PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dapat menentukan apakah gigi akan dirawat atau dicabut. Jika gigi akan dirawat
maka hasil perawatan pulpa yang mana akan diambil apakah pulp capping indirect
2. Pertimbangan mengenai ruang yang tersedia buat gigi tetap dan sikap orang
3. Pemeriksaan giginya.(3)
Karies profunda adalah karies yang telah mendekati atau bahkan telah
mencapai pulpa
sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Pada karies ini apabila tidak segera diobati
pulpa ditandai dengan rasa sakit tajam dan pendek. Umumnya rasa sakit timbul
karena rangsangan air, makanan atau udara dingin. Rasa sakit ini tidak spontan dan
B. RUMUSAN MASALAH
pulpa.
1
4. Apakah ada perbedaan keberhasilan terapi pulp capping secara direct
maupun indirect.
C. TUJUAN PENULISAN
inderect
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Karies profunda adalah karies yang telah mendekati atau bahkan telah mencapai
pulpa hingga terjadi peradangan pada pulpa. Biasanya terasa sakit waktu makan dan
sakit secara tiba – tiba tanpa rangsangan apapun. (1) Karies profunda ini dapat kita
bagi atas:
dijumpai.
Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan pulpa. Biasanya
Pada karies profunda apabila tidak segera diobati dan ditambal, maka gigi
akan mati, dan untuk perawatan selanjutynya akan lebih lama dibandingkan pada
karies sebelumnya.(1)
B. HIPEREMIA PULPA
3
Jadi hiperemia pulpa merupakan suatu pertanda bahwa pulpa tidak dapat
dibebani suatu iritasi yang berlebihan untuk dapat mempertahankan pulpa yang
sehat.
kavitas, syok galvanic, iritasi terhadap dentin yang terbuka disekitar leher
gigi.
2. Kimiawi : makanan yang asam atau manis, iritasi dari bahan tumpatan
pulpa. (5)
Simpton
Hiperemia pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek.
Hiperemia pulpa merupakan gejala reaksi pulpa yang masih normal dengan tanda
yang khas yaitu jika mendapat rangsangan seperti : dingin, panas, makanan manis,
asin, akan memberikan reaksi sensitive. Dimana rasa sensitive hilang bila rangsangan
dihilangkan.(2)
Diagnosis
sakit tajam dan durasi pendek, berlangsung beberapa detik sampai kira – kira 1
temperature terutama rangsangan dingin, rasa manis, atau asam, umumnya juga
menyebabkan rasa sakit. Pemeriksaan visual dan Riwayat sakit pada gigi tersebut
adanya mahkota gigi yang fraktur atau adanya traumatic oklusi. Pemeriksaan
perkusi, gigi tidak peka walaupun kadang – kadang ada respon ringan . Hal ini
4
disebabkan oleh vasodilatasi kapiler di dalam pulpa. Terhadap tes elektrik, gigi
menunjukkan kepekaan yang sedikit lebih tinggi daripada pulpa normal. Gambaran
radiografi menunjukkan ligament periodontal dan lamina dura yang normal dan
vitalitas pulpa dengan menempatkan bahan yang sesuai, baik secara langsung pada
pulpa yang terbuka atau di atas lapisan dentin yang tipis dan lunak.(6) Pada kasus ini
Perawatan pulp capping dapat dilakukan pada gigi susu dan gigi tetap muda
yang kariesnya telah luas dan sangat dekat ke pulpa. Tujuannya adalah untuk
mengangkat lesi karies dan melindungi pulpanya sehingga jaringan pulpa dapat
Indikasi :
1. Lesi dalam tanpa gejala yang secara radiografik sangat dekat ke pulpa tetapi
2. Gigi Nampak terawatt termasuk adanya karies rampan, banyak jaringan gigi
Kontra indikasi :
2. Pembengkakan
3. Fistula
5
6. Resorpdi akar eksterna dan interna
terbuka karena karies atau trauma tapi kecil dan diyakini keadaan jaringan sekitar
tempat terbuka itu tidak dalam keadaan patalogis. Dengan demikian pulpa dapat
tetap sehat dan bahkan mampu untuk melakukan upaya perbaikan sebagai respon
Indikasi :
1. Gigi sulung dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis dengan besar tidak
lebih dari 1 mm persegi dan dikelilingi oleh dentin bersih serta tidak ada
gejala.
