menerima tegangan menunjukkan deposisi.
Ketika gigi bergerak karena aplikasi kekuatan aothodontik, resorpsi tulang pada daerah tekanan dan
pembentukan tulang baru pada daerah tegangan. Perubahan histologi yang terlihat selama pergeseran
yang beragam tergantung pada kekuatan, jumlah, dan durasi yang diberikan.
Perubahan histologi yang terjadi meliputi:
1. Perubahan pada aplikasi ringan
Perubahan pada daerah tekanan
- ligamen periodontal mengalami penekanan hingga hampir 1/3 ari ketebalan yang sebenarnya.
- Peningkatan vaskular akibat peningkatan suplai darah kapilari
Peningkatan suplai darah ini membanti mobolosaso sel seperti fibroblas dan osteoklas.
Perubahan pada daerah tegangan
- ligamen periodontal pada daerah tegangan meregang.
- Jarak antara prosesus alveolar dan gigi melebar
Ditambah meregangnya serat ligamen periodontal, vaskularity timbul terlihat pada area tegangan seperti
sisi tekanan. Vaskularity ini menyebabkan mobilisasi sel seperti fibroblas dan osteoblas pada area ini.
Respon terhadap daya tarik ini osteoid terletak di bawah osteoblas pada ligamen periodontal berdekatan
dengan lamina dura.

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 12

Perubahan pada aplikasi kekuatan ekstrem


Menghasilkan penekanan total atau penghancuran ligamen periodontal. Pada sisi tekanan, akar sangat
mendekati lamina dura, menekan ligamen periodontal dan mengakibatkan oklusi pembuluh darahligamen
akibatnya dihilangkan aliran nutrisi menyebabkan perubahan regresif (kemunduran) di sebut hyalinisasi.
2.3 Teori pergerakan gigi
Ada 3 mekanisme yang mempengaruhi pergerakan gigi secara ortodontik:
1. teori tegangan tekanan oleh Schwarz
2. teori aliran darah oleh Bien
3. teori piezoelektrik-elektrisitas biologis

1. teori tegangan tekanan oleh Schwarz


ketika gigi diberikan kekuatan ortodonsi, menghasilkan area tekanan dan tegangan. Area periodonsium
pada arah pergerakan gigi di bawah tekanan sementara area periodonsium pada daerah yang berlawanan
di bawah regangan.Area tekanan menunjukkan resorpsi tulang sedangkan area tegangan menunjukkan
deposisi tulang.
2. teori aliran darah oleh Bien
pergerakan gigi terjadi akibat perubahan dinamik cairan dalam PDL. PDL menempati ruang periodontal
yang dibatasi antara 2 jaringan keras gigi dan soket alveolar. Ruang periodontal teridir dari sistem cairan .
Isi PDL membuat kondisi hidrodinamik yang unik menyerupai mekanisme hidraulik dan shock absorber.
3. teori piezoelektrik-elektrisitas biologis
berhubungan dengan perubahan metabolisme pada tulang yang dikontrol sinyal elektrik yang terjadi
ketika tulang alveolar berubah bentuk karena tekanan. Sinyal elektrik memengaruhi reseptor membran sel
atau permeabilitas membran(atau mungkin keduanya) dan keadaan ini memengaruhi aktivitas sel. Tulang
adalah massa atau bahan piezoelektrik, yaitu menghasilkan loncatan elektrik permukaan bila dikenai
tekanan. Proses piezoelektrik menjembatani remodeling yang disebabkan kekuatan ortondontik. Pada
suatu penelitian didapatkan kenyataan bahwa tulang mempunyai efek piezoelektrik kurang lebih delapan
kali dentin dan sementum. Kekuatan efek piezoelektrik berkorelasi dengan kemampuan jaringan untuk
mengadakan remodeling. Karena tulang mempunyai efek piezoelektrik yang besar maka tulang paling
mudah melakukan remodeling.

