SEKRETARIS
MODERATOR
NOTULEN
PENYAJI
Page 1
NAMA ANGGOTA :
1. Yelni sundari (15-119)
2. Anantha ilfia rachmi (15-122)
3. Kiki anora (15-126)
4. Ayu lukita wardani (15-127)
5. Assyifa dinda r farel (15-128)
6. Putri Amalia (15-124)
Page 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah dengan pembahasan
Pergerakan dan Gaya pada Gigi. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Ibu dr. Rosmaini selaku dosen
Fisika yang telah membantu kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada
teman-teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada pembaca dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama.
Page 3
DAFTAR ISI
Page 4
FISIKA GIGI
Setiap orang berharap memiliki gig yang sempurna.sesuai dengan
bertambahnya usia,gigi juag mengalami perubahan-perubahan yang biasanya
tidak/kurang mendapat perhatian kecuali apabila timbul nyeri atau memerlukan
biaya untuk perawatan.
Penerapan ilmu fisika pada gig dan rahang dapat dilihat pada fisika gigi
normal,misalnya pada pertumbuhan gigi mulai gigi susu sampai gigi permanen
dengan besar dan arah gaya tertentu dalam keadaan normal atu abnormal,peran
gaya saat mengigit/mengunyah dan terjadinya erosi gigi denga munculnya caries
dari tingat ringan atu superfisicial sampai lebih berat atau profunda.
Bagian gig denga peran gaya yang lebih besar pendapat pada ortodonti,
dalam rangka mereposisi dan meluruskan gigi pada susunan gigi yang tidak / belum
sempurna baik yang di dapat mau pun yang di warisi atau turunan.
Tulang dan gigi merupakan jaringan hidup karena nya akan mengalami
perubahan-perubahan selama hidup ini. Tulang mempunyai enam fungsi pada tubuh
yaitu penunjang , penggerak, proteksi , gudang zat kimia, sumber zat gizi ,dan
penghantar suara .
Gigi merupakan tulang khusus yang dapat memotong, merobek , menggiling
makanan, dan menyediakan zat gizi bagi tubuh .
Pada manusia terdapat dua set gigi yaitu gigi susu dan gigi permanen
kalaupun ada set ke tiga biasa nya di dapat dari dokter gigi. Orang dewasa
mempunyai 32 gigi permanen , sedangkan pada anak hanya 20 gigi susu.
Dalam pertumbuhan gigi terdapat 4 macam gaya sesuai dengan arah
pertumbuhan tersebut. Arah bukal dan arah oklusal sebagai arah positif, arah
lingual , dan arah acral sebagai arah negatif .
Setiap jenis gigi mempunyai fungsi yang berbeda, incisor untuk menggigit,
kuspid untuk memotong / mencabik , sedangkan bicuspid atau molar untuk
mengunyah dah menggiling makanan.
Gaya yang berperan waktu membuka menutup mulut serta menggigit dan
mengunyah makanan berporos pada sendi temporo-mandibula. Gaya tersebut
berasal dari otot massetr yang bekerja berdasarkan sistim pengumpil tipe 3 . ( curfa
stress-strainemail-dentin )
Email merupakan lapisan luar gigi yang lebih keras dan tahan terhadap
tekanan. Bila sebuah benda mendapat tekanan akan menimbulkan perubahan
panjang / teganan . perbandingan antara besar tekanan dan panjang regangan
yang terjadi di kenal dengan modulus young .