2. Gigi tetap dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis atau karena karies
dan lebarnya tidak lebih dari 1 mm persegi dan tidak ada gejala.
Kontraindikasi:
2. Pembengkakan
3. Fistula
4. Kegoyangan patologis
7. Kalsifikasi pulpa.
6
10. Perdarahan yang banyak sekali di tempat terbukanya pulpa.
1. Round Bur
2. Excavator besar
4. Aplikator pasta
7. Plastis Instrumen
1. Siapkan peralatan dan bahan : idealnya gunakan kapas, bur, dan peralatan
2. Isolasi gigi, pasang rubber dam, jika rubber dam tidak bisa digunakan, isolasi
dengan kapas dan saliva ejector, dan jaga posisinya selama perawatan.
3. Preparasi kavitas.
4. Ekskavasi karies yang dalam, dengan perlahan – lahan buang karies dengan
berlanjut kearah pulpa. Jika pada kavitas yang sangt dalam ternyata pulpa
hamper terbuka, dan dentin menutupi hanya tipis saja dan lunak, jangan
dahulu dengan cotton pellet, tutup bagian kavitas yang dalam termasuk
Kemudian lapisi dengan zink fosfat semen dan ditutup dengan tambalan
sementara.(6)
7
Teknik pulp capping direct :
Evaluasi setelah perawatan ditandai oleh tidak adanya tanda – tanda dan
pada radiograf, dan lesinya berhenti yang ditentukan secara klinis serta oleh
pemeriksaan bakteri dan pemeriksaan kekerasan mikro, tanda – tanda dan gejala
peradangan harus dicek pada kunjungan kedua sama seperti pemeriksaan sebelum
perawatan dilakukan. Pada gigi permanen muda dilakukan juga tes vitalitas.
Radiographer tidak perlu dibuat pada kunjungan ini karena manfaatnya mungkin
dentin sekunder.(3)
sama dengan pulp capping indirect. Tetapi berdasarkan sumber pada penelitian
klinik menunjukkan pada gigi sulung keberhasilan pulp capping direct sangat rendah
8
dibandingkan dengan keberhasilan yang diperoleh perawatan pulp capping indirect.
Ini disebabkan karena pulpa yang terbuka memungkinkan masuknya bakteri dan
mempertahankan vitalitas pulpa dan melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut
1. Proses karies pada tiap gigi dihentikan atau paling tidak dihambat. Pulpa
parah.
pencegahan.
4. Fungsi mulut dapat dikembalikan dan rasa sakit pada gigi dapat diredakan
atau dihilangkan.(3)
sebelumnya.
9
Hal -hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai hasil yang baik:
5. Pengambilan radiografik.(3)
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN :
1. Karies profunda adalah karies yang mendekati atau bahkan telah mencapai
pulpa sehingga terjadi peradangan pada pulpa. Apabila karies ini tidak segera
2. Hiperemia pulpa ditandai dengan rasa sakit yang tajam dan pendek. Umunya
rasa sakit ditimbulkan karena adanya rangsangan air, makanan atau udara
dingin dan panas, juga karena makan manis atau asin. Rasa sakit hilang bila
rangsangan dihilangkan.
B. SARAN :
11
DAFTAR PUSTAKA
3. Kennedy D.B.BDS,LDSRCS (Eng) MDS, FRCD (Can). Dasar Ilmu Konservasi Gigi
Anak. Konservasi Gigi Anak. Edisi 3. Alih Bahasa, Narlan Sumawinata, Harini
4. Tarigan Rasinta, DR.drg., Karies Profunda. Karies gigi. Editor; Lilian Yuwono
6. Andlaw R.J. Rock, W.P., Perawatan Pulpa Pada Gigi Geligi Susu. Perawatan
Gigi Anak. Alih Bahasa; Agus djaya, Editor; Lilian Yuwono. Edisi 2. Jakarta.
7. Baum Liod D.M.D., MS., Philips ralph W. MS.,D.SC., Lund Melvin R.,
8. Walton RE., Torabinejad., Perawatan Pulpa Vital. Prinsip dan Praktik Ilmu
12