Merupakan teknik mencetak pada saat mukosa dan jaringan rongga mulut dalam
keadaan statis/beristirahat. pencetakan ini dilakukan dengan/tanpa tekanan minimal dan
bahan cetak yang memiliki viskostas yang rendah (bahan alginate).
Mukokompresif
(Rangarajan, 2017)
Bahan Cetak
1. Bahan Cetak Elastik
A. Hidrokoloid reversible.
● Material cetak yang paling akurat, mempunyai daya alir yang baik dan bersifat hidrofilik.
Contoh : bahan material agar.
● Manipulasi ke mulut pasien adalah dengan memanaskan agar di waterbath, hingga bentuknya
menjadi cair. Setelah cair, agar dimasukkan ke dalam sendok cetak plastik khusus yang
memungkinkan air akan melewati sendok cetak dan membentuk gigi dan jaringan lunak
rongga mulut pasien.
Anusavice, 2013
Bahan Cetak
B. Hidrokoloid Ireversible.
Anusavice, 2013
Bahan Cetak
C. Material Cetak Elastomer
● Bahan cetak yang bersifat elastis yang apabila digunakan dan dikeluarkan dari rongga
mulut akan tetap bersifat elastis dan fleksibel.
● Elastomer terdiri dari :
○ Polisufid, tersedia sebagai pasta dasar dan katalis yang dicampur dengan bahan
polimerisasi.
○ Silikon kondensasi, bahan ini tidak berbau dan ada beberapa warna dengan waktu
setting 6-8 menit.
○ Silikon adisi : putty, heavy body, medium body, light body yang tersedia dalam
bentuk base dan pasta katalis.
○ Polieter/Epimine, stabilitas dimensi sangat baik dan waktu setting 5 menit.
(Rangarajan, 2017)
Bahan Cetak
2. Bahan Cetak Non-elastik
Bahan cetak non-elastik digunakan sebelum ditemukannya cetakan agar. Bahan cetak non-
elastis ini memiliki sifat keras dan tidak dapat dikeluarkan melalui undercut tanpa mematahkan
atau mengubah bentuk cetakan.
A. Irreversible
● Plaster of paris
● Zinc Oxyde Eugenol
A. Reversible
● Cetakan compound
● Malam atau wax
Yulita A, 2015
Definisi Sendok Cetak Perseorangan
● Frenulum Labialis
● Vestibulum Labialis
● Frenulum Buccal
● Gigi Geligi
● Vestibulum Buccalis
● Tuberositas Maxilla
● Hamular Notch
● Fovea Palatina
● Palatum
● Rugae Palatina
● Mucobuccal Fold
● Papila insisivus
Model study berfungsi sebagai model diagnostik dan selanjutnya akan dibuatkan sendok cetak
fisiologis untuk membuat model kerja. Bahan yang digunakan adalah gips type III.
Pengadukan adonan gips stone sesuai aturan pabrik dan kaidah pengadukan
2. Pembuatan basis
7. Pemberian Retensi
Sendok cetak dilepas dari model studi dan
dilubangi menggunakan bur sebagai retensi
bahan cetak. Custom tray yang sudah jadi
harus dibersihkan dan dicoba di mulut agar
dapat mengetahui apakah ada koreksi yang
diperlukan
7. Pemberian Retensi
Sendok cetak dilepas dari
4.Pengaplikasian Akrilik model studi dan dilubangi
Aplikasikan akrilik pada 5. Pembuatan Pegangan
6. Polimerisasi menggunakan bur sebagai
model studi yang sudah Sendok Cetak
retensi bahan cetak. Custom
diberi cairan Model Release Buatlah pegangan pada Dipolimerisasi tray yang sudah jadi harus
Agent (MRA), sesuaikan sendok cetak individu sesuai jenis bahan dibersihkan dan dicoba di
dengan outline yang sudah yang sudah dibuat agar dan petunjuk mulut agar dapat mengetahui
dibentuk. memudahkan pada saat apakah ada koreksi yang
produk
proses pencetakan. diperlukan
Carr AB et al, 2016
Border Moulding
Border moulding merupakan teknik pembentukan daerah tepi bahan cetak dengan
manipulasi fungsional pada jaringan lunak yang berdekatan dengan tepi untuk mengikuti
kontur dan ukuran vestibulum sehingga dapat mempertahankan peripherial seal selama
berfungsi.