Page 5
Page 6
Penggunaan metode yang ke 5 umum nya di pakai pada kerusakan gigi yang lebih berat dengan
struktur yang kurang baik sehingga di pererlukan protesa.bentuk mahkota di sesuaikan dengan lekukanlekukan yang terbentuk oleh mulut pasien sehingga pemasangan nya pas . gig protesa ini atraktif , mudah
di bersihkan, fungsional dan tahan lama . bahan-bahan yang di gunakan untuk protesa baik sebagai
mahkota , jembatan maupun implan harus ramah hayati ( biocompatible )
Biomekanik Pergerakan Gigi Ortodontik
Prinsip pergerakan gigi
Syarat gigi dapat digerakkan :
1. Harus ada tempat dimana gigi akan digerakkan
2. Harus ada kekuatan yang optimal dengan arah yang benar dalam menggerakkan gigi
3. Jaringan periodonsium gigi harus baik
Syarat ini harus diperhatikan supaya gigi-geligi dalam rahang dapat dirawat dengan baik pada perawatan
ortodonsia. Karena tidak sedikit kasus-kasus maloklusi bertambah parah setelah dirawat dengan piranti
ortodonsi.
Konsep pergerakan Gigi
Kekuatan yang diberikan pada mahkota gigi akan menyebabkan gigi akan berubah sedikit letaknya pada
soket gigi. Kekuatan yang diberikan itu dapat mengakibatkan daerah tarikan dan tekanan pada gigi. Pada
periode tertentu, soket gigi akan berubah dan gigi akan bergerak jauh dari soket gigi
Pergerakan Gigi Ortodontik tergantung dari :
A. Kekuatan Ortodontik meliputi :
1. Jenis kekuatan
2. Arah dan besaran kekuatan
3. Durasi kekuatan
B. Macam-macam Pergerakan Gigi
1. Pergerakan Tipping
2. Pergerakan bodily
3. Pergerakan rotasi
4. Pergerakan intrusi
5. Pergerakan ekstrusi
6. Pergerakan torque
Kekuatan yang akan diberikan harus direncanakan dengan benar. Kekuatan yang tidak benar dapat
mengakibatkan reaksi-reaksi yang tidak diinginkan.
Perencanaan kekuatan harus memperhatikan gigi penjangkar dan kondisi jaringan periodonsium
Jenis kekuatan
1. Kekuatan kontinyu. Kekuatan terus menerus. Kekuatan yang kontinyu itu akan berhenti pada periode
tertentu. Misal pada ekspansi rahang menggunakan coffin, kawat busur pada piranti ortodonsi cekat
2. kekuatan intermittent. Kekuatan yang berlangsung selama periode singkat. Kekuatan yang intermittent
biasanya pada piranti ortodonsia lepasan. Misalnya : sekrup ekspansi
Page 7
Page 8
- Contohnya adalah peninggian gigit anterior pada kasus gigitan dalam .Insisif RB yang oklusi dg
peninggian
gigit tsb (tdk tepat tegak lurus) bergerak tiping dan intrusi. Gigi-gigi posterior menjadi tidak kontak.
Tujuan
peninggian gigit anterior adalah mengurangi tumpang gigit dengan merangsang pertumbuhan gigi2
posterior
dg prosesus alveolarisnya ke oklusal
Pergerakan ekstrusi
- Pergerakan menggerakkan gigi-gigi kearah oklusal
- Pergerakan ini digunakan pada kasus-kasus gigitan terbuka.
- Digunakan busur labial yang diletakkan lebih ke cervical supaya mendorong gigi-gigi ke oklusal
Pergerakan rotasi
- Koreksi gigi rotasi (derotasi)
- Menggunakan lebih dari satu macam kekuatan. Misalnya untuk rotasi gigi insisif RB digunakan 2
kekuatan
yaitu busur labial pada sisi labial dan pegas Z pada sisi palatal
- Alat lepasan digunakan bila rotasi sedikit
- Rotasi banyak dengan alat cekat atau kombinasi alat cekat & alat lepas
Page 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Pergerakan gigi dapat terjadi secara fisiologis dan patologis, dan kedua jenis pergerakan ini tidak
diharapkan karena dapat mengubah keadaan gigi dan struktur jaringan pendukungnya , misalnya pada
gigi yang terdapat diantara daerah diastema maka gigi tersebut akan bergerak ke daerah yang kosong.
