0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan3 halaman
Bioteknologi memiliki dampak positif seperti meningkatkan nilai tambah pangan, mengatasi kekurangan zat makanan, mengatasi kesulitan reproduksi, dan mengobati penyakit dengan biaya rendah. Namun, bioteknologi juga memiliki dampak negatif seperti merusak lingkungan akibat limbah dan menyebabkan ketidakadilan sosial ekonomi. Dokumen ini menjelaskan contoh bioteknologi konvensional seperti pembuatan tempe,
Bioteknologi memiliki dampak positif seperti meningkatkan nilai tambah pangan, mengatasi kekurangan zat makanan, mengatasi kesulitan reproduksi, dan mengobati penyakit dengan biaya rendah. Namun, bioteknologi juga memiliki dampak negatif seperti merusak lingkungan akibat limbah dan menyebabkan ketidakadilan sosial ekonomi. Dokumen ini menjelaskan contoh bioteknologi konvensional seperti pembuatan tempe,
Bioteknologi memiliki dampak positif seperti meningkatkan nilai tambah pangan, mengatasi kekurangan zat makanan, mengatasi kesulitan reproduksi, dan mengobati penyakit dengan biaya rendah. Namun, bioteknologi juga memiliki dampak negatif seperti merusak lingkungan akibat limbah dan menyebabkan ketidakadilan sosial ekonomi. Dokumen ini menjelaskan contoh bioteknologi konvensional seperti pembuatan tempe,
Banyak sekali produk baru dari bioteknologi yang dapat dimanfaatkan. Sehingga bioteknologi memiliki dampak positif untuk manusia. Dibawah ini terdapat beberapa dampak positif, antara lain: a. Dapat meningkatkan nilai tambah pada sebuah bahan makanan. misalnya pengolahan bahan makanan air susu dapat diubah menjadi yoghurt, keju dan mentega. b. Dapat membantu dalam mengatasi kekurangan bahan makanan, misalnya protein dan vitamin. Dengan menggunakan bioteknologi bahan makanan tersebut dapat juga diproduksi secara lebih cepat tanpa harus menggunakan ruangan yang cukup luas. c. Dapat mengatasi kesulitan untuk memperoleh keturunan, misalnya dengan bayi tabung. d. Dapat membantu dalam mengatasi masalah kesehatan dengan menyediakan obat-obatan untuk memberantas penyakit secara lebih mmura e. Dapat meningkatkan sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit pada tanaman.
Dampak Negatif Bioteknologi
Walaupun bioteknologi memiliki banyak keuntungan terhadap manusia, penerapan bioteknologi juga dapat menimbulkan efek yang berdampak negatif bagi manusia, lingkungan serta organisme lainnya. Dampak negatif bioteknologi, antara lain:
Dampak Terhadap Lingkungan
Dampak bioteknologi terhadap lingkungan merupakan timbulnya dampak yang merugikan terhadap keanekaragaman hayati yang dapat disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen ketanaman kerabat dekat. Contoh dampak bioteknologi terhadap lingkungan yakni pada pembuatan tempe ataupun kecap dengan skala yang sangat besar dapat akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Air limbah atau kulit kedelai dari proses pembuatan tempe atau kecap yang dibiarkan dan tergenang air dalam waktu yang sangat lama maka akan dapat menimbulkan lingkungan yang tidak sehat. Limbah yang sudah mengalir ke sawah, akan menyebabkan tanaman tersebut mati. Sedangkan limbah yang sudah mengalir ke sungai akan menyebabkan air sungai menjadi keruh dan berbau. Sehingga limbah perlu mendapatkan penanganan khusus agar tidak mencemari semua lingkungan.
Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Dengan menggunakan bioteknologi pada bidang pertanian dan peternakan akan menyebabkan tergesernya petani kecil yang mengandalkan hidupnya dengan bercocok tanam pada semua jenis tanaman tradisional. Dilihat dari segi produktivitas baik kualitas dan kuantitas, cara tradisional akan lebih jauh tertinggal dibanding dengan cara modern. Hal tersebut dapat menyebabkan kesenjangan ekonomi. Contoh lain yaitu adanya persaingan dalam perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi secara internasional. Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakadilan bagi negara yang berkembang karena mereka belum memiliki teknologi yang maju. Perkembangan teknologi yang sangat maju tersebut disebabkan oleh bioteknologi modern yang memiliki harga sangat mahal atau tinggi sehingga negara yang berkembang kesulitan untuk mengembangkannya.
Contoh Bioteknologi 1. Bioteknologi Konvensional Bioteknologi konvensional merupakan pemanfaatan jasa mikroorganisme untuk mengubah suatu substrat menjadi produk yang akan bernilai lebih, lewat proses fermentasi. contohnya yakni:
Pembuatan tempe dari kedelai oleh Rhizopus .
Pembuatan tape dari singkong maupun ketan oleh Saccharomyces
cereviceae.
Pembuatan kecap dari kedelai oleh Aspergilus wentii.
Pembuatan oncom dari ampas kedelai oleh Neurospora sp.
Dari satu bahan yakni susu,yang dapat dihasilkan dari beberapa
produk seperti pembuatan keju oleh bakteri Streptococcus lactis. Pembuatan yogurt oleh bakteri
Streptococcus lactis atau Propionibacterium shermanii. Pembuatan
mentega oleh bakteri Streptococcus lactis dan Lectonostoceremoris. 2. Bioteknologi Modern Bioteknologi modern selain itu juga memanfaatkan dasar mikrobiologi ataupun biokimia, juga didasarkan pada rekayasa genetika. Contoh yakni: 3. Produksi Antibiotik Antibiotik merupakan senyawa yang akan dihasilkan oleh suatu unsur mikroorganisme untuk dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Contoh: Penicillium notatum ,yang akan menghasilkan antibiotik penisilin, Cephalosporium menghasilkan antibiotik sefalosporin, Streptomycin aureofaciens yang menghasilkan antibiotik tetrasiklin. 4. Bioinsektisida. Bioinsektisida merupakan jenis insektisida yang akan menggunakan bakteri Bacillus thuringiensis yang sudah di kristalkan. Bakteri ini dapat saja membunuh larva serangga. 5. Kloning. Kloning merupakan teknik perbanyakan individu yang akan dapat memiliki keturunan secara genetik identik. Kloning pada tanaman ini akan dilakukan melalui teknik kultur jaringan yang akan memanfaatkan sifat totipotensi sel tumbuhan, yakni kemampuan sel tumbuhan untuk dapat berkembang menjadi tumbuhan yang utuh. Kloning pada hewan telah dilakukan oleh pada domba,yaitu dengan memasukan inti sel kelenjar susu seekor domba kedalam sel telur domba lain yang telah dibuang inti selnya. Zigot yang telah dihasilkan selanjutnya akann berkembang sampai menjadi janin dalam rahim domba pemilik sel telur. Bayi domba akan terlahir dengan sifat yang secara genetik identik dengan sifat domba pemberi inti sel.