Anda di halaman 1dari 10

“RANGKUMAN FS DAN PRR”

Dosen Pembimbing:
Drg. Rizki Amelia, Sp. KGA

Ditulis Oleh
Serina Tasha
2031111320081

Dokter Gigi Muda 2020

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
PROGRAM STUDI PROFESI KEDOKTERAN GIGI
BANJARMASIN
2021
PIT DAN FISSURE SEALANT

A. Definisi
Fissure Sealant merupakan perawatan tingkat preventif yang dilakukan

pada gigi anak-anak dengan cara menempatkan bahan pada daerah pit dan

fissure. Indikasi fissure sealant meliputi pit dan fissure yang dalam, adanya

dekalsifikasi minimal, gigi molar yang punya resiko karies tinggi.

Kontraindikasi fissure sealant adalah pit dan fissure sealant dangkal dan

adanya karies proksimal. Bahan yang sering digunakan adalah bahan sealant

dan GIC, RMGIC, Komposit (bis-GMA), dan Kompomer ( Polyacid modified

composite resin ).

B. Indikasi
1. Pit dan fissure yang dalam
2. Tidak ada karies proksimal
3. Molar sulung dengan risiko karies tinggi
4. Molar permanen pada anak dengan risiko karies sedang atau tinggi
5. Premolar pada anak dengan risiko karies tinggi
6. Gigi anterior dengan bagian cingulum yang dalam
C. Kontraindikasi
1. Pit dan fissure yang dangkal
2. Gigi yang belum sepenuhnya erupsi
3. Karies proksimal yang memerlukan restorasi
D. Prosedur
Tahapan Tindakan dari fissure sealant :

1. Isolasi area kerja

2. Profilaksis oral dengan pumice dengan menggunakan brush

3. Cuci dengan air lalu bilas

4. Lakukan etsa selama 30 detik

5. Cuci dan keringkan

6. Kemudian aplikasikan bahan sealant kedalam pit dan fissure

7. Polimerisasi selama 20 detik

8. Lalu dicek oklusi menggunakan articulating paper.


BONDING

Suatu proses dimana bahan restorasi membentuk ikatan yang kuat dengan permukaan
gigi, biasanya dikenal dengan bonding atau adhesi. Bonding atau ikatan terhadap
email atau dentin memerlukan pemakaian etsa, dan kondisioner.
Fungsi Bonding
Bonding berfungsi untuk memberikan perlekatan pada enamel dan dentin agar
meningkatknya kekuatan perlekatan antara resin dan permukaan gigi, meningkatkan
retensi bahan restorasi dan mengurangi terjadinya kebocoran mikro antara permukaan
resin dan dentin.
Generasi Sistem Bonding
a) Generasi Pertama
Menggunakan glycerophosphoric acid dimethacrylate
b) Generasi Kedua
Menggunakan polymerizable phosphates ditambahkan ke resin bis-GMA
c) Generasi Ketiga
Bonding generasi ketiga telah diperkenalkan dengan upaya menghilangkan
ssmear layer. Smear layer akan membuka tubulus dentin dan membiarkan primer
berada pada permukaan setelah pembilasan asam
d) Generasi Keempat
Generasi ini merupakan three steps etch and rinse adhesive yang terdapat tiga
komponen yaitu etsa, primer dan bonding dalam tempat yang terpisah dan
dipakai secara berurutan
e) Generasi Kelima
Pada generasi kelima sistem bonding berusaha menyederhanakan penggunaan
bonding generasi keempat teknik etch-rinse yaitu aplikasi etsa, primer, dan
bonding yang terdapat dalam satu botol “one step” atau “one bottle” untuk
mencegah kolaps nya kolagen pada dentin yang terdemineralisasi
f) Generasi Keenam
Generasi keenam diperkenalkan pada akhir tahun 1990 dan awal tahun 2000
yang dikenal sebagai “self etching primers”. Pada generasi ini, pengaplikasian
etsa asam terlebih dahulu kemudian bahan perekat yang dikenal sebagai “two
step self etch adhesive”.
g) Generasi Ketujuh
Generasi ketujuh diperkenalkan pada akhir tahun 1999 dan awal tahun 2005 yang
merupakan perkembangan dari sistem bonding self etch. Bonding generasi
ketujuh dikemas dalam satu botol yang didalamnya terdiri atas etsa, primer¸ dan
material bonding dengan sistem aplikasi tunggal dan tidak memerlukan tahap
pencucian yang dikenal sebagai sistem “one step self etch” atau all in one.
PREVENTIVE RESINE RESTORATION

