Anda di halaman 1dari 50

Selamat Datang

Di

MATERI BIOTEKNOLOGI
Kelompok
3
Please Wait
Bioteknologi

GRO
UP
Pengertian Bioteknologi

Sejarah Singkat Bioteknologi

Pembagian Bioteknologi
THRE
Produk Bioteknologi Konvensional E
Produk Bioteknologi Modern

Dampak Bioteknologi Reproduksi

Dampak Penerapan Bioteknologi

Upaya mengatasi Dampak Penerapan Bioteknologi


Sejarah Singkat Bioteknologi

Bioteknologi bukanlah merupakan ilmu baru dalam peradaban


manusia. Bioteknologi telah dilakukan sejak zaman prasejarah,
antara lain untuk menghasilkan minuman beralkohol dan makanan
yang difermentasikan.
Bioteknologi mengalami perkembangan secara bertahap.
Semenjak awal diterapkan, sampai dengan tahun 1857 disebut era
bioteknologi non-mikrobial. Disebut bioteknologi era non-
mikrobial karena pada saat itu belum diketahui bahwa makanan
produk fermentasi merupakan hasil kerja mikroorganisme.
Bioteknologi dimensi baru (bioteknologi mikrobial) dimulai sejak
1857 setelah Louis Pasteur menemukan bahwa fermentasi yang
terjadi dalam pembuatan anggur merupakan hasil kerja
mikroorganisme. Makanan atau minuman yang diproduksi melalui
proses fermentasi antara lain tempe, tape, sake (di Jepang), tuak,
anggur, dan yoghurt.
Sejarah Singkat Bioteknologi

Pada tahun 1920 proses fermentasi yang ditimbulkan oleh


mikroorganisme mulai diguna-kan untuk memproduksi zat-zat seperti
aseton, butanol, etanol, dan gliserin. Fermentasi juga digunakan
untuk memproduksi asam laktat, asam sitrat, dan asam asetat dengan
menggunakan jasa bakteri. Setelah perang dunia II dihasilkan produk
bioteknologi lain misalnya penisilin dari jamur Penicillium notatum.
Keberhasilan ini diikuti dengan penelitian kemampuan
mikroorganisme lain menghasilkan antibiotik dan zat-zat lain seperti
vitamin, steroid, enzim, asam amino, dan senyawa-senyawa protein
tertentu.
Perkembangan teknologi mutakhir yang dibarengi dengan
perkembangan di bidang biokimia, biologi seluler, dan biologi
molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa genetika yang
akhirnya mengantarkan kita ke suatu era bioteknologi modern. Kini
bioteknologi telah benar-benar digunakan untuk menjawab berbagai
tantangan kehidupan manusia.
Dampak Bioteknologi Reproduksi

Dampak positif rekayasa reproduksi sebagai berikut.


☯ Menciptakan bibit unggul.
☯ Meningkatkan gizi masyarakat.
☯ Melestarikan plasma nutfah.
☯ Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi
sesuai dengan keinginan manusia.
☯ Membantu pasangan yang kesulitan
mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi
tabung.
Dampak Bioteknologi Reproduksi

Dampak negatif rekayasa reproduksi sebagai


berikut.
☯ Pada perbanyakan keturunan dengan kultur
jaringan yang memiliki materi genetis yang sama
akan mudah terkena penyakit.
☯ Merugikan petani dan peternak lokal yang
mengandalkan reproduksi secara alami.
☯ Dikhawatirkan adanya penyalahgunaan
teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi
yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah
negara yang hendak menguasai dunia dengan
menciptakan prajurit tangguh dengan teknik
pengkloningan.
☯ Mengganggu proses seleksi alam.
Peranan Mikroorganisme dan Contoh Produk
Bioteknologi Konvensional

Peranan mikroorganisme dalam


berteknologi adalah sebagai berikut.
1. Penghasil Makanan atau Minuman
2. Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)
3. Penghasil Antibiotik
4. Pemisahan Logam dari bijinya
Bioteknologi untuk pembuatan
makanan/minuman
Produk Bahan Mentah Mikroorganisme
Tape Ketan Beras Ketan Sel Ragi
Tape Singkong Singkong