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 13

2.4 Mekanika Pergerakan Gigi


Force
Force didefinisikan sebagai aksi yang sedang berlangsung yang dapat merubah atau memelihara
perubahan bagian dari keadaan istirahat atau gerakan seluruh bodi. Force memiliki jarak yang pasti,
memiliki suatu yang spesifik dan titik pengaplikasian dalam praktek klinis antara pull-tarikan atau
push-tekanan dalam sistem metrik satuan dari kekuatan dijelaskan dalam gram.
Bentuk dari Force
1. Countinous Force
Menunjukkan pada tekanan berangsur-angsur dari membran pericdontal pada sisi tegangan gigi (pressure
side). Jika suatu tekanan terdapat dalam batas-batas dimana dapat terjadi reaksi jaringan, dapat terjadi
perubahan rekonstrkutional elemen fibrosa seperti juga resorpsi langsung dinding tulang alveolar. Jika
tidak dibutuhkan tekanan pengaktifan kembali, maka suplai pembuluh darah dapat diperoleh dengan
mudah dan dapat menghasilkan suatu efek Damage-repair.
Eliminasi zona hyalinized terjadi antara 1 dan 4 minggu, dan jika dilakukan pengaktifan kembali sebelum
waktu ini, maka masalah-masalah terhadap jaringan dapat terjadi dengan mudah.
Countinous force merupakan suatu tekanan aktif ortodonfik yang dapat sedikit mengurangi jarak antara
periode yang penetapan suatu komponen alat ini harus bersifat fleksibel dan aktifasi harus dilakukan
secara relative dengan level tekanan yang ringan, karena continous force ditujukan untuk membawa
imenggiring resorpsi langsung soket gigi.
Selain itu continous force tidak meliputi periode istirahat dan gangguan kecil dengan fungsi biologi
normal dalam jaringan lunak dapat ditoleransi.
2. Interupted continous force
Berarti bahwa continous force yang diaplikasikan pada gigi lebih efektif hanya pada sejumlah kecil
pergerakan / pergeseran gigi, setelah tekanan dihentikan dan membutuhkan untuk diaktifkan kembali.
Walaupun telah terbentuk zona hyalinized, irgamen periodontal dapat direkonstruksi kembali sehingga
terjadi suatu peningkatan dalam proliferasi sel yang cocok / sesuai untuk perubahan jaringan berikutnya
mengikuti tekanan reaktifasi.
3. Intermittent Force
Suatu tekanan ortodontik aktif yang mempengaruhi gigi secara berkala atau setiap saat ketika terjadi
banyak gangguan dari tekanan. Tipe tekanan ini terjadi ketika digunakan suatu alat removable.