(Rangarajan, 2017)
Bahan untuk border moulding seperti Greenstick compound merupakan bahan yang
memiliki keuntungan seperti setting cepat, dapat digunakan kembali apabila dilakukan
pengulangan prosedur, tidak menyebabkan perubahan dimensi setelah pengerasan serta
menghasilkan detail jaringan secara halus. Bahan ini juga memiliki kelemahan yaitu
dapat menyebabkan distorsi ketika dikeluarkan dari daerah undercut dan dapat
mengiritasi mukosa palatal.
(Yadav B, 2014)
Sebelum melakukan border moulding, sendok cetak diletakkan di dalam mulut dan
periksa hal-hal berikut dan lakukan trimming jika diperlukan :
1. Tepi dari sendok cetak harus lebih pendek 2 mm dari sulkus dan harus memberikan
jarak ruang frenulum yang adekuat.
4. Jika ada spacer, hanya boleh diambil setelah dilakukan border moulding.
(Rangarajan, 2017)
Pembuatan Border Moulding
• Pembuatan bagian pada try in dilakukan secara bergantian – biasanya segmen anterior terlebih
dahulu, kemudian bukal, dan kemuadian tuberositas dan post dam
• Pencetakan jaringan aktif oleh dokter, dengan pasien diminta untuk rileks
• Catat pembatasan prosesus koronoideus dengan meminta pasien menggerakkan rahang ke kiri dan
ke kanan
• overloaded trays
- Rahang Atas
- Rahang Bawah
1. Bucal Shelf: Pasien membuka mulut lebar, menyeringai, dan mengerutkan mulut.
3. Retromolar pad: Pasien membuka lebar lalu menutup mulut dengan dagu yang ditahan.
4. Fossa Retromylohyoid: Bahan border moulding ditekankan pd daerah fossa, lalu menjilat bibir bawah, kiri dan
kanan lalu menelan.
5. Batas anterior lingual: Pasien menjilat bibir atas dan bawah dari kiri ke kanan pipi lalu menekankan lidah pada
pegangan sendok cetak pterymylohyoid akan tercetak
- Sebelum dimasukkan ke RM, green stick modeling compound direndam ke dalam air panas dengan
suhu > 49°C sekitar 5-8 detik.
- Dilakukan secara simultan dalam satu kali insersi pada setiap rahang.
- Bahan yang digunakan harus dapat mengalir dengan tekanan fungsional, dengan minimum elastic recovery
untuk memastikan adaptasi yang terus menerus terhadap. Lunak yang berubah-ubah ketika terdapat tekanan.
Model kerja adalah hasil tuangan dari cetakan permukaan gigi dan bagian
rahang untuk sarana pembuatan restorasi gigi di luar mulut pasien. Pembuatan
cetakan model kerja merupakan prosedur atau tahapan penting dalam pembuatan
GTSL.
Hal ini dokter gigi harus berhati-hati dalam menilai jaringan yang akan
dicetak dalam cetakan seperti, jenis sendok cetak, bahan cetak dan teknik yang
akan digunakan.
Proses Pencetakan :
● Block out adalah menghilangkan daerah undercut yang tidak diinginkan pada
model pembuatan GTSL dengan cara menutup daerah undercut menggunakan
malam atau gips.
(Rangarajan, 2017)
5. Survey & Block Out
(Rangarajan, 2017)
Tipe Surveyor
Ney’s Surveyor
(Veeraiyan, 2017)
Tipe Surveyor
Will’s Surveyor
● Diperkenalkan oleh Noble G. Wills pada tahun 1929.
● Memiliki lengan horizontal yang berputar dan lengan
survei yang memiliki pegas.
Stressograft
● Memiliki dua lengan horizontal dengan salah satu
lengan surveinya konvensional dan lengan lainnya
menyangga pengukur dial untuk mengukur undercut. (Veeraiyan, 2017)
Tipe Surveyor
Surveyor Elektronik
(Veeraiyan, 2017)
Tipe Surveyor
Laser Surveyor
● Mirip dengan surveyor mekanik lainnya, sinar laser
digunakan sebagai pengganti analyzing rod.
● Jika garis kontinu terbentuk di atas gigi, maka tidak ada
undercut. Setiap diskontinuitas dalam garis menunjukkan
adanya undercut di daerah tersebut.
