Anda di halaman 1dari 3

Dampak Positif dan Dampak Negatif

Dampak Positif Bioteknologi


Banyak sekali produk baru dari bioteknologi yang dapat dimanfaatkan.
Sehingga bioteknologi memiliki dampak positif untuk manusia. Dibawah ini
terdapat beberapa dampak positif, antara lain:
a. Dapat meningkatkan nilai tambah pada sebuah bahan makanan.
misalnya pengolahan bahan makanan air susu dapat diubah menjadi
yoghurt, keju dan mentega.
b. Dapat membantu dalam mengatasi kekurangan bahan makanan,
misalnya protein dan vitamin. Dengan menggunakan bioteknologi
bahan makanan tersebut dapat juga diproduksi secara lebih cepat
tanpa harus menggunakan ruangan yang cukup luas.
c. Dapat mengatasi kesulitan untuk memperoleh keturunan, misalnya
dengan bayi tabung.
d. Dapat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan dengan
menyediakan obat-obatan untuk memberantas penyakit secara lebih
mmura
e. Dapat meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan
penyakit pada tanaman.

Dampak Negatif Bioteknologi


Walaupun bioteknologi memiliki banyak keuntungan terhadap manusia,
penerapan bioteknologi juga dapat menimbulkan efek yang berdampak
negatif bagi manusia, lingkungan serta organisme lainnya. Dampak negatif
bioteknologi, antara lain:

 Dampak Terhadap Lingkungan


Dampak bioteknologi terhadap lingkungan merupakan timbulnya dampak
yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati yang dapat disebabkan
oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman kerabat dekat.
Contoh dampak bioteknologi terhadap lingkungan yakni pada pembuatan
tempe ataupun kecap dengan skala yang sangat besar dapat akan
menyebabkan pencemaran lingkungan. Air limbah atau kulit kedelai dari
proses pembuatan tempe atau kecap yang dibiarkan dan tergenang air
dalam waktu yang sangat lama maka akan dapat menimbulkan lingkungan
yang tidak sehat. Limbah yang sudah mengalir ke sawah, akan
menyebabkan tanaman tersebut mati. Sedangkan limbah yang sudah
mengalir ke sungai akan menyebabkan air sungai menjadi keruh dan
berbau. Sehingga limbah perlu mendapatkan penanganan khusus agar tidak
mencemari semua lingkungan.

 Dampak di Bidang Sosial Ekonomi


Dengan menggunakan bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan
akan menyebabkan tergesernya petani kecil yang mengandalkan hidupnya
dengan bercocok tanam pada semua jenis tanaman tradisional. Dilihat dari
segi produktivitas baik kualitas dan kuantitas, cara tradisional akan lebih jauh
tertinggal dibanding dengan cara modern. Hal tersebut dapat menyebabkan
kesenjangan ekonomi.
Contoh lain yaitu adanya persaingan dalam perdagangan dan pemasaran
produk bioteknologi secara internasional. Hal tersebut dapat menyebabkan
ketidakadilan bagi negara yang berkembang karena mereka belum memiliki
teknologi yang maju. Perkembangan teknologi yang sangat maju tersebut
disebabkan oleh bioteknologi modern yang memiliki harga sangat mahal
atau tinggi sehingga negara yang berkembang kesulitan untuk
mengembangkannya.

Contoh Bioteknologi
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan pemanfaatan jasa mikroorganisme
untuk mengubah suatu substrat menjadi produk yang akan bernilai lebih,
lewat proses fermentasi. contohnya yakni:

 Pembuatan tempe dari kedelai oleh Rhizopus .

 Pembuatan tape dari singkong maupun ketan oleh Saccharomyces


cereviceae.

 Pembuatan kecap dari kedelai oleh Aspergilus wentii.

 Pembuatan oncom dari ampas kedelai oleh Neurospora sp.

 Dari satu bahan yakni susu,yang dapat dihasilkan dari beberapa


produk seperti pembuatan keju oleh bakteri Streptococcus lactis.
Pembuatan yogurt oleh bakteri

 Streptococcus lactis atau Propionibacterium shermanii. Pembuatan


mentega oleh bakteri Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern selain itu juga memanfaatkan dasar mikrobiologi
ataupun biokimia, juga didasarkan pada rekayasa genetika. Contoh yakni:
3. Produksi Antibiotik
Antibiotik merupakan senyawa yang akan dihasilkan oleh suatu unsur
mikroorganisme untuk dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme
lain. Contoh: Penicillium notatum ,yang akan menghasilkan antibiotik
penisilin, Cephalosporium menghasilkan antibiotik sefalosporin,
Streptomycin aureofaciens yang menghasilkan antibiotik tetrasiklin.
4. Bioinsektisida.
Bioinsektisida merupakan jenis insektisida yang akan menggunakan bakteri
Bacillus thuringiensis yang sudah di kristalkan. Bakteri ini dapat saja
membunuh larva serangga.
5. Kloning.
Kloning merupakan teknik perbanyakan individu yang akan dapat memiliki
keturunan secara genetik identik. Kloning pada tanaman ini akan dilakukan
melalui teknik kultur jaringan yang akan memanfaatkan sifat totipotensi sel
tumbuhan, yakni kemampuan sel tumbuhan untuk dapat berkembang
menjadi tumbuhan yang utuh. Kloning pada hewan telah dilakukan oleh
pada domba,yaitu dengan memasukan inti sel kelenjar susu seekor domba
kedalam sel telur domba lain yang telah dibuang inti selnya. Zigot yang telah
dihasilkan selanjutnya akann berkembang sampai menjadi janin dalam
rahim domba pemilik sel telur. Bayi domba akan terlahir dengan sifat yang
secara genetik identik dengan sifat domba pemberi inti sel.

Anda mungkin juga menyukai