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 14

Komponen alat ini harus memiliki tingkat kekakuan yang tinggi (high stiffness) dan aktifasi awal harus
dua kali, diharapkan deformasi jaringan lunak cocok.
Stress And Strain
Stress adalah aplikasi kekuatan perunit daerah yang mendapat tegangan dan dapat didefinisikan sebagai
perubahan internal perunit area. Stress dan strain adalah hubungan antar massa stress yang merupakan
kekuatan eksternal yang berlangsung pada bodi tersebut. Strain dapat dibentuk dari perubahan dalam
dimensi eksternal atau energi eksternal bodi.
Couple
Couple adalah pasangan kekuatan inti yang memiliki besar yang sama dan berlawanan dengan paralel
tetapi garis aksinya collinear. Couple saat bergerak di bodi membawa rotasi murni.
Centre of Resistance
Setiap bodi atau objek bebas, berjalan jika massa inti pada single pointnya bisa seimbang dengan
sempurna. Untuk pemeriksaan perhitungannya, point ini bisa diambil dimana sebagian berat bodinya
berkonsentrasi dan dan dapat dinamakan pusat gravitasi. Bagaimanapun, gigi tidak dapat bergeser
dengan bebas didalam rahang, karena dibatasi oleh jaringan sekitar gigi. Pada keadaan ini analog point
pada pusat gaya gravitasi yang terbuat disebut centre of resistance.
Secara umum, pusat resisten pada gigi adalah konstan pada gigi berakar tunggal terletak diantara 1/3 dan
1/2 bagian akar, dari apikal ke alveolar crest, sedangkan pada gigi berakar banyak pusat resistennya
terletak diantara 1-2 mm apikal ke furkasi. Pusat resisten berada pada gigi berakar tunggal setiap satuan
gigi dan pada seluruh lengkung rahang. Mengetahui pusat resisten ini sangat penting dalam
merencanakan ketepatan Mechanoterapi.
Ada 2 faktor yang dapat merubah posisi pusat resisten yaitu, panjang akar dan tinggi tulang alveolar.
Makin panjang akar pusat resisten bisa lebih ke apikal, seperti alveolar crest yang tinggi, pusat resisten
bisa terletak lebih ke korona. Sama dengan morfologi dan jumlah akar juga bisa mempengaruhi pusat
resistensi.
Moment
Momen dapat didefinisikan sebagai ukuran potensial rotasi pada kekuatan dengan respek terhadap sumbu
porosnya. Kekuatan ortodontik yang paling sering diaplikasikan pada mahkota gigi. Oleh karena itu,
kekuatan jarang diaplikasikan melalui pusay resistensi pada mahkota. Jadi, kekuatan ini tidak hanya
menghasilkan gerakan linear tapi juga bisa berotasi. Momen bagaimanapun cenderung menghasilkan
rotasi.
Momen = besarnya kekuatan x jarak (jarak yang tegak lurus dari pusat resistensi pada bodi hingga aksi
kekuatan), satuan ukuran momen adalah gram milimeter, dua variable yang ditetapkan oleh kekuatan
momen, besarnya jarak dari pusat resisten, salah satu dari dua variable ini bisa dimanipulasi untuk
menghasilkan sistem kekuatan.
Centre of Rotation
Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 15

Centre of rotation merupakan titik, dimana bodi terlihat rotasi, dari posisi awal dan posisi final. Centre of
rotation adalah variabel titik dan perubahan menurut tipe pergerakan gigi.
2.4.1 Pergerakan gigi didalam mulut
terdiri dari: Tipping,Pergerakan bodily,Instrusion,Ekstrusion,Torquing,Uprighting,Tipping
Tipping adalah jenis pergerakan yang sederhana dimana kekuatan utama diaplikasikan ke mahkota yang
meengakibatkan pergerakan mahkota dalam arah tekanan, sedangkan akar dalam arah yang berlawanan.
Tipping terbagi menjadi dua:
Controlled Tipping: terjadi bila ujng gigi berada ditengah dari rotasi apeksnya, dimana akan terjadi suatu
pergerakan lingual dari mahkota dengan pergerakan minimal akar ke direksi labial.
Uncontrolled Tipping: menggambarkan pergerakan gigi yang terjadi disekitar bagian tengah rotasi apikal
dan cukup dekat terhadap daya resistensinya, dikarakteristikkan sebagai pergerakan mahkota dalam satu
arah dimana akar bergerak dalam arah berlawanan
Pergerakan tipping. Tekanan diaplikasikan pada titik tunggal mahkota gigi yang menyebabkan resorpsi
tulang dan aposisi, membuat gigi bergerak tipping. Tekanan pada jaringan periodontal lebih besar didekat
apeks dan tepi servikal gigi. ( Foster T.D. Buku Ajar Ortodonsia, alih Bahasa, Lilian Yuwono, 1997 : 175 )
Pergerakan Bodily
Jika garis dari tekanan yang diaplikasikan melewati hingga bagian tengah resistensi gigi, semua titik dari
gigi akan bergerak dalam arah yang sama serta jarak yang sama yang menandai pergerakan bodily.
Pergerakan ini juga dinamakan translasi. Pergerakan bodily. Tekanan harus diaplikasikan pada daerah
mahkota gigi yang lebar dan harus ada alat untuk mencegah miringnya gigi. Tekanan yang mengenai
jaringan periodontal akan didistribusikan secara merata. ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa
Lilian Yuwono, 1997; 177 )
Intrusion
Pergerakan secara bodily gigi sepanjang sumbu axisnya dalam arah apikal.
Melibatkan resorpsi dari tulang, khususnya disekitar apeks gigi. Pada gerakan ini, seluruh struktur
pendukung berada dibawah tekanan, sama sekali tanpa daerah tegangan
Intrusi. Tekanan yang mengenai struktur pendukung didistribusikan secara merata dan resorpsi tulang
dibutuhkan, khususnya pada daerah apikal dan pada puncak alveolar. ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti,
Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997 : 179 )
Ekstrusion
Pergerakan bodily gigi sepanjang sumbu axisnya dalam arah oklusal.
ekstrusi. Peregangan timbul pada strutur pendukung dan aposisi tulang untuk mempertahankan dukungan
gigi. ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997 : 179 )
Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 16