Tempe Kacang Kedelai Rhizopus sp


Oncom Ampas Kedelai Neurosphora sitophila
Roti Tepung Terigu Yeast / khamir
Acar Sayuran Streptococcus,
Lactobacillus,
Pediococcus
Keju Air susu Sterptococcus lactis
Yoghurt (minuman) Air susu Lactobacillus bulgaricus
Bioteknologi untuk pembuatan
makanan/minuman
Produk Bahan Mentah Mikroorganisme
Minuman beralkohol Pati / Amilum Saccharomyces
(bir, rum) cerevisiae
(bahan mentah –
alkohol + CO2)
Tauco Kedelai Aspergillus oryzae
Kecap Kedelai Aspergillus wentii
Kue / roti Tepung Terigu Saccharomyces
cereviciae
Nata de coco Air kelapa Acetobacter xylinum
Bioteknologi untuk pembuatan antibiotik

Produk Mikroorganisme

Penisilin Penicillium notatum,


Penicillium chrysogenum

Strptomisin Staphylococcus griseus

Sefalosporin Kapang / Saccaharomyces


Bioteknologi untuk produk lain

Produk Mikroorganisme
Alkohol (untuk Saccharomyces
bahan bakar) cerreviceae
Vitamin B12 Pseudomonas sp.,
Propionibacterium
Riboflavin Ashbya gossipi
Asam Sitrat Aspergillus niger
Asam glutamat Corynebacterium,
(MSG) Glutamicum
Bioteknologi untuk produk lain

Produk Mikroorganisme
Enzim amilase Aspergillus niger,
Bacillus oryzae

Enzim Protease Aspergillus oryeae


Enzim Lipase Aspergillus niger
Protein Sel Tunggal Chlorella dan
Spirulina
Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari dua kata, yakni bio dan teknologi. Bio artinya
ilmu tentang makhluk hidup, sedangkan teknologi artinya suatu metode
untuk menghasilkan produk, baik barang atau jasa. Jadi, secara bebas
Bioteknolgi dapat didefinisikan sebagai pemanfaatan organisme hidup
untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi manusia .

Perkembangan yang pesat dalam bidang biologi sel dan biologi molekuler
sejak tahun 1960-an mendorong perkembangan bioteknologi secara
cepat. Dewasa ini manusia telah mampu memanipulasi, mengubah,
dan/atau menambahkan sifat tertentu pada suatu organisme.
Pengubahan itu dilakukan pada tempat yang sangat penting dan
mendasar yaitu pada tingkat DNA (Deoksyribo Nucleic Acid = Asam
Deoksiribo Nukleat), yaitu suatu rantai kimia yang
Pengertian Bioteknologi

terdapat di dalam inti sel yang mengontrol seluruh aktivitas sel,


termasuk sifat suatu organisme. Atas dasar itu maka definisi
bioteknologi sekarang adalah:

Pemanfaatan dan/atau perekayasaan proses biologi dari suatu agen


biologi untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia.
Dampak Penerapan Bioteknologi

Dampak penerapan bioteknologi


terdapat pada berbagai aspek kehidupan
seperti:
1. Dampak terhadap Lingkungan
2. Dampak terhadap Kesehatan
3. Dampak di bidang Sosial Ekonomi
4. Dampak terhadap Etika
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik)
ke alam bebas dapat menimbulkan dampak berupa
pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada
pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa
genetika, perubahan genotipe tidak terjadi secara alami
sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut
kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini
akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran.
“Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan
dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu
keanekaragaman.
2. Dampak terhadap Kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga
menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah
penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31
orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui
mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi
yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung
bahan kimia baru yang punya potensi berbahaya bagi
kesehatan manusia.
3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa menunjukkan bahwa
bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang
membawa pengaruh kepadakehidupan masyarakat. Produk
bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan
hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone: BGH)
dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya

akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian,


bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi.
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau,
cokelat, kopi, gula, kelapa, vanili, ginseng, dan opium akan
dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia
ketiga sebagai penghasil tanamantanaman tadi akan
menderita kerugian besar.
4. Dampak terhadap Etika
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika
yang serius. Menyisipkan gen mahkluk hidup lain yang tidak
berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit
diterima masyarakat.
Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan
gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke
hewan, 75% menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa
konsekuensi bagi penganut agama tertentu.
Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa
merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu
bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai
nilai intrinsik makhluk hidup.
Upaya Mengatasi Dampak
Penerapan Bioteknologi
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan
dengan cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam
sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak
pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa
kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan
seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak
penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan
selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan)

berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh


mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak
yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak

sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga

secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan


minum-minuman keras terutama yang berkadar
alkohol tinggi.

