Anda di halaman 1dari 19

BIOTEKNOLOGI

Nama kelompok :
1. Muhamad Jupri Yanto
2. Rizki Akbar
3. Aqmaldi Andreansyah
4. Arya Wanda
5. Zendo Alfa Palifi
Pengerti an Bioteknologi

Prinsip Prinsip Dasar Bioteknologi

M
A
Nilai tambah

Prinsip dasar pengembangan bioteknologi

Rekayasa geneti ka
T
Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern E
Kultur jaringan
R
Sumber Sumber Agen Bioteknologi dan Produk yang Dihasilkan
I
Keuntungan dan Kerugian Bioteknologi

Dampak Bioteknologi di Berbagai Bidang

CONTOH DARI BIOTEKNOLOGI MODERN DAN KONVENSIONAL


Bioteknologi adalah cabang ilmu yang
mempelajari pemanfaatan makhluk hidup
(Bakteri,fungi,virus dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim,alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa
Ada 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu :

1) penggunaan agen biologi,


2) menggunakan metode tertentu,
3) dihasilkannya suatu produk turunan
4) melibatkan banyak disiplin ilmu.
Bioteknologi dikembangkan untuk
meningkatkan nilai tambah bahan mentah
dengan memanfaatkan mikroorganisme atau
bagian-bagiannya juga memanfaatkan sel
tumbuhan/sel hewan dalam proses industri.
Sehingga dihasilkan produk dan jasa.
Bioteknologi melibatkan mikrobiologi,
biokimia dan rekayasa genetika.
Bioteknologi tradisional adalah praktik
bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan
peralatan sederhana tanpa rekayasa genetika.
Dengan ciri-ciri :
 
1. dilakukan tanpa menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah.
2. dilakukan hanya berdasarkan pada pengalaman
yang di wariskan secara turun temurun, umumnya
belum dapat diproduksi secara masal.
Bioteknologi modern adalah praktik bioteknologi yang
diperkaya dengan teknik rekayasa genetika ( suatu teknik
manipulasi materi genetikal ).
 
Cirinya berkebalikan dengan biotek tradisional ditambah
dengan menerapkan teknik Aseptis. 
Teknik Aseptis adalah suatu cara kita pada waktu bekerja
(praktik) yang selalu menjaga sterilitas ketika menangani
pengkulturan mikroorganisme untuk mencegah
kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang
diinginkan.
Contoh produk bioteknologi konvensional antara lain :

1. Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir
dari jenis Saccharomyces cerevisiae.
2. Keju, dari bahan dasar  susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam
laktat ( dari genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi
laktosa menjadi asam laktat.. Juga terkadang digunakan jamur Penicillium
camembert dan Penicillium requefort .
3. Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari
jenis  Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
4. Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis
Streptococcus lactis dan Leuconostoc cremoris.
5. Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatum dan
Penicillium crysogenum untuk mensintesis antibiotik
6. Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati
Acetobacter xyllinum.
7. Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus
stoloniferus.
8. Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus
wentii.
Beberapa contoh bioteknologi modern antara lain :

1. Bayi tabung, hasil fertilisasi secara in vitro . Ovum dan sperma dipertemukan
dalam sebuah “ wadah” sehingga terjadi pembuahan.
2. Hormon insulin, yang diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa
genetik.
3. Domba dolly hasil kloning yaitu transfer inti sel autosom ( diploid ) ke dalam ovum
( haploid ) yang telah diambil inti telurnya.
4. Tanaman kebal hama, yang telah disisipi gen penghasil senyawa endotoksin dari
Bacillus thuringiensis
5. Tanaman yang mampu memfiksasi nitrogen melalui penyisipan gen pengontrol
fiksasi nitrogen ( gen nif ) dari bacteri Rhizobium sp dengan perantara plasmid dari
Agrobacterium tumefaciens
6. Hewan transgenik, hasil rekayasa genetika yang memiliki sifat / kemampuan
berbeda dengan hewan biasa. Misalnya  menghasilkan air susu yang mengandung
faktor anti hemofili
7. Hormon BST ( Bovine Somatotrophin ), hormon pertumbuhan untuk hewan dari
hasil rekayasa genetik
8. Vaksin malaria, hasil rekayasa genetik dengan memanfaatkan DNA virus cacar air
yang kurang aktif
Konvensional

1. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam
keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi
adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik
dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Fermentasi merupakan proses dasar untuk mengubah suatu
bahan menjadi bahan lain dengan cara sederhana dan dibantu
oleh mikroorganisme. Proses fermentasi ini merupakan
bioteknologi sederhana dan sudah dikenal sejak jaman
dahulu. Contohnya pembutan roti, minuman anggur, yoghurt,
tuak dan sake.
Modern
1. Seleksi dan Persilangan
Proses seleksi dilakukan dengan memenipulasi DNA yang ada pada mikroba,
tanaman, atau hewan agar menjadi mikroba, tanaman, atau hewan dengan sifat
yang lebih baik sehingga apabila disilangkan akan menjadi bibit unggul yang baik
untuk masa depan. Contohnya, ayam Leghorn, sapi ayrshire, padi Cisadane kedelai
Muria, dan jagung Metro.