Torquing
Torquing dianggap sebagai karakteristik gerak tipping terbalik dengan ciri khas pergerakan akar ke
lingual.
Sebuah tekanan couple diaplikasikan pada daerah mahkota gigi yang luas atau tekanan berlawanan
diaplikasikan untuk mencegah pergerakan mahkota. Tekanan yang mengenai strutur periodontal adalah
yang paling besar pada daerah didekat apeks gigi.
Pergerakan torque akar. Suatu tekanan kopel diaplikasikan pada daerah mahkota gigi yang luas dan stop
atau tekanan berlawanan diaplikasikan untuk mencegah pergerakan mahkota. Tekanan yang mengenai
struktur periodontal yang paling besar di sekitar apeks gigi ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti Alih Bahasa
Lilian Yuwono, 1997 : 178 )
Uprighting
Selama perawatan orthodontik, mahkota gigi akan digerakkan dalam arah mesiodistal dengan akar
digerakkan dalam arah yang berlawanan dari mahkota. Gerakan akar berikut untuk mendapatkan orientasi
paralel yang dinamakan uprighting.
2.5 alat ortodonti lepas
Komponen-komponen alat ortodonti lepas
Alat ortodonti lepas terdiri dari beberapa komponen antara lain:
Komponen-komponen aktif
Periode aktif,terdiri dari
Pegas-pegas aktif
Cengkeran retensi
Basis akrilik
Periode pasif, terdiri dari: alat retensi(Hawley retainer)
komponen pasif
komponen yang pasif menjadi aktif karena berfungsinya otot-otot
1.Pegas-pegas aktif
Adalah pegas-pegas yang fungsinya meberi tekanan untuk mendorong, menarik ataupun memutar gigi
yang malposisi. Dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
a. pegas-pegas untuk menarik gigi ke arah mesial atau distal
1) pegas sederhana(simple spring)
Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 17

indikasi:gigi I
gunanya untuk menarik gigi I ke mesial/distal
jenis kawat SS, jenis spring hard
diameter kawat 0.5-0.6 mm
lengan pegas di atas titik kontak dan tidak menganggu oklusi
tidak menempel gusi
bagian labial sejajar permukaan insisal gigi, sepanjang 1/3 mesial-distal(bila lebih, maka gigi akan rotasi)
dapat dimodifikasi dengan coil
retensi pegas ke arah pergerakan gigi
aktivasi dengan menggerakkan lengan pegas 3mm ke arah pergerakan atau memperbesar coil
2) pegas C
gunanya untuk menarik/mendorong gigi C dan P ke mesial/distal
diameter kawat 0.6 mm
syarat: seperti pegas sederhana, hanya pada bagian bukal terletak di bawah lingkar terbesar gigi
keuntungan:memberikan tekanan yang ringan
kerugian: kadang dapat menyebabkan gigi terdorong ke labial atau rotasi
pegas C dapat dikombinasi dengan coil atau lus dengan atau tanpa hook
pegas-pegas untuk mendorong gigi ke labial/bukal
1) pegas bumper terbuka
disebut juga matress spring atau Z spring
gunanya untuk mendorong gigi I atau C ke labial
diameter kawat 0.6 mm
pegas terletak di palatal/lingual
terdiri dari 2 loop atau lebih yang sejajar dan selebar bidang mesiodistal
loop kira-kira tegak lurus sumbu gigi
2) pegas bumper tertutup