(Veeraiyan, 2017)
Bagian Surveyor
Surveying Tools
Tahapan Survey dan Block Out
1. Meletakkan model pada table survey, dengan oklusal sejajar basis survey (Phoenix dan Cagna, 2008)
2. letakkan analyzing rod
pada surveyer
(Carr, 2016)
Lempeng Gigit dengan bahan Kombinasi Wax dan
Akrilik
● Lempeng gigit ini merupakan kombinasi dari baseplate wax dan
resin akrilik, penggunaan lempeng gigit jenis ini digunakan agar
lebih stabil
● Langkah pertama undercut di blokout menggunakan wax
● Media separasi dioleskan pada model
● Selembar baseplate wax diadaptasikan pada model sesuai dengan
outline
● Resin akrilik selfcure (autopolimerisasi) ditambahkan di atas lapisan
baseplate wax
● Setelah seting bisa dilakukan finishing dan polishing
(Rangarajan, 2017)
Galengan Gigit
Galengan Gigit
Paling sering digunakan adalah hard
baseplate wax
Ruang yang terbentuk antara gigi-gigi pada posisi istirahat ini disebut Free Way
Space (FWS).
Ketika beroklusi, gigi geligi kontak satu sama lain dan ruang ini akan hilang. DVO
selalu lebih kecil 2 – 4 mm dari dimensi vertikal istirahat
OVD = Occlusion Vertical Dimension = Dimensi vertikal oklusi; RVD = Rest Vertical Dimension =
Dimensi vertikal istirahat
Carr, 2016
Occlusal Rim Fixtation
Oklusal rim bertujuan untuk catatan hubungan rahang statis harus dibentuk
sedemikian rupa sehingga mewakili gigi yang hilang dan struktur
pendukungnya.
Setelah penetapan oklusi sentris dan hubungan rahang di mulut pasien, oklusal
rim dikembalikan ke dalam model kemudian ditanam pada artikulator.
Carr, 2016
Daftar Pustaka
1. Deepak dkk. Prevalence of Types Of Secondary Impression Techniques Used by Dentists In Complete Denture Patients- a Retrospective
Study. . European Journal of Molecular & Clinical Medicine. 2020; 7(1):1254-1262
2. Anusavice, K.J., Chiayi, S., Rawls, H.R. 2013. Phillips’ Science of Dental Materials.ed ke-12: Elsevier.
3. Carr AB, McGivney GP, Brown DT. Mc Cracken’s Removable Partial Prostodontics, 13th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier; 2016.
4. Rangarajan dan Padmanabhan, V., Padmanabhan, T. V. 2017. Textbook of Prosthodontics 2nd Edition. New Delhi: Elsevier.
5. Carr AB, Brown DT. Mc Cracken’s Removable Partial Prosthodontics, 13th ed. St. Louis, Missouri: Elsevier; 2016.
6. Chairani CN, Rahmi E. Korelasi antara dimensi vertikal oklusi dengan panjang jari kelingking pada sub-ras Deutro Melayu. Majalah
Kedokteran Gigi Indonesia. 2016 ;4(3): 155-163.
7. Veeraiyan DN. 2017. Textbook of Prosthodontics Second Edition. Jaypee Brothers Medical Publisher: New Delhi.
8. Muchtar M dan Ike DH. Functional impression technique for making complete denture in flat-ridge patient. Makassar Dent J. 2019; 8(1): 16-
21
9. Kinra M, Kalra A, Nagpal A, Kapoor V. 2012. Custom Impression Trays In Prosthodontics -Clinical Guidelines. Indian Journal of Dental
Sciences. Vol. 4.
10. Kusdrajanti E, Setyowati O, Zseni F. Making Single Complete Dentures For The Material with Tuber Maxillacase Large. Journal of
Vocational Health Studies. 2019; 03: 38.
11. Ozkan YK. 2017. Complete denture prosthodontics planning and decision making. Istanbul: Springer.
12. Yadav B, Jayna M, Yadav H, Suri S, Phogat S, Madan R. 2014. Comparison of different final impression technique for management of
resorbed mandibular ridge. Hindawi Publishing Corporation (2014) ; 1-6.
13. Field J and Storey C. 2020. Removable Prosthodontics at a Glance. New Delhi: Wiley Blackwell.
14. Phoenix RD, Cagna DR, DeFreest CF. 2008. Stewart Clinical Removable Partial Prosthodontics 4th Ed. Quintessence Publishing: Canada