Pergerakan gigi secara fisiologis dapat terjadi pada gigi-geligi dalam masa perkembangan yaitu bergerak
ke mesial, distal, labial,lingual atau palatal. Pergerakan gigi fisiologis ini diperkirakan dapat berlangsung
sepanjang hidup apabila ada kesempatan gigi-geligi untuk bergerak.
Untuk mengembalikan posisi gigi agar mendapatkan oklusi yang normal maka diperlukan perawatan
yang memerlukan pergerakan gigi yaitu dengan perawatan ortodonti.
Perawatan ortodonti adalah salah satu jenis perawatan yang dilakukan di bidang kedokteran gigi yang
bertujuan mendapatkan penampilan dentofasial yang menyenangkan secara estetika yaitu dengan
menghilangkan susunan gigi yang berjejal, mengoreksi penyimpangan rotasional dan apikal dari gigigeligi, mengoreksi hubungan antar insisal serta menciptakan hubungan oklusi yang baik.
Pergerakan gigi adalah basis dari perawatan ortodonti. Untuk dapat melakukan perawatan tersebut maka
harus terjadi pergerakan gigi untuk mengembalikan posisi gigi yang menyimpang ke posisi yang baik
sesuai dengan oklusinya, dan untuk dapat menggerakkan gigi tersebut diperlukan alat ortodonti, yang
terdiri dari dua jenis yaitu alat lepasan dan alat cekat.
1.2 Tujuan masalah
Agar mahasiswa dapat mengetahui fisiologis dan histologis pergerkan gigi,macam-macam pergerakan
gigi dan mekanika pergerkan gigi serta pengetahuan mengenai alat ortodonti lepasan.
Page 10
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Fisiologi pergerakan gigi
Fisiologi pergerakan gigi secara alami terjadi selama dan setelah gigi erupsi.
Fisiologi pergeseran gigi termasuk:
a. gigi erupsi
b. gigi migrasi
c. perubahan posisi gigi selama mastikasi
A. Erupsi gigi
Erupsi gigi adalah pergerakan aksial gigi dari posisi perkembangannya dalam rahang keposisi akhirnya
dalam rongga mulut. Sejumlah teori sudah diajukan untuk menjelaskan bagaimana proses erupsi terjadi:
Teori tekanan darah
jaringan sekitar akhir perkembangan pada akar vaskularnya banyak. Tekanan vaskular ini menyebabkan
pergerakan aksial pada gigi.
Perkembangan akar
gigi bergeser lebih banyak selama erupsi daripada peningkatan panjang akar.
Hamnock ligamen
jaringan fibrosa ini membentuk jaringan di bawah akar yang berkembang dan kaya akan cairan. Akar
yang berkembang menguatkan dirinya melawan berkas jaringan, yang mana menggunakan kekuatan
langsung dari oklusal gigi.
Ligamen periodontal traction
ligamen periodontal kaya akan fibroblas yang terdiri dari jaringan kontraktil. Kontraksi serat periodontal
ini (terutama kelompok serat melntang) akan menghasilkan pergerakan aksial pada gigi.
B. Migrasi gigi
Migrasi mengacu pada perubahan minor posisi yang terlihat setelah erupsi gigi. Gigi geligi manusia
menunjukkan untuk bergerak kearah mesial dan oklusal. Namun pada mandibula menunjukkan variasi
Pergerakan dan gaya pada gigi
Page 11
tertentu. Migrasi gigi biasanya akibat proksimal dan pemakaian oklusal. Pemakaian oklusal dan
proksimal mereka bergeser ke arah mesial dan oklusal untuk memelihara kontak intereproksimal dan
oklusal.
C. Perubahan posisi gigi selama mastikasi
Selama mastikasi gigi dan struktur periodontal menjasi sasaran kekuatan berata terus-menerus yang mana
terjadi dalam 1 siklus pada 1 detik atau kurang dan berkisar dari 1-50 kg berdasarkan pada jenis makanan
yang dikunyah. Gigi (yang menjadi sasaran) untuk kekuatan besar ini, menunjukkan pergeseran ringan
pada soketnya dan akibatnya kembali pada posisi semula segera setelah muatan dipindahkan.
