Anda di halaman 1dari 20

SEFALOMETRI

KELOMPOK
5
KELOMPOK
5

Andi Muhammad Rizal J111 16 327 Diazty Ningsih T J111 16 322


Muh. Izzah Abdillah B J111 16 325 Sarina J111 16 323
Dandi Pratama J111 16 326 Aldina Wardani S. J111 16 324
Muhammad Ihsan J111 16 527 Adenia Anisyia Nasrul J111 16 526
Wulan Fury Lenggany J111 16 025 Nur Raudhah IhsaniyahJ111 16 528
Putri Mujahidah J111 16 026 Rezky Rachmawaty S J111 16 529
Ainun Habi Mattoreang J111 16 027 Andi Aliya Nurul SK J111 16 530
Annisa Ramadhani A J111 16 028 Yuri J111 16 531
Bau Mila Tunnizha J111 16 029

2
TEKNIK PENGAMBILAN FOTO

Radiografi sefalometri adalah metode


pencitraan kraniofasial yang digunakan untuk
membuat pengukuran kompleks cranium dan
orofasial. Teknik pengambilan foto terbagi atas 3
teknik, tergantung kebutuhan pencitraan

3
TEKNIK PENGAMBILAN
FOTO

Teknik Lateral Skull


Projection
Cephalostat adalah alat yang
berfungsi untuk menjaga kontak antara
cranium, film, dan sinar X-ray. Image
receptor diposisikan pararel terhadap
midsagittal plane pasien. Sisi kiri dari
kepala pasien menghadap ke image
receptor, kemudian wedge filter dari tube
head diposisikan pada aspek anterior dari
sinar datang untuk menyerap sebagian
radiasi dan untuk mengambil gambar
jaringan lunak wajah

4
TEKNIK PENGAMBILAN
FOTO

Proyeksi Postero-anterior

Kepala pasien
diarahkan diputar 90 derajat
dari posisi proyeksi lateral
sehingga sinar sentral tegak
lurus dengan transmeatal axis.

5
TEKNIK PENGAMBILAN
FOTO

PROYEKSI OBLIQUE

Kepala pasien diposisikan 45


derajat dari proyeksi lateral, sinar
sentral masuk melewati bagian
belakang ramus untuk meniadakan
superimposisi (2 proyeksi yang saling
tindih) dari setengah bagian dari
mandibular. Teknik ini biasa
digunakan pada pasien dengan fase
gigi bercampur

6
LANDMARK ANATOMI JARINGAN KERAS

UNILATERAL BILATERAL
Nasion (Na/N) Orbital (Or)
Spina nasalis Gonion (Go)
anterior (ANS)
Subspinal (A) Porion (Po)
Prosthion (Pr) Condylion (Co)
Insisif superior (Is) Articulare (Ar)
Pogonion (Pog/Pg) Nasion (Na)
Gnathion (Gn) Pterygomaxillary
Fissure (Ptm)

Menton (Me)
Sella (S)
Spina nasalis
posterior (PNS)
Infradental (Id)
Supramental (B) 7
GARIS LANDMARK PADA
SEFALOMETRI

1. Frankfort plane : garis yang menghubungkan


porion dan orbita
2. Mandibular plane : garis yang menghubungkan
gonion dan menton
3. Maxillary plane : garis yang menghubungkan
spinal nasar anterior dan posterior
4. Functional occlusal plane : garis yang terbentuk di
antara puncak cusp gigi molar dan premolar
permanen atau molar decidui
5. Ricketts’ E-line : garis jaringan lunak yang
tangensial terhadap dagu dan hidung
6. SN-line : Garis yang menghubungkan antara sella
dan nasion sehingga menggambarkan basis
cranium anterior
7. A-Pog line : garis yang menghubungkan titik A
dan pogonion

8
SUDUT LANDMARK PADA SEFALOMETRI

ANALISIS SKELETAL
a. Sudut SNA
b. Sudut SNB
c. Sudut ANB

9
ANALISIS DENTAL
Inklinasi insisivus atas dapat dibaca pada
sudut yang merupakan perpotongan sumbu
gigi insisivi atas (garis yang
menghubungkan insisal dan apeks) dengan
garis SN, FH dan Maksila. Inklinasi
insisivus rahang bawah dapat dilihat pada
perpotongan sumbu insisivus bawah
dengan garis GoGn atau garis mandibula
(garis yang menyinggung tepi bawah
mandibula melawati Menton).
NILAI NORMAL JARAK LINER,
NORMAL ANGULAR

USIA MUDA ( LK=5-


10 thn; PR= 5-12 thn)

10
NILAI NORMAL JARAK LINER,
NORMAL ANGULAR

Wanita dewasa

11
NILAI NORMAL JARAK LINER,
NORMAL ANGULAR

Laki-laki
dewasa

12
ANALISIS RICKETTS

Karakteristik profil jaringan lunak dapat diketahui melalui analisis


sefalometri lateral, salah satunya dengan analisis Rickets. Analisis ini
memberikan informasi mengenai karakteristik profil jaringan lunak yang
seringkali dipakai dalam perawatan ortodonti dan bedah ortognati. Dalam
TEKNIK
mengoreksi maloklusi, profil wajah seseorang menjadi penuntun yang penting
dalam menyusun perawatan yang tepat.