3. Di beberapa negara untuk mengurangi kecelakaan,


pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam
darahnya.
Pembagian Bioteknologi

Bioteknologi terdiri dari :


a. Bioteknologi konvesional/tradisional
b. Bioteknologi modern
Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan
organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia atau
produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan
enzim. Di dalam pemanfaatan mikroba ini, manusia tidak melakukan
manipulasi atau rekayasa proses. Manusia hanya menciptakan kondisi
dan bahan makanan yang cocok bagi mikroba untuk berkembang
secara optimal.

Contohnya : Dapat kamu lihat ketika seseorang membuat tape.


Pembuat tape sebenarnya hanya memelihara jamur ragi tape (mikroba
pembuat tape) pada ketela pohon atau nasi ketan yang dijadikan
substrat bagi jamur ragi. Pemeraman ketela pohon atau nasi ketan yang
telah ditaburi ragi sebagai upaya untuk menciptakan kondisi yang
sesuai untuk pertumbuhan jamur ragi, karena jamur ragi menyukai
tempat yang gelap dan hangat.
Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi
molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi
manusia. Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa
genetika dan rekayasa biokimia.

Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk


menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Sedangkan, rekayasa biokimia seperti penggunaan tangki reaktor untuk
pertumbuhan mikroorganisme untuk proses biologis tertentu supaya tidak
terkontaminasi mikroorganisme lain.

Bioteknologi modern juga digunakan untuk merekombinasi DNA. DNA


dipotong kemudian disambung dengan DNA baru yang membawa sifat
unggul. DNA baru hasil penggabungan inilah yang disebut DNA rekombinan.
Tahap-tahap Pembentukan DNA Rekombinan

1. Mula-mula orang mencari DNA unggul, misalnya diambil dari makhluk hidup lain atau
membuatnya. Orang pada saat sekarang sudah berhasil membuat DNA ini.
2. Menyiapkan wahana (vektor), yaitu alat untuk memasukkan DNA itu ke dalam makhluk hidup
yang akan diubah sifatnya. Wahana biasanya berupa virus atau plasmid dari bakteri. Plasmid
adalah DNA yang bentuknya melingkar, terdapat di luar DNA inti bakteri. DNA plasmid mampu
keluar masuk sel dan bisa bergabung dengan kromosom sel organisme lain. DNA plasmid yang
telah bergabung ini dapat pula lepas
kembali.
3. Memasukkan DNA rekombinan ke dalam sel
4. Kloning (perbanyakan) DNA rekombinan. DNA yang sudah dimasukkan ke dalam sel,
diperlakukan sedemikian rupa sehingga bakteri yang dimasuki DNA itu menggandakan DNA
tersebut di dalam selnya.
5. Memelihara sel agar menghasilkan produk yang diinginkan, sesuai
dengan sifat yang dibawa oleh DNA yang disisipkan

Makhluk hidup yang telah disisipi sifat (DNA) baru biasanya akan
memiliki sifat baru itu. Makhluk hidup yang demikian itu disebut
makhluk hidup transgenik (GMO= Genetic Manipulating Organism).
Ciri-ciri
Bioteknologi Konvensional

Ciri-ciri bioteknologi konvensional adalah:


a) Dikenal sejak awal peradaban manusia.
b) Menggunakan secara langsung hasil yang
diproduksi organisme atau mikroorganisme berupa
senyawa kimia atau bahan pangan tertentu yang
bermanfaat bagi manusia.
c) Peralatan yang digunakan sederhana.
d) Pemanfaatan mikroorganisme terbatas.
Ciri-ciri
Bioteknologi Modern

Ciri-ciri bioteknologi modern adalah:


a) Mulai berkembang sejak ditemukan DNA.
b) Organisme atau mikroorganisme digunakan untuk
memperbaiki serta meningkatkan kinerja genetik suatu
organisme yang bermanfaat bagi manusia.
c) Peralatan yang digunakan sudah modern.
d) Pemanfaatan mikroorganisme ditambah dengan
teknologi modern.
Produk Bioteknologi Modern

Produk bioteknologi modern antara lain berupa


makhluk hidup transgenik, yaitu makhluk hidup yang telah
diubah sifatnya sehingga memiliki keunggulan tertentu.
Contoh makhluk transgenik adalah bakteri yang mampu
menambang tembaga, bakteri yang mampu
membersihkan lingkungan yang tercemar,
bakteri yang mampu mengubah bahan
pencemar menjadi bahan lain yang tidak
berbahaya, jagung yang memiliki kadar protein
tinggi, dan jeruk yang tahan penyakit
busuk akar, tomat (Favr Savr) yang tahan lama,
kapas yang tahan hama, kentang dengan
kandungan vitamin A tinggi, dan sebagainya.
Produk Bioteknologi Modern