2.2. Histologi pergerakan gigi
Ketika suatu tekanan diaplikasikan pada gigi untuk orthodonti, maka hal tersebut mengakibatkan
pembentukan area tekanan dan tegangan disekeliling gigi. Daerah tekanan dibentuk pada arah pergeseran
gigi sementara daerah tegangan pada daerah yang berlawanan. Tulang adalah jaringan hidup yang
bereaksi terhadap tekanan dan tegangan pada cara tertentu. Permukaan tulang yang menerima tekanan
bereaksi dengan resorpsi tulang sementara tulang yang menerima tegangan menunjukkan deposisi.
Ketika gigi bergerak karena aplikasi kekuatan aothodontik, resorpsi tulang pada daerah tekanan dan
pembentukan tulang baru pada daerah tegangan. Perubahan histologi yang terlihat selama pergeseran
yang beragam tergantung pada kekuatan, jumlah, dan durasi yang diberikan.
Perubahan histologi yang terjadi meliputi:
1. Perubahan pada aplikasi ringan
Perubahan pada daerah tekanan
- ligamen periodontal mengalami penekanan hingga hampir 1/3 ari ketebalan yang sebenarnya.
- Peningkatan vaskular akibat peningkatan suplai darah kapilari
Peningkatan suplai darah ini membanti mobolosaso sel seperti fibroblas dan osteoklas.
Perubahan pada daerah tegangan
- ligamen periodontal pada daerah tegangan meregang.
- Jarak antara prosesus alveolar dan gigi melebar
Ditambah meregangnya serat ligamen periodontal, vaskularity timbul terlihat pada area tegangan seperti
sisi tekanan. Vaskularity ini menyebabkan mobilisasi sel seperti fibroblas dan osteoblas pada area ini.
Respon terhadap daya tarik ini osteoid terletak di bawah osteoblas pada ligamen periodontal berdekatan
dengan lamina dura.
Page 12
Page 13
Page 14
Komponen alat ini harus memiliki tingkat kekakuan yang tinggi (high stiffness) dan aktifasi awal harus
dua kali, diharapkan deformasi jaringan lunak cocok.
Stress And Strain
Stress adalah aplikasi kekuatan perunit daerah yang mendapat tegangan dan dapat didefinisikan sebagai
perubahan internal perunit area. Stress dan strain adalah hubungan antar massa stress yang merupakan
kekuatan eksternal yang berlangsung pada bodi tersebut. Strain dapat dibentuk dari perubahan dalam
dimensi eksternal atau energi eksternal bodi.
Couple
Couple adalah pasangan kekuatan inti yang memiliki besar yang sama dan berlawanan dengan paralel
tetapi garis aksinya collinear. Couple saat bergerak di bodi membawa rotasi murni.
Centre of Resistance
Setiap bodi atau objek bebas, berjalan jika massa inti pada single pointnya bisa seimbang dengan
sempurna. Untuk pemeriksaan perhitungannya, point ini bisa diambil dimana sebagian berat bodinya
berkonsentrasi dan dan dapat dinamakan pusat gravitasi. Bagaimanapun, gigi tidak dapat bergeser
dengan bebas didalam rahang, karena dibatasi oleh jaringan sekitar gigi. Pada keadaan ini analog point
pada pusat gaya gravitasi yang terbuat disebut centre of resistance.
Secara umum, pusat resisten pada gigi adalah konstan pada gigi berakar tunggal terletak diantara 1/3 dan
1/2 bagian akar, dari apikal ke alveolar crest, sedangkan pada gigi berakar banyak pusat resistennya
terletak diantara 1-2 mm apikal ke furkasi. Pusat resisten berada pada gigi berakar tunggal setiap satuan
gigi dan pada seluruh lengkung rahang. Mengetahui pusat resisten ini sangat penting dalam
merencanakan ketepatan Mechanoterapi.
Ada 2 faktor yang dapat merubah posisi pusat resisten yaitu, panjang akar dan tinggi tulang alveolar.