PENGAMBILA
Analisis bibir menurut Rickets terdiri atas e-line yang digambarkan
dengan garis yang ditarik dari ujung hidung ke jaringan lunak pogonion.

N FOTO
Analisa Rickets memberikan perbedaan 3 tipe wajah, yaitu cekung, lurus, dan
cembung. Cekung apabila posisi bibir berada di belakang garis estetik, lurus
bila berada pada standar garis rata-rata estetika yaitu bibir atas berada 4 mm
di belakang garis estetika dan bibir bawah di belakang garis estetika, dan
cembung apabila berada di deapan atau sedikit menyentuk garis estetika.

13
KESIMPULAN

Foto sefalometri dapat digunakan untuk memprediksi


pertumbuhan fasial dan merencanakan peraatan ortodonti dalam
hubungannya dengan prediksi pertumbuhan. Sekarang, analisis
sefalometri pada pasien sudah merupakan suatu kebutuhan.
Dengan metode tersebut, kita dapat memperoleh informasi dalam
tiga bidang jelas informasi mengenai morfologi dentoalveolar,
skeletal, maupun jaringan lunak. Analisis sefalometrik merupakan
sarana diagnosis yang dapat membantu menegakkan diagnosis
serta merencanakan perawatan kelainan dentomaksilofasial.
DAFTAR PUSTAKA

1. Singh G. Textbook of orthodontics. 2nd Ed. New Delhi; Jaypee:2007. pp. 100-6.
2. White SC, Pharoah MJ. Oral radiology principles and interpretation. 6th Ed. St Louis:
Mosby Elsevier; 2009. pp. 191-3.
3. Gill DS, Naini FB, editors. Orthodontics principles and practice. Oxford: Wiley
Blackwell;2011. pp. 80-1.
4. Cobourne MT, DiBiase AT. Handbook of orthodontics. Philadelphia: Mosby Elsevier;
2010. pp. 153, 156-7.
5. Brahmanta, Arya. Monograf gambaran sefalometri skeletal, dental, dan jaringan lunak.
Surabaya : Penerbit Kartika Mulya. 2017. P. 19-26
6. Profit William. Hery W, dkk. Contemporary Orthodontics. Ed 6. 2013. p:180
7. Staley, Robert N. Essentials of orthodontics: diagnosis and treatment. 2nd ed. Oxford. p
70
8. Budianto E, Purwanegara Miesje K., Siregar Erwin. Karakteristik profil jaringan lunak
pada penderita obstruksi saluran napas atas dengan kebiasaan bernapas melalui mulut.
Indonesan Journal of Dentistry 2008;15(1):45.
9. Fitriyani Nadiya, Ardani I.G.A. Wahju, Rusdiana Elly. Garis estetik menurut Ricketts
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga. Dental Journal Juni
2013;46(2):93-5.
Thank you
Pertanyaan
Kel 2:
1. Usia berapa diindikasikan cephalometri apakah anak-anak
boleh menggunakan cephalometri?
2. Seiring perkembangan usia apakah ada perubahan
cephalometri? (Realdy)

kel 3:
1. Menyimpulkan kembali titik-titik landmark pada
cephalometri digunakan untuk analisis apa (Ernia)
2. Kontra-indikasi dari cephalometri (Tenri)

Kel 4:
1. Nilai Is-NA dan NB apakah memiliki standar deviasi?
(Nurul Mutmainnah)
2. Apakah cephalometri diindikasikan untuk fraktur
maksilofasial?
Pertanyaan
Kel 1:
1. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan foto
cephalometri?( Nadwa)
2. Seberapa pentingkah cephalometri dilakukan dalam
perawatan orthodontik? (Nur Afni)
Kel 6
1. Indikasi untuk setiap metode pengambilan gambar
2. Hubungan cephalometri dan analisis ricketts

Kel 7:
1. Cara menentukan tipe profil wajah dengan Ricketts’ E line;
apabila ada kelainan pada hidung atau dagu bagaimanakah
cara untuk menentukan profil wajah? (Fathimah)
2. Pemeriksaan penunjang dilakukan cephalometri apakah bisa
tidak dilakukan cephalometri untuk perawatan orthodonti?

Anda mungkin juga menyukai