2. Analisa Genetik
Proses ini mempelajari cirri atau sifat dan gen makhluk hidup dari generasi ke
generasi untuk mendapatkan sifat atau ciri yang unggul serta interaksi antara gen
dan lingkungan agr menghasilkan keturunan yang baik
4. Kultur Jaringan
Kultur jaringan atau biakan jaringan merupakan teknik pemeliharaan jaringan atau
bagian dari individu secara buatan (artifisial).
6. Analisis DNA
Proses reaksi rantai polymerase sehingga dapat membuat kopi (salinan) dari DNA.
Proses ini berguna untuk memetakan DNA sehingga dapat diketahui dengan pasti
DNA dari satu organisme untuk menentukan genetik keturunannya
Rekayasa genetika
Kultur jaringan
Mikroorganisme Bahan Produk
Bakteri
Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus subtilis susu yoghurt

Penicillium requorti susu menghasilkan aroma khas keju dan menambah


Penicillium camemberti keasaman
Propiobacterium
Streptococcus thermophilus

Lactobacillus susu keju


Leuconostoc cremoris mentega
Acetobacter xylinum air kelapa nata de cocco
Acetobacter aceti cuka/asam asetat
Streptomyces griceus streptomycin
Bacillus thuringiensis pestisida alami/biologi
Assbya gossipii vitamin B1
Propionibacterium vitamin B12
Pseudomonas (jamur)
Jamur / Fungi
Aspergillus wentii kedelai kecap
Sacharomyces cereviceae ketela tape
Sacharomyces sake sake
Rhizopus oryzae kedelai tempe
Penicillium notatum antibiotik penisilin
Penicillium chrysogenum
Aspergillus niger asam sitrat
Aspergillus niger enzim amilase
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis (bakteri)
Aspergillus oryzae enzim protease
Bacillus subtilis (bakteri)
Aspergillus niger ezim lipase
Rhizopus spp
Corynebacterium glutamicum (bakteri) lisin (asam amino), asam glutamat –-> bahan MSG

Fusarium mikoprotein (protein dari fungi)

Chlorella (alga hijau) single cell protein (SCP)


Spirullina (alga biru)
KERUGIAN
1. Gen sintetik dan produk gen baru yang berevolusi dapat
menjadi racun
2. Rekayasa genetik tidak terkontrol dan tidak pasti
3. Virus di dalam sekumpulan genom yang menyebabkan penyakit
4. Penyebaran gen tahan antibiotik pada patogen oleh transfer
gen horizontal
5. Meningkatkan transfer gen horizontal dan rekombinasi
6. DNA rekayasa genetik dibentuk untuk menyerang genom
7. Tanaman rekayasa genetik tahan herbisida mengakumulasikan
dan meningkatkan residu herbisida
KEUNTUNGAN
1. Memproduksi makanan dengan bantuan mikroba, vitamin, dan
enzim
2. Pembuatan antibodi monoklonal, pembuatan vaksin, terapi gen dan
pembuatan antibiotik
3. Menggunakan teknik pengolahan limbah dan memanipulasi
mikroorganisme
4. Rekayasa genetika untuk memperoleh varietas unggul, produksi
tinggi
5. Peningkatan produksi ternak tahan hama, patogen, dan
herbisida ,meningkatkan efisiensi dan kualitas pakan, menghasilkan
embrio yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi, menciptakan
jenis ternak unggul, dan dapat memproduksi asam amino tetentu
6. Teknologi DNA menawarkan aplikasi bagi kepentingan forensik.
Contohnya DNA fingerprint
Di Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan, baik bioteknologi


konvensional maupun bioteknologi modern
memiliki peranan yang sangat besar. Melalui
bioteknologi, berbagai produk obat-obatan, vaksin,
antibodi dan hormon ditemukan, misalnya penicilin
dan hormon insulin.
Beberapa penyakit menurun atau kelainan
genetik dapat disembuhkan dengan cara
menyisipkan gen yang kurang pada penderita, cara
ini dikenal dengan istilah terapi gen.
 
Dampak Negatif di Bidang Sosial Ekonomi

1. Hak paten hasil rekayasa, swastanisasi dan konsentrasi


bioteknologi pada kelompok tertentu membuat petani
tradisional tidak dapat mengadakan bibit sendiri dan para
peneliti harus mendapatkan ijin terlebih dahulu sebelum
melakukan penelitian menggunakan bibit-bibit hasil
rekayasa tersebut.
2. Merugikan petani kecil dan menimbulkan kesenjangan
ekonomi karena produk bioteknologi yang pada umumnya
dimiliki oleh pemilik modal dapat meningkatkan produksi
hingga 50 %.
3. Produk bioteknologi hasil modifikasi genetika suatu
organisme dapat menyingkirkan plasma nutfah, yaitu suatu
jenis makhluk hidup yang masih memiliki sifat asli.
Dampak Negatif Di Bidang Etika / Moral
1. Menyisipkan gen makhluk hidup kepada makhluk hidup lain yang tidak
berkerabat dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum alam dan sulit
diterima masyarakat
2. Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka dapat membawa
konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
3. Pemberian hak paten atas organisme transgenik bertentangan dengan
banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup
karena pemberian hak paten pada organisme hasil rekayasa
menyebabkan pemberian hak pribadi atas organisme yang bisa
disalahgunakan.
4. Kloning manusia saat ini masih dipertentangkan dan dianggap merusak
nilai etika dan moral karena merusak embrio/janin manusia untuk alasan
apapun dianggap tidak manusiawi

Anda mungkin juga menyukai