Produk Manfaat
Insulin manusia Mengobati kencing manis
Inferon Mencegah infeksi virus
Hormon Pertumbuhan Mengobati kekerdilan
Protein Hepatitis-B Vaksin melawan Hepatitis B
Urokinase Menghilangkan bekuan
darah
Gen beta-globulin Mengobati thalasemia
Antibodi monoklonal Diagnosis penyakit menurun
Erythropoetin Mengobati anemia, dan
merangsang pembentukan
sel darahan baru
Contoh Produk Bioteknologi Modern juga
termasuk dalam Bioteknologi Reproduksi

BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI

1. Kultur Jaringan
2. Inseminasi Buatan
3. Bayi Tabung
4. Kloning
5. Hidroponik dan Aeroponik
6. Rekombinasi Gen / Rekayasa Genetika
KULTUR JARINGAN

Kultur Jaringan merupakan Kegiatan membudidayakan jaringan


menjadi individu yang mempunyai sifat seperti induk.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan bertujuan untuk memperbanyak
jumlah tanaman. Tanaman yang dikultur biasanya adalah bibit unggul.

Kultur jaringan sebenarnya memanfaatkan sifat totipotensi yang


dimiliki oleh sel tumbuhan. Totipotensi yaitu kemampuan setiap sel
tumbuhan untuk menjadi individu yang sempurna.

Pada teknik ini yang dibutuhkan hanya bagian tubuh dari tanaman.
Jaringan yang kamu ambil untuk dikultur disebut eksplan. Biasanya,
yang dijadikan eksplan adalah jaringan muda yang masih mampu
membelah diri. Misalnya ujung batang, ujung daun, dan ujung akar.
Cara Melakukan Kultur Jaringan

Kultur jaringan dapat kamu lakukan secara sederhana, yaitu:


a. Mensterilkan eksplan. Caranya adalah direndam dalam alkohol 70%
atau kalsium hipoklorit 5% selama beberapa menit.
b. Gunakan botol atau tabung yang sudah disterilkan, isi dengan media.
Masukkan potongan jaringan yang sudah disterilkan di atas media
dalam botol. Media yang digunakan terdiri atas:
1) Unsur-unsur atau garam mineral:
Unsur makro: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg.
Unsur mikro: Zn, Mn, Mo, So.
2) Asam amino, vitamin, gula, hormon, dengan perbandingan tertentu.
3) Media cair; bahan-bahan di atas dicampur akuades.
4) Media padat; bahan-bahan di atas campur dengan agar-agar. Media
cair dan padat tersebut kemudian disterilkan dengan menggunakan
mesin khusus yang disebut dengan autoklaf.
c. Simpan di tempat yang aman pada suhu kamar, tunggu untuk
beberapa lama maka akan tumbuh kalus (gumpalan sel baru). Bisa
juga selama pemeliharaan dilakukan pengocokan dengan mesin
pengocok yang bergoyang 70 kali permenit. Pengocokan dilakukan
selama 1,5 - 2 bulan. Tujuan dari pengocokan adalah untuk
merangsang sel-sel eksplan supaya giat bekerja dan memperlancar
proses persiapan zat dan penyebaran makanan merata, serta
menjamin pertukaran udara lebih cepat.
d. Kalus yang tumbuh bisa dipotong-potong untuk dipisahkan dan
di tanam pada media lain.
e. Kalus tersebut akan tumbuh menjadi tanaman muda (plantlet),
kemudian pindahkan ke pot. Jika tanaman tersebut sudah kuat,
maka bisa dipindahkan ke media tanah atau lahan pertanian.
Keuntungan Kultur Jaringan

Keuntungan dari kultur jaringan adalah:


1. Dalam waktu singkat dapat menghasilkan bibit yang
diperlukan dalam jumlah banyak.
2. Sifat tanaman yang dikultur sesuai dengan sifat tanaman
induk.
3. Tanaman yang dihasilkan lebih cepat berproduksi.
4. Tidak membutuhkan area tanam yang luas.
5. Tidak perlu menunggu tanaman dewasa, kita sudah dapat
membiakkannya.
Inseminasi Buatan
Inseminasi buatan adalah pembuahan atau fertilisasi
yang terjadi pada sel telur dengan sperma yang
disuntikkan pada kelamin betina.
Inseminasi buatan dilakukan karena bibit pejantan
unggul yang hendak dikawinkan dengan bibit betina
lokal tidak memiliki waktu masa subur yang bersamaan.
Bibit pejantan unggul dikawinkan dengan bibit betina
lokal supaya dapat menghasilkan keturunan yang lebih
baik. Teknologi ini menggunakan metode penyimpanan
sperma pada suhu rendah (−80o sampai −20o). Jadi,
untuk mendapatkan bibit pejantan unggul untuk
mengawini bibit betina lokal tidak perlu dengan
membawa individunya tetapi cukup dengan membawa
spermanya. Hal ini juga memudahkan proses
pengiriman dari suatu negara ke negara lain.
Bayi Tabung
Bayi tabung adalah bayi yang merupakan hasil
pembuahan yang berlangsung di dalam tabung.
Teknologi ini sebenarnya kelanjutan dari teknologi
inseminasi buatan, hanya proses pembuahan pada bayi
tabung terjadi di luar sedangkan inseminasi terjadi di
dalam tubuh. Kedua-duanya sama-sama merupakan
perkembangbiakan generatif. Kita biasanya sering
mendengar istilah bayi tabung bagi pasangan yang
kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Hal ini
merupakan jalan pintas bagi mereka untuk segera
mendapatkan keturunan.
Proses pembuatan bayi tabung adalah sebagai berikut.
a. Sel telur yang mengalami ovulasi pada induk atau
wanita diambil dengan suatu alat dan disimpan di dalam
tabung yang berisi medium seperti kondisi yang ada pada
rahim wanita hamil.
b. Sel telur dipertemukan dengan sperma di bawah
mikroskop dan diamati sehingga terjadi fertilisasi.
c. Sel telur yang sudah dibuahi tersebut dikembalikan ke
dalam tabung.
d. Jika sel telur yang sudah dibuahi disebut zigot. Zigot
berkembang dengan baik dan menjadi embrio, maka
embrio tersebut akan disuntikkan kembali ke dalam
rahim induknya semula
Kloning
Kloning adalah penggunaan sel somatik makhluk
hidup multiseluler untuk membuat satu atau lebih
individu dengan materi genetik yang sama atau
identik. Kloning ditemukan pada tahun 1997 oleh
Dr. Ian Willmut seorang ilmuan Skotlandia dengan
menjadikan sebuah sel telur domba yang telah
direkayasa menjadi seekor domba tanpa ayah
atau tanpa perkawinan. Domba hasil rekayasa
ilmuan Skotlandia tersebut diberi nama Dolly.
Cara kloning domba Dolly yang dilakukan oleh Dr. Ian Willmut
adalah sebagai berikut.
a. Mengambil sel telur yang ada dalam ovarium domba betina,
dan mengambil kelenjar mamae dari domba betina lain.
b. Mengeluarkan nukleus sel telur yang haploid.
c. Memasukkan sel kelenjar mamae ke dalam sel telur yang
tidak memiliki nukleus lagi.
d. Sel telur dikembalikan ke uterus domba induknya semula
(domba donor sel telur).
e. Sel telur yang mengandung sel kelenjar mamae dimasukkan
ke dalam uterus domba, kemudian domba tersebut akan hamil
dan melahirkan anak hasil dari kloning.
Jadi, domba hasil kloning merupakan domba hasil
perkembangbiakan secara vegetatif karena sel telur tidak
dibuahi oleh sperma.
Kloning juga bisa dilakukan pada seekor katak.
Nukleus yang berasal dari sebuah sel di dalam usus
seekor kecebong ditransplantasikan ke dalam sel telur
dari katak jenis lain yang nukleusnya telah dikeluarkan.
Kemudian, telur ini akan berkembang menjadi zigot
buatan dan akan berkembang lagi menjadi seekor katak
dewasa.
Kloning akan berhasil apabila nukleus
ditransplantasikan ke dalam sel yang akan
menghasilkan embrio (sel telur) termasuk sel germa.
Sel germa adalah sel yang menumbuhkan telur dari
sperma.
Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata bahasa Yunani hydro yang berarti
air dan ponos yang berarti bekerja. Jadi, hidroponik artinya
pengerjaan air atau bekerja dengan air. Dalam praktiknya hidroponik
dilakukan dengan berbagai metode, tergantung media yang
digunakan.
Adapun metode yang digunakan dalam hidroponik, antara lain
metode kultur air (menggunakan media air), metode kultur pasir
(menggunakan media pasir), dan metode porus (menggunakan
media kerikil, pecahan batu bata, dan lain-lain). Metode yang
tergolong berhasil dan mudah diterapkan adalah metode pasir.
Pada umumnya orang bertanam dengan menggunakan tanah.
Namun, dalam hidroponik tidak lagi digunakan tanah, hanya
dibutuhkan air yang ditambah nutrien sebagai sumber makanan
bagi tanaman. Bahan dasar yang dibutuhkan tanaman adalah air,
mineral, cahaya, dan CO2.
Beberapa keuntungan bercocok tanam dengan hidroponik, antara
lain tanaman dapat dibudidayakan di segala tempat; risiko
kerusakan tanaman karena banjir, kurang air, dan erosi tidak ada;
tidak perlu lahan yang terlalu luas; pertumbuhan tanaman lebih
cepat; bebas dari hama; hasilnya berkualitas dan berkuantitas
tinggi; hemat biaya perawatan.

