Anda di halaman 1dari 4

Pulp Capping

Pulp capping merupakan suatu prosedur untuk mencegah terbukanya pulpa selama
pembuangan dentin yang terkena karies yang kemudian diaplikasikan semen zinc oxide
eugenol atau kalsium hidroksida di atas sisa dentin guna menekan invasi bakteri.

→  Tujuan di lakukannya pulp capping:

a. Mencegah inflamasi pulpa akibat bakteri dan iritan-iritan yang mengiritasi pulpa
secara langsung maupun tidak langsung (melalui tubuli dentin)
b. Merangsang pembentukan dentin reparatif
→  Macam-macam pulp capping:

a. Pulp capping direct


Merupakan tindakan pemeliharaan pulpa gigi yang terbuka dengan pemberian
bahan pelindung. Apabila pulpa terbuka < 2 mm dan tidak ada inflamasi pulpa
irreversible ; exposure akibat trauma < 24 jam.

Indikasi:

1. Pulpa masih vital


2. Gigi sulung dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis dan ukuran tidak lebih
dari 1mm
3. Gigi permanen dengan pulpa terbuka karena sebab mekanis, lebarnya tidak lebih
dari 1mm dan tidak ada gejala
4. Usia dari pulpa (tingkat keberhasilan perawatan lebih tinggi pada gigi permanen
di bawah usia 30 tahun oleh karena pulpa memiliki suplai darah yang lebih baik).
 

Kontra indikasi:

1. Nyeri spontan
2. Nyeri pada malam hari
3. Pembengkakan
4. Fistula
5. Gigi goyang secara patologis 
b. Pulp capping indirect 
Merupakan perawatan yang diberikan pada pulpa gigi yang belum terbuka atau
masih tertutup oleh selapis tipis dentin dan tidak ada inflamasi pulpa (maks. gejala
pulpitis reversible). 

Indikasi:

1. Gigi vital dengan karies yang belum perforasi dengan lapisan tipis dentin
2. Tidak ada keluhan spontan
3. Gigi sulung/dewasa muda
 

Kontra indikasi:

1. Gigi vital dengan pulpa meradang


2. Terdapat fistula
3. Goyang patologis
4. Terdapat resorbsi akar interna/eksterna
5. Kalsifikasi pulpa 

→ Prosedur Indirect Pulp Capping

1) Rontgen foto untuk mengetahui kedalaman karies.

2) Isolasi daerah kerja.

3) Gunakan bur fisur untuk membuka daerah karies.

4) Gunakan bur kecepatan rendah (carbide bor) untuk mengangkat dentin karies, kemudian
irigasi dengan aquadest steril.

5) Keringkan kavitas setelah dibersihkan.

6) Tempatkan basis kalsium hidroksida Ca(OH) 2 di atas selapis tipis dentin yang tinggal
(tersisa 1 mm) kemudian tutup dengan semen fosfat sebagai basis tumpatan.

7) Lakukan restorasi akhir.


→  Syarat bahan pulp capping

Bahan pulp capping harus memenuhi syarat biokompabilitas yang dapat diterima oleh tubuh
(tidak membahayakan penggunanya). Idealnya, bahan yang diletakkan dalam rongga mulut
tidak boleh membahayakan jaringan pulpa dan jaringan lunak rongga mulut. Selain itu,
bahan pulp capping harus memiliki sifat ideal, yaitu:

 Dapat merangsang pembentukan dentin reparatif


 Dapat mempertahankan vitalitas pulpa
 Tidak mengiritasi pulpa
 Bersifat bakterisida atau bakteriostatik
 Adesif pada dentin dan bahan restoratif
 Steril
 Bersifat radiopaque
 Tidak toksik
 Tahan terhadap tekanan selama penumpatan restorasi dan selama masa restorasi 

→  Macam-macam bahan pulp capping:

a. Zinc Oxide Eugenol


b. Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2)
c. Mineral Triaxide Aggregate (MTA)

Sumber:
Torabinejad, M., Walton R. E. 2014. Prinsip dan Praktek Ilmu Endodonsia. Alih bahasa:
Narlan S, Winiati S, Bambang N. Edisi 4. Jakarta: EGC. h.76.

Anda mungkin juga menyukai