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 18

gunanya untuk mendorong 2 gigi anterior ke labial bersama-sama


diameter kawat 0.6 mm
bentuk lainnya dapat digunakan pada gigi posterior
3) pegas mershon

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 19

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN
BIOMEKANIS PERGERAKAN GIGI
Pengertian ; mempelajari efek biologis jaringan pendukung gigi akibat perawatansecara mekanis dan
beberapa hal yang berhubungan dengan kekuatan mekanisPergerakan gigi akibat adanya kekuatan
dikenakan pada gigi sehingga timbul
Daerah tertariktulang akan dibuat (aposisi)
Daerah tertekantulang akan dibuat (aposisi)
Mekanisme pergerakan gigi
1. Teori elektrisitas biologis (piezoelectric)
Tulang adalah massa/bahan piezoelectric, dimana proses piezoelectricmenjebatani remodeling,jika ada
kekuatan piezoelectric berkolerasi dengan jarlunak,maka tulang akan melakukan remodeling
2. Teori tekanan tarikan
Gerakan gigi pada perubahan seluler yang disebabkan perubahan alirandarah pada lig periodontal akibat
tekanan dan tarikan orto
BIOMEKANIS SYSTEM STOMATOGNASI
Dapat ditentukan dengan garis trayektoris
Garis trayektorisgaris khayal/garis tertentu yang saling berpotongan tegak lurussehingga daya yang
diberikan pada ujung tulang dapat disalurkan keujung tulangyang lain
I. Pada rahang atasgaris trayektoris dibagi menjadi1.Pterigoid pillar2.Zygomatic pillar3.Canine
pillarKetiganya berjalan keatas dan bertemu pada ikatan otot pengunyahandikranium
II. Rahang bawahmempunyai susunan garis trayektoris yang semuanyamengarah ke gigiGaris
trayektoris pada cranium berfungsi menyalurkan daya kunyah akandisalurkan pada bag kranium dan
jalannya daya ini merupakan lingkaran tertutupyaitu
bila terjadi pengunyahan,tekanan pengunyahan akan disalurkan dari gigiRB ke gigi RA procecus
alveolaris, basis tengkorak melalui garis trayektoris, keorigo otot pocecus alveolaris RB lagi dan begitu
seterusnya

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 20

ARAH DAN GAYA PERGERAKAN GIGI


Pergerakan gigi ortodontik tergantung pada :
I.Jenis pergerakan
a.Pergerakan tipping
gerakan pada satu titik di mahkota gigi oleh suatu gayatunggalArah
gigi yang miring dapat ditegakkan,gigi yang tegak dapat dimiringkan
mahkota bergerak searah dengan gaya sedengakan apeks bergerakdalam arah yang berlawananb.
Pergerakan rotasi
gerakan dengan memberikan gaya pada satu titik darimahkota dan stop untuk mencegah bergeraknya
bagian mahkotayang lain
gerakan gigi berputar di sekeliling sumbu panjangnyac. Pergerakan Bodili
pergerakan tranlasi menyeluruh dari sebuah gigi pada posisiyang barud. Pergerakan torque
pergerakan akar gigi dengan hanya sedikit pergerakanmahkotad. Pergerakan vertical Terdiri dari :
1.Pergerakan ekstrusi
Pergerakan gigi keluar dari alveolus dimana akar mengikuti mahkota
Pada umumnya mengakibatkan tarikan pada seluruh struktur pendukung2. Pergerakan intrusi
pergerakan gigi secara vertical kedalam alveolus
II. Prinsip pergerakan gigi
Syarat gigi dapat digerakkan:
Harus ada tempat dimana gigi akan digerakkan
Harus ada kekuatan yang optimal dengan arah yang benar dalam menggerakkangigi
Jaringan periodonsium gigi harus baik

Pergerakan dan gaya pada gigi

Page 21

Anda mungkin juga menyukai