Makin panjang akar pusat resisten bisa lebih ke apikal, seperti alveolar crest yang tinggi, pusat resisten
bisa terletak lebih ke korona. Sama dengan morfologi dan jumlah akar juga bisa mempengaruhi pusat
resistensi.
Moment
Momen dapat didefinisikan sebagai ukuran potensial rotasi pada kekuatan dengan respek terhadap sumbu
porosnya. Kekuatan ortodontik yang paling sering diaplikasikan pada mahkota gigi. Oleh karena itu,
kekuatan jarang diaplikasikan melalui pusay resistensi pada mahkota. Jadi, kekuatan ini tidak hanya
menghasilkan gerakan linear tapi juga bisa berotasi. Momen bagaimanapun cenderung menghasilkan
rotasi.
Momen = besarnya kekuatan x jarak (jarak yang tegak lurus dari pusat resistensi pada bodi hingga aksi
kekuatan), satuan ukuran momen adalah gram milimeter, dua variable yang ditetapkan oleh kekuatan
momen, besarnya jarak dari pusat resisten, salah satu dari dua variable ini bisa dimanipulasi untuk
menghasilkan sistem kekuatan.
Centre of Rotation
Pergerakan dan gaya pada gigi
Page 15
Centre of rotation merupakan titik, dimana bodi terlihat rotasi, dari posisi awal dan posisi final. Centre of
rotation adalah variabel titik dan perubahan menurut tipe pergerakan gigi.
2.4.1 Pergerakan gigi didalam mulut
terdiri dari: Tipping,Pergerakan bodily,Instrusion,Ekstrusion,Torquing,Uprighting,Tipping
Tipping adalah jenis pergerakan yang sederhana dimana kekuatan utama diaplikasikan ke mahkota yang
meengakibatkan pergerakan mahkota dalam arah tekanan, sedangkan akar dalam arah yang berlawanan.
Tipping terbagi menjadi dua:
Controlled Tipping: terjadi bila ujng gigi berada ditengah dari rotasi apeksnya, dimana akan terjadi suatu
pergerakan lingual dari mahkota dengan pergerakan minimal akar ke direksi labial.
Uncontrolled Tipping: menggambarkan pergerakan gigi yang terjadi disekitar bagian tengah rotasi apikal
dan cukup dekat terhadap daya resistensinya, dikarakteristikkan sebagai pergerakan mahkota dalam satu
arah dimana akar bergerak dalam arah berlawanan
Pergerakan tipping. Tekanan diaplikasikan pada titik tunggal mahkota gigi yang menyebabkan resorpsi
tulang dan aposisi, membuat gigi bergerak tipping. Tekanan pada jaringan periodontal lebih besar didekat
apeks dan tepi servikal gigi. ( Foster T.D. Buku Ajar Ortodonsia, alih Bahasa, Lilian Yuwono, 1997 : 175 )
Pergerakan Bodily
Jika garis dari tekanan yang diaplikasikan melewati hingga bagian tengah resistensi gigi, semua titik dari
gigi akan bergerak dalam arah yang sama serta jarak yang sama yang menandai pergerakan bodily.
Pergerakan ini juga dinamakan translasi. Pergerakan bodily. Tekanan harus diaplikasikan pada daerah
mahkota gigi yang lebar dan harus ada alat untuk mencegah miringnya gigi. Tekanan yang mengenai
jaringan periodontal akan didistribusikan secara merata. ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa
Lilian Yuwono, 1997; 177 )
Intrusion
Pergerakan secara bodily gigi sepanjang sumbu axisnya dalam arah apikal.