Jenis tanaman yang telah banyak dihidroponikkan dari golongan


tanaman hias antara lain Philodendron, Dracaena, Aglonema, dan
Spatyphilum. Golongan sayuran yang dapat dihidroponikkan,
antara lain tomat, paprika, mentimun, selada, sawi, kangkung,
dan bayam.

Adapun jenis tanaman buah yang dapat dihidroponikkan, antara


lain jambu air, melon, kedondong bangkok, dan belimbing.
Aeroponik
Aeroponik berasal dari kata aero yang berarti udara dan ponos
yang berarti daya. Jadi, aeroponik adalah pemberdayaan udara.
Sebenarnya aeroponik merupakan tipe hidroponik
(memberdayakan air), karena air yang berisi larutan unsur hara
disemburkan dalam bentuk kabut hingga mengenai akar tanaman.
Akar tanaman yang ditanam menggantung akan menyerap larutan
hara tersebut.

Prinsip dari aeroponik adalah sebagai berikut. Helaian styrofoam


diberi lubang-lubang tanam dengan jarak 15 cm. Dengan
menggunakan ganjal busa atau rockwool, anak semai sayuran
ditancapkan pada lubang tanam. Akar tanaman akan menjuntai
bebas ke bawah. Di bawah helaian styrofoam terdapat sprinkler
(pengabut) yang memancarkan kabut larutan hara ke atas hingga
mengenai akar.
Rekayasa Genetika
Makhluk hidup transgenik sering disebut sebagai GMOs (Genetically
Modified Organisms) yang merupakan hasil rekayasa genetika. Teknik
ini mengubah faktor keturunan untuk mendapatkan sifat baru. Teknik
ini dikenal dengan rekayasa genetika atau teknologi plasmid.
Pengubahan gen dilakukan dengan jalan menyisipkan gen lain ke
dalam plasmid sehingga menghasilkan individu yang memiliki sifat
tertentu sesuai dengan keinginan si pembuat.

Teknologi ini dapat dipelajari dari beberapa aplikasi yang telah


dikembangkan oleh manusia, antara lain sebagai berikut.
a. Produksi insulin
Cara memproduksi Insulin adalah dengan menyambungkan gen
pengontrol pembuatan insulin manusia ke dalam DNA bakteri.
Kemudian dari hasil penyambungan tersebut akan terbentuk
bakteri baru yang mampu menghasilkan hormon insulin manusia.
Bakteri ini dipelihara di laboratorium untuk menghasilkan insulin.
Insulin yangdihasilkan bisa untuk mengobati penyakit kencing
manis.
b. Menciptakan bibit unggul
Rekayasa genetika untuk memperbaiki tumbuhan supaya menjadi
lebih baik, yaitu:
1) Pencakokan gen pembentuk pestisida pada tumbuhan sehingga

mampu menghasilkan peptisida mematikan hama.


2) Rekayasa tumbuhan yang mampu melakukan fiksasi nitrogen.
Teknologi ini mampu membuat tanaman yang bisa memupuk
dirinya sendiri.
3) Rekayasa genetika yang mampu menciptakan tanaman yang
mampu memproduksi zat anti koagulan.
KELUAR ?

Ya Tidak
Makasih
Ya’
TIM PENYUSUN

KELOMPOK 3

Dwi Darul Nurul Annisa

Cahya Intan Berliana

Armila Asri

Luthfiah Azzahrah

Anda mungkin juga menyukai