a. Jenis Karies Berdasarkan Kedalaman


1) Karies superfisial
Karies superfisial adalah karies yang terjadi hanya mengenai permukaan
email saja, belum mengenai permukaan dentin.
- Gejala subjektif: Pasien mulai merasa ngilu saat makan dan minum yang
dingin atau yang panas
- Gejala objektif: permukaan oklusal mulai terlihat kavitas berwarna
kecoklatan, dan saat dilakukan pengecekan dengan menggunakan sonde
atau probe dapat masuk kedalam kavitas dengan kedalam email.
Tes Vitalitas thermal : (+)
Perkusi : (-)
Druk : (-)
Terapi : Penumpatan
2) Karies media
Karies media adalah karies yang sudah mengenai permukaan dentin tetapi
tidak melebihi setengah ketebalan dentin.
- Gejala Subjektif: Pasien mulai mengeluhkan nyeri tajam saat makan
makanan yang dingin dan panas, dan rasa nyeri mulai hilang saat
rangsangan dihilangkan
- Gejala Objektif: lesi dengan kedalaman dentin dapat terlihat kavitas yang
berwarna hitam abu abu kecoklatan
Tes Vitalitas thermal : (+)
Perkusi : (-)
Druk : (-)
Terapi : Penumpatan
3) Karies profunda
Karies profunda adalah karies yang sudah melewati setengah dari ketebalan
dentin bahkan sudah meluas hingga ke pulpa
- Gejala Subjektif : Rasa sakit pada yang bisa timbul hilang dan timbul
kembali. Keadaan tersebut bisa muncul karena makanan yang dingin,
makanan yang manis atau asam, masuknya makanan kedalam kavitas.
Keadaan nyeri sering menetap sesudah penyebabnya dihilangkan. Rasa
sakit dan berdenyut yang timbul secara spontan. Pernah mengeluhkan
rasa sakit saat tidur.
- Gejala Objektif : Terlihat kavitas yang dalam, pada tahap ini kedalam
kavitas mencapai pulpa menyebabkan pulpa terbuka.
Tes Vitalitas thermal : +
Perkusi : +/-
Druk : +/-
Perawatan : Pulpotomi/ Pulpektomi
b. Tipe PRR
1. Tipe A : Preventive resine restoration memerlukan preparasi minimal
pada pit dan fisur dengan menggunakan round bur ¼ atau ½ untuk
penempatan silen.
2. Tipe B : Pembuangan karies dengan menggunakan round bur no.1 atau 2.
Pembuangan karies pada tipe ini biasanya lebih dari satu setengah total
kedalaman enamel yang terlibat, tetapi kavitas masih berada di enamel.
Komposit yang dicairkan yang terdiri dari campuran unfiller dan filler
untuk mengisi kavitas tipe B
3. Tipe C : Pembuangan karies dengan round bur no 2 atau lebih, kavitas
biasanya sudah mencapai dentin dan memerlukan kalsium hidroksida
sebagai basis restorasi. Kavitas tipe C direstorasi dengan komposit filler,
yang sebelumnya diaplikasikan bonding unfiller resin.
Harus diperhatikan bahwa hanya pit dan fisur yang terkena karies yang
dipreparasi, pit dan fisur yang secara klinis tidak terkena karies tidak dilakukan
preparasi.
c. Indikasi
- Pada anak rendah karies tetapi memiliki pit dan fissure yang dalam
- Tidak terdapat karies pada interproksimal
- Umur gigi erupsi gigi kurang dari 4 tahun
- Memungkinkan isolasi adekuat kontaminasi saliva
- Pit dan fissure dengan deklasifikasi minimal
- Semua gigi permanen muda pada anak yang termasuk resiko karies
sedang/tinggi
- Untuk lesi dangkal sebatas enamel, lesi sebatas dentin dan lesi kelas I yang
dangkal
- dengan ukuran kecil
d. Kontraindikasi
- Self cleansing yang baik pada pit dan fissure yang dangkal
- Gigi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan untuk dilakukan isolasi
- Umur erupsi gigi lebih dari 4 tahun
- Terdapat tanda klinis karies interproksimal
e. Prosedur Kerja
Prosedur PRR meliputi :

(1) lakukan isolasi area kerja.

(2) pengambilan jaringan karies;

(3) bersihkan area yang masih sehat dengan brush dan pumice kemudian cuci dan

keringkan;
(4) isolasi dengan cotton roll;

(5) aplikasikan bahan liner pada dentin untuk tipe B dan C;

(6) aplikasikan bahan etsa selama 30 detik;

(7) cuci dan bilas;

(8) aplikasikan komposit pada pada kavitas dan polimerisasi untuk tipe B dan C;

(9) aplikasikan sealant dan lakukan polimerisasi selama 20 detik;

(10) pengecekan oklusi dengan articulating paper.

Pemilihan gigi yang dapat dilakukan PRR seperti

Anda mungkin juga menyukai