Melibatkan resorpsi dari tulang, khususnya disekitar apeks gigi. Pada gerakan ini, seluruh struktur
pendukung berada dibawah tekanan, sama sekali tanpa daerah tegangan
Intrusi. Tekanan yang mengenai struktur pendukung didistribusikan secara merata dan resorpsi tulang
dibutuhkan, khususnya pada daerah apikal dan pada puncak alveolar. ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti,
Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997 : 179 )
Ekstrusion
Pergerakan bodily gigi sepanjang sumbu axisnya dalam arah oklusal.
ekstrusi. Peregangan timbul pada strutur pendukung dan aposisi tulang untuk mempertahankan dukungan
gigi. ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti, Alih Bahasa Lilian Yuwono, 1997 : 179 )
Pergerakan dan gaya pada gigi
Page 16
Torquing
Torquing dianggap sebagai karakteristik gerak tipping terbalik dengan ciri khas pergerakan akar ke
lingual.
Sebuah tekanan couple diaplikasikan pada daerah mahkota gigi yang luas atau tekanan berlawanan
diaplikasikan untuk mencegah pergerakan mahkota. Tekanan yang mengenai strutur periodontal adalah
yang paling besar pada daerah didekat apeks gigi.
Pergerakan torque akar. Suatu tekanan kopel diaplikasikan pada daerah mahkota gigi yang luas dan stop
atau tekanan berlawanan diaplikasikan untuk mencegah pergerakan mahkota. Tekanan yang mengenai
struktur periodontal yang paling besar di sekitar apeks gigi ( Foster T.D Buku Ajar Ortodonti Alih Bahasa
Lilian Yuwono, 1997 : 178 )
Uprighting
Selama perawatan orthodontik, mahkota gigi akan digerakkan dalam arah mesiodistal dengan akar
digerakkan dalam arah yang berlawanan dari mahkota. Gerakan akar berikut untuk mendapatkan orientasi
paralel yang dinamakan uprighting.
2.5 alat ortodonti lepas
Komponen-komponen alat ortodonti lepas
Alat ortodonti lepas terdiri dari beberapa komponen antara lain:
Komponen-komponen aktif
Periode aktif,terdiri dari
Pegas-pegas aktif
Cengkeran retensi
Basis akrilik
Periode pasif, terdiri dari: alat retensi(Hawley retainer)
komponen pasif
komponen yang pasif menjadi aktif karena berfungsinya otot-otot
1.Pegas-pegas aktif
Adalah pegas-pegas yang fungsinya meberi tekanan untuk mendorong, menarik ataupun memutar gigi
yang malposisi. Dibagi menjadi beberapa kategori yaitu:
a. pegas-pegas untuk menarik gigi ke arah mesial atau distal
1) pegas sederhana(simple spring)
Pergerakan dan gaya pada gigi
Page 17
indikasi:gigi I
gunanya untuk menarik gigi I ke mesial/distal
jenis kawat SS, jenis spring hard
diameter kawat 0.5-0.6 mm
lengan pegas di atas titik kontak dan tidak menganggu oklusi
tidak menempel gusi
bagian labial sejajar permukaan insisal gigi, sepanjang 1/3 mesial-distal(bila lebih, maka gigi akan rotasi)
dapat dimodifikasi dengan coil
retensi pegas ke arah pergerakan gigi
aktivasi dengan menggerakkan lengan pegas 3mm ke arah pergerakan atau memperbesar coil
2) pegas C
gunanya untuk menarik/mendorong gigi C dan P ke mesial/distal
diameter kawat 0.6 mm
syarat: seperti pegas sederhana, hanya pada bagian bukal terletak di bawah lingkar terbesar gigi
keuntungan:memberikan tekanan yang ringan
kerugian: kadang dapat menyebabkan gigi terdorong ke labial atau rotasi
pegas C dapat dikombinasi dengan coil atau lus dengan atau tanpa hook
pegas-pegas untuk mendorong gigi ke labial/bukal
1) pegas bumper terbuka
disebut juga matress spring atau Z spring
gunanya untuk mendorong gigi I atau C ke labial
diameter kawat 0.6 mm
pegas terletak di palatal/lingual
terdiri dari 2 loop atau lebih yang sejajar dan selebar bidang mesiodistal
loop kira-kira tegak lurus sumbu gigi
2) pegas bumper tertutup
Page 18
Page 19
Page 20
Page 21